Professional Documents
Culture Documents
Hots
Hots
Hots
21
Karakter
Moral Fleksibilitas dan
Cinta tanah air, Nilai-nilai budi pekerti
adaptabilitas
Kecakapan luhur: jujur, adil, empati, penyayang, rasa
hormat, kesederhanaan, pengampun, Inisiatif & mandiri
informasi,
Kecakapan rendah hati, dll. Kecakapan Sosial budaya
Media,
Digital Hidup Produktivitas
Teknologi
Akuntabilitas
Kepemimpinan &
Tanggungjawab
Seni – Budaya
Demokrasi
KONTEKS
MATA PELAJARAN
PJOK
Kerangka Pengembangan Kurikulum
Kerangka Sistem Penilaian Pendidikan
• Formatif – diagnostik
Penilaian
Kelas • Harian oleh guru
• Formatif
• Summative
Benchmark Ujian SKL Penilaian
• Semua kelas
• Semesteran
Internasional Nasional SP (PTK)
21st CS • Akhir tahun
• Akhir jenjang
• Oleh sekolah
• Kompetensi dasar • Sumatif • PTK 4,8,11
• Kelas 4, 9 • Kelas 9, 12
• Survei • Sensus
• PISA, TIMSS • Oleh pemerintah Penilaian
eksternal • Progress monitoring & evaluasi
(PMTK) • Kelas 4,8,11
• Survey atau sensus
• Tahunan
• Oleh pemerintah
revised Blooms’ taxonomy
Revised Bloom Taxonomy dan
Penilaian
Penilaian
❖ of learning
❖ Assessment OF learning occurs when teachers use evidence of student
learning to make judgements on student achievement against goals
and standards [Victoria State Govt]
❖ for learning
❖ Assessment FOR Learning is the process of seeking and interpreting
evidence for use by learners and their teachers to decide where the
learners are in their learning, where they need to go and how best to
get there [Assessment Reform Group, 2002]
❖ as learning
❖ Assessment AS learning is the use of a task or an activity to allow
students the opportunity to use assessment to further their own learning
[Victoria State Govt]
Two most important letters in 21st Century Learning
New P
New Q
Social
Application and personal action
Based on solution and explanation
Communication
Collaboration Technology
Science
Latar Belakang
• Mengapa Asesmen di Indonesia
diarahkan ke model penilaian higher
order thinking dan thematic/contextual
assessment?
12
Hasil PISA 2012: mayoritas siswa usia 15 tahun belum memiliki literasi dasar
(membaca, matematika, sains)
Anak-anak kita tidak akan berdaya saing bila di sekolah mereka tak dilatih kecakapan hidup abad 21,
misalnya: untuk membuat perbandingan, membuat penilaian data, berpikir kritis, membuat
kesimpulan, memecahkan masalah dan menerapkan pengetahuan mereka pada konteks kehidupan
nyata serta pada situasi yang masih asing
Matematika Membaca
75% siswa di bawah kompetensi minimum 56% siswa di bawah kompetensi minimum
Source: Rodrigo, World Bank, Extracted from OECD. Pisa 2012 Results in Focus: What Students Know and What They Can
Do With What They Know.
Bagaimanakah Hasil Trend Kemampuan Membaca?
Bagaimanakah Hasil Trend Kemampuan Matematika?
Profil Level Kemampuan Siswa Indonesia
kurang cukup baik Sangat baik
Singapore 830%
Korea 910%
Jepang 1110%
Finlandia 1230%
Thailand 4970%
Malaysia 5180%
Qatar 6960%
Indonesia 7570%
Peru 7460%
Definisi
kemampuan berfikir yang tidak sekedar
mengingat (recall), menyatakan kembali
(restate),
atau merujuk tanpa melakukan pengolahan
(recite)
Ilustrasi Definisi
Esoknya, di dalam kelas, Prof. Peters dengan sengaja mengajukan pertanyaan ke Gandhi, "Gandhi, andai
kamu sedang berjalan, lalu tiba-tiba menemukan paket berisi 1 tas penuh uang serta 1 tas penuh dengan
kebijaksanaan... mana yang kamu ambil?"
Prof. Peters sambil tersenyum sinis berkata, "Jika itu aku... maka aku akan mengambil kebijaksanaan."
Gandhi menjawab, “Seseorang akan mengambil apa yang tidak dia punya."
Prof. Peters hilang akal, tidak bisa berkata apa-apa. Pada kesempatan berikut, dengan penuh kemarahan,
dia menulis kata "idiot" pada lembar jawaban ujian Gandhi dan memberikannya ke Gandhi. Gandhi
mengambil, duduk sambil berusaha keras tetap tenang.
Beberapa menit kemudian Gandhi berdiri dan menghampiri sang profesor seraya berkata dengan sangat
sopan, "Prof. Peters, Anda hanya menanda tangani lembar jawaban saya tapi belum memberi nilai..."
Siapakah nama professor yang kurang menyukai Gandhi?
( 1)
Hanya Merujuk
Informasi yang
Terdapat pada
Wacana (Recite)
Siapakah karakter yang disiratkan oleh Gandhi saat
menjawab, “Jangan khawatir, Prof. Saya akan segera
‘terbang’” ? (3)
27
Contoh
soal PISA
28
Contoh Soal PISA mengukur
Aspek Non Kognitif
Bagaimana PISA mendefinisikan Literasi?
Membaca Matematika Sains
Kemampuan seseorang untuk Kemampuan seseorang untuk Kemampuan yang dimiliki
memahami, menggunakan, memformulasi, menerapkan, dan seseorang untuk:
merefleksi serta terlibat pada menginterpretasi matematika --memiliki pengetahuan sains
wacana teks dalam rangka pada beragam konteks. Termasuk dan menggunakan
mencapai tujuan membaca, bernalar matematika, pengetahuan itu untuk
mengembangkan pengetahuan menggunakan konsep menjelaskan fenomena alam,
dan potensi diri serta matematika, prosedur, fakta dan memperoleh pengetahuan
berpartisipasi dalam alat untuk mendeskripsikan, baru, menarik kesimpulan
masyarakat. menjelaskan, dan memprediksi berdasarkan bukti-bukti
PISA fokus pada membaca fenomena. ilmiah.
untuk belajar bukan belajar PISA mendefinisikan literasi --memahami karakter sains
membaca. oleh karena itu, tes matematika kepada fungsi dan Literasi sains yang
PISA tidak menguji kegunaan matematika yang lebih didefinisikan PISA tidak hanya
kemampuan membaca tingkat luas. sebatas pemahaman konsep
dasar. sains tetapi juga kemampuan
untuk menerapkan sains dan
berfikir ilmiah berdasarkan
bukti.
PISA mengukur tingkat kompetensi
708 Siswa secara konsisten mampu Rumah kaca
6 mengidentifikasi, menjelaskan dan P5
mengaplikasikan pengetahuan sains
dan berfikir sains dalam berbagai situasi
yang kompleks
633 Siswa mempu mengidentifikasi unsur Rumah kaca
5 sains pada situasi yang kompleks, P2
mengaplikasikan pengetahuan sains
dan berfikir sains serta bisa memilih
bukti ilmiah yang sesuai untuk
menjawab permasalahan
559 Pakaian P1
4
484 Mary Montagu
3 P4
409 Siswa memiliki cukup pengetahuan sains Makanan
2 untuk memberikan penjelasan ilmiah pada Hasil
konteks yang sangat familiar Rekayasa
Genetika P3
Level 1
OLAH RAGA
Olah raga teratur tetapi tidak berlebihan baik bagi kesehatan kita.
Apakah hal ini terjadi pada otot ketika berolah raga? Ya atau Tidak?
Otot mendapatkan penyediaan darah yang meningkat. Ya / Tidak
Lemak terbentuk di dalam otot. Ya / Tidak
Bahan-bahan yang kaya energi dipecah di dalam otot. Ya / Tidak
Ini adalah uraian dari penelitian ilmiah yang disebutkan di dalam artikel di atas.
• Jagung ditanam di 200 ladang yang ada di seluruh negara.
• Setiap ladang dibagi menjadi dua. Setengah bagian ditanami jagung hasil rekayasa genetika dan
disemprot dengan herbisida baru, dan setengahnya lagi ditanami jagung biasa dan disemprot
dengan herbisida biasa.
• Jumlah insekta yang ditemukan di dalam jagung hasil rekayasa genetika yang disemprot dengan
herbisida baru sama dengan jumlah insekta yang ditemukan di dalam jagung biasa yang disemprot
dengan herbisida biasa.
Level 2
PENILAIAN PAKAIAN 1
Nilai Penuh
Kode 1: Ya, Ya, Ya, Tidak, dalam urutan itu.
Tanpa Nilai
Kode 0: Jawaban lain.
Kode 9: Tidak ada jawaban.
Level 5 dan Level 6
Kakek itu begitu bersedih, hingga istrinya merasa heran. “Suamiku, jangan hanya karena sebuah pepaya
saja engkau demikian murung” ujar sang istri. “Bukan itu yang aku sedihkan,” jawab sang kakek. “Aku
berpikir, betapa sulitnya orang itu mengambil pepaya kita. Ia harus sembunyi-sembunyi di tengah malam
agar tidak ketahuan orang. Belum lagi mesti memanjatnya dengan susah payah untuk bisa memetik
pepaya.”
“Oleh karena itu istriku...,” lanjut sang kakek. “Saya akan meminjam tangga dan saya taruh di bawah
pohon pepaya kita. Mudah-mudahan ia datang kembali malam ini dan tidak akan kesulitan lagi mengambil
pepaya yang satunya.” Namun saat pagi kembali hadir, ia mendapati pepaya yang tinggal sebuah itu tetap
ada beserta tangganya tanpa bergeser sedikitpun. Sang Kakek tetap menunggu. Namun di pagi
berikutnya, tetap saja buah pepaya itu masih di tempatnya.
Di sore harinya, sang kakek kedatangan seorang tamu yang menenteng dua buah pepaya besar di
tangannya. Sang kakek belum pernah mengenal si tamu tersebut. Singkat cerita, setelah berbincang
lama, sang tamu dengan amat menyesal mengaku bahwa ialah yang telah mencuri pepayanya.
“Sebenarnya, dimalam berikutnya saya ingin mencuri buah pepaya yang tersisa. Namun
saat saya menemukan ada tangga di sana, saya tersadarkan dan sejak itu saya bertekad
untuk tidak mencuri lagi. Untuk itu, saya kembalikan pepaya Anda dan untuk menebus
kesalahan saya, saya hadiahkan pepaya yang baru saya beli di pasar untuk Anda.”
Contoh Soal Level Kognitif: access and retrieve
•Apakah yang membuat perasaan Kakek sedih setelah
menyadari satu buah pepaya miliknya hilang?
•Apakah yang dilakukan sang pencuri untuk menebus
kesalahannya?
Contoh soal level kognitif: Integrate and interpret
•Seorang pembaca berpendapat bahwa sifat Kakek tersebut
dermawan. Setujukah kamu dengan pendapat pembaca
tersebut? Jelaskan alasanmu!
•Menurutmu, apakah yang membuat si pencuri tersadar
untuk tidak mencuri lagi?
Contoh soal level kognitif: Reflect and evaluate
•Setelah selesai membaca cerita tersebut, Ani menilai bahwa
sifat pencurilah yang menjadikan cerita tersebut menarik.
Setujukah kamu dengan pendapat Ani? Jelaskan alasanmu!
•Apakah pendapatmu jika pada cerita tersebut si pencuri
tetap mengambil pepaya milik Kakek yang kedua?
• Higher-order thinking termasuk menunjukkan
pemahaman akan informasi dan bernalar
bukan sekedar mengingat kembali/recall
informasi.
QUESTION INTENT:
Description: Explain the effect that doubling one variable in a formula
has on the resulting value if other variables are held constant
Mathematical content area: Change and relationships
Context: Occupational
Process: Employ
Sangat >8 s.d. 10 Pada kompetensi membaca, peserta didik mampu menafsirkan
Baik informasi tersirat pada bacaan sastra/nonsastra, sedangkan pada
kompetensi menulis, peserta didik mampu menyusun berbagai
bentuk paragraf dengan memperhatikan ejaan dan tanda baca
Baik >6 s.d. 8 Pada kompetensi membaca, peserta didik mampu menafsirkan
informasi tersurat pada teks sastra/ nonsastra, sedangkan pada
kompetensi menulis, peserta didik mampu menggunakan kalimat
sesuai ilustrasi dengan memperhatikan penggunaan EYD
Cukup >4 s.d. 6 Pada kompetensi membaca, peserta didik mampu mengidentifikasi
informasi tersurat pada bacaan/iklan/denah, sedangkan pada
kompetensi menulis, peserta didik mampu menggunakan
kata/kalimat pada teks sastra/nonsastra.
Kurang 0 s.d. 4 Siswa mampu mengidentifikasi informasi yang sangat sederhana
dan tersurat dari sebuah wacana non teks sederhana. Siswa
memiliki keterbatasan dalam menggunakan kata/frasa pada teks
sastra/nonsastra.
Contoh Butir Level Cukup (rentang nilai >4 – 6)
Pada contoh soal terliat bahwa kompetensi yang diukur adalah memaknai sebuah
kalimat sederhana dengan kata/frasa yang juga sederhana. Kompetensi yang
dimiliki lebih baik dibandingkan mengerti kalimat sederhana. Siswa pada soal ini
diminta untuk mampu menjelaskan atau membuat interpretasi lain dari arti suatu
kalimat sederhana.
Contoh Butir Level Baik (rentang nilai >6 – 8)
Kompetensi yang harus dimiliki siswa dalam menjawab soal ini tidak hanya sekedar
memaknai kalimat sederhana. Siswa harus memahami konsep majas dan
mengidentifikasi kalimat-kalimat yang mengandung majas. Kompetensi ini lebih
tinggi karena siswa harus mengaitkan pemahaman akan arti kalimat dengan konsep
majas yang dimilikinya.
Contoh Butir Level Sangat Baik (rentang nilai >8-10)
DIY
RIAU
BALI
KEPRI
SUMBAR
PABAR
DKI
NTT
MALUKU
JATENG
PAPUA
MALUT
KALTIM
KALSEL
SUMSEL
KALBAR
KALTARA
SULBAR
SULUT
JAMBI
SULSEL
KALTENG
ACH
JATIM
BABEL
BANTEN
SULTRA
SULTENG
NTB
LAMPUNG
BENGKULU
GORONTALO
JABAR
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
1 Jenis sampah apakah yang paling banyak dihasilkan setiap Orde rendah/ Orde Lebih Tinggi
harinya oleh warga Jakarta?
2 Berapa tonkah sampah yang dikirim dan diolah di TPST Orde rendah/ Orde Lebih Tinggi
Bantargebang setiap hari?
3 Apakah maksud infografis tersebut menampilkan gambar Orde rendah/ Orde Lebih Tinggi
ikan paus?
4 Sebutkan dua bagian infografis yang mendukung Orde rendah/ Orde Lebih Tinggi
pernyataan ada harapan menuju perubahan yang lebih
baik!
5 Bagaimanakah persepsi warga Jakarta mengenai sampah? Orde rendah/ Orde Lebih Tinggi
Tips Menyusun Soal HOTS
Soal A.3:
Seorang peneliti menetapkan tingkat signifikansi 0,05. Berapakah nilai uji
signifikansi yang dapat dapat diterima untuk menolak hipotesis penelitian?
Abad 21 adalah abad digital dan abad informasi. Arus informasi yang
begitu deras berdampak negatif terhadap disintegrasi bangsa.
Misalnya kejadian SARA di suatu sekolah yang belum terverifikasi
kebenarannya, diunggah seorang pelajar di media sosial. Berita
tersebut akan cepat tersebar ke masyarakat luas sehingga memicu
konflik antar kelompok. Oleh karena itu, pembatasan penggunaan
media sosial harus diterapkan kepada semua pelajar.
S: Titik awal