Hots

You might also like

Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 74

membangun kompetensi siswa untuk kecakapan abad

21

Higher Order Nizam

Kepala Pusat Penilaian Pendidikan


Balitbang

Thinking Skills Kementerian Pendidikan dan


Kebudayaan
Kecakapan Abad 21 & Penilaian
Penilaian untuk – mengukur (of), mendorong (for), dan menstimuli
(as) ketercapaian kecakapan abad 21
21st Century learning:
• To know
• To do
• To be
• To live together Standards &
assessments

Adapted from: Bernie Trilling & Charles Fadel


Kecakapan Hidup Abad 21
21st Century learning: Berpikir kritis dan
• To know penyelesaian masalah
Kreativitas & inovasi
• To do
Komunikasi
• To be Kemampu
an Belajar Kolaborasi
• To live together Berinovasi

Karakter
Moral Fleksibilitas dan
Cinta tanah air, Nilai-nilai budi pekerti
adaptabilitas
Kecakapan luhur: jujur, adil, empati, penyayang, rasa
hormat, kesederhanaan, pengampun, Inisiatif & mandiri
informasi,
Kecakapan rendah hati, dll. Kecakapan Sosial budaya
Media,
Digital Hidup Produktivitas
Teknologi
Akuntabilitas
Kepemimpinan &
Tanggungjawab

PEMBELAJARAN: Intra Kurikuler, Ko-Kurikuler, Ekstra Kurikuler, Non-Kurikuler


PEMBELAJARAN: Eksplisit dan Hidden Curriculum
Pend Agama – Budi Pekerti
PPKN
Matematika
Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris
NKRI

Ilmu Pengetahuan Alam


Ilmu Pengetahuan Sosial
Pancasila
Ke-Bhinnekaan
HAM
SDG

Seni – Budaya
Demokrasi
KONTEKS

MATA PELAJARAN
PJOK
Kerangka Pengembangan Kurikulum
Kerangka Sistem Penilaian Pendidikan

• Formatif – diagnostik
Penilaian
Kelas • Harian oleh guru

• Formatif
• Summative
Benchmark Ujian SKL Penilaian
• Semua kelas
• Semesteran
Internasional Nasional SP (PTK)
21st CS • Akhir tahun
• Akhir jenjang
• Oleh sekolah
• Kompetensi dasar • Sumatif • PTK 4,8,11
• Kelas 4, 9 • Kelas 9, 12
• Survei • Sensus
• PISA, TIMSS • Oleh pemerintah Penilaian
eksternal • Progress monitoring & evaluasi
(PMTK) • Kelas 4,8,11
• Survey atau sensus
• Tahunan
• Oleh pemerintah
revised Blooms’ taxonomy
Revised Bloom Taxonomy dan
Penilaian
Penilaian
❖ of learning
❖ Assessment OF learning occurs when teachers use evidence of student
learning to make judgements on student achievement against goals
and standards [Victoria State Govt]
❖ for learning
❖ Assessment FOR Learning is the process of seeking and interpreting
evidence for use by learners and their teachers to decide where the
learners are in their learning, where they need to go and how best to
get there [Assessment Reform Group, 2002]
❖ as learning
❖ Assessment AS learning is the use of a task or an activity to allow
students the opportunity to use assessment to further their own learning
[Victoria State Govt]
Two most important letters in 21st Century Learning

Questions: about nature/human Problems: in adapting to the


being environment
Science Engineering
Inquiry & discovery Design & invention strategies
Proposed Explanations Proposed solution

New P
New Q
Social
Application and personal action
Based on solution and explanation

Adapted from: Bernie Trilling & Charles Fadel


Query-based learning Problem/Project-based
learning
Student-centerd Critical thinking Collaborative
learning Creativity learning

Communication
Collaboration Technology
Science
Latar Belakang
• Mengapa Asesmen di Indonesia
diarahkan ke model penilaian higher
order thinking dan thematic/contextual
assessment?
12
Hasil PISA 2012: mayoritas siswa usia 15 tahun belum memiliki literasi dasar
(membaca, matematika, sains)
Anak-anak kita tidak akan berdaya saing bila di sekolah mereka tak dilatih kecakapan hidup abad 21,
misalnya: untuk membuat perbandingan, membuat penilaian data, berpikir kritis, membuat
kesimpulan, memecahkan masalah dan menerapkan pengetahuan mereka pada konteks kehidupan
nyata serta pada situasi yang masih asing

Matematika Membaca
75% siswa di bawah kompetensi minimum 56% siswa di bawah kompetensi minimum

Source: Rodrigo, World Bank, Extracted from OECD. Pisa 2012 Results in Focus: What Students Know and What They Can
Do With What They Know.
Bagaimanakah Hasil Trend Kemampuan Membaca?
Bagaimanakah Hasil Trend Kemampuan Matematika?
Profil Level Kemampuan Siswa Indonesia
kurang cukup baik Sangat baik

Indonesia (UN) 27 38 32 3 Hasil UN 2015

share low performer share middle performer share high performer

Singapore 830%

Hongkong China 850%

Korea 910%

Jepang 1110%

Finlandia 1230%

Thailand 4970%

Malaysia 5180%

Qatar 6960%

Indonesia 7570%

Peru 7460%

0% 25% 50% 75% 100%

Hasil PISA 2012


Apakah HOTS ?

Definisi
kemampuan berfikir yang tidak sekedar
mengingat (recall), menyatakan kembali
(restate),
atau merujuk tanpa melakukan pengolahan
(recite)
Ilustrasi Definisi

Sabar dan Bijak Ala Gandhi


http://www.andriewongso.com/articles/details/14525/Sabar-dan-Bijak-Ala-Gandhi

Alkisah dahulu, ketika Mahatma Gandhi (1869-1948) sedang


belajar Ilmu Hukum di University of College, London, Inggris,
ada seorang profesor Bahasa Inggris bernama Peters, yang
kurang menyukai Gandhi.

Suatu hari, ketika Prof. Peters sedang makan siang di kantin


kampus, Gandhi muda datang dan duduk di sampingnya sambil
membawa makan siangnya. Prof. Peters lantas berkata,
"Gandhi, apakah Anda tidak mengerti bahwa seekor babi
dengan seekor burung tidak duduk berdampingan untuk
makan?"

Gandhi bagai orang tua yang menatap anak nakal, menjawab


dengan tenang, "Jangan khawatir, Prof. Saya akan segera
‘terbang’." Gandhi pun segera pergi untuk makan di meja
lainnya. Muka Prof. Peters memerah penuh kemarahan. Ia
memutuskan untuk balas dendam di kesempatan berikut.
Ilustrasi Definisi

Sabar dan Bijak Ala Gandhi


http://www.andriewongso.com/articles/details/14525/Sabar-dan-Bijak-Ala-Gandhi

Esoknya, di dalam kelas, Prof. Peters dengan sengaja mengajukan pertanyaan ke Gandhi, "Gandhi, andai
kamu sedang berjalan, lalu tiba-tiba menemukan paket berisi 1 tas penuh uang serta 1 tas penuh dengan
kebijaksanaan... mana yang kamu ambil?"

Tanpa ragu Gandhi menjawab, "Yaaa, uang."

Prof. Peters sambil tersenyum sinis berkata, "Jika itu aku... maka aku akan mengambil kebijaksanaan."

Gandhi menjawab, “Seseorang akan mengambil apa yang tidak dia punya."

Prof. Peters hilang akal, tidak bisa berkata apa-apa. Pada kesempatan berikut, dengan penuh kemarahan,
dia menulis kata "idiot" pada lembar jawaban ujian Gandhi dan memberikannya ke Gandhi. Gandhi
mengambil, duduk sambil berusaha keras tetap tenang.

Beberapa menit kemudian Gandhi berdiri dan menghampiri sang profesor seraya berkata dengan sangat
sopan, "Prof. Peters, Anda hanya menanda tangani lembar jawaban saya tapi belum memberi nilai..."
Siapakah nama professor yang kurang menyukai Gandhi?
( 1)

Apakah yang dipilih oleh Prof. Peters; 1 tas penuh uang


atau 1 tas penuh kebijaksanaan? (2)

Hanya Merujuk
Informasi yang
Terdapat pada
Wacana (Recite)
Siapakah karakter yang disiratkan oleh Gandhi saat
menjawab, “Jangan khawatir, Prof. Saya akan segera
‘terbang’” ? (3)

Apakah makna yang tersirat dari jawaban Gandhi,


“Seseorang akan mengambil apa yang tidak dia punya"?
(4)
Untuk dapat
menjawab perlu
mengaitkan
informasi antar
bagian wacana
Contoh Soal HOT CONTOH SOAL HOTS

Sebuah surat kabar menuliskan bahwa jumlah


pengguna internet di Indonesia 55 juta jiwa,
lebih besar dibandingkan Korea. Jika melihat
infografis pada stimulus, benarkah berita di
surat kabar tersebut? Jelaskan alasanmu!

Soal tersebut memenuhi semua ciri soal HOT:


1) transfer satu konsep ke konsep lainnya
2) memproses dan menerapkan informasi
3) mencari kaitan dari berbagai informasi yang berbeda- beda
4) menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah
5) menelaah ide dan informasi secara kritis
Indonesia dan Gadget
Contoh Soal HOT GRADASI HOTS
Framework Tes PISA
Contoh
soal PISA

27
Contoh
soal PISA

28
Contoh Soal PISA mengukur
Aspek Non Kognitif
Bagaimana PISA mendefinisikan Literasi?
Membaca Matematika Sains
Kemampuan seseorang untuk Kemampuan seseorang untuk Kemampuan yang dimiliki
memahami, menggunakan, memformulasi, menerapkan, dan seseorang untuk:
merefleksi serta terlibat pada menginterpretasi matematika --memiliki pengetahuan sains
wacana teks dalam rangka pada beragam konteks. Termasuk dan menggunakan
mencapai tujuan membaca, bernalar matematika, pengetahuan itu untuk
mengembangkan pengetahuan menggunakan konsep menjelaskan fenomena alam,
dan potensi diri serta matematika, prosedur, fakta dan memperoleh pengetahuan
berpartisipasi dalam alat untuk mendeskripsikan, baru, menarik kesimpulan
masyarakat. menjelaskan, dan memprediksi berdasarkan bukti-bukti
PISA fokus pada membaca fenomena. ilmiah.
untuk belajar bukan belajar PISA mendefinisikan literasi --memahami karakter sains
membaca. oleh karena itu, tes matematika kepada fungsi dan Literasi sains yang
PISA tidak menguji kegunaan matematika yang lebih didefinisikan PISA tidak hanya
kemampuan membaca tingkat luas. sebatas pemahaman konsep
dasar. sains tetapi juga kemampuan
untuk menerapkan sains dan
berfikir ilmiah berdasarkan
bukti.
PISA mengukur tingkat kompetensi
708 Siswa secara konsisten mampu Rumah kaca
6 mengidentifikasi, menjelaskan dan P5
mengaplikasikan pengetahuan sains
dan berfikir sains dalam berbagai situasi
yang kompleks
633 Siswa mempu mengidentifikasi unsur Rumah kaca
5 sains pada situasi yang kompleks, P2
mengaplikasikan pengetahuan sains
dan berfikir sains serta bisa memilih
bukti ilmiah yang sesuai untuk
menjawab permasalahan
559 Pakaian P1
4
484 Mary Montagu
3 P4
409 Siswa memiliki cukup pengetahuan sains Makanan
2 untuk memberikan penjelasan ilmiah pada Hasil
konteks yang sangat familiar Rekayasa
Genetika P3
Level 1
OLAH RAGA

Olah raga teratur tetapi tidak berlebihan baik bagi kesehatan kita.

Apa yang terjadi pada otot ketika berolah raga?


Lingkari “Ya” atau “Tidak” untuk setiap pernyataan.

Apakah hal ini terjadi pada otot ketika berolah raga? Ya atau Tidak?
Otot mendapatkan penyediaan darah yang meningkat. Ya / Tidak
Lemak terbentuk di dalam otot. Ya / Tidak
Bahan-bahan yang kaya energi dipecah di dalam otot. Ya / Tidak

PENSKORAN OLAH RAGA 3


Nilai penuh
Kode 1: Ketiga jawaban benar dengan urutan: Ya, Tidak, Ya.
Tidak ada nilai
Kode 0: Jawaban lain.
Kode 9: Kosong.
Level 2
MAKANAN HASIL REKAYASA GENETIKA
JAGUNG HASIL REKAYASA GENETIKA SEHARUSNYA DILARANG
Kelompok yang mendukung kelestarian lingkungan memohon supaya jenis jagung baru hasil rekayasa
genetika (RG) dilarang.
Jagung RG ini diciptakan supaya tidak terpengaruh oleh herbisida baru yang ampuh, yang mampu
mematikan tanaman jagung biasa. Herbisida baru ini akan mematikan sebagian besar gulma yang
tumbuh di ladang jagung.
Kelompok tersebut mengatakan bahwa gulma-gulma ini merupakan makanan bagi hewan-hewan kecil,
khususnya insekta, penggunaan herbisida baru pada tanaman jagung RG akan berdampak buruk
terhadap lingkungan. Pendukung penggunaan jagung RG mengatakan bahwa penelitian ilmiah telah
membuktikan bahwa hal ini tidak akan terjadi.

Ini adalah uraian dari penelitian ilmiah yang disebutkan di dalam artikel di atas.
• Jagung ditanam di 200 ladang yang ada di seluruh negara.
• Setiap ladang dibagi menjadi dua. Setengah bagian ditanami jagung hasil rekayasa genetika dan
disemprot dengan herbisida baru, dan setengahnya lagi ditanami jagung biasa dan disemprot
dengan herbisida biasa.
• Jumlah insekta yang ditemukan di dalam jagung hasil rekayasa genetika yang disemprot dengan
herbisida baru sama dengan jumlah insekta yang ditemukan di dalam jagung biasa yang disemprot
dengan herbisida biasa.
Level 2

Jagung ditanam di 200 ladang di seluruh negara.


Mengapa ilmuwan menggunakan lebih dari satu ladang?
A. Agar banyak petani dapat mencoba jagung baru hasil rekayasa genetika.
B. Untuk melihat seberapa banyak jagung hasil rekayasa genetika dapat tumbuh.
C. Untuk menanami sebanyak mungkin ladang dengan tanaman jagung hasil rekayasa
genetika.
D. Untuk memperoleh data pertumbuhan jagung pada kondisi yang bervariasi.

PENSKORAN MAKANAN HASIL REKAYASA GENETIKA 3


Nilai penuh
Kode 1: D. Untuk memperoleh data pertumbuhan jagung pada kondisi yang bervariasi.
Tidak ada nilai
Kode 0: Jawaban lain.
Kode 9: Kosong.
Level 4
Dapatkah pernyataan yang dibuat dalam artikel ini diuji melalui penelitian ilmiah di
laboratorium?
Lingkari “Ya” atau “Tidak” untuk masing-masing.
Bahan ini dapat Dapatkah pernyataan ini diuji melalui
penelitian ilmiah di laboratorium?
Dicuci tanpa merusaknya Ya / Tidak
Dililitkan pada benda tanpa merusaknya Ya / Tidak
Diremas-remas tanpa merusaknya Ya / Tidak
Diproduksi secara masal dengan harga Ya / Tidak
murah

PENILAIAN PAKAIAN 1
Nilai Penuh
Kode 1: Ya, Ya, Ya, Tidak, dalam urutan itu.
Tanpa Nilai
Kode 0: Jawaban lain.
Kode 9: Tidak ada jawaban.
Level 5 dan Level 6

Efek Rumah Kaca


• KISAH KAKEK DAN PENCURI PEPAYA
Diambil dari http://www.kisahinspirasi.com/2012/09/kisah-kakek-dan-
pencuri-pepaya.html
Cerita ini tentang seorang kakek yang sederhana, hidup sebagai orang kampung yang bersahaja. Suatu sore, ia
mendapati pohon pepaya di depan rumahnya telah berbuah. Walaupun hanya dua buah namun telah
menguning dan siap dipanen. Ia berencana memetik buah itu di keesokan hari. Namun, tatkala pagi tiba, ia
mendapati satu buah pepayanya hilang dicuri orang.

Kakek itu begitu bersedih, hingga istrinya merasa heran. “Suamiku, jangan hanya karena sebuah pepaya
saja engkau demikian murung” ujar sang istri. “Bukan itu yang aku sedihkan,” jawab sang kakek. “Aku
berpikir, betapa sulitnya orang itu mengambil pepaya kita. Ia harus sembunyi-sembunyi di tengah malam
agar tidak ketahuan orang. Belum lagi mesti memanjatnya dengan susah payah untuk bisa memetik
pepaya.”

“Oleh karena itu istriku...,” lanjut sang kakek. “Saya akan meminjam tangga dan saya taruh di bawah
pohon pepaya kita. Mudah-mudahan ia datang kembali malam ini dan tidak akan kesulitan lagi mengambil
pepaya yang satunya.” Namun saat pagi kembali hadir, ia mendapati pepaya yang tinggal sebuah itu tetap
ada beserta tangganya tanpa bergeser sedikitpun. Sang Kakek tetap menunggu. Namun di pagi
berikutnya, tetap saja buah pepaya itu masih di tempatnya.

Di sore harinya, sang kakek kedatangan seorang tamu yang menenteng dua buah pepaya besar di
tangannya. Sang kakek belum pernah mengenal si tamu tersebut. Singkat cerita, setelah berbincang
lama, sang tamu dengan amat menyesal mengaku bahwa ialah yang telah mencuri pepayanya.

“Sebenarnya, dimalam berikutnya saya ingin mencuri buah pepaya yang tersisa. Namun
saat saya menemukan ada tangga di sana, saya tersadarkan dan sejak itu saya bertekad
untuk tidak mencuri lagi. Untuk itu, saya kembalikan pepaya Anda dan untuk menebus
kesalahan saya, saya hadiahkan pepaya yang baru saya beli di pasar untuk Anda.”
Contoh Soal Level Kognitif: access and retrieve
•Apakah yang membuat perasaan Kakek sedih setelah
menyadari satu buah pepaya miliknya hilang?
•Apakah yang dilakukan sang pencuri untuk menebus
kesalahannya?
Contoh soal level kognitif: Integrate and interpret
•Seorang pembaca berpendapat bahwa sifat Kakek tersebut
dermawan. Setujukah kamu dengan pendapat pembaca
tersebut? Jelaskan alasanmu!
•Menurutmu, apakah yang membuat si pencuri tersadar
untuk tidak mencuri lagi?
Contoh soal level kognitif: Reflect and evaluate
•Setelah selesai membaca cerita tersebut, Ani menilai bahwa
sifat pencurilah yang menjadikan cerita tersebut menarik.
Setujukah kamu dengan pendapat Ani? Jelaskan alasanmu!
•Apakah pendapatmu jika pada cerita tersebut si pencuri
tetap mengambil pepaya milik Kakek yang kedua?
• Higher-order thinking termasuk menunjukkan
pemahaman akan informasi dan bernalar
bukan sekedar mengingat kembali/recall
informasi.

• Higher order thinking tidak berarti soal yang


lebih sulit daripada soal recall.
• Contoh Stimulus Matematika
PISA is a contextual assessment
Contoh Soal Asesmen Nasional
Konteks
peluang
yang diukur
masih
dalam
konteks
tradisional:
berkaitan
dengan
dadu,
mengambil
bola
berwarna
Contoh soal Asesmen Internasional

QUESTION INTENT:
Description: Explain the effect that doubling one variable in a formula
has on the resulting value if other variables are held constant
Mathematical content area: Change and relationships
Context: Occupational
Process: Employ

Contoh berikut mengenai konsep kecepatan, namun tidak selalu


‘diasosiasikan’ dengan konteks mobil/kendaraan dan jarak
tempuh antar kota
Contoh Soal Matematika
Kelas 6 SD
Contoh soal TIMSS grade 4
Capaian soal HOT di UN
Level UN SMP/ MTs 2014
Level Rentang Nilai Deskripsi

Sangat >8 s.d. 10 Pada kompetensi membaca, peserta didik mampu menafsirkan
Baik informasi tersirat pada bacaan sastra/nonsastra, sedangkan pada
kompetensi menulis, peserta didik mampu menyusun berbagai
bentuk paragraf dengan memperhatikan ejaan dan tanda baca
Baik >6 s.d. 8 Pada kompetensi membaca, peserta didik mampu menafsirkan
informasi tersurat pada teks sastra/ nonsastra, sedangkan pada
kompetensi menulis, peserta didik mampu menggunakan kalimat
sesuai ilustrasi dengan memperhatikan penggunaan EYD
Cukup >4 s.d. 6 Pada kompetensi membaca, peserta didik mampu mengidentifikasi
informasi tersurat pada bacaan/iklan/denah, sedangkan pada
kompetensi menulis, peserta didik mampu menggunakan
kata/kalimat pada teks sastra/nonsastra.
Kurang 0 s.d. 4 Siswa mampu mengidentifikasi informasi yang sangat sederhana
dan tersurat dari sebuah wacana non teks sederhana. Siswa
memiliki keterbatasan dalam menggunakan kata/frasa pada teks
sastra/nonsastra.
Contoh Butir Level Cukup (rentang nilai >4 – 6)
Pada contoh soal terliat bahwa kompetensi yang diukur adalah memaknai sebuah
kalimat sederhana dengan kata/frasa yang juga sederhana. Kompetensi yang
dimiliki lebih baik dibandingkan mengerti kalimat sederhana. Siswa pada soal ini
diminta untuk mampu menjelaskan atau membuat interpretasi lain dari arti suatu
kalimat sederhana.
Contoh Butir Level Baik (rentang nilai >6 – 8)

Kompetensi yang harus dimiliki siswa dalam menjawab soal ini tidak hanya sekedar
memaknai kalimat sederhana. Siswa harus memahami konsep majas dan
mengidentifikasi kalimat-kalimat yang mengandung majas. Kompetensi ini lebih
tinggi karena siswa harus mengaitkan pemahaman akan arti kalimat dengan konsep
majas yang dimilikinya.
Contoh Butir Level Sangat Baik (rentang nilai >8-10)

Kompetensi yang diukur pada soal ini adalah kemampuan menghubungkan


informasi dari satu kalimat dengan kalimat lain dan merangkum hubungan-
hubungan tersebut. Kemampuan siswa yang mampu menjawab soal ini lebih
tinggi karena tidak hanya mampu memahami makna kalimat, namun juga
menghubungkan informasi-informasi dalam kalimat yang disertai dengan
pemahaman kata/frasa tidak familiar.
Persentase Siswa Dalam Capaian Kompetensi Bahasa Indonesia
SUMUT

DIY

RIAU

BALI

KEPRI

SUMBAR

PABAR

DKI

NTT

MALUKU

JATENG

PAPUA

MALUT

KALTIM

KALSEL

SUMSEL

KALBAR

KALTARA

SULBAR

SULUT

JAMBI

SULSEL

KALTENG

ACH

JATIM

BABEL

BANTEN

SULTRA

SULTENG

NTB

LAMPUNG

BENGKULU

GORONTALO

JABAR

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

8-10 6-8 4-6 0-4


Level Kompetensi Ujian Nasional
Menunjukkan
Penerapan Higher Order Thinking
Di soal-soal Ujian Nasional 2014
Closing Remark

•Soal-soal bentuk Higher Order Thinking


akan semakin besar proporsinya diujikan
pada penilaian skala nasional

•Bagaimanakah menyiapkan dan


menularkan model higher order thinking di
penilaian tingkat kelas?
Soal Berfikir Orde Tinggi
BUKANLAH soal yang pasti lebih sukar
Ilustrasi Soal HOT
tidak PASTI lebih sukar
Rambu
Penyusunan Soal HOT

1. Soal yang disusun harus


mengukur kompetensi yang
akan diukur
2. Kontekstual “ya”
keberfungsian stimulus
“WAJIB”
3. Higher bukanlah Highest,
menulis soal orde berfikir lebih
tinggi bukan level tertinggi
Latihan
Latihan

Nomor Soal Lingkari salah satu!

1 Jenis sampah apakah yang paling banyak dihasilkan setiap Orde rendah/ Orde Lebih Tinggi
harinya oleh warga Jakarta?

2 Berapa tonkah sampah yang dikirim dan diolah di TPST Orde rendah/ Orde Lebih Tinggi
Bantargebang setiap hari?

3 Apakah maksud infografis tersebut menampilkan gambar Orde rendah/ Orde Lebih Tinggi
ikan paus?

4 Sebutkan dua bagian infografis yang mendukung Orde rendah/ Orde Lebih Tinggi
pernyataan ada harapan menuju perubahan yang lebih
baik!

5 Bagaimanakah persepsi warga Jakarta mengenai sampah? Orde rendah/ Orde Lebih Tinggi
Tips Menyusun Soal HOTS

Soal A.3:
Seorang peneliti menetapkan tingkat signifikansi 0,05. Berapakah nilai uji
signifikansi yang dapat dapat diterima untuk menolak hipotesis penelitian?

Penyajian Kasus Nyata


memungkinkan proses
menelaah informasi
Soal A.4:
Seorang peneliti membandingkan berat badan dua kelompok untuk meneliti
efektivitas obat pelangsing. Peneliti tersebut menetapkan taraf signifikansi
0,05. Hasil uji signifikansi memperoleh nilai 0,017. Apakah yang dapat
disimpulkan oleh peneliti tersebut?
Contoh Soal GAGAL Kontekstual
Tips Menyusun Soal HOTS

Melalui analisa visual


bagan yang
Soal B.1
kompleks, maka
Apakah peran burung elang dalam suatu
tingkat berfikir
rantai makanan?
ordenya lebih tinggi
Soal B.2
Seorang ilmuwan berhasil menemukan
pestisida ampuh pembasmi ulat sehingga
jumlah ulat menurun dengan drastis. Apakah
yang akan terjadi kepada elang?
Contoh Soal LEBIH HOTS

Bulan Pemesan Dibatalkan


Januari 1200 450
Februari 800 300
Maret 700 270
April 1000 400
Mei 1000 375
Juni 900 350

Berdasarkan persentase pembatalan


pesanan selama 6 bulan , jika
diharapkan jumlah pesanan yang
terealisasi di bulan Juli sebesar 700,
maka estimasi jumlah pemesan minimal
adalah....
Tips Menyusun Soal HOTS

Abad 21 adalah abad digital dan abad informasi. Arus informasi yang
begitu deras berdampak negatif terhadap disintegrasi bangsa.
Misalnya kejadian SARA di suatu sekolah yang belum terverifikasi
kebenarannya, diunggah seorang pelajar di media sosial. Berita
tersebut akan cepat tersebar ke masyarakat luas sehingga memicu
konflik antar kelompok. Oleh karena itu, pembatasan penggunaan
media sosial harus diterapkan kepada semua pelajar.

Setujukah kamu dengan pernyataan tersebut? Jelaskan alasanmu!


SOAL STUDI PISA GEMPA BUMI M509Q01
•S •B
•S
A A
KECEPATAN MOBIL A
•A
BALAP M159Q05 A
Gambar di bawah memperlihatkan 5
lintasan balap mobil. •S
•C
A •S
Lintasan manakah yang dijalani A A
mobil balap agar diperoleh grafik •D
kecepatan seperti ditunjukkan •S A
A
sebelumnya.
•E
A

S: Titik awal

You might also like