Download as ppt, pdf, or txt
Download as ppt, pdf, or txt
You are on page 1of 25

PROTEKSI JARINGAN

DISTRIBUSI

COORDINATION OF OVERCURRENT
PROTECTION IN DISTRIBUTION
NETWORK

D3 TEKNIK ELEKTRO 2016

16506134013 – MUCHLIS ABDILLAH


16506134035 – HEGAR HARTARTO
16506134038 - DEA RAHMAIYA SUCI TRISQIA
Main Component of The Electric Power
System
Energy
Sources
Mechanic
power Residential
3 phase Load
Gene- Trafo Electrical Trafo Industrial
Turbine Power
rator Step-Up Step-Down Load
Comercial
Load

Generation Transmission Distribution


System System System
to distribute and distribute
as a source of electricity as a distributor of electricity from supply centers
electrical power from (substations) to centers / load
the generator to the groups (transformer /
distribution substations) and
distribution system
consumers
Radial Network Structure

Radial network is a channel that is pulled radially from a


point that is the source of the network, and in the branches to the load
points served (Suhadi, 2008: 17).

THE ADVANTAGES THE OBSTACLES


(a) the form is simple the relatively poor quality
(b) the cost of construction is of service, because the voltage
relatively cheaper (economical) loss and power losses that occur in
(c) it is easy to drain electricity the channel are relatively large and
from one place to another the continuity of power services is
not guaranteed
Single Radial Network

UNIT
TRANSFORMER /
POWER
SOURCE TRANSFORMER

51 51 51 51

51G 51G 51G 51G

51N
Distribution Network Structure
1. Gardu Induk atau Pusat Pembangkit Tenaga Listrik

Pada bagian ini jika sistem pendistribusian tenaga listrik


dilakukan secara langsung, maka bagian pertama dari
sistem distribusi tenaga listrik adalah Pusat Pembangkit
Tenaga Listrik. Biasanya Pusat Pembangkit Tenaga Listrik
terletak di pingiran kota dan pada umumnya berupa Pusat
Pembangkit Tenaga Diesel (PLTD).
Distribution Network Structure
Distribution Network Structure
Primary Distribution Network Secondary Distribution Network
(20kV) (Jar. Teg. Rendah 220/380 V)
The primary distribution The secondary distribution
network is the initial distribution network is an electric power
of electricity from the Center for network that is directly related to
Power Generation to consumers consumers.
for direct distribution systems.
For municipal areas a
voltage above 20 kV is not
permitted, considering that at a
voltage of 30 kV there will be
corona symptoms that can
interfere with radio, TV,
telecommunications and
telephone frequencies.
3. Gardu Pembagi/Gardu Distribusi

Berfungsi merubah tegangan listrik dari jaringan


distribusi primer menjadi tegangan terpakai yang
digunakan untuk konsumen dan disebut sebagai jaringan
distribusi skunder.
Kapasitas transformator yang digunakan pada Gardu
Pembagi ini tergantung pada jumlah beban yang
akan dilayani dan luas daerah pelayanan beban. Bisa
berupa transformator satu fasa dan bisa juga berupa
transformator tiga fasa.
Distribution Network Structure
Pictures of distribution of electricity generated and sent to
consumers
Disorder in Distribution Network
Disorders consist of several forms (PLN, 1982: 74) :

1. Temporary disturbance: is a disturbance that lasts for a very short


period of time and needs to be lighted for a few moments (a few
tenths of a second) including to eliminate arcing arcs.
2. Temporary disruption that goes out on its own: a disturbance that
can disappear by itself without blackouts, for example a network
that uses peterson coil
Pada SUTM
AWAN
AWAN AWAN
RANTING
PETIR POHON

I (DARI SUMBER)
Disorder in Distribution Network
Disorders consist of several forms (PLN, 1982: 74) :

3. Semi-permanent disturbances: such as temporary interruptions,


only when there is not enough firefighting with a few per ten
seconds but for example it takes more than ten seconds. For
example, caused by animals or tree branches that hit the channel.
4. Permanent disturbance: requires a series of human activities to
eliminate it due to damage to tissue components.
Pada SUTM
AWAN
AWAN AWAN
RANTING
PETIR POHON

I (DARI SUMBER)
Pengaman Sistem Distribusi

Fungsi Pengaman Syarat Pengaman

1. Melakukan koordinasi dengan


Untuk menghindari/ sistem pengaman yang lain dan
mengurangi kerusakan akibat mengurangi frekuensi pemutusan
gangguan dan peralatan yang
permanen karena gangguan
terganggu/peralatan yang
(Reliability)
dilalui arus gangguan.
2. Kemampuan untuk kembali bekerja
secara normal setelah mengalami
Untuk dapat memberikan
gangguan (Stability)
pelayanan tenaga listrik
3. Secepatnya membebaskan
dengan keandalan yang
tinggi kepada konsumen. pemadaman karena gangguan
(kecepatan bereaksi/Responsif)
4. Membatasi daerah pemadaman
Untuk melokalisir akibat gangguan (Selektif)
(mengisolir) daerah 5. Mengamankan dengan cepat saat
gangguan menjadi sekecil terjadi gangguan (Sensitivity)
mungkin.
A good safety system must be able to: 1.
Coordinate with another GI safety system 2.
Securing equipment from wider damage due
to interference 3. Limiting the possibility of
accidents 4. As soon as possible, freezes due
to interference (speed of reaction) 5. Limiting
outages due to interference (selective) 6.
Reducing the frequency of permanent
disconnections due to interference
Fuse Cut Out (FCO) / Pengaman Lebur

Fuse Cut Out adalah suatu alat pemutus, di mana prinsip kerjanya adalah
meleburnya elemen fuse untuk membuka rangkaian. Pelebur dipasang untuk
memutuskan arus bila arus tersebut melebihi suatu nilai dalam waktu tertentu. Fuse
cut out didesain untuk digunakan pada tegangan di atas 600 V dan dipasang antara
trafo distribusi dengan saluran distribusi primer.

Fuse Cut Out


(Sumber : Indotrading.com)
Pemutus Balik Otomatis (PO) / Recloser

Recloser adalah peralatan khusus yang dapat memberikan komando masuk


kembali kepada pemutus tenaga/circuit breaker. Fungsi recloser untuk
menghilangkan gangguan yang sifatnya temporer karena adanya pohon yang
tumbang, angin yang besar, sambaran petir yang mengakibatkan terjadinya busur api
yang akan padam bila sumber tegangan dihilangkan.

Aplikasi PBO
(Sumber : PLN)
Relai Arus Lebih (OCR)

OCR digunakan sebagai pengaman generator, terutama terhadap gangguan-


gangguan di depan pemutus tenaga(PMT) generator, baik antar fasa maupun
gangguan fasa ke tanah. Penyetelan tunda waktu dari relai harus mempertimbangkan
kemampuan generator untuk bertahan terhadap kondisi hubung singkat yang terjadi
di depan generator.

Penyetelan arus hendaknya lebih besar dari nilai arus nominal generator.
1. Untuk relai arus lebih yang terpasang di penyulang dihitung berdasarkan arus
beban maksimum yang mengalir dipenyulang tersebut atau incoming
transformator
2. Untuk relai arus lebih yang terpasang disisi sekunder transformator (20 kV)
dihitung berdasarkan arus nominal transformator tersebut.

Disamping itu perlu dipertimbangkan pula adanya relai-relai pengaman


cadangan (back-up) pada generator
Cara Kerja OCR
 PADA SAAT HUBUNG SINGKAT 3 FASA

PMT HUBUNG
TRAFO 6,3/20 KV CT SINGKAT 3
FASA

ON
OFF
NGR OCR OCR OCR

GFR

 Gangguan terjadi pada fasa R,S dan T.


 Arus gangguan hubung singkat mengalir di jaringan.
 Karena arus tersebut > dari ratio CT pada sekunder CT mengalir arus.
 Masuk ke OCR -- OCR memasok arus ke PMT-- PMT trip.
Relai Arus Gangguan Tanah(GFR)

GFR adalah pengaman utama terhadap gangguan hubung singkat fasa ke


tanah untuk sistem yang ditanahkan langsung atau melalui tahanan rendah. Untuk
menentukan Iset relai GFR biasanya dipilih 10%-20% dari Iset OCRnya.

TRAFO
6,3/20 KV PMT CT
Jaringan distribusi

NGR OCR/GFR

TRAFO 6,3/20 KV PMT CT

ON
NGR OCR OCR OCR

RELAY
GFR
Cara Kerja GFR

PMT
TRAFO 6,3/20 KV CT

R
HUBUNG
SINGKAT S
3Io 1 FASA
T
ON
OFF
NGR OCR OCR OCR

GFR

Gangguan Hubung Singkat terjadi pada fasa T, arus mengalir masuk ke GFR - PMT
trip
Koordinasi Peralatan Pengaman

Koordinasi pengamanan adalah mengatur/menyetel agar alat pengaman


yang dipasang dengan tujuan mengamankan peralatan dapat bekerja memutus arus
gangguan sebelum peralatan yang diamankan mengalami kerusakan. Kondisi yang
aman selisih waktu antara bekerja alat pengaman dengan alat yang diamankan
adalah 25 %.
Koordinasi Proteksi Antar FCO

Penggunaan fuse link yang benar membutuhkan sejumlah informasi tentang


karakteristik sistem dan karakteristik peralatan yang akan diproteksi. Dasar
pemilihan fuse link : Bila 2 / lebih fuse link / alat proteksi lain digunakan pada suatu
sistem alat proteksi yang paling dekat dengan titik gangguan dari arah sumber
disebut peralatan pemproteksi dan yang paling dekat selanjutnya disebut : backup

Koordinasi Fuse dengan fuse


(Sumber : PLN)
THANK YOU
FOR YOUR ATTENTION

You might also like