Professional Documents
Culture Documents
P1 Repro Aldi
P1 Repro Aldi
Blok Reproduksi
Aldi Firdaus
405140098
PERSARAFAN PAYUDARA
Cabang cutaneous lateralis &
anterior dari Nervus
intercostalis 4-6
Melewati fascia pectoralis
menutupi pectoralis
mahor jar subkutan &
kulit payudara
Cabang nervus IC serat
sensorik dari kulit mammae &
simpatis ke p.d payudara +
smooth muscle pd kulit &
nipple
FIGURE 1.23. Vasculature of breast. A. The mammary gland is supplied from its medial aspect mainly by
perforating branches of the internal thoracic artery and by several branches of the axillary artery (principally
the lateral thoracic artery) superiorly and laterally. B. The breast is supplied deeply by branches arising from
the intercostal arteries. C. Venous drainage is to the axillary vein (mainly) and the internal thoracic veins.
B. The red arrows indicate lymph flow from the right breast.
Most lymph, especially superior lateral quadrant & center of the breast, drains to the axillary
lymph nodes subclavian lymphatic trunk right side enters the venous system via the
right lymphatic duct.
C. Most lymph from the left breast returns to the venous system via the thoracic duct.
Vaskularisasi Ovarium
• Arteri : A. Ovarica (cabang aorta abdominalis)
• Vena : Plexus venosus pampiniformis V. Ovarica
– V. ovarica dext. V. cava inferior
– V. ovarica sins. V. renalis sins. V. cava inferior
Persarafan Ovarium
• Plexus nervosus ovaricus dan cabang2 plexus
hypogastricus
Pembuluh limfe Ovarium
• Bersama limfe tuba uterine dialirkan ke
lymphonodi pre-aortic/lumbales
Vaskularisasi Tuba Uterina
• Arteri : cabang A. Ovarica dan A. Uterina
• Vena : V. Ovarica dan V. Uterina
Persarafan Tuba Uterina
• Plexus Ovaricus dan hypogastricus
Pembuluh limfe Tuba Uterina
• Lymphonodi ovarici Lymphonodi pre-aortic
/ lumbales
Vaskularisasi Uterus
• Arteri : A. Uterina (cabang dr A. iliaca interna)
• Vena : plexus venosus di lig. Latum uteri V.
iliaca interna
Pembuluh Limfe Uterus
• Fundus : lnn inguinalis superficialis
• Corpus : lnn iliaci interni
• Cervix : lnn sacrales dan semua kel. Limfe iliaci
Vaskularisasi Vagina
• Arteri :
– cabang A. uterine R. vaginalis a. iliaca interna
– A. vesicalis inferior
– A. pudenda interna
• Vena :
– V. uterine dan plexus venosus vesicalis V. iliaca interna
Persarafan Vagina
• Cabang2 plexus vesicalis, plexus uterovaginalis
parasimpatis dr segmen S2, 3, 4
Pembuluh limfe Vagina
• Bgn atas : lnn iliaci externa dan interna
• Bgn bawah : lnn inguinalis superficialis
Obstretical Pelvic Measurment
PELVIC
DIAMETERS
Histologi
Fisiologi Hormonal pada Reproduksi
Wanita
Estrogen
• Pematangan dan pemeliharaan system reproduksi
wanita
• Membentuk karakteristik seks sekunder wanita
• Berperan dlm pematangan dan pembebasan ovum
• Berperan dlm perkembangan payudara utk laktasi
Progesteron
• Mempersiapkan lingkungan utk memelihara embrio
dan janin
• Berperan dlm kemampuan payudara utk
menghasilkan susu
Pembentukan dan Perkembangan
Oogonia, Oosit dan Folikel
• Ovarium pd janin sel germinativum primordial (Oogonia)
mitosis 6 -7 juta oogonia pd gestasi ke-5
• Kehidupan terakhir masa janin oogonia membelah secara
meiotik utk pertama kali oosit primer (diploid 46 kromosom)
tetap dlm keadaan “henti meiosis”
• Sebelum lahir oosit primer bersama dg sel granulosa folikel
primer
– Oosit primer apoptosis*
• Saat lahir hanya 2 juta folikel primer yg tersisa
• Sebelum pubertas folikel primer meningkatkan
perkembangan folikel diinduksi o/ faktor parakrin (GDF-9 dan
BMP-15) dr oosit dan sel granulosa
• Pubertas tahun awal pubertas, folikel banyak mengalami
atresia & bersifat anovulatorik
– 300.000 folikel hanya 400 yg matang dan mengeluarkan ovum
• Menopause pd usia awal 50 tahun terdpt beberapa folikel
primer yg mengalami atresia & kapasitas repro wanita berhenti
Siklus Ovarium
Siklus ovarium rerata berlangsung 28 hari yg t.d 2
fase :
• Fase folikuler didominasi o/ keberadaan
folikel matang
– Paruh pertama siklus utk menghasilkan telur matang
(ovum) hingga ovulasi
• Fase luteal ditandai dg adanya korpus luteum
– Paruh terakhir siklus utk mempersiapkan sal. Repro
wanita utk kehamilan jk tjd pembuahan
Embriogenesis
Merupakan proses pembentukan embrio,
memiliki tahapan :
Fertilisasi
Pembelahan
Morula
Blastula
Gastrula
Organogenesis (tubulasi)
Embriogenesis
Fertilisasi
Merupakan peleburan inti sel spermatozoa
dengan inti sel ovum (oosit sekunder) di oviduk
(tuba fallopi)
Tahapan Fertilisasi :
Oosit sekunder mensekresikan fertilizin
sepanjang tuba fallopi dan uterus untuk
menarik sel spermatozoa agar mendekati sel
oosit sekunder ini
Embriogenesis
Saat terjadi fertilisasi, oosit sekunder akan membelah (Meiosis II)
membentuk ovum matur dan 2 atau 3 badan polar (polosit), dan
dalam keadaan yang normal, polosit ini akan berdegenerasi dan
ovum matur akan mengalami perkembangan embrional
Fase Pembelahan
Proses pembelahan terjadi setelah terbentuknya zygot, dengan
tahapan seperti berikut :
• Pembesaran uterus:
– Akumulasi jaringan ikat dan elastik terutama pada lapisan otot luar
• Daerah fundus dan korpus akan membulat dan menjadi sferis pada usia 12
minggu.
• Isthmus uteri pada minggu pertama mengadakan hipertrofi isthmus jadi lebih
panjang dan lunak : tanda Hegar
• Pada akhir kehamilan 12 minggu, uterus akan menyentuh dinding
abdominal, mendorong usus ke samping dan ke atas, terus tumbuh hingga
menyentuh hati.
• Dinding vagina:
– Ketebalan mukosa ↑
• Denyut jantung ↑
• Penurunan Hb
– Mual
– Konstipasi hemmorhoid
Traktus Urinarius
• Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh
uterus yang membesar sering berkemih
• Makin tua kehamilan akan hilang (karena uterus sudah keluar dari
rongga panggul).
• Akhir kehamilan (kepala janin sudah mulai turun ke pintu atas panggul)
keluhan timbul kembali
• Glukosuria
• Hormon paratiroid ↑
Pemeriksaan kehamilan
untuk mengoptimalisasi
kesehatan mental dan fisik
ibu hamil, sehingga mampu
menghadapi persalinan,
nifas, persiapan
memberikan ASI, dan
kembalinya kesehatan
reproduksi secara wajar.
Tujuan
• Memantau kemajuan kehamilan dan untuk memastikan
kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi.
• Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan
mental dan sosial ibu.
• Mengenal secara dini adanya ketidaknormalan, komplikasi
yang mungkin terjadi selama hamil termasuk riwayat
penyakit secara umum, kebidanan, dan pembedahan.
• Mempersiapkan kehamilan cukup bulan, melahirkan
dengan selamat ibu dan bayinya dengan trauma seminimal
mungkin.
• Mempersiapkan Ibu agar masa nifas berjalan normal dan
pemberian ASI ekslusif.
• Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima
kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara optimal.
Kebijaksanaan Program
• Kunjungan ANC sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali
selama kehamilan yaitu :
1 kali pada trimester I
1 kali pada trimester II
2 kali pada trimester III
• Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui
terlambat haid.
• Kunjungan ANC yang ideal adalah :
- setiap bulan sampai umur kehamilan 28 minggu
- setiap 2 minggu sampai umur kehamilan 32 minggu
- setiap 1 minggu sejak kehamilan 32 minggu sampai terjadi
kelahiran.
• Pemeriksaan khusus jika ada keluhan tertentu.
• Pelayanan Asuhan Standar Minimal “7T”
1. Timbang berat badan
2. Tekanan Darah
3. Tinggi Fundus Uteri (TFU)
4. TT lengkap (imunisasi)
5. Tablet Fe minimal 90 tablet selama kehamilan
6. Tengok / periksa ibu hamil dari ujung rambut
sampai ujung kaki
7. Tanya (temu wicara) dalam rangka persiapan
rujukan
2. Pemeriksaan Kehamilan
• dilakukan sebulan sekali hingga usia 6 bulan, sebulan dua kali pada usia 7 - 8
bulan dan seminggu sekali ketika usia kandungan menginjak 9 bulan
• monitoring secara menyeluruh baik mengenai kondisi ibu maupun janin
• Fungsi :
– dapat mengetahui perkembangan kehamilan
– tingkat kesehatan kandungan
– kondisi janin
– penyakit atau kelainan pada kandungan yang diharapkan dapat dilakukan
penanganan secara dini
• Pemeriksaannya meliputi :
– Pemeriksaan berat badan
•Pemeriksaan perut
– Pemeriksaan tinggi badan
•Pemeriksaan kaki
– Pemeriksaan urin •Pemeriksaan darah
– Pemeriksaan detak jantung •Uji TORCH
– Pemeriksaan dalam
• Pemeriksaan Berat Badan
– dilakukan setiap kali ibu hamil memeriksakan kandungannya
– Untuk mengetahui pertambahan berat badan
– pertambahan berat badan yang dialami termasuk normal atau tidak
• Pemeriksaan tinggi Badan
– dilakukan saat pertama kali ibu melakukan pemeriksaan
– untuk mengetahui ukuran panggul si ibu
– untuk mengetahui apakah persalinan dapat dilakukan secara normal atau
tidak
• Pemeriksaan urin
– untuk memastikan kehamilan
– untuk mengetahui fungsi ginjal ibu hamil
– ada tidaknya protein dalam urin pre-eklampsia
– mengetahui kadar gula dalam darah DM
• Pemeriksaan detak jantung
– untuk mengetahui apakah janin dalam berada dalam kondisi sehat dan baik
– Biasanya memakai teknik Dopller
• Pemeriksaan Dalam
– untuk mengtahui ada tidaknya kehamilan
– memeriksa apakah terdapat tumor
– memeriksa kondisi abnormal di dalam rongga panggul
– mendiagnosis adanya bisul atau erosi pada mulut rahim
– melakukan pengambilan lendir mulut rahim (papsmear)
– mengetahui ada tidaknya penyakit kehamilan
– mengetahui letak janin
– untuk mengetahui ukuran rongga panggul sebagai jalan lahir bayi
– Biasanya pemeriksaan ini dilakukan di awal kehamilan
• Pemeriksaan perut
– untuk melihat posisi atas rahim
– mengukur pertumbuhan janin
– mengetahui posisi janin
– Dilakukan secara rutin setiap kali dilakukan pemeriksaan dengan dokter
• Pemeriksaan Kaki
– mengetahui adanya pembengkakan (oedema) dan kemungkinan varises.
– Pembengkakan di minggu-minggu akhir kehamilan adalah normal
– pembengkakan yang berlebihan menandakan pre-eklampsia
• Pemeriksaan Darah
– mengetahui kesehatan umum ibu hamil
– dapat dilakukan dengan pemeriksaan AFP (alpha fetoprotein) bertujuan
untuk mengetahui kemungkinan gangguan saluran saraf tulang belakang dan
untuk mendeteksi otak janin
– Kadar AFP yang rendah down sindorm
– pemeriksaan AFP dilakukan pada usia kehamilan sekitar 15-20 minggu
• Uji TORCH
– mengetahui ada tidaknya infeksi parasit seperti TORCH di dalam tubuh ibu
hamil
– Infeksi TORCH bayi cacat atau mengalami kematian
– Dilakukan dengan menganalisis kadar imunogloblin G (IgG) dan imunoglobin M
(IgM) dalam serum darah ibu hamil
– Banyak sedikitnya IgG dan IgM dalam serum darah mengindikasikan ada
tidaknya infeksi serta besar kecilnya infeksi
– Hasil IgG negatif infeksi terjadi pada masa lalu dan kini sudah tidak aktif lagi
– Hasil IgM positif infeksi masih berlangsung aktif dan ibu hamil memerlukan
pengobatan agar janin dalam kandungan yang terinfeksi dapat segera ditangani
sehingga infeksi tidak semakin buruk.
ANAMNESA
• Identitas pasien preterm, aterm, postterm ).
– Nama , alamat dan usia pasien dan • Proses persalinan (spontan,
suami pasien. tindakan, penolong
– Pendidikan dan pekerjaan pasien persalinan).
dan suami pasien. • Keadaan pasca persalinan,
– Agama, suku bangsa pasien dan masa nifas dan laktasi.
suami pasien. • Keadaan bayi (jenis kelamin,
• Anamnesa obstetri berat badan lahir, usia anak
– Kehamilan yang ke ... saat ini).
– Hari pertama haid terakhir-HPHT • Anamnesa tambahan:
(“last menstrual periode”-LMP) – Anamnesa mengenai keluhan
– Riwayat obstetri: utama yang dikembangkan sesuai
dengan hal-hal yang berkaitan
• Pada primigravida : dengan kehamilan (kebiasaan
– Lama kawin, pernikahan buang air kecil / buang air besar,
yang ke …. kebiasaan merokok, hewan
– Perkawinan terakhir ini piaraan, konsumsi obat-obat
sudah berlangsung …. tertentu sebelum dan selama
tahun. kehamilan)
• Usia kehamilan : ( abortus,
PEMERIKSAAN FISIK
• Pemeriksaan fisik umum perineum.
– Kesan umum (nampak sakit – Palpasi
berat, sedang), anemia • Maksud untuk melakukan
konjungtiva, ikterus, kesadaran, palpasi adalah untuk :
komunikasi personal. – Memperkirakan adanya
– Tinggi dan berat badan. kehamilan.
– Tekanan darah, nadi, frekuensi – Memperkirakan usia
pernafasan, suhu tubuh. kehamilan.
– Pemeriksaan fisik lain yang – Presentasi - posisi dan
dipandang perlu. taksiran berat badan
• Pemeriksaan khusus obstetri janin.
– Inspeksi : – Mengikuti proses
• Chloasma gravidarum. penurunan kepala pada
• Keadaan kelenjar thyroid. persalinan.
• Dinding abdomen ( varises, – Mencari penyulit
jaringan parut, gerakan kehamilan atau
janin). persalinan
• Keadaan vulva dan
PALPASI ABDOMEN PADA
KEHAMILAN
Leopold I :
Kedua telapak tangan pemeriksa
diletakkan pada puncak fundus uteri.
Tentukan tinggi fundus uteri untuk
menentukan usia kehamilan.
Rasakan bagian janin yang berada pada
bagian fundus ( bokong atau kepala atau
kosong ).
Leopold II :
Kedua telapak tangan pemeriksa bergeser
turun kebawah sampai disamping kiri dan
kanan umbilikus.
Tentukan bagian punggung janin untuk
menentukan lokasi auskultasi denyut
jantung janin nantinya.
Tentukan bagian-bagian kecil janin.
Leopold III :
Pemeriksaan ini dilakukan dengan hati-
hati oleh karena dapat menyebabkan
perasaan tak nyaman bagi pasien.
Bagian terendah janin dicekap diantara
ibu jari dan telunjuk tangan kanan.
Ditentukan apa yang menjadi bagian
terendah janin
Leopold IV :
Pemeriksa merubah posisinya sehingga
menghadap ke arah kaki pasien.
Kedua telapak tangan ditempatkan disisi
kiri dan kanan bagian terendah janin.
Digunakan untuk menentukan sampai
berapa jauh derajat desensus janin.
PERKIRAAN KELAHIRAN
• RUMUS NAEGELE
– Tanggal pertama haid terakhir,
D = tanggal
M = bulan
Y = tahun
Contoh:
Tanggal terakhir haid adalah 1 Juni 2014, maka D = 1; M = 6; Y = 2014
– Masukkan angka tersebut (point 1) ke dalam rumus “Naegele”:
Rumus:
Perkiraan kelahiran : (D + 7), (M – 3), (Y + 1)
• Contoh:
• Perkiraan kelahiran = (1 + 7), (6 – 3), (2014+1).
Perkiraan kelahiran = 8 Maret 2015
• Rumus “Naegele” hanya bisa dipergunakan untuk wanita yang siklus haidnya
teratur, yakni antara 28-30 hari
• Untuk bulan yang tidak bisa dikurangi 3, misalnya Januari, Februari dan Maret,
maka rumus untuk bulannya ditambah 9, tapi tahunnya tetap (tidak perlu
ditambahkan 1).
ANC
• Untuk menghindari resiko komplikasi pada kehamilan
dan persalinan
• Minimal kunjungan 4 kali
• Termasuk 1 kali kunjungan diantar suami/pasangan atau
anggota keluarga
JUMLAH WAKTU
TRIMESTER KUNJUNGAN KUNJUNGAN YG
MINIMAL DIANJURKAN
Sebelum minggu
I 1X
ke 16
Antara minggu ke
II 1X
24-28
Antara minggu 30-
32
III 2X
Antara minggu 36- Buku Saku Pelayanan Kesehatan
38 Ibu diFasilitas kesehatan dasar
dan Rujukan. Ed pertama. 2013.
Imunisasi TT
A. Melengkapi riwayat medis Antig Interval Lama %
– Identitas en (selang perlindungan perlindu
– Riwayat kontrasepsi waktu ngan
– Riwayat obstetric
– Riwayat kehamilan sekarang minimal)
– Riwayat medis lainnya TT1 Pada - -
– Riwayat social ekonomi
B. Pemeriksaan fisik umum kunjungan
C. Pemeriksaan fisik obstetric antenatal
D. Pemeriksaan Penunjang pertama
E. Memberikan suplemen dan TT2 4 minggu 3 tahun* 80
pencegahan penyakit
– 60 mg zat besi elemental segera setelah setelah TT1
mual/muntah berkurang
– 400 µg asam folat 1x/hari sesegera TT3 6 bulan 5 tahun 95
mungkin selama kehamilan setelah TT2
– Kalsium 1,5-2 g/hari (preeklampsia)
– Aspirin 75 mg (preeklampsia) TT4 1 tahun 10 tahun 99
– Vaksin TT setelah TT3
F. KIE
TT5 1 tahun 25 tahun / 99
setelah TT4 seumur
hidup
Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu diFasilitas
kesehatan dasar dan Rujukan. Ed pertama.
2013.
KEDUDUKAN JANIN INTRAUTERIN
SIKAP (HABBITUS/ ATTITUDE)
• Definisi:
– Hubungan bag² janin yg satu dengan bag. Lain, biasanya terhadap
tulang punggungnya
• Sikap janin fisiologis:
– Keadaan kifose punggung menjadi konveks
– Kepala hiperpleksi dg dagu dekat dada
– tungkai terlipat pada lipat paha & lutut rapat pada badan
– Lengan biasanya bersilang didepan dada atau paralel disetiap sisi, tali
pusat diantara extremitas
• Sikap² janin lain:
– Defleksi ringan (presentasi puncak kepala)
– Defleksi sedang (presentasi dahi / frontum)
– Defleksi maximal (presentasi muka)
LETAK (SITUS)
• Definisi:
– Hubungan antara sumbu panjang janin dg sumbu panjang ibu
• Variasi letak (situs):
– Biasanya longitudinal (99%) atau transversal
– Kadang: posisi antara axis fetal & maternal: 45o (oblique) biasanya
tidak stabil longi/transv
– Fk risiko posisi transversal: multipariety, plasenta previa, hydramnion,
anomali uterus
• Hubungan letak dg Presentasi fetal:
– Longitudinal presentasi kepala atau bokong
– Transversal presentasi bahu
PRESENTASI
• Definisi & variasi posisi:
– Dipakai u/ menentukan bag. Janin terbawah
– Dapat kanan/kiri masing² tdp 3 variasi (depan, lintang, belakang) c/ kiri
depan, kiri lintang, kiri belakang
• Macam-macam presentasi
– Presentasi kepala (96%)
• Belakang kepala UUK
• Puncak kepala UUB
• Dahi dahi/frontum
• Muka dagu/mentum
– Presentasi bokong (3,6%)
– Presentasi bahu(0,4%)
POSISI
• Posisi pada periksa luar dengan palpasi,
ditentukan dg menentukan letak punggung
janin terhadap dinding perut ibu
• Posisi pada periksa dalam dg menentukan
kedudukan salah satu bagian janin yg
terendah terhadap jalan lahir
Sikap Janin
TIPE PRESENTASI BOKONG
Posisi Janin
Presentasi Muka
Normoposisi Malposisi Malpresentasi
Ubun² kecil depan Ubun² kecil belakang Presentasi puncak
kepala
Ubun² kecil kanan depan Ubun² kecil kanan Presentasi dahi
belakang
Ubun² kecil kiri depan Ubun² kecil kiri belakang Presentasi muka
Ubun² kecil melintang Presentasi bokong
Presentasi bahu
BIDANG HODGE
I II III IV
• Dibentuk • Sejajar dgn • Sjajar dgn • Sejajr dgn
pd Hodge I Hodge I & Hodge I, II,
lingkaran tletak II tletak & III tletak
PAP dgn stinggi bag stinggi stinggi os
bag atas bawah spina coccygis
simfisis & simfisis ischiadica
promontor dekstra &
ium sinistra
http://emedicine.medscape.com/article/1947
145-overview
Kumar V, Abbas AK, Fausto N. Robbins and
Cotran Pathologic Basis of Disease. Ed 8.
Philadelphia: Elsiever; 2011.
Tatalaksana Kehamilan Normal
Gizi Ibu Hamil
Gizi pada saat kehamilan
zat makanan atau menu yang takaran semua zat
gizinya dibutuhkan oleh ibu hamil setiap hari
dan mengandung zat gizi seimbang dengan
jumlah sesuai kebutuhan dan tidak berlebihan
Selama kehamilan, ibu harus mendapatkan
tambahan energi, protein, vitamin dan mineral
Perubahan kebutuhan gizi ibu hamil, tergantung
dar kesehatan ibu hamil
Gizi Ibu Hamil
Dasar pengaturan gizi ibu hamil adalah adanya
penyesuaian faali selama kehamilan :
Peningkatan basal metabolisme dan
kebutuhan kalori. Metabolisme basal pada
masa 4 bulan pertama mengalami
peningkatanan kemudian menurun 20-25%
pada 20 minggu terakhir.
Perubahan fungsi alat pencernaan karena
perubahan hormonal, estrogen, progesteron
menimbulkan berbagai perubahan.
Gizi Ibu Hamil
Dasar pengaturan gizi ibu hamil adalah adanya
penyesuaian faali selama kehamilan :
Peningkatan fungsi ginjal sehingga banyak
cairan yang diekskresi pada pertengahan
kehamilan dan sedikit cairan dieksresi pada
bulan-bulan terakhir kehamilan
Peningkatan volume dan plasma darah hingga
50%, jumlah erytrosit 20-30% sehingga terjadi
penurunan hemodilusi dan konsentrasi
hemoglobin
Gizi Ibu Hamil
Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
Energi
Energi ini digunakan untuk pertumbuhan janin,
pembentukan plasenta, pembuluh darah, dan
jaringan yang baru
Pertambahan kebutuhan energi utk ibu hamil
dapat mencapai 80 kkal dan pd kehamilan
trimester ketiga dibutuhkan 300 kkal/hari
(menurut Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi
2004)
Gizi Ibu Hamil
Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
Protein
Peningkatan kebutuhan protein yang disebabkan
oleh peningkatan volume darah dan pertumbuhan
jaringan baru
Jumlah protein yang harus tersedia sampai akhir
kehamilan adalah sebanyak 925 gr yang tertimbun
dalam jaringan ibu, plasenta, serta janin
Bahan makanan hewani merupakan sumber protein
yang baik dalam hal jumlah maupun mutu, seperti
telur, susu, daging, unggas, dan kerang
Yang berasal dari nabati seperti tempe, tahu, serta
kacang-kacangan
Gizi Ibu Hamil
Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
Vitamin dan Mineral
Bagi pertumbuhan janin yang baik dibutuhkan
berbagai vitamin dan mineral seperti vitamin C,
asam folat, zat besi, kalsium, dan zink