Professional Documents
Culture Documents
Anatomy, Histology, Physiology (Cardiovascular)
Anatomy, Histology, Physiology (Cardiovascular)
LO 1
Moore’s Clinical Oriented Anatomy, 5th edition
Tortora Principles of Anatomy and Physiology 13th edition
Histologi
LO 2
Sistem Sirkulasi
• Meliputi kedua sistem vaskular darah & limfatik
1. Sistem vaskular darah, tdd:
– Jantung
• Organ u/ memompa darah
– Arteri
• P.d afferen, mengecil, bercabang
• Membawa darah (dg nutrien & o2) ke jaringan
– Kapiler
• P.d terkecil, jaringan kompleks tubula tipis
• Dinding u/ penukaran dr darah ke jar (~)
– Vena
• Penyatuan kapiler mnjd saluran yg lbh bsr semakin besar
menuju ke jantung
Katup jantung
Struktur P.D
Perbandingan Arteri & vena
ARTERI VENA
Lumen Kecil Besar
Dinding Tebal (kaku) Tipis
Membran elastic interna + -
Tunica Media Tebal Tipis
Tunica Adventitia tipis Tebal
Serat Elastin + otot Kolagen
Vasa Vasorum Sedikit pd tunica adventitia Banyak
Membran elastic externa Tunica adventitia + Tunica media +/-
VENA CAVA
AORTA
Vaskulatur (arteri & vena)
A.Besar/El A.Sedang/ A.Kecil Arteriole Vena besar Vena V. kecil Venula
astic muscular sedang
T.Intima
Endotel + + + + ++ +- + +
Subendotel ++ + +- +- ++ +- - -
IEL +- ++ +- +- + - - -
T.Media
Arah serat Sirkuler Sirkuler Sirkuler Sirkuler Sirkuler Sirkuler Sirkuler Sirkuler
T.Adventitia
EEL +- + - - - - - -
Otot polos - - - - ++ + - -
Mikrovaskulatur
Arteriol
AV Shunts/Anastomoses
• Regulasi aliran darah dg komunikasi lgsg antara
arterioles
• Diinervasi oleh sistem saraf simpatetik &
parasimpatetik
• Banyak pd otot skelet, kulit kaki & tangan
• AV anastomoses kontrasksi darah semua harus
mll jaringan kapiler
• Relaksasi bbrp mengalir lgsg ke venula
• Perubahan diameter: regulasi TD, aliran darah,
suhu & konservasi panas pd area yg terkena
Badan glomus
Specialized regions in the walls of specific arteries
contain cells that act of chemoreceptors providing
information to the brain regarding blood chemistry.
The glomus bodies are two small (0.5–5 mm diameter)
ganglion- like structures found near the bifurcations
of the common carotid arteries.
b: X400.
Kapiler
Kontinu/ Somatik:
• Paling byk ditemukan pd jar otot, jar ikat, glandula
eksokrin, jar saraf
• Transitosis makromolekul mll sitoplasma endotel
Fenestrated/Perforata/Visceral
• Lebih byk pertukaran molekul
• Adanya fenestrae (pori/perforasi) fenestrae closed by diaphragms (arrows), with a continuous external lamina on the outer surface of the
endothelial cell (double arrows). The diaphragms contain heparan sulfate proteoglycans, but their functional
• Dilapisi diafragma tipis proteoglikan heparan (tdk ada role is poorly understood at the molecular level. In this cell the Golgi apparatus (G), nucleus (N), and centrioles
(C) can be seen.
lipid bilayer)
• Tdpt di ginjal, usus, plexus koroid, endocrine gld,
pancreas
Sinusoid:
• Pertukaran maksimum makromol & sel
• Diskontinu, terpisah oleh ruangan luas
• Basal lamina diskontinu
• Sinusoid, btk tdk reguler
The sinusoid (S) shown here is in bone marrow and
• Liver, limpa, organ endokrin, SSTL is surrounded by tissue containing adipocytes (A)
and masses of hematopoietic cells (H).
Venula & Vena
VENULA
• Post kapiler venula mirip kapiler dg
perisit tp lebih besar (15-20 mikrometer)
• Pertukaran pd darah & jar
• Situs primer dimana WBC meninggalkan
sirkulasi pd tmpt terkena infeksi/jar rusak
• Bergabung mnjd venula collencting yg lebih
besar ( > sel kontraktil)
• Ukuran > dikelilingi tunica media dg 2/3
lapisan otot polos (venula muskuler)
• Diameter besar dg dinding tipis
VENA
• Tekanan darah rendah, menuju jantung dg
kontraksi oleh tunica media & kompresi
eksternal dari otot & organ sekitar
• Katup berasal dari intima mencegah back-
flow darah
• Kebanyakan vena: kecil – sedang (D: <1
cm), paralel dg arteri muscular yg
berhubungan
Sistem vaskular limfatik
• Dinding tipis (endotel) mengumpulkan cairan
interstisial yg berlebihan dari ruang jaringan &
mengembalikan ke darah
• Hanya 1 arah (ke jantung)
• Tdd:
– Kapiler limfe & pembuluh limfe
Kapiler limfe (blind-end) pd jar ikat atau organ
p.limfe besar THORACIC DUCT (p.limfe
terbesar) vena jantung
Netter's Essential Histology
By William K. Ovalle, Patrick C. Nahirney
LO 3
Aktivitas Listrik Jantung
• Jantung berkontraksi/berdenyut scr RITMIS krn POTENSIAL
AKSI yg dihasilkan sendiri (sifat OTORITMITAS)
• 2 jenis khusus sel otot jantung:
– Sel KONTRAKTIL
• 99% otot jantung u/ pompa
• Tdk membentuk potensial aksi sendiri
• Pny POTENSIAL ISTIRAHAT (-90 mV) sampai
tereksitasi
– Sel OTORITMIK
• Tidak berkontraksi
• memulai & menghantarkan potensial aksi
kontraksi sel kontraktil
• Tidak pny POTENSIAL ISTIRAHAT
• Scr perlahan terdepolarisasi Ambang
(potensial pemacu) disebabkan perbedaan
mekanisme ionik
• Sel jantung NON-KONTRAKTIL yg OTORITMIK
– SA node
– AV node
– Berkas His (berkas AV)
– Serat Purkinje
Sel Otoritmik
• Yg ptg dlm perpindahan ion yg mybabkan POTENSIAL
PEMACU :
– arus K+ keluar & Na+ masuk (konstan)
– Ca2+ masuk Fase depolarisasi lambat ke ambang
siklus flux pasif K+ keluar & kebocoran
Na+ ke dalam (lambat & konstan)
Gradien [] K+
Puncak potensial
aksi
Kecepatan fluks
K+
Potensial
istirahat
Jantung lemah,
flaccid, terdilatasi
Terbentuk fokus
ektopik & aritmia
Siklus Jantung
7 fase siklus jantung
1. Atrial Contraction
2. Isovolumetric contraction
3. Rapid ejection
4. Reduced ejection
5. Isovolumetric relaxation
6. Rapid filling
7. Reduced filling
Atrial Systole
• Dimulai dg depolarisasi bilik atrial = P wave
• tekanan atrial kiri (a wave) tambahan gaya u/ isi darah ke ventrikel terakhir (10%) saat
istirahat
• tekanan atrium saat sistol ( c ) penonjolan katup AV ke arah atrium krn ventrikel
kontraksi
Ventricular systole
Kontraksi:
• Dimulai dg QRS, depolarisasi ventrikel
• Tek LV dg cepat, tdk ada ejeksi katup mitral tertutup, tricuspid tertutup S1 (lub)
• Isovolumetric contraction: tekanan tp masih < dr tek aorta
• Tek LV > aorta katup aorta terbuka ejeksi darah
• Ventrikel masih menjalankan kontraksi sistolik, tekanan , bersama dg tek aorta krn darah
diejeksi ke aorta
• Tek LV ½ jalan ke sistol T wave (ventricle repol)
• Inisiasi relaksasi
• VP < aortic pressure katup aorta tutup (dicrotic notch) ejeksi berhenti
• Tutupnya katup aorta & pulmo s2 (dub)
• Vol. darah yg tertinggal di ventrikel setelah kontraksi = ESV (End systolic volume) ~65 ml
• Vol darah sebelum ejeksi = EDV (End diastolic volume) ~135 ml
Atrial Diastole
• Relaksasi & pengisian bilik atrium
• Ventrikel kontraksi & ejeksi darah ke aorta darah mulai mengisi atrium kiri
• Terus begitu sampai akhir dari fase isovolumetric relaxation (ventrikel relaksasi tapi
katup tertutup)
• Katup AV terbuka saat tek LV < tek atrial (v wave), darah mengisi LV
Atrial diastole overlap dg ventricular systole. (diblkg QRS)
Ventricular diastole
• Inisiasi oleh repol ventrikel (T wave)
• Katup aorta tertutup
• LVP cepat
• Katup mitral masih tertutup (isovolumetric relaxation)
• LVP < left atrium darah turun dr L.A ke L.V (masih relaksasi ventrikel)
• Darah mulai mengisi dari atrium
• Setelah ventrikel relaksasi komplit, darah tetap mengisi dari atrium LVP
• Pembukaan katup mitral ventricular vol (RAPID VENTRICULAR FILLING)
melambat seiring ke pengisian maksimal
• Bunyi jantung s3: darah masuk ke ventrikel dlm
jlh besar dg aliran deras
– FISIOLOGIS pd kerja fisik
• Bunyi jantung s4: PATOLOGIS! Osilasi darah
masuk ke ventrikel dr atrium jlh besar pd
pembesaran atrium
Osilasi: pergerakan maju-mundur dg kecepatan reguler
REFLEKS BRAINBRIDGE
• freq denyut nadi bila vol darah atrium
ARTERI
KAPILER
VENA
Pemeriksaan Fisik
LO 4
JVP (Jugular Venous Pressure) & Pulsasi INSPEKSI
Carotid Wajah & bibir
Vena jugularis
Arteri carotid
Tangan & jari
Dada & kaki
Perubahan warna mengindikasikan CVD:
Pucat & cyanosis bibir & extremitas berhub dg penurunan
perfusi (aliran darah ke jaringan)
PALPASI
Mencari adanya thrill (A vibration accompanying a cardiac or
vascular murmur that can be palpated.)
LO 5
• Fungsi PP: 4. ECHO cardiography
• STANDARD TOOL u/ menentukan
– Menegakkan diagnosis adanya gagal jantung
– Identifikasi patologi yg mendasari • Ukuran, bentuk, fungsi sistolik &
– Identifikasi abnormalitas yg dpt diobati diastolik dari kedua ventrikel
1. Darah rutin • Pericardial effusion BEST DETECTED
• Menegakkan kondisi lain: anemia BY ECHO
berat, disfgs renal, kelainan tiroid, 5. DOPPLER
hemokromatosis (mimik gagal • Pulmo hipertension
jantung/berkontribusi thd) • Adanya lesi shunt & pola pengisian
• Minimum lab test mencakup: diastolik abnormal
– CBC, metabolic profile, 6. Angiography
Magnesium, fgs hati, BNP, • Menentukan ada atau tidaknya pykt
urinalisis, screening pengobatan, jantung koroner
arterial blood gas movement (jk
7. Kateterisasi
suspek emboli)
• Pd pasien dg ANGINA & gagal jantung,
2. CXR (Chest X-Ray)
penyumbatan arteri koroner
• Menilai ukuran dan bentuk jantung
8. SPECT (Single photon emission CT) & MRI
• Penyumbatan pulmovaskularitas &
• Penilaian kemampuan miokardium &
efusi pleural
pembuluh koroner yg dpt diintervensi
3. EKG (perkutaneus atau bypass)
• Melihat fibrilasi atau aritmia
• Abnormalitas konduksi impuls listrik ©2016 American Heart Association, Inc. All rights reserved. The American Heart Association is a qualified
•
501(c)(3) tax-exempt organization.
Hipertrofi ventrikular atau infark last reviewed on 04/06/2015.
http://www.heart.org/HEARTORG/Conditions/HeartFailure/DiagnosingHeartFailure/Common-Tests-for-
miokard yg lalu Heart-Failure_UCM_306334_Article.jsp#.VvOpThJ96Rs
EKG
• Merekam aktivitas listrik yg mencapai permukaan tubuh (dg elektroda)
• 3 hal penting yg dipresentasikan EKG:
– Rekaman sbgn aktivitas listrik yg diinduksi dr cairan tubuh oleh impuls jantung yg
mencapai permukaan tubuh (bukan rekeman lgsg aktv listrik jantung sebenarnya!)
– Mencerminkan penyebaran keseluruhan aktivitas di seluruh jantung wkt depol & repol
– Mencerminkan perbandingan (dlm volt oleh elektroda) pd 2 titik berbeda dipermukaan
tubuh. (bukan potensial aksi sebenarnya!)
Untuk menghasilkan perbandingan baku, rekaman EKG tdd 12 sistem elektroda
konvensional/sadapan (lead) dg susunan spesifik dr masing2 pasangan koneksi
Kelainan jantung yg terdeteksi EKG
• Kelainan kecepatan (aritmia) lemah
– >100 denyut/menit Takikardia – Nadi pergelangan < jantung DEFISIT DENYUT
– <60 denyut/menit bradikardia (normal: sama)
– Sering krn fokus ektopik, atau gg hantaran ada • Fibrilasi ventrikel
extrasystole (kontraksi ventrikel prematur) – SERIUS! Otot ventrikel kontraksi kacau tidak
• Flutter atrium terkoordinasi
– Depol atrium CEPAT REGULER ~200-380 – Impuls merambat acak ke semua arah di ventrikel
denyut/menit – Sangat ireguler tidak ada pola yg dpt dideteksi
– Ventrikel tdk mengikuti kecepatan atrium yg tinggi – Sirkulasi tdk dipulihkan < 4 menit dg kompresi
– Periode refrakter jar.penghantar > otot atrium external atau defibrilasi listrik KERUSAKAN
nodus AV tdk mampu respons thd impuls dr OTAK REVERSIBEL KEMATIAN
atrium • Blok Jantung
– Hny ½ atau 1/3 impuls atrium berhasil lwt nodus – Defek sistem hantar jantung
AV (irama 2:1, 3:1) – Atrium teratur, ventrikel KADANG gagal terangasng
• Kecepatan tinggi tdk memungkinkan & tdk kontraksi stlh atrium
pengisian ventrikel memadai antara – Impuls atrium ke 2 atau 3 diteruskan BLOK
denyutan 2:1/3:1
– Curah jantung turun pingsan/meninggal – BLOK JANTUNG TOTAL: impuls atrium sama sekali
(kurang aliran darah ke otak) tidak dihantar ke ventrikel --> ventrikel hasilin
• Fibrilasi atrium sendiri impuls dg kecepatan jauh lebih lambat
– DEPOL ATRIUM CEPAT IREGULER TIDAK – Terlihat gel repolarisasi atrium krn tdk ditutupi
TERKOORDINASI QRS (atrium & ventrikel tdk sinkron)
– Gel. P tidak jelas kontraksi atrium kacau & • Miopati jantung
asinkron – Iskemia miokardium
– Impuls mencapai AV tdk teratur ventrikel – Nekrosis sel otot jantung
ireguler – Kelainan QRS
– QRS NORMAL SPORADIS
– Denyut ventrikel berdekatan, isi sedikit, kontraksi
Biomarker yg membantu memprediksi penyakit jantung
• CRP
– Marker inflamasi
• Apolipoprotein
– Protein yg berjalan dlm darah dg
kolestrol
• Lipoprotein-associated phospholipase MARKER DETECTION (hrs) PEAK (hrs) DISAPPEARANCE
AHA Guidelines for Primary Prevention of Cardiovascular Disease and Stroke: 2002 Update
• Merokok • Aktivitas fisik
– Tujuan: berhenti total, tidak terpapar dg asap rokok - Tujuan: minimal 30 mnt aktivitas fisik
intensitas sedang setiap hari
• Kontrol TD • Kontrol berat badan
– Tujuan: <140/90 mmHg; - Tujuan: Mencapai dan pertahankan BB
– <130/85 mmHg apabila ada insufisiensi renal atau gagal sesuai
jantung; • Asupan makanan
– <130/80 mmHg apabila ada diabetes - Tujuan: pola makan seimbang
- Advokasi konsumsi bermacam buah2an,
• Aspirin sayur, kacang, low-fat/non-fat produk
– Tujuan: konsumsi aspirin lebih sedikit pd orang dengan diary, ikan, ayam, daging bersih.
risiko CHD (tu yang risiko 10 tahun CHD ≥10%) - Sesuaikan asupan dg kebutuhan energi
- Kurangi lemak jenuh (<10% kalori),
• Kontrol lipid darah kolestrol (<300mg/d), dan asam lemak
trans dg mengganti dg lemak tak jenuh
– Tujuan primer:
dari ikan, sayur, kacang2an
• LDL-C <160mg/dL apabila ≤1 fk risiko
- Batasi asupan garam <6 g/d
• LCL-C <130mg/dL apabila ≥2 fk risiko & risiko 10thn <20%
- Alkohol (<=2 drinks/d laki, <=1 drinks/d
• LDL-C <100mg/dL apabila ≥2 fk risiko & risiko 10thn ≥20% atau
wanita)
pasien dengan diabetes
• Kontrol diabetes
– Tujuan sekunder (apabila LDL-C normal & trigliserid - Tujuan: Glukosa darah puasa normal
>200mg/dL): (<110mg/dL) dan HbA1c mendekati
• Non-HDL-C <190mg/dL untuk ≤1 fk risiko normal (<7%)
• Non-HDL-C <160mg/dL untuk ≥2 fk risiko dan risiko 10thn ≤20% *HbA1c in relation to diabetes. Form of Hb that is bound
to glucose
• Non-HDL-C <130mg/dL untuk diabetes atau ≥2 fk risiko dan
• Fibrilasi atrial kronik
risiko 10thn >20%
- Tujuan: Irama sinus normal atau apabila
– Tujuan lain: ada fibrilasi atrial kronis gunakan
• Trigliserid >150 mg/dL koagulasi dg INR 2.0-3.0 (prothrombin
• HDL-C <40 mg/dL pd pria & <50 mg/dL pd wanita time)
Faktor Risiko
Modifiable Non-modifiable
Hypertension Getting old
Tobacco Family history
Physical inactivity Gender
Male > premenopausal women
Male = menopause women
Type 2 diabetes Ethnic origins
African & Asian >>
Socio-environment
Alcohol intake
Hormone replacement th/ or
contraceptive pills
http://www.world-heart-federation.org/cardiovascular-
health/cardiovascular-disease-risk-factors/