Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 104

Pemicu 1

Blok Reproduksi
Aldi Firdaus
405140098
PERSARAFAN PAYUDARA
Cabang cutaneous lateralis &
anterior dari Nervus
intercostalis 4-6
Melewati fascia pectoralis
menutupi pectoralis
mahor  jar subkutan &
kulit payudara
Cabang nervus IC  serat
sensorik dari kulit mammae &
simpatis ke p.d payudara +
smooth muscle pd kulit &
nipple

FIGURE 1.23. Vasculature of breast. A. The mammary gland is supplied from its medial aspect mainly by
perforating branches of the internal thoracic artery and by several branches of the axillary artery (principally
the lateral thoracic artery) superiorly and laterally. B. The breast is supplied deeply by branches arising from
the intercostal arteries. C. Venous drainage is to the axillary vein (mainly) and the internal thoracic veins.
B. The red arrows indicate lymph flow from the right breast.
Most lymph, especially superior lateral quadrant & center of the breast, drains to the axillary
lymph nodes  subclavian lymphatic trunk  right side  enters the venous system via the
right lymphatic duct.
C. Most lymph from the left breast returns to the venous system via the thoracic duct.
Vaskularisasi Ovarium
• Arteri : A. Ovarica (cabang aorta abdominalis)
• Vena : Plexus venosus pampiniformis  V. Ovarica
– V. ovarica dext.  V. cava inferior
– V. ovarica sins.  V. renalis sins.  V. cava inferior
Persarafan Ovarium
• Plexus nervosus ovaricus dan cabang2 plexus
hypogastricus
Pembuluh limfe Ovarium
• Bersama limfe tuba uterine  dialirkan ke
lymphonodi pre-aortic/lumbales
Vaskularisasi Tuba Uterina
• Arteri : cabang A. Ovarica dan A. Uterina
• Vena : V. Ovarica dan V. Uterina
Persarafan Tuba Uterina
• Plexus Ovaricus dan hypogastricus
Pembuluh limfe Tuba Uterina
• Lymphonodi ovarici  Lymphonodi pre-aortic
/ lumbales
Vaskularisasi Uterus
• Arteri : A. Uterina (cabang dr A. iliaca interna)
• Vena : plexus venosus di lig. Latum uteri  V.
iliaca interna
Pembuluh Limfe Uterus
• Fundus : lnn inguinalis superficialis
• Corpus : lnn iliaci interni
• Cervix : lnn sacrales dan semua kel. Limfe iliaci
Vaskularisasi Vagina
• Arteri :
– cabang A. uterine  R. vaginalis a. iliaca interna
– A. vesicalis inferior
– A. pudenda interna
• Vena :
– V. uterine dan plexus venosus vesicalis  V. iliaca interna
Persarafan Vagina
• Cabang2 plexus vesicalis, plexus uterovaginalis
parasimpatis dr segmen S2, 3, 4
Pembuluh limfe Vagina
• Bgn atas : lnn iliaci externa dan interna
• Bgn bawah : lnn inguinalis superficialis
Obstretical Pelvic Measurment
PELVIC
DIAMETERS
Histologi
Fisiologi Hormonal pada Reproduksi
Wanita
Estrogen
• Pematangan dan pemeliharaan system reproduksi
wanita
• Membentuk karakteristik seks sekunder wanita
• Berperan dlm pematangan dan pembebasan ovum
• Berperan dlm perkembangan payudara utk laktasi
Progesteron
• Mempersiapkan lingkungan utk memelihara embrio
dan janin
• Berperan dlm kemampuan payudara utk
menghasilkan susu
Pembentukan dan Perkembangan
Oogonia, Oosit dan Folikel
• Ovarium pd janin  sel germinativum primordial (Oogonia) 
mitosis  6 -7 juta oogonia pd gestasi ke-5
• Kehidupan terakhir masa janin  oogonia membelah secara
meiotik utk pertama kali  oosit primer (diploid 46 kromosom)
 tetap dlm keadaan “henti meiosis”
• Sebelum lahir  oosit primer bersama dg sel granulosa  folikel
primer
– Oosit primer  apoptosis*
• Saat lahir  hanya 2 juta folikel primer yg tersisa
• Sebelum pubertas  folikel primer meningkatkan
perkembangan folikel  diinduksi o/ faktor parakrin (GDF-9 dan
BMP-15) dr oosit dan sel granulosa
• Pubertas  tahun awal pubertas, folikel banyak mengalami
atresia & bersifat anovulatorik
– 300.000 folikel  hanya 400 yg matang dan mengeluarkan ovum
• Menopause  pd usia awal 50 tahun  terdpt beberapa folikel
primer yg mengalami atresia & kapasitas repro wanita berhenti
Siklus Ovarium
Siklus ovarium rerata berlangsung 28 hari yg t.d 2
fase :
• Fase folikuler  didominasi o/ keberadaan
folikel matang
– Paruh pertama siklus utk menghasilkan telur matang
(ovum) hingga ovulasi
• Fase luteal  ditandai dg adanya korpus luteum
– Paruh terakhir siklus utk mempersiapkan sal. Repro
wanita utk kehamilan jk tjd pembuahan
Embriogenesis
Merupakan proses pembentukan embrio,
memiliki tahapan :
Fertilisasi
Pembelahan
Morula
Blastula
Gastrula
Organogenesis (tubulasi)
Embriogenesis
Fertilisasi
Merupakan peleburan inti sel spermatozoa
dengan inti sel ovum (oosit sekunder) di oviduk
(tuba fallopi)
Tahapan Fertilisasi :
Oosit sekunder mensekresikan fertilizin
sepanjang tuba fallopi dan uterus untuk
menarik sel spermatozoa agar mendekati sel
oosit sekunder ini
Embriogenesis
Saat terjadi fertilisasi, oosit sekunder akan membelah (Meiosis II)
membentuk ovum matur dan 2 atau 3 badan polar (polosit), dan
dalam keadaan yang normal, polosit ini akan berdegenerasi dan
ovum matur akan mengalami perkembangan embrional

Fase Pembelahan
 Proses pembelahan terjadi setelah terbentuknya zygot, dengan
tahapan seperti berikut :

 Zygot mengalami pembelahan secara holoblastik tidak teratur,


dimana zygot akan membelah dengan cara mitosis berkali-kali
hingga terbentuk kumpulan sel-sel kecil yang
disebut Blastomere. Kumpulan sel-sel ini memadat sekitar 16 -
32 sel blastomere ini, embrio dikatakan masuk pada Fase
Morula
Embriogenesis
Fase Pembelahan
 Embrio pada fase morula akan bergerak menuju
uterus 3-4 hari pasca fertilisasi. Dalam uterus,
embrio akan berkembang kembali
menjadi Blastokis atau Blastokista
 Kumpulan sel-sel pada blastokista yang terkumpul
pada salah satu kutub dari blastokista disebut Inner
Cell Mass (Embrioblast), yang akan mengalami
perkembangan embrional dan tepi yang
mengelilingi dari blastokista terdapat sel yang
disebut Trafoektoderm Cell (Trofoblast)
Embriogenesis
Fase Pembelahan
Embriogenesis
Fase Pembelahan
 Blastokista akan mengalami blastulasi dengan ditandai
adanya rongga berisi cairan antara embrioblast dan
trofoblast yang disebut Blastosol. Adanya blastosol ini,
merupakan tanda embrio memasuki Fase Blastula.
 Embrio pada fase blastula, akan mulai terbenam pada
dinding endometrium yang disebut
Implantasi atau Nidasi, dan terjadinya implantasi secara
sempurna terjadi pada hari ke 12 pasca fertilisasi
 Pd proses implantasi  sel2 trofoblast mengeluarkan
enzim2 utk melisis protein/mencerna sel2 endometrium
& membentuk jalan seperti jari yg menembus dinding
endometrium
Embriogenesis
Fase Pembelahan
 Setelah terbenam dlm endometrium  sel
trofoblast membelah dan berdiferensiasi mjd 2
lapisan :
Sinsisiotrofoblast (lapis luar) : sel2 sinsisiotrofoblast
membentuk lacuna  diisi darah dr maternal
Menghasilkan hormon hCG, laktogen, estrogen dan
progesterone
Sitotrofoblast (lapis dalam) : disebut jg sel Langhans
Akan berdegenerasi cepat pd akhir trimester ke-3
Embriogenesis
Fase Pembelahan
 Embrio yang sudah terbenam dalam uterus, akan
mengalami Gastrulasi pada hari ke 15 pasca
fertilisasi. Gastrulasi merupakan proses embrio yang
mengarah pada Fase Gastrula.
 Fase Gastrula merupakan fase kritis dari embrio,
karena terjadi perubahan bentuk embrio,
pemindahan posisi embrio, dan terjadi
pengoraganisasian embrio dalam suatu sistem
sumbu. Dan fase gastrulasi dikatakan sudah selesai
dengan terbentuknya 3 lapisan, yaitu : Endoderm,
Mesoderm, dan Ektoderm
Organogenesis
Merupakan proses pembentukan organ-organ
dari lapisan-lapisan embrional
Lapisan Embrional :
Ektoderm :
Epidermis kulit, kuku, dan rambut
Sistem saraf pusat dan saraf tepi
Lempeng telinga, hidung dan mata
Kelenjar pada kulit : sebacea dan sudorifera
Kelenjar hipofisis, kelenjar mamae
Organogenesis
Lapisan Embrional :
Mesoderm :
 Pada bagian tengah trdpt chorda dorsalis yg akan
menginduksi neural tube  nucleus pulposus
 Pada bagian somit  dermatom (kulit dan subkutis),
myotom (otot rangka dan otot batang tubuh) dan
scleretom (vertebrae dan tulang rusuk)
 Pada bagian mesoderm intermediet  nephrotom
(ginjal, epididimis dan duktus deferens)
 Pada bagian lempeng lateral  lempeng parietale
(pembentukan pleura dan peritoneum parietale,
sternum dan extremitas) dan lempeng visceral
(pembentukan organ visceral tubuh dan dinding usus)
Organogenesis
Lapisan Embrional :
Endoderm
Saluran pernapasan
Saluran pencernaan
Civitas tymphani dan tuba eusthacius
Kandung kemih, kelenjar tyroid dan
paratyroid
Pankreas dan tonsil
Perubahan Anatomi &
Fisiologi pada Kehamilan
Uterus
• Beradaptasi untuk menerima dan melindungi hasil konsepsi (janin,
plasenta, amnion) sampai persalinan.

• Pembesaran uterus:

– Pada perempuan tidak hamil  berat: 70 gr dan kapasitas 10 ml atau


kurang

– Pada perempuan hamil  volume total pada akhir kehamilan: 5 l – 20


l dan berat: 1100 gr
• Pembesaran uterus meliputi:

– Peregangan dan penebalan sel-sel otot

– Produksi miosit yang baru terbatas

– Akumulasi jaringan ikat dan elastik terutama pada lapisan otot luar

– Daerah korpus pada bulan-bulan pertama akan menebal, seiring


bertambahnya usia kehamilan akan menipis  desakan dari hasil konsepsi

– Posisi plasenta mempengaruhi penebalan sel-sel otot uterus  tanda


Piscaseck

• Daerah fundus dan korpus akan membulat dan menjadi sferis pada usia 12
minggu.

• Isthmus uteri pada minggu pertama mengadakan hipertrofi  isthmus jadi lebih
panjang dan lunak : tanda Hegar
• Pada akhir kehamilan 12 minggu, uterus akan menyentuh dinding
abdominal, mendorong usus ke samping dan ke atas, terus tumbuh hingga
menyentuh hati.

• Trimester pertama  kontraksi tidak teratur dan tidak nyeri

• Trimester kedua  kontraksi Braxton Hicks (muncul tiba-tiba & sporadik,


intensitas bervariasi antara 5-25 mmHg)

• Bulan terakhir kehamilan ( 1-2 minggu sebelum persalinan)  jumlah


reseptor oksitosin & gap junction di antara sel-sel miometrium ↑ 
kontraksi setiap 10-20 menit  persalinan palsu
Serviks
• Satu bulan setelah konsepsi  serviks akan menjadi lebih lunak dan
kebiruan. bersamaan dengan terjadinya hipertrofi dan hiperplasia pada
kelenjar-kelenjar serviks.

• Pada akhir trimester pertama kehamilan  konsentrasi kolagen secara


keseluruhan ↓  berkas kolagen menjadi kurang kuat terbungkus.

• Pada saat kehamilan mendekati aterm  penurunan lebih lanjut


konsentrasi kolagen.
Ovarium
• Proses ovulasi terhenti dan pematangan folikel baru akan tertunda selama
kehamilan.

• Hanya satu korpus luteum yang dapat ditemukan di ovarium.

• Folikel berfungsi maksimal selama 6 – 7 minggu awal kehamilan, setelah


itu akan berperan sebagai penghasil progesteron (jumlah relatif minimal).

• Relaksin disekresikan oleh korpus luteum, desidua, plasenta, dan hati 


efek: melunakkan serviks & melemaskan jaringan ikat antara tulang-tulang
panggul sebagai persiapan untuk persalinan.
Vagina dan Perineum
• Selama kehamilan, peningkatan vaskularisasi dan hiperemia terlihat jelas pada
kulit dan otot-otot di perineum dan vulva, sehingga pada vagina akan terlihat
berwarna keunguan  tanda Chadwick

• Dinding vagina:

– Ketebalan mukosa ↑

– Mengendurnya jaringan ikat

– Hipertrofi sel otot polos

– Bertambah panjangnya dinding vagina

• Peningkatan volume sekresi vagina  keputihan, menebal, pH antara 3,5 – 6


Kulit
• Terjadi perubahan warna menjadi kemerahan, kusam, dan kadang-kadang
juga mengenai payudara dan paha  Striae Gravidarum

• Kulit di garis pertengahan perutnya (linea alba) berubah menjadi hitam


kecoklatan yang disebut linea nigra.

• Muncul chloasma atau melasma gravidarum pada wajah dan leher.

• Pigmentasi yang berlebihan pada areola dan daerah genital.


Payudara
• Awal kehamilan  payudara menjadi lebih lunak.

• Setelah bulan kedua  payudara akan bertambah ukurannya,


vena-vena di bawah kulit akan terlihat.

• Puting payudara akan lebih besar, kehitaman, dan tegak.

• Areola akan lebih besar dan kehitaman.


Perubahan Metabolik
• Berat badan akan bertambah 12,5 kg  berasal dari uterus dan isinya,
payudara, volume darah, dan cairan ekstraseluler.

• Peningkatan jumlah cairan  disebabkan oleh turunnya osmolaritas yang


diinduksi oleh makin rendahnya ambang rasa haus dan sekresi vasopresin.

• Kehamilan normal  hipoglikemia puasa yang disebabkan oleh kenaikan


kadar insulin, hiperglikemia post prandial, dan hiperinsulinemia.

• Konsentrasi lemak, lipoprotein, dan apolipoprotein dalam plasma akan


meningkat.
Sistem Kardiovaskular
• Cardiac output ↑

• Denyut jantung ↑

• Peningkatan volume plasma  preload ↑

• Ventrikel kiri akan mengalami hipertrofi dan dilatasi untuk memfasilitasi


perubahan cardiac output.

• Perubahan posisi diafragma  apeks jantung bergerak ke anterior dan ke


kiri  pemeriksaan EKG: deviasi aksis kiri, depresi segmen ST,
inverse/pendataran gelombang T pada lead III.
• Penekanan vena cava inferior dan aorta bawah  hipotensi arterial
(sindrom hipotensi supine)

• Volume darah akan meningkat

• Volume plasma akan meningkat (40-50%)

• Eritropoetin ginjal akan meningkatkan jumlah eritrosit sebanyak 20-30%

• Penurunan Hb

• Jumlah leukosit meningkat (5000-12000/μl)  mencapai puncak saat


persalinan & nifas (14000–16000/μl)

• Hiperkoagulasi  faktor-faktor pembekuan darah (kec. pada faktor XI &


XIII) dan fibrinogen ↑, produksi platelet juga ↑ (hemodilusi  kadarnya
↓)
Traktus Digestivus
• Bertambah besarnya uterus  lambung dan usus tergeser.

• Penurunan motilitas otot polos pada traktus digestivus dan asam


hidroklorid, serta peptin di lambung:

– Heartburn  akibat refluks asam lambung ke esofagus bawah karena


perubahan posisi lambung dan tonus sftingter esofagus bagian bawah

– Mual

– Konstipasi  hemmorhoid
Traktus Urinarius
• Pada bulan-bulan pertama kehamilan  kandung kemih tertekan oleh
uterus yang membesar  sering berkemih

• Makin tua kehamilan  akan hilang (karena uterus sudah keluar dari
rongga panggul).

• Akhir kehamilan (kepala janin sudah mulai turun ke pintu atas panggul) 
keluhan timbul kembali

• Ginjal membesar, GFR dan renal plasma flow↑

• Glukosuria

• Dilatasi ureter (kanan > kiri)


Sistem Endokrin
• Kelenjar hipofisis akan membesar

• Hormon prolaktin ↑ 10x lipat

• Kelenjar tiroid akan membesar  akibat hiperplasia kelenjar dan


peningkatan vaskularisasi

• Hormon paratiroid ↑

• Kelenjar adrenal akan mengecil, sedangkan hormon androstenedion,


dioksikortikosteron, aldosteron, dan kortisol akan meningkat.
Reproductive Hormones in Pregnancy
2 phases of hormonal secretion during pregnancy:
1. Corpus luteum phase – secretes hormones to maintain endometrium & dev.placenta
– Progesterone & estrogen ~10 days following ovulation  regresses  dramatic fall in
progesterone  degeneration  menstruation
– Blastocyst must prevent next menses by maintaining corpus luteum & steroid secretion
– After implantation (~6th day)  syncytiotrophoblast secretes hCG (~to LH)  acts on corpus
luteum to prevent regression  progesterone continues to rise  functional endometrium
maintained
– Corpus luteum: Progesterone + estrogen for 1st 6 wks of dev
2. Placental phase – placenta takes over hormonal secretion (to allow maternal
adaptation to pregnancy, birth, lactation)
– Placenta secretes:
• hCG
• Progesteron & estrogen
• hPL (humal placental lactogen)
• Relaxin
• Other: GnRH, placental CRH, placental TRH, ACTH, inhibin, GH
– By 6th wk  placenta as main source of progesterone & estrogen  help mother
adapt
– hPL regulate nutrient level & metabolism & causes glandular tissue of breast to
develop
– Relaxin secreted towards end of pregnancy to prepare for birth
Reproductive hormones
hCG Progesterone Estrogen

• Secreted by SCT, structure • Rise throughout pregnancy • Rise throughout pregnancy


similar to LH • Maintenance & dev of • Placenta lacks key enzymes
• Maintain corpus luteum functional endometrium to synthesize estrogen from
• Regulate estrogen • Inhibit smooth muscle cholestrol  performed by
secretion of placenta uterus to prevent fetal adrenal gland
• Stimulation testosterone premature expulsion • Growth of SMC of uterus
secretion in male fetus • Metabolic changes (myometrium)
(includes fat storage) • Increase BF to uterus
• Adaptation to pregnancy • Soften cervix & pelvic
• Relax smooth muscle ligaments
throughout body  • Stimulate breast growth &
constipation & esophageal dev
reflux • Inhibit LH & FSH
• Stimulate prolactin
secretion from pituitary
• Stimulate receptors of
oxytocin in myometrium in
late pregnancy
• Water retention
hPL Relaxin Inhibin Prolactin

• Secreted by SCT, • Secreted by • By ovary in • Secretion from


rise throughout placenta in late pregnant/non- pituitary gland
pregnancy, similar pregnancy pregnant stimulated by
to GH & prolactin • Relaxes • Supress FSH estrogen
• Maternal myometriym, secretion • Stimulates growth
lipolysis & FA cervix, pelvic ligs • Stimulate & dev of breasts &
metabolism • Alolow uterus to progesterone regulate fat
• Insulin resistance enlarge & pelvis during pregnancy metabolism
(sparing glucose stretch during • High lvl placental
for fetus) birth estrogen prevent
• AA transfer • Stimulate milk secretion
across placenta collagenase • After birth, fall in
• Growth & dev of enzyme estrogen allows
breast prolactin to act on
• Cell growth & breast
prot synthesis • High prolactin lvl:
• Secretion of milk
*oxytocin causes
ejection
• Inhibits FSH, LH
(contraceptive
effect)
Uji hCG
• Uji kehamilan didasarkan pada adanya produksi
korionik gonadotropin (hCG) oleh sel-sel
sinsisiotrofoblas pada awal kehamilan 
disekresikan ke dalam sirkulasi ibu hamil dan
diekskresikan melalui urin
• hCG dapat dideteksi pada sekitar 26 hari setelah
konsepsi. Produksi puncak  usia kehamilan 60-
70 hari, lalu menurun secara bertahap dan
menetap hingga akhir kehamilan setelah usia
kehamilan 100-130 hari
Uji hCG
• Kadar hCG ↓  kehamilan ektopik dan
abortus iminens
• Kadar hCG ↑  kehamilan majemuk, mola
hidatidosa, atau korio karsinoma
Uji hCG
• Prinsip uji biologik penanda hCG  mengambil
antiserum hCG dari hewan yang telah memproduksi
antibodi hasil stimulasi dengan hCG (protein dengan sifat
antigenik)
• Bila urin diteteskan ke antiserum  mediasi aktivitas
antiserum untuk bereaksi dengan partikel lateks yang
dilapisi dengan hCG (latex particle agglutination
inhibition test) atau sel darah merah yang telah
disensitasi dengan hCG (hemagglutination inhibition
test)
• Pada perempuan hamil  hCG di dalam urinnya
menetralisasi antibodi dalam antiserum  tidak terjadi
reaksi aglutinasi
tes kehamilan, hitung usia kehamilan, tafsiran
persalinan, perkiraan BB janin, ANC, Leopold
Antenatal Care

Pemeriksaan kehamilan
untuk mengoptimalisasi
kesehatan mental dan fisik
ibu hamil, sehingga mampu
menghadapi persalinan,
nifas, persiapan
memberikan ASI, dan
kembalinya kesehatan
reproduksi secara wajar.
Tujuan
• Memantau kemajuan kehamilan dan untuk memastikan
kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi.
• Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan
mental dan sosial ibu.
• Mengenal secara dini adanya ketidaknormalan, komplikasi
yang mungkin terjadi selama hamil termasuk riwayat
penyakit secara umum, kebidanan, dan pembedahan.
• Mempersiapkan kehamilan cukup bulan, melahirkan
dengan selamat ibu dan bayinya dengan trauma seminimal
mungkin.
• Mempersiapkan Ibu agar masa nifas berjalan normal dan
pemberian ASI ekslusif.
• Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima
kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara optimal.
Kebijaksanaan Program
• Kunjungan ANC sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali
selama kehamilan yaitu :
1 kali pada trimester I
1 kali pada trimester II
2 kali pada trimester III
• Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui
terlambat haid.
• Kunjungan ANC yang ideal adalah :
- setiap bulan sampai umur kehamilan 28 minggu
- setiap 2 minggu sampai umur kehamilan 32 minggu
- setiap 1 minggu sejak kehamilan 32 minggu sampai terjadi
kelahiran.
• Pemeriksaan khusus jika ada keluhan tertentu.
• Pelayanan Asuhan Standar Minimal “7T”
1. Timbang berat badan
2. Tekanan Darah
3. Tinggi Fundus Uteri (TFU)
4. TT lengkap (imunisasi)
5. Tablet Fe minimal 90 tablet selama kehamilan
6. Tengok / periksa ibu hamil dari ujung rambut
sampai ujung kaki
7. Tanya (temu wicara) dalam rangka persiapan
rujukan
2. Pemeriksaan Kehamilan
• dilakukan sebulan sekali hingga usia 6 bulan, sebulan dua kali pada usia 7 - 8
bulan dan seminggu sekali ketika usia kandungan menginjak 9 bulan
• monitoring secara menyeluruh baik mengenai kondisi ibu maupun janin
• Fungsi :
– dapat mengetahui perkembangan kehamilan
– tingkat kesehatan kandungan
– kondisi janin
– penyakit atau kelainan pada kandungan yang diharapkan dapat dilakukan
penanganan secara dini
• Pemeriksaannya meliputi :
– Pemeriksaan berat badan
•Pemeriksaan perut
– Pemeriksaan tinggi badan
•Pemeriksaan kaki
– Pemeriksaan urin •Pemeriksaan darah
– Pemeriksaan detak jantung •Uji TORCH
– Pemeriksaan dalam
• Pemeriksaan Berat Badan
– dilakukan setiap kali ibu hamil memeriksakan kandungannya
– Untuk mengetahui pertambahan berat badan
– pertambahan berat badan yang dialami termasuk normal atau tidak
• Pemeriksaan tinggi Badan
– dilakukan saat pertama kali ibu melakukan pemeriksaan
– untuk mengetahui ukuran panggul si ibu
– untuk mengetahui apakah persalinan dapat dilakukan secara normal atau
tidak
• Pemeriksaan urin
– untuk memastikan kehamilan
– untuk mengetahui fungsi ginjal ibu hamil
– ada tidaknya protein dalam urin  pre-eklampsia
– mengetahui kadar gula dalam darah  DM
• Pemeriksaan detak jantung
– untuk mengetahui apakah janin dalam berada dalam kondisi sehat dan baik
– Biasanya memakai teknik Dopller
• Pemeriksaan Dalam
– untuk mengtahui ada tidaknya kehamilan
– memeriksa apakah terdapat tumor
– memeriksa kondisi abnormal di dalam rongga panggul
– mendiagnosis adanya bisul atau erosi pada mulut rahim
– melakukan pengambilan lendir mulut rahim (papsmear)
– mengetahui ada tidaknya penyakit kehamilan
– mengetahui letak janin
– untuk mengetahui ukuran rongga panggul sebagai jalan lahir bayi
– Biasanya pemeriksaan ini dilakukan di awal kehamilan
• Pemeriksaan perut
– untuk melihat posisi atas rahim
– mengukur pertumbuhan janin
– mengetahui posisi janin
– Dilakukan secara rutin setiap kali dilakukan pemeriksaan dengan dokter
• Pemeriksaan Kaki
– mengetahui adanya pembengkakan (oedema) dan kemungkinan varises.
– Pembengkakan di minggu-minggu akhir kehamilan adalah normal
– pembengkakan yang berlebihan menandakan pre-eklampsia
• Pemeriksaan Darah
– mengetahui kesehatan umum ibu hamil
– dapat dilakukan dengan pemeriksaan AFP (alpha fetoprotein)  bertujuan
untuk mengetahui kemungkinan gangguan saluran saraf tulang belakang dan
untuk mendeteksi otak janin
– Kadar AFP yang rendah  down sindorm
– pemeriksaan AFP dilakukan pada usia kehamilan sekitar 15-20 minggu
• Uji TORCH
– mengetahui ada tidaknya infeksi parasit seperti TORCH di dalam tubuh ibu
hamil
– Infeksi TORCH  bayi cacat atau mengalami kematian
– Dilakukan dengan menganalisis kadar imunogloblin G (IgG) dan imunoglobin M
(IgM) dalam serum darah ibu hamil
– Banyak sedikitnya IgG dan IgM dalam serum darah mengindikasikan ada
tidaknya infeksi serta besar kecilnya infeksi
– Hasil IgG negatif  infeksi terjadi pada masa lalu dan kini sudah tidak aktif lagi
– Hasil IgM positif  infeksi masih berlangsung aktif dan ibu hamil memerlukan
pengobatan agar janin dalam kandungan yang terinfeksi dapat segera ditangani
sehingga infeksi tidak semakin buruk.
ANAMNESA
• Identitas pasien preterm, aterm, postterm ).
– Nama , alamat dan usia pasien dan • Proses persalinan (spontan,
suami pasien. tindakan, penolong
– Pendidikan dan pekerjaan pasien persalinan).
dan suami pasien. • Keadaan pasca persalinan,
– Agama, suku bangsa pasien dan masa nifas dan laktasi.
suami pasien. • Keadaan bayi (jenis kelamin,
• Anamnesa obstetri berat badan lahir, usia anak
– Kehamilan yang ke ... saat ini).
– Hari pertama haid terakhir-HPHT • Anamnesa tambahan:
(“last menstrual periode”-LMP) – Anamnesa mengenai keluhan
– Riwayat obstetri: utama yang dikembangkan sesuai
dengan hal-hal yang berkaitan
• Pada primigravida : dengan kehamilan (kebiasaan
– Lama kawin, pernikahan buang air kecil / buang air besar,
yang ke …. kebiasaan merokok, hewan
– Perkawinan terakhir ini piaraan, konsumsi obat-obat
sudah berlangsung …. tertentu sebelum dan selama
tahun. kehamilan)
• Usia kehamilan : ( abortus,
PEMERIKSAAN FISIK
• Pemeriksaan fisik umum perineum.
– Kesan umum (nampak sakit – Palpasi
berat, sedang), anemia • Maksud untuk melakukan
konjungtiva, ikterus, kesadaran, palpasi adalah untuk :
komunikasi personal. – Memperkirakan adanya
– Tinggi dan berat badan. kehamilan.
– Tekanan darah, nadi, frekuensi – Memperkirakan usia
pernafasan, suhu tubuh. kehamilan.
– Pemeriksaan fisik lain yang – Presentasi - posisi dan
dipandang perlu. taksiran berat badan
• Pemeriksaan khusus obstetri janin.
– Inspeksi : – Mengikuti proses
• Chloasma gravidarum. penurunan kepala pada
• Keadaan kelenjar thyroid. persalinan.
• Dinding abdomen ( varises, – Mencari penyulit
jaringan parut, gerakan kehamilan atau
janin). persalinan
• Keadaan vulva dan
PALPASI ABDOMEN PADA
KEHAMILAN
Leopold I :
Kedua telapak tangan pemeriksa
diletakkan pada puncak fundus uteri.
Tentukan tinggi fundus uteri untuk
menentukan usia kehamilan.
Rasakan bagian janin yang berada pada
bagian fundus ( bokong atau kepala atau
kosong ).

Leopold II :
Kedua telapak tangan pemeriksa bergeser
turun kebawah sampai disamping kiri dan
kanan umbilikus.
Tentukan bagian punggung janin untuk
menentukan lokasi auskultasi denyut
jantung janin nantinya.
Tentukan bagian-bagian kecil janin.
Leopold III :
Pemeriksaan ini dilakukan dengan hati-
hati oleh karena dapat menyebabkan
perasaan tak nyaman bagi pasien.
Bagian terendah janin dicekap diantara
ibu jari dan telunjuk tangan kanan.
Ditentukan apa yang menjadi bagian
terendah janin

Leopold IV :
Pemeriksa merubah posisinya sehingga
menghadap ke arah kaki pasien.
Kedua telapak tangan ditempatkan disisi
kiri dan kanan bagian terendah janin.
Digunakan untuk menentukan sampai
berapa jauh derajat desensus janin.
PERKIRAAN KELAHIRAN
• RUMUS NAEGELE
– Tanggal pertama haid terakhir,
D = tanggal
M = bulan
Y = tahun
Contoh:
Tanggal terakhir haid adalah 1 Juni 2014, maka D = 1; M = 6; Y = 2014
– Masukkan angka tersebut (point 1) ke dalam rumus “Naegele”:
Rumus:
Perkiraan kelahiran : (D + 7), (M – 3), (Y + 1)
• Contoh:
• Perkiraan kelahiran = (1 + 7), (6 – 3), (2014+1).
Perkiraan kelahiran = 8 Maret 2015
• Rumus “Naegele” hanya bisa dipergunakan untuk wanita yang siklus haidnya
teratur, yakni antara 28-30 hari
• Untuk bulan yang tidak bisa dikurangi 3, misalnya Januari, Februari dan Maret,
maka rumus untuk bulannya ditambah 9, tapi tahunnya tetap (tidak perlu
ditambahkan 1).
ANC
• Untuk menghindari resiko komplikasi pada kehamilan
dan persalinan
• Minimal kunjungan 4 kali
• Termasuk 1 kali kunjungan diantar suami/pasangan atau
anggota keluarga
JUMLAH WAKTU
TRIMESTER KUNJUNGAN KUNJUNGAN YG
MINIMAL DIANJURKAN
Sebelum minggu
I 1X
ke 16
Antara minggu ke
II 1X
24-28
Antara minggu 30-
32
III 2X
Antara minggu 36- Buku Saku Pelayanan Kesehatan
38 Ibu diFasilitas kesehatan dasar
dan Rujukan. Ed pertama. 2013.
Imunisasi TT
A. Melengkapi riwayat medis Antig Interval Lama %
– Identitas en (selang perlindungan perlindu
– Riwayat kontrasepsi waktu ngan
– Riwayat obstetric
– Riwayat kehamilan sekarang minimal)
– Riwayat medis lainnya TT1 Pada - -
– Riwayat social ekonomi
B. Pemeriksaan fisik umum kunjungan
C. Pemeriksaan fisik obstetric antenatal
D. Pemeriksaan Penunjang pertama
E. Memberikan suplemen dan TT2 4 minggu 3 tahun* 80
pencegahan penyakit
– 60 mg zat besi elemental segera setelah setelah TT1
mual/muntah berkurang
– 400 µg asam folat 1x/hari sesegera TT3 6 bulan 5 tahun 95
mungkin selama kehamilan setelah TT2
– Kalsium 1,5-2 g/hari (preeklampsia)
– Aspirin 75 mg (preeklampsia) TT4 1 tahun 10 tahun 99
– Vaksin TT setelah TT3
F. KIE
TT5 1 tahun 25 tahun / 99
setelah TT4 seumur
hidup
Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu diFasilitas
kesehatan dasar dan Rujukan. Ed pertama.
2013.
KEDUDUKAN JANIN INTRAUTERIN
SIKAP (HABBITUS/ ATTITUDE)
• Definisi:
– Hubungan bag² janin yg satu dengan bag. Lain, biasanya terhadap
tulang punggungnya
• Sikap janin fisiologis:
– Keadaan kifose  punggung menjadi konveks
– Kepala hiperpleksi dg dagu dekat dada
– tungkai terlipat pada lipat paha & lutut rapat pada badan
– Lengan biasanya bersilang didepan dada atau paralel disetiap sisi, tali
pusat diantara extremitas
• Sikap² janin lain:
– Defleksi ringan (presentasi puncak kepala)
– Defleksi sedang (presentasi dahi / frontum)
– Defleksi maximal (presentasi muka)
LETAK (SITUS)
• Definisi:
– Hubungan antara sumbu panjang janin dg sumbu panjang ibu
• Variasi letak (situs):
– Biasanya longitudinal (99%) atau transversal
– Kadang: posisi antara axis fetal & maternal: 45o (oblique)  biasanya
tidak stabil  longi/transv
– Fk risiko posisi transversal: multipariety, plasenta previa, hydramnion,
anomali uterus
• Hubungan letak dg Presentasi fetal:
– Longitudinal  presentasi kepala atau bokong
– Transversal  presentasi bahu
PRESENTASI
• Definisi & variasi posisi:
– Dipakai u/ menentukan bag. Janin terbawah
– Dapat kanan/kiri  masing² tdp 3 variasi (depan, lintang, belakang)  c/ kiri
depan, kiri lintang, kiri belakang
• Macam-macam presentasi
– Presentasi kepala (96%)
• Belakang kepala  UUK
• Puncak kepala  UUB
• Dahi  dahi/frontum
• Muka  dagu/mentum
– Presentasi bokong (3,6%)
– Presentasi bahu(0,4%)
POSISI
• Posisi  pada periksa luar dengan palpasi,
ditentukan dg menentukan letak punggung
janin terhadap dinding perut ibu
• Posisi  pada periksa dalam dg menentukan
kedudukan salah satu bagian janin yg
terendah terhadap jalan lahir
Sikap Janin
TIPE PRESENTASI BOKONG
Posisi Janin
Presentasi Muka
Normoposisi Malposisi Malpresentasi
Ubun² kecil depan Ubun² kecil belakang Presentasi puncak
kepala
Ubun² kecil kanan depan Ubun² kecil kanan Presentasi dahi
belakang
Ubun² kecil kiri depan Ubun² kecil kiri belakang Presentasi muka
Ubun² kecil melintang Presentasi bokong
Presentasi bahu
BIDANG HODGE
I II III IV
• Dibentuk • Sejajar dgn • Sjajar dgn • Sejajr dgn
pd Hodge I Hodge I & Hodge I, II,
lingkaran tletak II tletak & III tletak
PAP dgn stinggi bag stinggi stinggi os
bag atas bawah spina coccygis
simfisis & simfisis ischiadica
promontor dekstra &
ium sinistra

N.Petrenko, MD, PhD. Normal & Complicated Labour.


http://intranet.tdmu.edu.ua/data/kafedra/internal/ginecology2/classes_stud/en/nurse/adn/ptn/2/Nursing%20Care%20of%20Childbearing%20Family/02.%2
Mastitis
• Bila tjd saat menyusui atau pd waktu berhenti
menyusui  mastitis laktasi / puerperal
• Tersering pd 2-3 minggu post-partum, tetapi dpt tjd
pd setiap waktu, pd masa laktasi
• Penyebab tersering  msknya bakteri mll luka wkt
menyusui
• Penyebab mastitis nonlaktasi  infeksi kulit sekitar
areola & putting (kista sebasea, hidradenitis
supuratif)
• Penanganan tdk adekuat  kerusakan jaringan > luas
Mastitis Laktasi
• Penyebab utama : sistem limfatik periduktal
– produksi ASI yg tdk dikeluarkan  – Kuman yg sering : Staphylococcus
media yg baik u/ tumbuh bakteri aureus, Staphylococcus albus, E.coli,
– 3 kelompok mastitis & Streptococcus
• ASI yg tdk keluar : <10⁶ leukosit • Faktor predisposisi :
& <10³ bakteri, akan jd baik – Usia : perempuan 21-35 th
hanya dng pengeluaran ASI – Kehamilan anak I
• Inflamasi non infeksi (non- – Mastitis sebelumnya
infectious mastitis) : >10⁶ – Komplikasi melahirkan :
leukosit & <10³ bakteri, diterapi pengeluaran ASI terlambat
dng sesering mungkin
pengeluaran ASI – Nutrisi : diet tinggi lemak, garam,
anemia
• Infectious mastitis : >10⁶
leukosit & >10³ bakteri, th/ dng – Stres & kelelahan
pengeluaran ASI & antibiotik – Pekerjaan diluar rumah : risiko statis
sistemik ASI
• Penyebab lain : infeksi – Trauma
– Masuknya kuman ke dlm payudara
mll duktus ke lobulus atau mll palus
hematogen atau dr fissure puting ke
Mastitis Laktasi
• Gejala klinis : engorgement – Mastitis rekuren : krn
(pembengkakan) keterlambatan atau tdk adekuatnya
– Payudara terasa berat, panas, keras, penanganan mastitis sebelumnya
tidak mengkilat/edema, atau cara pemberian ASI yg tdk baik
kemerahan. Kdg ASI keluar spontan – Abses payudara : payudara
 kondisi memudahkan bayi u/ kemerahan, sakit, panas, edema
mengisap ASI jaringan sekitar
– Payudara membesar, bengkak & • Prinsip th/
sakit, mengkilat/edema & – Supportive counseling, diterangkan
kemerahan, puting datar, ASI susah pentingnya pemberian ASI harus ttp
keluar, kdg disertai demam  dilanjutkan
sangat menyusahkan bayi u/ – Pengeluaran ASI efektif, pemberian
mengisap ASI AB, pengobatan simtomatik
– Obstruksi duktus  galaktokel, – Th/ abses payudara : insisi &
berupa kista yg berisi ASI drainase, pemberian AB sesuai
– Mastitis subklinis : ↑ rasio Na/K
dlm ASI & ↑ IL-8 ytanpa gejala
mastitis
– Mastitis infeksiosus
Mastitis Nonlaktasi
• Infeksi periareola : tjd pd perempuan & drainase, aspirasi dng bantuan USG
perokok akibat periduktal mastitis. • Selulitis dng atau tanpa abses, tjd pd
Gejala : inflamasi daerah periareola perempuan dng BB lebih, payudara
dng/tanpa massa, abses periareola, besar, pernah operasi atau radiasi pd
mammary duct fistula, retraksi puting & payudara. Th/ : eksisi kulit yg terlibat
keluarnya pus dr puting. Risiko • Tuberkulosis : kuman mencapai
rekurensi hampir pd ½ penderita  payudara mll KGB aksila, leher,
hindari dng pengangkatan dr duktus mediastunum, struktur di bawah
terinfeksi payudara (iga). Th/ : eksisi & OAT
• mammary duct fistula : sering timbul • Abses factitial : timbul pd ps dng
akibat insisi & drainase dr abses masalah kejiwaan, dpt didiagnosis bila
payudara nonlaktasi  fistula yg abses superfisial menetap atau rekuren
menghubungkan duktus dng kulit & tjd walaupun dith/ dng benar
di daerah periareola. Th/ dng eksisi
fistel & duktus yg terlibat kemudian • Granulomatous lobular mastitis : massa
luka ditutup primer multipel, lunak, nyeri, btk mikroabses
pd lobulus payudara. Kuman penyebab :
• Peripheral nonlactational breast corynobacterium. Th/ : AB yg sensitif
abscess : jarang tjd & biasanya disertai
peny lain (DM, RA, th/ steroid, trauma),
sering pd perempuan muda. Th/ : insisi
Fibrocystic Mammae
• Kelainan jinak tersering dijumpai pd epitel, non sclerosing adenosis,
perempuan usia 20-50 th periduktal fibrosis
• Gejala klinis : rasa nyeri menjelang haid, – Lesi proliferatif tanpa atipia :
payudara noduler atau berbenjol hiperplasia sedang epitel duktus,
• Patogenesis belum jelas, diperkirakan sclerosing adenosis, radial scaar,
faktor imbalance hormonal tu intra ductal papiloma
predominan estrogen thd progesteron (papilomatosis)
• Ukuran dpt berubah menjelang haid, – Lesi proliferatif dng atipia : atipikal
terasa > besar & penuh disertai rasa duktal & lobular hiperplasia
nyeri yg bertambah, stlh haid selesai
rasa sakit berukurang & tumor
menghilang atau mengecil
• Tumor tdk berbatas tegas, poermukaan
kasar atau noduler, konsistensi kenyal
atau kistik
• Dibedakan menjadi:
– Lesi nonproliferatif : kista, papillary
changed apocrine, duktal ektasia,
kalsifikasi epitel, hiperplasia ringan
Gynecomastia
• Enlargement of the male breast may be – in the very aged  relative ↑ in
unilateral or bilateral & presents as a adrenal estrogens as the androgenic
button-like subareolar enlargement function of the testis fails
• Morphology : – cirrhosis of the liver, this organ is
– ↑ in dense collagenous connective responsible for metabolizing
tissue estrogen
– marked micropapillary epithelial – Drugs : alcohol, marijuana, heroin,
hyperplasia of the duct ARV, anabolic steroids used by
– The individual epithelial cells are some athletes & body builders,
fairly regular, columnar to cuboidal psychoactive agents
cells with regular nuclei – Klinefelter syndrome (XXY
– Lobule formation is rare karyotype)
• May occur as a result of an imbalance – testicular neoplasms : Leydig cell &
between estrogens, which stimulate sertoli cell tumors
breast tissue, & androgens, which
counteract these effects
• Etiology :
– Puberty
Paget Disease
Definisi penyakit Paget dari puting susu  jenis kanker langka yang
melibatkan kulit puting dan areola.
Perluasan dari DCIS ke ductus laktiferos dan ke dalam kulit papilla di
dekatnya
Manifestasi • Papilla mamma terlihat kasar Epidermis papilla scr
Klinis • Kemerahan mikroskopik:
• Ulserasi ringan • Sel bulat besar + inti
• Mirip eksim/dermatitis pleiomorfik
• Hiperkromatik
• Dikelilingi halo
Tanda & • Gatal atau kemerahan di puting dan / atau areola
Gejala • Mengelupas, kering, atau kulit menebal pada atau sekitar puting
• puting rata
• Discharge  kekuningan atau berdarah
Diagnosis • Biopsi
• Mammogram
• USG
• MRI
Tatalaksana • Mastectomy • Kemoterapi
• Biopsi limfe  axillary lymph • Terapi hormone
node dissection
Adenocarcinoma mammae
Definisi Tumor ganas yang berasal dari kelenjar payudara. Termasuk saluran
kelenjar air susu dan jaringan penunjangnya yang tumbuh infiltratif,
destruktif, serta dapat bermetastase
Tanda & • Benjolan pada payudara, keras atau lembut
Gejala • Nyeri
• Perubahan ukuran dan bentuk payudara
• Kulit payudara : Skin dimpling, Skin ulcer, Peau d'orange
• Gangguan puting: Puting tertarik ke dalam, eksim (ruam yang
melibatkan puting atau areola, atau keduanya)
• Discharge (ada darah) dari puting susu
• Benjolan di ketiak
Faktor Resiko • >45 thn
• Menopause
• Riwayat kanker payudara
• Riwayat keluarga
• Terapi hormon estrogen pada postmenopause

http://emedicine.medscape.com/article/1947
145-overview
Kumar V, Abbas AK, Fausto N. Robbins and
Cotran Pathologic Basis of Disease. Ed 8.
Philadelphia: Elsiever; 2011.
Tatalaksana Kehamilan Normal
Gizi Ibu Hamil
Gizi pada saat kehamilan
zat makanan atau menu yang takaran semua zat
gizinya dibutuhkan oleh ibu hamil setiap hari
dan mengandung zat gizi seimbang dengan
jumlah sesuai kebutuhan dan tidak berlebihan
Selama kehamilan, ibu harus mendapatkan
tambahan energi, protein, vitamin dan mineral
Perubahan kebutuhan gizi ibu hamil, tergantung
dar kesehatan ibu hamil
Gizi Ibu Hamil
Dasar pengaturan gizi ibu hamil adalah adanya
penyesuaian faali selama kehamilan :
Peningkatan basal metabolisme dan
kebutuhan kalori. Metabolisme basal pada
masa 4 bulan pertama mengalami
peningkatanan kemudian menurun 20-25%
pada 20 minggu terakhir.
Perubahan fungsi alat pencernaan karena
perubahan hormonal, estrogen, progesteron
menimbulkan berbagai perubahan.
Gizi Ibu Hamil
Dasar pengaturan gizi ibu hamil adalah adanya
penyesuaian faali selama kehamilan :
Peningkatan fungsi ginjal sehingga banyak
cairan yang diekskresi pada pertengahan
kehamilan dan sedikit cairan dieksresi pada
bulan-bulan terakhir kehamilan
Peningkatan volume dan plasma darah hingga
50%, jumlah erytrosit 20-30% sehingga terjadi
penurunan hemodilusi dan konsentrasi
hemoglobin
Gizi Ibu Hamil
Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
Energi
Energi ini digunakan untuk pertumbuhan janin,
pembentukan plasenta, pembuluh darah, dan
jaringan yang baru
Pertambahan kebutuhan energi utk ibu hamil
dapat mencapai 80 kkal dan pd kehamilan
trimester ketiga dibutuhkan 300 kkal/hari
(menurut Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi
2004)
Gizi Ibu Hamil
Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
 Protein
Peningkatan kebutuhan protein yang disebabkan
oleh peningkatan volume darah dan pertumbuhan
jaringan baru
Jumlah protein yang harus tersedia sampai akhir
kehamilan adalah sebanyak 925 gr yang tertimbun
dalam jaringan ibu, plasenta, serta janin
Bahan makanan hewani merupakan sumber protein
yang baik dalam hal jumlah maupun mutu, seperti
telur, susu, daging, unggas, dan kerang
Yang berasal dari nabati seperti tempe, tahu, serta
kacang-kacangan
Gizi Ibu Hamil
Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
Vitamin dan Mineral
Bagi pertumbuhan janin yang baik dibutuhkan
berbagai vitamin dan mineral seperti vitamin C,
asam folat, zat besi, kalsium, dan zink

You might also like