Professional Documents
Culture Documents
Kontrasepsi - Ema
Kontrasepsi - Ema
Kontrasepsi - Ema
KONTRASEPSI
Oleh:
Ema Pristi Yunita, S.Farm., M.Farm.Klin., Apt.
PENDAHULUAN
Diperlukan
kontrasepsi
Coitus Lactational
interruptus Penarikan penis dari vagina
amenorrhea Pe↑ level prolaktin & pe↓
gonadotropin-releasing hormone
sblm ejakulasi dari hipotalamus selama laktasi
Fertilisasi dicegah melalui << menekan ovulasi
kontak antara spermatozoa dgn
ovum Tjd pe↓ pelepasan LH &
penghambatan maturasi
Efikasi: tergantung pd folikular
kemampuan pria utk menarik
penis sblm ejakulasi Durasi supresi bervariasi
dipengaruhi oleh frekuensi &
durasi menyusui
• METODE KALENDER berdasarkan 3 asumsi: 1) Ovum mampu dibuahi hanya ± 24 jam stlh ovulasi; 2)
Spermatozoa masih memiliki kemampuan membuahi hanya ±48 jam stlh coitus; 3) Ovulasi biasanya tjd
12-16 hari sblm onset menstruasi berikutnya
• Menstruasi dicatat selama 6 siklus utk memperkirakan periode kesuburan
• Hari paling awal dari periode kesuburan ditentukan oleh total jumlah hari dlm siklus menstruasi
terpendek dikurang18
• Hari paling akhir dari periode kesuburan ditentukan oleh total jumlah hari dlm siklus menstruasi
terpanjang dikurangi 11
TERAPI/TEKNIK NON-HORMONAL
Periodic Abstinence continued .....
Contoh Perhitungan Metode Kalender
CATAT
6 siklus menstruasi
28 25 21 22 26 26
Kesimpulan:
Masa SUBUR yaitu 3 s.d 16 hari yang dihitung dari hari pertama menstruasi
JANGAN intercourse pd periode tsb jika ingin menunda kehamilan
TERAPI/TEKNIK NON-HORMONAL
Periodic Abstinence continued .....
Natural family planning
• METODE MUKUS CERVICAL, wanita berusaha memperkirakan periode kesuburannya melalui
pengukuran mukus cervical dengan jarinya
• Adanya estrogen jumlah mukus me↑, lebih elastis & berlebihan sampai dicapai waktu puncak
• Adanya progesteron mukus << dan kering masih berlangsung sampai onset menstruasi
berikutnya
• Intercourse baru diperbolehkan 4 hari stlh mukus cervical maksimal s.d menstruasi
• METODE SYMPTOTHERMAL digunakan utk memperkirakan hari pertama abstinence baik dengan
metode kalender atau hari pertama terdeteksinya mukus mana tercatat lebih dulu
• Akhir dari periode kesuburan diprediksi dgn mengukur suhu tubuh basal
• Suhu tubuh ♀ relatif rendah selama fase folikular & me↑ pd fase luteal siklus menstruasi sbg respon
efek termogenik krn pengaruh progesteron
• Pe↑ suhu dpt bervariasi antara 0.2-0.5oC
• Pe↑ suhu dimulai pd 1-2 hari stlh ovulasi & sejalan dgn pe↑ level progesteron
• Intercourse baru dpt dimulai kembali 3 hari stlh pe↑ suhu
TERAPI/TEKNIK NON-HORMONAL
Periodic Abstinence continued .....
Natural family planning
Kerugian: hanya sesuai bagi ♀ dgn siklus menstruasi yg teratur & mdh
diprediksi; complete abstinence diperlukan selama periode kesuburan
(apabila tdk dpt dilakukan, maka harus digunakan kontrasepsi); metode
ini memerlukan disiplin; metode mjd tdk efektif jika tdk dilakukan dgn
tepat; tingkat kegagalan cukup tinggi; metode ini tdk dpt melindungi dari
STD
TERAPI/TEKNIK NON-HORMONAL
Barrier Techniques
1. KONDOM UNTUK PRIA
• Kondom tdd lapisan tipis yg diletakkan di atas glans & sepanjang batang penis sblm
diaplikasikan & sblm dimasukkan ke dlm vagina
• Barrier mekanik yg paling popular dipakai
• Diantara seluruh metode barrier, kondom pria mrpkn pelindung paling efektif utk melindungi
saluran genital dari STD
• Pemakaiannya telah me↑ dari 13.2-18.9% diantara seluruh ♀ usia reproduktif yg perhatian thd
bahaya infeksi HIV & STD
• Mampu mencegah kehamilan dgn menghalangi masuknya semen ke dlm vagina
Keuntungan: kondom mdh didpt & harga terjangkau, kondom cukup efektif baik utk mencegah
kehamilan maupun mencegah transmisi STD
Kerugian: kemungkinan kondom dpt me↓ rasa kepuasan seksual, bbrp pemakai dpt alergi thd bhn
lateks, bhn kondom yg mdh sobek & licin dpt me↓ efektivitasnya, lubrikan berbasis minyak dpt
merusak kondom
TERAPI/TEKNIK NON-HORMONAL
Barrier Techniques continued .....
• Terbuat dari sarung poliuretan ditujukan utk sekali pakai, seperti pd kondom pria
• Tdd 2 cincin fleksibel dgn ukuran diameter 7,8 cm & panjang 17 cm
• Kondom wanita mencegah kehamilan dgn berperan sbg penghalang utk masuknya semen ke
vagina
• Pemakaian kondom pria & wanita secara bersamaan tdk direkomendasikan krn keduanya
dpt melekat satu sama lain menyebabkan slippage atau displacement dari salah satu
kondom
Efikasi: efficacy trials masih terbatas, uji awal menunjukkan laju kehamilan ±15% dlm 6 bulan
• Kurang dari 1% wanita US menggunakan kontrasepsi ini
Keuntungan: kondom wanita mampu memberi perlindungan thd labia & pangkal penis selama
intercourse, dpt dipasang selama 8 jam sblm intercourse
Kerugian: lubrikan tdk mengandung spermicide, kondom wanita sulit dipasang di vagina, cincin
bagian dlm dpt menyebabkan rasa tidak nyaman, bbrp pemakai mengeluhkan bahwa kondom
wanita tdk praktis, kondom wanita jg dpt menyebabkan infeksi pd sal.kencing jika kondom ini
dipakai di vagina dlm jangka panjang
TERAPI/TEKNIK NON-HORMONAL
Barrier Techniques continued .....
3. DIAFRAGMA KONTRASEPSI
• Diafragma merupakan shallow latex cup dgn mekanisme pegas
• Diafragma diproduksi dlm berbagai diameter
• Pemeriksaan pelvic & pengukuran panjang kanal vaginal digunakan utk
menentukan ukuran diafragma yg sesuai
• Alat ini dimasukkan sblm intercourse posterior rim fits into the posterior
fornix & the anterior rim is placed behind the pubic bone
• Krim atau jelly spermicidal dioleskan di bagian dlm kubah diafragma
menutupi cervix
• Alat ini dpt mencegah kehamilan dgn menghalangi masuknya semen ke cervix
• Sekali dipakai, alat ini dpt efektif sbg kontrasepsi selama 6 jam
Efikasi: efektivitas tergantung pd usia pemakai, pengalaman menggunakan, & pemakaian spermicide
• Tingkat kegagalan dlm tahun pertama pemakaian diperkirakan ±20%
Kerugian: pemakaian jangka panjang dpt me↑ risiko UTI, pemakaian >24 jam tdk direkomendasikan krn
berisiko menyebabkan TSS (toxic shock syndrome), pemasangan tdk tepat dpt mengakibatkan erosi vagina
TERAPI/TEKNIK NON-HORMONAL
Barrier Techniques continued .....
4. CERVICAL CAP
• Cervival cap is a cup-shaped latex device that fits over the base of the cervix
• Cap harus diisi spermicide (1/3 bagian cap) sblm insersi
• It is inserted as long as 8 hours before coitus & can be left in place for as long
as 48 hours
• Cervical cap berperan baik sbg penghalang mekanik (mencegah migrasi
sperma menuju kanal cervical) & sbg agen kimia (bersama penggunaan
spermicide)
Keuntungan: tdk seperti diafragma kontrasepsi, penambahan spermicide tdk diperlukan utk
repeated intercourse, cervical cap tdk melibatkan pemakaian hormon yg terus-menerus
Kerugian: erosi cervical dpt menyebabkan noda pd vagina, berisiko tjd TSS jika digunakan dlm
jangka panjang, memerlukan latihan khusus dlm penggunaan, obesitas berat menyulitkan
pemakaian alat ini, calon pemakai harus memiliki riwayat tes Papanicolaou (Pap) yg normal
TERAPI/TEKNIK NON-HORMONAL
Barrier Techniques continued .....
5. AGEN SPERMICIDAL
Efikasi: perfect use tingkat kegagalan dlm 1 thn pertama sebesar 6% sementara
typical use tingkat kegagalan dlm 1 thn pertama sebesar 26%
Keuntungan: efek lubrikasi yg dihasilkan oleh spermisida mampu me↑ kepuasan kedua pasangan, kemudahan
pemakaian, mdh didapat krn termasuk OTC & harga terjangkau, menambah efikasi dari diafragma & cervical
cap, tdk ada ES sistemik
Kerugian: hanya memberi perlindungan minimal thd risiko STD, dpt menyebabkan ketidaknyamanan pd bbrp
pasangan, iritasi vagina dpt tjd, dpt menyebabkan reaksi alergi
KONTRASEPSI HORMONAL
1. IMPLANT
• FDA menyetujui pemakaian kontrasepsi implant levonorgestrel (Norplant) pd thn 1990
• Metode ini tdd 6 buah batang karet silikon, masing2 berukuran panjang 34 mm & diameter 2,4 mm,
masing2 berisi 36 mg levonorgestrel
• Implant melepas ±80 mcg levonorgestrel per 24 jam selama thn pertama pemasangan mencapai
konsentrasi serum efektif sebesar 0,4-0,5 ng/mL dlm 24 jam pertama
• Laju pelepasan me↓ ±30 mcg/hari pd thn2 berikutnya
• Pelepasan agen progestational melalui difusi dpt memberi efek kontrasepsi yg efektif selama 5 thn
• Proteksi kontrasepsi dpt dimulai dlm 24 jam stlh dipasang jika pemasangan dilakukan selama minggu
pertama siklus menstruasi
• Batang implant dimasukkan secara s.c biasanya pd lengan atas wanita, terlihat di bawah kulit
• Mekanisme kerja: kombinasi antara penekanan thd lonjakan LH, penekanan thd ovulasi, membuat mukus
cervical mjd kental & berkurang utk menghalangi penetrasi sperma, serta mencegah pertumbuhan &
perkembangan endometrial
Efikasi: ekuivalen dgn metode sterilisasi pembedahan, laju kehamilan me↑ 0,2% dlm 1 thn terakhir s.d 1,1%
selama 5 thn
Keuntungan: efektivitasnya yg panjang, tdk ada eksogen estrogen, dpt kembali pd keadaan fertilitas spt
semula stlh implant dilepas, tdk ada ES pd produksi ASI
KONTRASEPSI HORMONAL continued .....
1. IMPLANT
Kerugian:
• Memerlukan prosedur pembedahan minor utk pemasangan implant
• Pelepasan implant yg cukup sulit
• Sering tjd ketidakteraturan menstruasi disertai ES seperti sakit kepala, perubahan mood, hirsutisme,
galactorrhea, & jerawat
Kontraindikasi absolut meliputi: tromboflebitis aktif atau penyakit tromboemboli, undiagnosed genital
bleeding, penyakit liver akut, tumor liver ganas maupun jinak, kanker payudara (terdeteksi maupun
dugaan), & riwayat hipertensi intrakranial idiopatik
Kontraindikasi relatif meliputi: perokok berat, riwayat kehamilan ektopi, DM, hiperkolesterol, jerawat
berat, hipertensi, riwayat penyakit kardiovaskular, sakit kepala migrain atau vaskular berat, serta
depresi berat
Pengguna yg sesuai: wanita postpartum atau menyusui, wanita yg sulit patuh dgn penggunaan
kontrasepsi, wanita yg dikontraindikasikan utk hamil krn kondisi medis, serta wanita yg
dikontraindikasikan memakai estrogen
KONTRASEPSI HORMONAL continued .....
1. IMPLANT
• Implant lain yg disetujui oleh FDA adalah 2-rod levonorgestrel system disebut Norplant II atau
Jadelle
• Tiap batang panjangnya 4,4 cm; mengandung cured homogenous mixture of the drug &
polydimethylsiloxane elastomer yg ditutupi oleh pipa silikon
• Dpt efektif sbg kontrasepsi selama 5 thn stlh dipasang
• DMPA adalah suspensi mikrokristal dari progestin sintetik yg disuntikkan secara i.m
• Level farmakologi aktif tercapai dlm waktu 24 jam stlh diinjeksi & kadar dlm serum sebesar 1 ng/mL
dpt dipertahankan selama 3 bulan
• Selama 5 atau 6 bulan stlh injeksi, kadarnya menurun mjd 0,2 ng/mL mjd tdk terdeteksi 7-9 bulan stlh
disuntik
• Mekanisme aksi: DMPA menghambat ovulasi dgn menekan level FSH & LH serta mengeliminasi lonjakan
LH
• Dosis tunggal sebesar 150 mg dpt menekan ovulasi pd sebagian besar wanita selama 14 minggu
• Regimen kontrasepsi tdd 1 dosis tiap 3 bulan
Efikasi: pilihan kontrasepsi yg sangat efektif, variasi BB maupun pengobatan obat lain dpt mengubah efikasi
DMPA, tingkat kegagalan dlm 1 thn pertama sebesar 0,3%
Keuntungan: DMPA tdk menyebabkan ES estrogen yg serius seperti tromboemboli, anemia <<,
dysmenorrhea <<, risiko kanker endometrial & ovarian <<, tdk mengandung estrogen shg cocok utk wanita
yg dikontraindikasikan thd estrogen, aman digunakan utk ibu yg sedang menyusui
KONTRASEPSI HORMONAL continued .....
2. INJEKSI DMPA (Depomedroxyprogesterone Acetate)
Kerugian:
• Mengganggu siklus menstruasi hingga tjd amenorrhea pd 50% wanita dlm 1 thn pertama
• Persistent irregular bleeding dpt diterapi dgn pemberian dosis lanjutan mjd lebih awal
atau pemberian terapi estrogen dosis rendah secara temporer
• Karena DMPA tetap berada dlm tubuh selama bbrp bulan, wanita yg menggunakan
DMPA jangka panjang dpt mengalami penundaan fertilitas stlh berhenti memakai
• ES DMPA meliputi: pe↑ BB, depresi, menstruasi yg tdk teratur dpt berlanjut selama 1
thn stlh penyuntikan terakhir
KONTRASEPSI HORMONAL continued .....
3. Progestin-Only Oral Contraceptives
• Progestin-only oral contracepstives, juga dikenal sbg minipills tdk banyak digunakan di US
• Wanita yg diindikasikan menggunakan kontrasepsi ini adalah menyusui & wanita yg
dikontraindikasikan thd estrogen
• Terdapat 2 macam formula keduanya mengandung progestin dgn dosis << COC
(combined oral contraceptives), salah satu formula mengandung 75 mcg norgestrel sedangkan
formula lainnya mengandung 350 mcg norethindrone
• Mekanisme aksi: (1) menekan ovulasi (tdk secara seragam pd semua siklus); (2) memperkecil
efek pd midcycle peaks dari LH & FSH; (3) me↑ viskositas mukus cervical melalui pe↓ volum &
merubah strukturnya; (4) me↓ jumlah & ukuran kelenjar endometrial; (5) me↓ motilitas cilia dlm
tuba falopi memperlambat laju transport ovum
Efikasi: level progestin dlm serum mencapai puncak ±2 jam stlh pemberian, efikasi >> dpt
tercapai jika pemberiannya konsisten
Keuntungan: risiko tromboemboli minimal krn tdk ada estrogen, me↓ dysmenorrhea, me↓
menstrual blood loss, me↓ PMS (premenstrual syndrome symptoms)
• Tdk seperti DMPA, fertilitas dpt segera kembali seperti semula stlh kontrasepsi ini dihentikan
KONTRASEPSI HORMONAL continued .....
3. Progestin-Only Oral Contraceptives
Kerugian: kepatuhan dlm penggunaan yg harus terus-menerus, pengguna harus diedukasi terkait
tambahan metode kontrasepsi jika lupa atau terlambat minum pil
• Dikatakan terlambat minum pil apabila pil baru diminum 3 jam stlh waktu yg telah ditetapkan
• Jika pil lupa diminum sebaiknya segera minum pil begitu teringat pil berikutnya diminum
pd waktu yg telah ditetapkan kontrasepsi tambahan sebaiknya diberikan utk 48 jam
berikutnya
• ES meliputi: perdarahan tdk terjadwal & bercak-bercak darah, mual, breast tenderness, sakit
kepala, & amenorrhea
• Perkembangan preparat pe↓ dosis etinil estradiol mjd 20 mcg utk memperbaiki
keamanan & me↓ ES
• Dosis etinil estradiol << berkaitan dgn pe↓ insiden ES terkait estrogen seperti pe↑ BB, breast
terderness, & mual
• Monofasik oral kontrasepsi memiliki dosis yg konstan baik estrogen maupun progestin dlm
setiap pil hormonal aktif
• Kombinasi fasik dpt merubah salah satu maupun kedua komponen hormonal
• Pemakaian sebaiknya dimulai baik pd hari pertama menstruasi atau hari minggu pertama
stlh siklus menstruasi dimulai
• Sebagian besar formula COC tdd 21 pil hormonal aktif diikuti 7 pil plasebo memfasilitasi
pemakaian pil yg konsisten
PROGESTOGEN
• One of a group of naturally occuring or synthetic steroid hormones, including progesterone that
maintain the normal course of pregnancy
• Because they prevent ovulation, progestogens are a major constituent of oral contraceptives &
other forms of hormonal contraception
Keuntungan:
• Kontrasepsi oral dpt digunakan sbg terapi utk menstruasi yg tdk teratur
• Pencegahan ovulasi
• Wanita dgn anemia sekunder akibat menorrhagia utk me↑ cadangan besi
• Wanita dpt memanipulasi siklus utk menghindari menstruasi selama saat2 tertentu, ex: liburan
dgn memperpanjang jumlah minum pil aktif atau melepas pil plasebo
• Kontrasepsi oral dpt mencegah benign conditions seperti penyakit kanker jinak, PID (pelvic
inflammatory disease), functional cysts
• Functional cysts dpt di↓ dgn menekan stimulasi ovary oleh FSH & LH
• Kehamilan ektopik dicegah melalui penghentian ovulasi
• Dpt mencegah epithelial ovarian & endometrial carcinoma
KERUGIAN:
• Mual, breast tendernesss, breakthrough bleeding, amenorrhea (tdk mengalami menstruasi), & sakit
kepala
• Kontrasepsi oral tdk mencegah dari STD
• Diperlukan pemakaian setiap hari yg konsisten, sementara pemakaian yg tdk konsisten dpt me↑
tingkat kegagalan
• Penundaan siklus ovulatory selama bbrp bulan dpt tjd stlh penghentian kontrasepsi oral
• Wanita dgn amenorrhea yg tetap berlangsung hingga 6 bulan stlh kontrasepsi oral dihentikan
perlu evaluasi penuh
KONTRASEPSI HORMONAL continued .....
METABOLIC EFFECTS & SAFETY
Venous thrombosis:
• The estrogen component of oral contraceptives has the capability of activating the blood clotting
mechanism
• Use of low-estrogen oral contraceptives is associated with a lower risk of thromboembolism than
use of oral contraceptives with higher levels of estrogen
• Users at a greater risk for thromboembolism include women who smoke heavily, women with high
or abnormal blood lipids, women with severe diabetes with damage to the arteries, women with
consistently elevated blood pressures & women who are obese
Hypertension:
• Oral contraceptive have a dose-related effect on blood pressure
• With the older, high-older pills, as many as 5% of patients could expect to have blood pressure
elevations of 140/90 mmHg or higher
• This elevation is believed to be secondary to an estrogen-induced increase in renin substrate in
susceptible individuals
Hepatocellular adenoma:
• These benign liver tumors have been associated with the use of oral contraceptives
Cancer
KONTRAINDIKASI
Meliputi:
• Cerebrovascular disease or coronary artery disease • Drospirenone has antimineralocorticoid
• History of deep vein thrombosis properties
• Pulmonary embolism • It is contraindicated in patients with kidney or
• Congestive heart failure adrenal gland insufficiency or liver problems
• Untreated hypertension • Potassium levels should be checked during the
• Diabetes with vascular complications first month of use, esp. If drospirenone is taken
• Estrogen-dependent neoplasia daily with drugs that can increase potassium
• Breast cancer levels (eg, NSAID, ACE inhibitors)
• Undiagnosed abnormal vaginal bleeding
• Known or suspected pregnancy
• Active liver disease
• Age older than 35 years & cigarette smoking
COCs DOSE & REGIMENS
Brand Name Pack EE Progestin Dosage
ed g Regimens mg
Lyndiol 22 50 Lynestrenol 2.5
Ovostat 28 28 50 Lynestrenol 1
Nordiol 28 28 50 Levonorgestrel 0.25
Microgynon30 28 30 Levonorgestrel 0.15
Nordette 28 28 30 Levonorgestrel 0.15
Marvelon 28 28 30 Desogestrel 0.15
Mercilon 28 28 20 Desogestrel 0.15
Cyclic Treatment
Gynera 21 30 Gestodene 0.075 : Spotting 6 %
Continues treatment for 42 – 126
Diane 35 21 35 Cypropterone ac 2
days : spotting 15 %
Yasmine* 21 30 Drospirenone 3 The Eurepean journal of
YAZ (24 + 4) 28 20 Drospirenone 3 Contraception and Reproductive
Health Care 2003; 8 : 162-169
KONTRASEPSI HORMONAL continued .....
91-Day Combination Oral Contraceptives
FEMALE STERILIZATION
• Sterilization can be performed surgically in the postpartum period with a small transverse
infraumbilical incision or during the interval period
• The methods of fallopian tube sterilization include occlusion with Falope rings, clips, or bands;
segmental destruction with electrocoagulation; or suture ligation with partial salpingectomy
VASECTOMY
• Vasectomy involves incision of the scrotal sac, transection of the vas deferens & occlusion of both
severe ends by suture ligation or fulguration
• The procedure is usually performed with the patient under local anesthesia in an outpatient
setting
• Complications include hematoma formation sperm & sperm granulomas
• Vasectomy prevents the passage of sperm into seminal fluid by blocking the vas deferens
Emergency Postcoital
Contraception • Emergency postcoital
contraception is defined
as the use of a drug or
device to prevent
pregnancy after
unprotected sexual
intercourse
• A variety of different
methods of emergency
contraception have been
described, include the
emergency contraceptive
pills (ECP), the Copper
T380 IUD, the minipill
emergency contraceptive
method (MECM), &
progesterone
agonist/antagonist
• Candidates for
emergency contraception
include reproductive-
aged women who have
had unprotected sexual
intercourse within 72
hours of presentation
independent of the
menstrual cycle
SELAMAT BELAJAR