Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 89

PRINSIP-PRINSIP

ADMINISTRASI PUBLIK

Kariono
kariono.mapuma@gmail.com

Magister Administrasi Publik


Universits Medan Area
2015

1
DAFTAR PUSTAKA

Kariono / MAP UMA


BATASAN & RUANG LINGKUP
ADMINISTRASI PUBLIK

 Tujuan kuliah ini adalah untuk


menjelaskan :
• Konsep Administrasi
• Konsep publik
 Perspektif publik

• Definisi Adm. Publik,


 Ruang lingkup Adm. Publik
 Ciri khusus Adm. Publik, dan

3
Istilah administrasi berasal dari :
 Bahasa Belanda “administratie” = tata usaha atau
urusan pencatatan
Tata Usaha Administrasi dlm arti sempit
 Bahasa Inggris “ administration” = seluruh proses
kegiatan dari kelompok-kelompok kerja yang saling
bantu guna mencapai tujuan bersama

Proses Administrasi dlm arti luas

Administrasi Publik
What is administration ?
Nigro :
 “ cooperative

group effort in a
public or private
setting”

 Human activity is
cooperative if it has
effect that would be
absent if the
cooperation did not
take place
What is administration ?
Simon :
• “a type of cooperative
human efforts that has
high degree of
rationality”
• Tindakan rasional =
tindakan yg
diperhitungkan secara
seksama untuk
mewujudkan tujuan yg
diinginkan dengan
kerugian seminimal
mungkin
Wikipedia :
 The word "administration" means giving
service or to give a definition it can be
understood as the process of organizing
people and resources so to direct activities
toward common goals.

 Administration is both an art and a science


(if an inexact one), and can be seen as a
craft, as administrators are judged ultimately
by their performance
1. The act or process of administering, especially the
management of a government or large
institution.
2. The activity of a government or state in the
exercise of its powers and duties.
3. The executive branch of a government.
4. The group of people who manage or direct an
institution, especially a school or college.
5. The term of office of an executive officer or body.
.
ADMINISTRASI

PENGERTIAN
( S.P. SIAGIAN )
“ Proses K. S antara 2 org / lebih, berdasarkan
rasionalitas ttt.utk mencapai tujuan bersama yg
telah ditentukan ".

ADM PRINSIP-PRINSIP :
1. Kegiatan
2. Banyak orang
3. Utk mencapai tuj. Bersama

UNSUR – UNSUR ( The Liang Gie )


a. Organisasi
b. Manajemen
c. Kepegawaian
d. Keuangan
e. Perlengkapan
f. Pek. Kantor
g. Tata Hub. / Komunikasi
h. Public Relation
TEKNOLO POLITIK SOSIAL EKONOMI BUDAYA
GI
SEKELOMPO
K ORANG

TUJUAN
PEKERJAAN POKOK SAAT
TERTENTU
O M K I P F B R
TUJUAN
RANGKAIAN KEGIATAN TERCAPA
KERJASAMA
I

KEPENDUDUKAN
HUKUM PENDIDIKAN DAN LAIN-LAIN

Sumber : The Liang Gie, Pengertian, Kedudukan dan Perincian Ilmu Administrasi, Supersukses,Yogyakarta, 1982.

10 Kariono / MAP UMA


PUBLIK

Rakyat
Hak Memilih / dipilih

Warga Negara
Berdasarkan Ketentuan

Sejumlah Masyarakat
Orang Dibina + Dilayani oleh Ad. P setempat

Penduduk
- Pendataan - Penyebaran - Evakuasi

Publik : ( Inu Kencana Syafie )


Sejumlah Org. / Manusia yang memiliki
kebersamaan : Berfikir , Perasaan , Harapan
Sikap , Tindakan yang benar + Baik
Berdasarkan Nilai – nilai Norma yang merea
miliki.
Asal kata publik  Bahasa Yunani :
› Pubes : matang, dewasa (maturity)
› Koinon  common = bersama
› Polis  politic = politik, negara, pemerintah

George Frederickson :
Pra-governmental concept = semua aktivitas
non-privat yg telah dijalankan jauh sebelum
adanya pemerintah/negara (modern)
adj.
 Of, concerning, or affecting the community or the people:
the public good.
 Maintained for or used by the people or community: a
public park.
 Capitalized in shares of stock that can be traded on the
open market: a public company.
 Participated in or attended by the people or community:
“Opinions are formed in a process of open discussion and public
debate” (Hannah Arendt).
 Connected with or acting on behalf of the people,
community, or government: public office.
 Enrolled in or attending a public school: transit passes for
public students.
 Open to the knowledge or judgment of all: a public scandal.
N (Nouns)
 The community or the people as a
whole.
 A group of people sharing a common
interest: the reading public.
 Admirers or followers, especially of a
famous person.
APA ARTI “PUBLIC” ?
(Bahasa Inggeris)
Public = umum
• Public ownershhip (milik umum)
• Public effering (penawaran umum)
• Public service (pelayanan umum)
Public = masyarakat
• Public relation (hubungan masyarakat)
• Public interest (kepentingan masyarakat)
Public = negara
• Public authorities (otoritas negara)
• Public finance (keuangan negara)
• Publiv revenue (penerimaan negara)
16
KONTEKS BAHASA INDONESIA
• Dalam Bahasa Indonesia sesuai bila diberi
terjemahan praja (sansekerta) yang berarti
rakyat.
• Pemerintah yang melayani rakyat diberi
istilah Pamong Praja (pelayan rakyat)
• Sejak zaman Belanda kata praja sudah salah
kaprah, praja menadi raja
• Pemerintah yang seharusnya melayani
rakyat, tetapi malah sebaliknya pemerintah
yang minta dilayani oleh rakyat

17
LIMA PERSPEKTIF TENTANG PUBLIK

Dalam wacana ilmu poltik dan administrasi publik, paling tidak dikenal
ada lima perspektif tentang publik (Frederickson : 1997 )
 Perspektif pluralis (the pluralist perspective)
 Perspektif pilihan publik (the public choice
perspective)
 Perspektif legislatif (the legislative perspective)
 Perspektif penyedia layanan (the service-providing
perspective)
 Perspektif warga-negara (the citizen perspective)

18
Perspektif Pluralis
(The Pluralist Perspektive)
 Perspektif ini berakar pada tradisi konflik yang memandang publik sebagai
konfigurasi dari berbagai kelompok kepentingan (interest groups).
 Menurut para pendukungnya, setiap orang yang mempunyai kepentingan yang
sama akan bergabung dan membentuk sebuah kelompok kepentingan. Dalam
perkembangan selanjutnya, kelompok-kelompok kepentingan tersebut
berintegrasi dan berkompetisi untuk memperjuangkan kepentingan individu-
individu yang mereka wakili, khususnya dalam konteks pemerintahan.
 Pandangan demikian bukannya tanpa kelemahan. Ada berbagai kritik yang
dilontarkan kepada kaum pluralis. Paling tidak ada tiga persoalan baku yang
sering dilontarkan.
 Pertama, sistem checks and ballances dalam sistem demokrasi, yang
merupakan model ideal kaum pluralis, sering memperlambat kinerja
pemerintahan. Hal tersebut terjadi karena setiap keputusan yang diambil
membutuhkan konsensus dari berbagai kelompok kepentingan yang diwakili
oleh pemimpin mereka.
 Kritik kedua, yang sering dilontarkan kepada kaum pluralis adalah karena
mereka terlalu mengandalkan sistem perwakilan (kritik ini dibahas lebih khusus
di bagian the legislative perspektive.
 Kritik ketiga, berkaitan dengan kritik pertama, yaitu terabaikannya masalah
efisiensi dan prinsip ekonomi yang merupakan salah satu esensi dari
administrasi publik yang ideal.

19
Perspektif Pluralis
(The Pluralist Perspektive)

 Pandangan kaum pluralis ini sering dipandang tidak memadai untuk


merepresentasikan konsep publik, karena dalam praktek isu yang
diangkat untuk diperjuangkan seringkali bukanlah merupakan issue yang
menjadi perhatian orang banyak, melainkan dipilih berdasarkan
kepentingan kelompok yang dominan.
 Isu-isu yang tidak menguntungkan secara ekonomis atau politis bagi
kelompok tertentu, misalnya tidak akan muncul ke permukaan.
 Sebaliknya masalah yang sebenarnya banyak menarik perhatian publik,
seperti kemiskinan, tidak menjadi agenda perjuangan karena tidak
menjadi pusat perhatian para wakil kelompok kepentingan tersebut.
Sementara sering terjadi isu-isu lain yang sebenarnya lebih bersifat
terbatas muncul lebih mengemuka karena hal tersebut menyangkut
kepentingan individu atau kelompok tertentu yang memiliki pengaruh yang
kuat.
 Dengan demikian konsep publik masih sangat sulit digali melalui
pemahaman perspektif ini. Apalagi menjadi dasar bagi sebuah aksi.

20
Perspektif pilihan publik
(the public choice perspektive)
 Secara umum dapat dikatakan, bahwa perspektif ini berakar pada tradisi pemikiran
ulilitarian yang sangat menekankan pada soal kebahagiaan dan kepentingan
indivudu. Setiap orang adalah mahluk rasional, yang mengendalikan perilakunya
berdasarkan tujuan dan selalu memilih cara yang paling efisien untuk mencapainya
berdasarkan informasi terbaik yang tersedia.
 Kritik terhadap tradisi pemikiran ini terutama karena dianggap tidak memperhatikan
nilai-nila bersama yang ada di dalam komunitas manusia, termasuk juga hal-hal yang
berkaitan dengan etika dan norma berperilaku dalam kelompok.
 Menurut salah satu pendukung utamanya Jeremy Bentham, (1889-1948)
kepentingan komunitas hanyalah merupakan penjumlahan dari kepentingan-
kepentingan individu yang membentuknya. Dalam pemikirannya, masyarakat terdiri
dari individu-individu yang bertindak rasional di mana setiap tindakannya selalu
didorong oleh tujuan-tujuan (goal di rected) dan selalu memilih alternatif yang paling
menguntungkan bagi dirinya.
 Pandangan utilitarian ini memandang publik seolah sebagai konsumen dalam sebuah
pasar.
 Dengan kata lain perspektif ini mencoba mengaplikasikan prinsip-prinsip ekonomi
pasar ke dalam sektor publik.
 Asumsi metodologi utama dari pandangan ini adalah, bahwa tindakan publik harus
dimengerti sebagai tindakan individual yang termotivasi oleh kepentingan yang
berbeda satu sama lain. Menurut mereka tugas pemerintah dan masyarakat adalah
menyediakan lingkungan yang stabil sehingga pilihan-pilihan dapat dilakukan dengan
bebas.
21
Perspektif pilihan publik
(the public choice perspektive)
 Seperti juga kritik terhadap pandangan kaum pluralis, the public choice
perspective cenderung tidak memberikan perhatian yang cukup terhadap
mereka yang kurang memiliki hak khusus dalam masyarakat.
 Pengambilan keputusan sangat bergantung pada akses terhadap sumber
daya, termasuk informasi.
 Jika seseorang memiliki sarana yang dibutuhkan, termasuk penguasaan
informasi, maka ia akan dengan mudah dapat mengarahkan pilihan
publiknya, dibanding dengan mereka yang tidak memiliki akses terhadap
sumber daya dan informasi. Sebagai akibatnya, institusi-institusi
pemerintahan yang demokratis akan sangat tergantung pada dukungan dari
mereka yang diperintah.
 Namun dalam kenyataan, publik biasanya tidak akan bekerjasama dalam
melaksanakan keputusan-keputusan sulit, terutama yang membutuhkan
pengorbanan, apalagi jika mereka tidak memiliki kepercayaan pada institusi
pemerintahan dan pada pejabat-pejabat yang diangkatnya.
 Persoalan lebih lanjut adalah, bahwa sikap para pejabat yang cenderung
melayani diri sendiri, seperti yang diasumsikan oleh perspektif ini, akan
merusak dan menghilangkan kepercayaan publik terhadap pemerintah.
 Dengan demikian usaha penggalian konsep publik dari perspektif ini sebagai
dasar revitalisasi merupakan suatu kemuskilan.

22
Perspektif Legislatif
(the legislative perspective)
 Dalam kenyataan, kebanyakan pemerintahan yang bersifat demokratis
menggunakan sistem perwakilan tidak langsung. Seperti juga pandangan kaum
pluralis, asumsi dasar yang dianut adalah, bahwa setip pejabat diangkat untuk
mewakili kepentingan publik.
 Dengan adanya pengangkatan tersebut, mereka memiliki lejitimasi untuk
mewujudkan perspektif publik di dalam administrasi publik.
 Dengan demikian pejabat yang diangkat tersebut dianggap sebagai manifestasi
tunggal dari perspektif publik di dalam administrasi publik.
 Meskipun pandangan ini merupakan pandangan yang dianggap realistik dan logis
dalam pelaksanaan demokrasi modern, namun pada akhirnya disadari, bahwa
individu-individu dan kelompok-kelompok warga negara seringkali merasa tidak
terwakili secara efektif oleh orang-orang yang mereka pilih secara tidak langsung.
 Mereka mengasumsikan, bahwa setiap kepentingan individu dapat diwakili oleh
kelompok yang biasanya berarti diwakili oleh pimpinan kelompok yang bertindak
untuk dan atas nama publik.
 Prinsip perwakilan yang demikian, mengundang persoalan sejauh mana konsep
publik, yakni berbagai kepentingan individu yang beragam, dapat dimunculkan dari
sebuah sistem perwakilan.
 Secara singkat representational perspective on the public ini juga dianggap tidak
mencukupi untuk mengakomodasi kepentingan-kepentingan publik, baik dalam teori
apalagi dalam praktek administrasi publik..

23
Perspektif Penyedia Layanan
(the service-providing perspective)

 Perspektif lain yang berkembang dalam bidang manajemen pemasaran adalah yang memandang
publik sebagai pelanggan (customers) yang harus dilayani.
 Menurut pandangan ini, “street-level bureaucrats” mempunyai tugas sebagai ujung tombak
pelayanan kepada publik yang terdiri dari baik individu maupun kelompok. Sampai derajat
tertentu, penempatan publik yang terdiri dari status individu dan kelompok sebagai customers ini
dapat mendekati gambaran perspektif publik yang ideal. Perspektif ini mengharapkan agar para
pejabat yang berada paling dekat dengan publik (street-level bureaucrats), dapat menjadi
penyokong utama kebutuhan publik mereka.
 Para pejabat ini diharapkan menggunakan keahlian, pendidikan, dan pengetahuan mereka untuk
memberikan pelayanan terbaik bagi publik.
 Pandangan seperti ini, merupakan salah satu pintu untuk menggali kembali konsep publik
sebagai titik sentral dari setiap pelayanan yang dilakukan oleh para pejabat publik. Akan tetapi
dalam kenyataannya, “street-level bureaucrats” sebenarnya telah terorganisir menjadi kelompok
kepentingan tersendiri, di Indonesia dalam masa Orde Baru sampai sekarang, pegawai negeri
terorganisasikan dalam sebuah wadah yang disebut dengan KORPRI.
 Mereka memperjuangkan kepentingan-kepentingannya melalui proses politik tertentu untuk
mencapai kemenangan yang berarti, yang dalam kasus-kasus tertentu dilakukan dengan cara
memanfaatkan publik yang menjadi customer mereka.
 Sehingga pada akhirnya, seperti juga dalam model-model sebelumnya publik yang seharusnya
menjadi titik pusat dari setiap pelayanan publik. Maka konsep publik dalam perspektif inipun
mempunyai kelemahan substansial.

24
Perspektif Warga Negara
(the citizen perspectiv)
 Konsep kewarganegaraan (citizenship) merupakan salah satu pusat
perhatian administrasi publik modern. Hal tersebut belum muncul dalam
pembicaraan administrasi publik dekade-dekade yang lalu.
 Reformasi administrasi publik di berbagai negara, termasuk juga di
Indonesia akhir-akhir ini, ditandai oleh dua tuntutan penting.
 Pertama, tuntutan akan muculnya pelayanan-pelayanan publik yang lebih
terdidik dan terseleksi dengan dasar meritokrasi.
 Kedua, tuntutan agar setiap warga negaa diberi informasi yang cukup (well-
informed) agar secara umum mereka dapat aktif dalam berbagai kegiatan
piblik dan memahami konstitusi negara secara baik.
 Dalam beberapa literatur, konsep publik dapat diidentifikasikan dengan
konsep masyarakat warga yang merupakan padanan dari civil society.
 Sumber kekuatan pendekatan kewarganegaraan ini terutama terletak pada
potensinya untuk meningkatkan dan memuliakan publik yang termotivasi
oleh adanya perhatian bersama bagi kebaikan bersama.

25
Perspektif Warga Negara
(the citizen perspectiv)

 Sedangkan kelemahannya yang sering menjadi sumber kritik, terutama


terletak pada konsepsi tentang publik itu sendiri, namun lebih berkaitan
dengan tidak memadainya berbagai kemampuan teknis yang diperlukan
untuk menjadi seorang warga negara yang baik.
 Pertama, tidak semua warga negara dan pejabat publik menyadari
kompleksitas isu-isu publik yang menuntut pemahaman dan
penyelesaian.
 Kedua, tidak semua warga negara dan pejabat publik dapat
memenuhi issue-issue publik dan kepemimpinan yang terpercaya.
 Ketiga, adanya kesulitan memotivasi publik untuk berpartisipasi dalam
berbagai tindakan publik.
 Namun demikian, dari berbagai pandangan yang dikemukakan di muka,
secara konseptual terlihat perspektif yang terakhir lebih memberikan
harapan bagi revitalisasi konsep publik, dan sekaligus juga menjadi pijakan
bagi dikembangkannya kajian terhadap masalah-masalah publik.

26
EMPAT PRINSIP
REVITALISASI KONSEP PUBLIK
 Berdasarkan pemahaman terhadap perspektif tentang publik, khususnya
tentang perspektif kewarganegaraan, Menurut Frederickson (1997), ada
empat prinsip yang dapat dijadikan pedoman tentang bagaimana konsep
publik dapat direvitalisasi eksistensinya, baik sebagai ide maupun sebagai
peraktek
 Prinsip 1: Konsep publik harus dibangun melalui
pemberdayaan konstitusi
 Prinsip 2: Konsep publik harus berdasarkan pada pengertian
tentang warga negara yang berbudi luhur (Virtuous citizen)
 Prinsip 3: Konsep publik harus dibangun berdasarkan pada
pembentukan dan usaha mempertahankan sistem dan
prosedur untuk mendengarkan dan merespon kepentingan
publik
 Prinsip 4: Konsep publik harus didasarkan pada kebajikan dan
kasih

27
Prinsip Pertama :
Konsep publik harus dibangun melalui pemberdayaan
konstitusi
 Setiap tindakan pejabat publik harus berbasis pada konstitusi.
 John Rohr (1986), misalnya, menyatakan bahwa administrator publik harus
mempunyai kompetensi, baik secara teknis maupun secara moral, untuk
menjunjung tinggi dan mengabdi pada konstitusi. Menurutnya, kompetensi
moral mereka harus jauh berada di atas kompetensi teknis.
 Oleh karena itu, bagi Rohr, yang terpenting bukanlah kemampuan para
pejabat publik untuk menghafal konstitusi pasal-demi pasal. Melainkan
komitmen mereka untuk menjadikan konstitusi sebagai dasar dari setiap
tindakannya.
 Rohr juga menyatakan, bahwa keabsahan suatu pemerintahan terutama
dilegitimasi melalui tindakannya untuk menerima dan menjalankan
konstitusi yang berlaku, dan bukan hanya ditentukan melalui proses
pemilihan yang demokratis.
 Tindakan pejabat-pejabat pemerintahan tidak hanya diatur oleh keputusan
mayoritas, tetapi oleh prinsip dan moral dasar yang ada di dalam konstutisi.
Dengan demikian tindakan pelecehan terhadap publik oleh para pejabat
pemerintah, dapat dihindari.

28
Prinsip Kedua :
Konsep publik harus berdasarkan pada pengertian tentang
warga negara yang berbudi luhur (Virtuous citizen).
 Dalam hal ini berlaku rangkaian kata-kata bijak, bahwa suatu rezim
pemerintahan tidak akan lebih baik dari masyarakat yang mereka wakili.
Oleh karena itu, untuk melahirkan rezim yang baik perlu dibangun warga
negara yang baik pula yang merupakan sumber dari mana pemerintah
tersebut berasal.
 Dengan dasar pemikiran tersebut, dapat diidentifikasi ada empat
karakter yang perlu diperhatikan dalam konsep virtuous citizen; yaitu:
1. Setiap warga negara harus mengerti dokumen pendidikan negara dan dapat
menerapkan filsafat moral dalam menilai kebijakan-kebijakan yang dibuat
oleh para pejabat publik.
2. Setiap warga negara seharusnya mempunyai kepercayaan (believes), bahwa
nilai-nilai yang dianut oleh rezim adalah benar dan tepat, tidak hanya sesuatu
yang diterima secara mayoritas.
3. Setiap warga negara diharapkan mempunyai tanggung jawab moral individu,
sehingga apabila terdapat situasi kompromi dengan nilai-nilai rejim, virtuous
citizen dapat bertindak mempertahankan nilai-nilai yang ingin ia anggap
benar.
4. Setiap warga negara diharapkan mempunyai civility (kesantunan) bertindak
dengan segala aspeknya, terutama kesabaran (forbearance) dan toleransi
(tolerance).

29
Prinsip Ketiga :
Konsep publik harus dibangun berdasarkan pada pembentukan dan usaha
mempertahankan sistem dan prosedur untuk mendengarkan dan merespon
kepentingan publik

 Administrasi publik hendaknya tidak hanya


terikat pada prinsip efisiensi dan ekonomi,
namun juga pada keadilan sosial (social equity)
serta nilai-nilai yang lebih luas dan umum
seperti yang telah disebutkan di dalam prinsip
nomor dua di atas.
 Dengan memahami nilai-nilai yang lebih luas
dan umum, para pejabat publik tidak
memperlakukan dan merespons kepentingan
publik dari segi ekonomi semata, namun juga
dari segi-segi lain yang lebih fundamental
seperti dari aspek moral, kultural dan spiritual.
30
Prinsip Kempat :
Konsep publik harus didasarkan pada kebajikan dan kasih
 Secara moral, tujuan utama sebuah pemerintahan adalah berusaha
memperluas perlindungan nilai-nilai rezim kepada seluruh warga
negara. Jika benar demikian, maka administrasi publik harus
memiliki karakter dan dijalankan berdasarkan pada kebijakan dan
kasih sayang.
 Warga negara dan para pejabat publik yang baik akan menghargai
dan memahami hukum sebagai kepedulian pada kepentingan orang
lain seperti keperdulian pada kepentingannya sendiri. Mereka juga
akan mengusahakan dengan segala kemampuannya,
kesejahteraan seluruh masyarakat yang merupakan saudara-
saudaranya.
 Demikian pula rezim yang berkuasa akan bertindak sama, karena
mereka adalah penjelmaan publik yang mendapat amanah yang
perlu ditunaikan.
 Dengan menggunakan empat prinsip tersebut, revitalisasi konsep
publik dapat segera dan seharusnya dilakukan.

31
• ADMINISTRASI NEGARA

• ADMINISTRASI PUBLIK

32
Perbedaan ADMINISTRASI NEGARA dengan
ADMINISTRASI PUBLIK

• ADMINISTRASI NEGARA fokusnya


adalah Negara
• ADMINISTRASI PUBLIK fokusnya
adalah Negara; Swasta; dan
Masyarakat

33
Pergeseran Paradigma
ADMINISTRASI NEGARA

• Administrasi Dari Negara


• Administrasi Untuk Negara
• Administrasi Oleh Negara

10/2/2019 34
ADMINISTRASI DARI NEGARA
• Menunjukkan bagaimana Pemerintah
berperan sebagai agen tunggal yang berkuasa.
• Pemerintah sebagai regulator yang menangani
semua layanan.
• Pemerintah selalu aktif mengambil langkah-
langkah yang diperlukan, masyarakat pasif &
tunduk menerima layanan

10/2/2019 35
ADMINISTRASI UNTUK
NEGARA/PUBLIK
• Dipersepsikan lebih maju dari yang pertama
(administrasi dari negara/publik)
• Pemerintah berperan dalam mengemban misi
pemberian pelayanan pada publik.
• Pemerintah lebih responsif/tanggap terhadap
apa yang diperlukan masyarakat & memberi
pelayanan terbaik

10/2/2019 36
ADMINISTRASI OLEH NEGARA/PUBLIK
• Berorientasi pada pemberdayaan masyarakat
(empowerment) ---- capacity building
• Lebih mengutamakan kemandirian dan
kemampuan masyarakat.
• Masyarakat berpartisipasai aktif dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi

10/2/2019 37
PEMAHAMAN PUBLIK
 Publik berasal dari public dalam istilah
public administration atau public
bureaucracy
 Semula dalam paradigma lama diartikan
sebagaisesuatu yang berkaitan dengan
pemerintah atau negara (pemerintahan)
 Oleh karena itu upaya mengatur masyarakt
senantiasa bermula dan dilakukan oleh
pemerintah
 Peran rakyat atau masyarakat sebagai objek

38
PUBLIK DALAM PARADIGMA BARU

 Publik disini melibatkan rakyat atau


masyarakat
 Sesuatu hal yang dilakukan oleh
pemerintah senantiasa dipertimbangkan
untuk kepentingan masyarakat (publik)
 Di sini rakyat atau masyarakat
senantiasa dipertimbangkan sebagai
subjek dan objek sekaligus

39
PENDEKATAN KEKUASAAN

PEMERINTAH

RAKYAT RAKYAT RAKYAT RAKYAT RAKYAT

40
PARADIGM SHIFT

RAKYAT RAKYAT RAKYAT RAKYAT

PEMERINTAH

41
Apa definisi Administrasi Publik?

Banyak definisi, banyak versi. Tiap pakar mempunyai definisinya sendiri-sendiri


Tinjauan defenisi beberapa literatur menunjukkan bahwa belum ada kata
sepakat tentang batasan atau defenisi administrasi publik.
 Fesler (1980),, mengemukakan bahwa administrasi
publik adalah “the administration of governmental
affairs”.
 Dimock, Dimock & Fox , dikutip oleh Stillman II (1990),
administrsi publik merupakan produksi barang-barang
dan jasa yang direncanakan untuk melayani kebutuhan
masyarakat konsumen.
 Pfiffner dan Presthus (1960) :
 Administrasi Publik meliputi implementasi kebijakaan
pemerintah yang telah ditetapkan oleh badan-badan
perwakilan politik.
 Administrasi Publik didefenisikan koordinasi usaha-usaha
perorangan dan kelompok untuk melaksanakan
kebijaksanaan pemerintah.
 Secara global, administrasi publik adalah suatu proses
yang bersangkutan dengan pelaksanaan kebijakan-
kebijaksanaan pemerintah, pengarahan kecakapan dan
teknik-teknik yang tidak terhingga

43
 Nigro dan Nigro (1984)
Administrasi negara secara lebih
khusus dapat dijelaskan sbg Apa
yg dilakukan oleh
pemerintah, terutama lembaga
Eksekutif (dengan sarana
birokrasi), di dalam memecahkan
masalah kemasyarakatan atau
publik
Harmon dan Mayer:

Pelaku utama dlm penyeleng


garaan adm.publik adalah
administrator publik, birokrat
atau pegawai negeri. Mereka
ini yg dibebani tugas pemeri-
ntahan dan pelayanan publik
sehari-hari .

Du Toit dan Van der


Waldt :
Public administration as
activity refers to the
work done by officials
within the total spectrum
of government
institutions Antara.co.id
Proses administrasi publik sesungguhnya juga
melibatkan banyak pihak di luar birokrasi pemerintah
(spt pekerja sosial,yayasan, LSM,ormas,dll), maka sektor
non negara yg tindakannya mengatas namakan
kepentingan publik dan berdampak kpd masyarakat luas,
juga menjadi pusat perhatian adm.publik
Administrasi publik menunjuk pada implementasi
keputusan atau kebijakan yg dibuat oleh pejabat yang
berwenang menjalankan kepentingan publik (collective
interests).

L.D White :
Public administration is detailed and systematic execution
of public law. Every particular of law is an act of
administration
Chandler dan Plano (dalam Yeremias Keban,204)
Proses dimana sumber daya dan personil publik diorganisir
dan dikoordinasikan utk memformulasikan, mengimplemen-
tasikan, dan mengelola (manage) keputusan-keputusan
dalam kebijakan publik
Felix A. Nigro dan Lloyd G. Nigro (1960)

 Suatu kerjasama kelompok dalam lingkungan pemerintahan.


 Meliputi ketiga cabang pemerintahan : eksekutif, legislatif dan
yudikatif serta hubungan di antara mereka.
 Mempunyai peranan penting dalam perumusan kebijaksanaan
pemerintah, dan karenanya merupakan sebagian dari proses
politik.
 Sangat erat berkaitan dengan berbagai macam kelompok swasta
dan perorangan dalam menyajikan pelayanan kepada
masyarakat.
 Dalam beberapa hal berbeda pada penempatan pengertian
dengan administrasi perseorangan.

48
Dari berbagai batasan tersebut,, ada beberapa elemen bidang
administrasi publik yang harus dicatat :
 Bidang tersebut lebih berkaitan dengan eksekutif,
meskipun juga berkaitan dengan yudikatif dan legislatif;
 Bidang tersebut berkenaan dengan formulasi dan
implementasi kebijakan publik;
 Bidang tersebut berkenaan dengan berbagai masalah
manusiawi dan usaha kerja sama untuk mengerjakan
tugas-tugas pemerintah;
 Bidang tersebut dibedakan dari administrasi swasta tetapi
juga overlapping dengan administrasi swasta;
 Berkenaan dengan public goods dan services;
 Berkenaan dengan teori dan praktek.

49
CIRI-CIRI ADMINISTRASI PUBLIK

 Meskipun telah dijelaskan diatas bahwa administrasi negara


merupakan apa yang dikerjakan pemerintah dalam
memecahkan masalah-masalah publik, namun belum
diungkapkan secara jelas apa saja ciri khasnya yang
membedakannya dari administrasi swasta.
 Ciri-ciri kegiatan tersebut memang sangat khas dan berbeda dengan
apa yang dilakukan oleh swasta.

 Menurut Fesler (1980), kegiatan tersebut menyangkut :


 penyusunan dan pelaksanaan kebijakan,
 yang dilakukan oleh birokrasi,
 dalam skala besar, dan
 untuk kepentingan publik.

50
 kurangnya sentuhan pasar (tidak tergantung dari pasar),
 kurang otonom, dan terlalu tergantung dari luar atau pengaruh
formal,
 pengaruh politik sangat kuat atau tergantung dukungan dari luar,
 bersifat monopolistis,
 memberi dampak yang sangat luas,
 kegiatannya mendapat penilaian dari publik,
 mendapat harapan dari publik agar kegiatan tersebut dilakukan
secara adil, responsif, tanggung jawab, dan jujur,
 tujuan dan kriteria yang ditetapkan sangat kompleks, kurang jelas,
tidak begitu mudah diukur,
 mendapat otoritas yang terbatas, lemah, dan seringkali memiliki
keengganan untuk mendelegasi wewenang, dan terlalu ditekan
secara politisi dari atasan,
 terlalu berhati-hati akhirnya menjadi kaku dalam bertindak, dan
mengalami perubahan yang relatif cepat karena adanya
pengangkatan dan penunjukkan personel yang baru,
 lebih sulit menentukan insentif berdasarkan performance atau kinerja
yang ada,
 terdapat variasi yang tinggi dari karakteristik pribadi para pekerja,
 serta kepuasan kerja dan komitmen yang rendah terhadap
organisasinya

51
Ruang Lingkup Ilmu Administrasi Publik

Ruang lingkup administrasi publik bisa


dilihat dari locus dan focus studi.
• Locus = institutional “where” of the field –
the place /(domain/ranah)
• Focus = the specialised “what” of the field
Locus ( Place) and Focus (Attention) of
public administration
Key questions
• What is public administration as an activity?
• Where is it carried out and applied?
• What main products and services (outputs) do
government institutions provide?
• What does the practice of public administration
entail so that services are rendered?
• What do direct/indirect public administration
services mean?
The Domain (Locus)
LAMA BARU
• tindakan eksekutif Tindakan executive dari lembaga
(executive action) atau negara maupun non negara
aktivitas badan eksekutif

Studi tentang Organisasi Publik :


- Struktur
• Studi tentang Birokrasi : - Fungsi
- Behavior
– Struktur
- Kolaborasi
– Fungsi
– Behavior
Fokus Kajian

• Public administration within an academic


interdisciplinary context draws primarily from
political science, law, and management.
• core content: administrative theory,
bureaucratic behavior, public finance and
budgeting, policy analysis, program evaluation,
and administrative ethics.
 Nicholas Henry (1980) mengemukakan
beberapa ruang lingkup yang dapat dilihat
dari topik-topik yang dibahas selain
perkembangan ilmu administrasi publik itu
sendiri, antara lain :
• organisasi publik yang pada prinsipnya
membahas tentang model-model organisasi, dan
perilaku birokrasi,
• teknik-teknik administrasi publik, yaitu
mengenai ilmu manajemen, pendekatan sistem,
evaluasi program, budget dan kepegawaian, dan
• public affairs, yang mencakup model-model
proses pembuatan kebijakan, serta berbagai
masalah publik seperti pembangunan perkotaan,
pengaturan pertumbuhan, dsb
56
“Handbook of Public Administration”
oleh James L. Perry (editor, 1990) :

 berbagai tantangan bagi administrasi publik dan bagaimana


administrasi publik seharusnya menyesuaikan diri,
 sistem administrasi dan organisasi yang efektif,
 usaha memperkuat hubungan dengan badan legislatif, badan-
badan yang diangkat atau dipilih, dan dengan masyarakat,
 bagaimana menyusun kebijaksanaan dan program-program
secara sukses,
 administrasi perpajakan dan anggaran yang efektif,
 manajemen sumber daya manusia,
 bagaimana memperbaiki operasi dan pelayanan publik,
 bagaimana praktek administrasi publik yang profesional dan etis

57
Berdasarkan kedua pendapat di atas dan pengetahuan yang
diperoleh dari berbagai buku teks administrasi publik, maka
secara garis besar ruang lingkup administrasi publik adalah :

• pelayanan publik
– organisasi publik,
• manajemen publik,
–kebijakan publik, dan
»tanggung jawab moral

58
 Kebijakan publik menyangkut proses penentuan tujuan dan
cara terbaik untuk mencapai tujuan tersebut. Proses tersebut
dapat dianalogikan dengan sistem kerja otak manusia yang
memberikan arahan atau tujuan dari suatu tindakan.
 Organisasi publik berkenaan dengan bagaimana melakukan
pembagian tugas antar struktur atau unit untuk mencapai
tujuan dan target. Proses tersebut dapat diumpamakan
dengan sistem organ tubuh manusia, yang siap bergerak
setelah mendapat perintah dari otak.
 Manajemen publik menyangkut proses bagaimana kegiatan-
kegiatan yang telah dirancang dapat diimplementasikan
secara efektif. Ini dapat dianalogikan dengan sistem jantung,
yang mulai memompa darah keseluruh tubuh termasuk organ-
organnya untuk memulai bergerak atau bekerja.
 Tanggung jawab moral memberikan tuntutan moral terhadap
pelaku (adminitrator) tentang apa yang sebaiknya dan apa
yang tidak sebaiknya dilakukan. Ini diibaratkan dengan sistem
sensor tubuh kita seperti perasaan, insting, suara hati, dsb,
yang sering memberi teguran atau mengendalikan diri kita

59
POSISI ADMINISTRASI PUBLIK
NAMA DISIPLIN ILMU OBJEK
NO
PENGETAHUAN
OBJEK FORMAL
MATERIAL

1 ILMU ADMINISTRASI NEGARA Pelayanan publik, organisasi publik, manajemen


PUBLIK publik, kebijakan publik

2 ILMU NEGARA Hubungan pemerintahan, gejala pemerintahan,


PEMERINTAHAN peristiwa pemerintahan

3 ILM POLITIK NEGARA Kekuasaan, Partai Politik, Group penekan,


kepentingan masyarakat

4 ILMU UKUM TATA NEGARA Hukum, peraturan perundang-undangan, konstitusi


NEGARA dan konvensi

5 ILMU NEGARA NEGARA Pertumbuhan/perkembangan negara, sifat dan


hakekat negara, bentuk dan teori negara

Keterangan : Objek formal bersifat khusus dan spesifik karena merupakan pusat perhatian suatu disiplin
ilmu pengetahuan (focus of interest). Objek material bersifat umum karena merupakan topik yang di
bahas secara global tentang pokok persoalan (subject matter) 60
ENAM DIMENSI STRATEGIS
ADMINISTRASI PUBLIK (Keban, 2008)
1. Dimensi Kebijakan
2. Dimensi Struktur Organisasi
3. Dimensi Manajemen
4. Dimensi Etika
5. Dimensi Lingkungan
6. Dimensi Akuntabilitas Kinerja

61
HUBUNGAN ATAR DIMENSI STRATEGIS ADMINISTRASI PUBLIK

DIMENSI
MORAL/ETIKA

DIMENSI DIMENSI DIMENSI DIMENSI


LINGKUNGAN KEBIJAKAN MANAJEMEN KINERJA

DIMENSI
ORGANISASI

62
PERAN ADMINISTRASI PUBLIK
 Administrasi Publik secara umum di
persepsikan sebagai “ the Work of Government
“ sehingga peran administrasi publik sangat
vital bagi negara
 Administrasi Publik mempunyai peran dalam
membantu memberdayakan masyrakat dan
menciptakan demokrasi ( Frederick A.
Cleveland, dan Denhardt )  Bahwa
administrasi publik diadakan untuk memberikan
pelayanan publik dan manfaatnya akan dapat
dirasakan setelah pemerintah Profesional,
bekerja efektif dan efisien serta meanpu
nebcerahkan masyrakat untuk menjalankan
tanggunmg jawab administrasi
63
• Jadi Administrasi Publik merupakan medan para
aparat atau eksekutif melaksanakan pekerjaan-
pekerjaan yang berkaitan drngan sektor publik
khususnya dalam penyediaan pelayanan bagi
kepentingan publik maka peran adm. Publik sangat
menentukan kestabilan, ketahanan, dan
kesejahteraan suatu negara .
• Administrasi publik juga bisa sebagai ajang dimana
bisa disaksikan apakah benar elit-elit birokrasi dan
politisi memenuhi janji-janjinya atau komitmennya
kepada publik yang memilih mereka atu peran untuk
menjaga kepercayaan publik ( public trust ) .

64
KEGIATAN ADMINISTRASI PUBLIK

 “ The Work Of Government “ Kegiatan Administrasi


menyangkut pemberian pelayanan di berbagai
kehidupan ( public services ) yang dilakukan baik oleh
pejabat struktural, atau pemegang eselon yang
memimpin suatu unit maupun oleh pejabat non
struktural. Kegiatan ini juga bisa ditangani dengan
melibatkan swasta dan masyrakat jika sifatnya
kompleks
 Administrasi Publik “ the management public affairs “ 
kegiatan administrasi publik sebagai manajemen
pelaksanaan kebijakan publik artinya administrasi
publik lebih berkenan dalam pengelolaan pelayanan
publik maupun penyediaan barang-barang publik

65
KEGIATAN ADMINISTRASI PUBLIK

 Berdasarkan Definisi Shafritz dan Rusel kegiatan administrasi adalah :


 Kategori politik  melihat administrasi publik sebagai “ what Government
does “ yaitu apa yang dikerjakan pemerintah baik langsung maupun tidak
langsung sebagai suaru tahapan siklus pembuatan kebijakan,
implementasi kebijakan, dan sebagai kegiatan kolektif
 Kategori legal/hukum  kegiatan administrasi sebagai penerapan hukun,
sebagai kegiatan pemberian penguasaan atas “ raja” kepada rakyatnya
dan sebgai bentuk “ pencurian “ dari pihak kaya untuk dibagikan ke yang
miskin
 Kategori manajerial  Kegiatan Administrasi publik adalah fungsi eksekutif
dalam pemerintahan
 Kategori matapencaharian - Administrasi publik sebagai profesi mulai
dari tukung sapu sampai ajli otak di sektor publik atau sebagai ahli konsep
untuk memperebutkan atau mendapatkat program dan proyek pemerintah

66
Tujuan Kegiatan Administrasi Publik

 Tujuan kegiatan Adinistrasi publik adalah memenuhi


kepentingan publik  Public Interest
 Pemahan dari Kepentingan publik :
 Kepentingan publik merupakan kepentingan yang
dirumuskan oleh pembuat kebijakan yang dipilih (
elected Policy makers)  Administrasi publik klasik
 Kepentingan publik merupakan kepentingan yang
dirumuskan oleh koalisi kepentingan khusus yang
menang  New Public management
 Kepentingan publik sebagai “ shared value “ atau nilai-
nilai yang disepakati bersama oleh masyarakat atau
lebih menggambarkan apa yang dianggap bernilai oleh
masyarakat dan disampaikan langsung oleh masyrakat
 The New Public Service

67
Perbedaan Administrasi Publik dan Swasta

 Menurut Paul Appleby  Perbedaan ini bisa


dilihat dari perebedaan orientasi antara
pemerintah dan swasta, pemerintah melayani
kepentingan publik sedangkan swasta melayani
kepentingan perorangan
 Thomas Hobbes dalam “ The Leviathan “ Pihak
swasta memiliki “ merchant mentality “ yang
didasarkan “selfist interest “ artinya pihak swasta
bekerja untuk memenuhi kepentingan pribadinya
yaitu akumulasi modal dan mencari keuntungan
sedangkan ini berbeda dengan pemerintah lebih
mengarah pada public interest

68
SOSOK ADMINISTRATOR PUBLIK

 James L. Perry  Sosok administrator yang ideal adalah


memiliki tehnical skills, human skills, conceptual skills,
responsip terhadap institusi-intitusi demokratis
berorientasi pada hasil mampu mengembangkan jaringan
kerja dan mampu melakukan komunikasi dan menjaga
keseimbangan antara keputusan dan kegiatan
 Jadi sosok administrasi publik membutuhkan kompetensi-
kompetensi strategis

69
KOMPETENSI-KOMPETENSI STRATEGIS
ADMINISTRASI PUBLIK

 Kompetensi Strategis ini terkait dengan dimensi


dimensi strategis dalam Administrasi Publik yaitu :
 Dimensi Kebijakan  mencakup proses pembuatan
kebijakan untuk penentuan tujuan dan cara atau alternatif
mebcapai tujuan ( analoginya adalh sistem kerja otak
manusia )
 Dimensi Organisasi  berkenaan dengan struktur dan
hiraki, pewmbentukan unit, pembagian tugas prosedur
kerja ( analoginya adalah sistem organ tubuh manusia )

70
 Dinensi Manajemen  menyangkut
proses bagaimana kegiatan-kegiatan
dirancang dan dapat
diimplementasikan dalam mencapai
tujuan organisasi ( analoginya sistem
jantung dalam tubuh manusia )
 Dimensi Etika dan moral  menyangkut
tuntutan moral terhadap administrator
tentang apa yang baik dan buruk apa
yang salah dan benar.( suara hati /
nurani )

71
 Dimensi Lingkungan  suasana dan
kondisi yang mempebgaruhi atau
mewarnai dimensi ( lokasi
berkembangnya manusia )
 Dimensi Akuntabilitas kinerja --. Bukti
nyata tentang kehadiran dan kegunaan
riil administrasi publik di dalam suatu
negara

72
KEKHUSUSAN ADMINISTRASI PUBLIK
(Gerald E. Caiden, 1982)
• Kehadiran Administrasi Publik tak bisa dihindari
• Administrasi Publik mengharuskan kepatuhan
• Administrasi Publik mepunyai prioritas
• Administrasi Publik memmpunyai Kekecualian
• Manajemen Puncak Administrasi Publik adalah
Politik
• Penampilan Administrasi Pulik sulit diukur
• Lebih banyak harapan yang diletakkan pada
Administrasi Publik

73
1. Adm. Publik = tak bisa dihindari

• Semua orang mau tak mau selama


hidupnya harus berurusan dengan
adm.publik
• Kewajiban publik tidak bisa
dihindari

Bersifat memaksa
2. Adm. Publik = menuntut kepatuhan

• Adm.negara pemegang kekuasaan pemaksa


(coersive power) yang sah
• Mengendalikan lembaga-lembaga pemaksa :
pengadilan, kepolisian, militer, , dan penjara

memaksa orang patuh


pada hukum negara
3. Adm. Publik mempunyai prioritas

• Pelayanan publik sangat


dibutuhkan masyarakat =
urgent

• Administrator publik
mempunyai tanggung jawab
moral untuk siap setiap saat
dibutuhkan
4. Adm.Publik mempunyai ukuran yang
tidak terbatas

• Lingkup kegiatan adm.publik sangat luas = seluruh


wilayah negara (darat,laut,udara);
nasional/regional/internasional

Keuntungan : standarisasi
rutinisasi
spesialisasi
profesionalisme
Kerugian : mudah terjadi penyimpangan
red tape
birokratis
5. Puncak pimpinan adm.negara = politisi

• Top manager adm. Negara = Politisi yg dipilih melalui


proses politik (pemilu/ pilkada)  Bupati/Walikota,
Gubernur, Presiden, Menteri

• Politisasi Birokrasi :
- mobilisasi PNS  vote getter
- sumber daya/fasilitas  kepentingan
politik, dsb
6. Kinerja Adm.Publik sulit diukur

• Bersifat politis : keadilan sosial,


perdamaian, demokratis, HAM,dsb

• Sulit diukur secara kuantitatif


atau ekonomis : jumlah, kuantitas,
statistik
7.Banyak harapan pada adm. publik

• AN = Public trust
• Publik berharap banyak pada administrasi
publik

• Moral dan etika adm.publik


• Mengutamakan kepentingan publik
• Kualitas pelayanan publik,dll
Identifikasi Administrasi Publik (Caiden,1982)
Adm.Pemerintahan

Organisasi Publik

Administrasi Orientasi Sikap Administrasi


Publik

Proses yg bersifat khusus

Aspek Publik
Adm.Publik = Adm.Pemerintahan

• Identifikasi dari : aktivitas dan fungsi-fungsi yg


dijalankan adm.negara
– Fungsi tradisional : hubungan luar negeri; hankam,
PU, Kesra, perpajakan.
– Fungsi yg bersifat monopoli : pos, telkom, listrik,
air (PAM), KA,BBM,dsb

• Tiap-tiap negara tidak sama


Adm.Publik = Organisasi Publik
• Penyelenggaraan urusan dan kebutuhan publik
oleh organisasi publik
• Organisasi publik = lembaga yg diciptakan
melalui hukum, dibiayai oleh negara, dan
staffnya merupakan pejabat karier
 Pemerintah pusat/daerah/BUMN/BUMD

• Praktek : kerjasama dengan organisasi


swasta/bisnis dan non-profit
 partnership, kontrak
Orientasi Sikap Administrasi

• Orientasi sikap adm. publik adalah kepada


publik
 Pandangan ke luar = mengutamakan
kepentingan orang banyak/publik

• Bukan monopoli adm.publik


• Orientasi sikap keluar pada perusahaan
 Corporate Social Responsibility (CSR)
Proses yang bersifat khusus
• Proses khusus adm.publik :
– Kontrol politik dan akuntabilitas publik
– Distribusi atau pelimpahan wewenang
– Merit system
– Formulasi dan implementasi kebijakan; keuangan negara,
manajemen kepegawaian negara, adm.pemda,dsb

• Substansi : proses manajemen  universal / dijalankan


semua organisasi ( perencanaan, kepemimpinan,
komunikasi, pelimpahan wewenang, koordinasi,
pengawasan,dsb)
Aspek Publik

• Menekankan pelayanan barang dan jasa


publik, bukan sisi manajemen pelayanannya
tapi hakekat atau sifat publiknya
(publicness)

• Public administration not administration of


the public, but administration for the public
Glen O. Stahl (dalam Caiden 1982)
Karakteristik yg membedakan adm.publik dengan administrasi
lainnya adalah :
- Pelayanan yg diselenggarakan adm.publik lebih
bersifat urgen atau mendesak drpd diselenggara-
kan organisasi swasta

- Pelayanan oleh organisasi publik (negara) pada


umumnya bersifat monopoli atau semi monopoli

- Kegiatan instansi negara (birokrasi) pada umumnya


terikat pada hukum formal (kebijakan publik)

- Kegiatan negara atau pemerintah selalu mendapat


sorotan publik

- Pelayanan publik tidak terikat pada harga pasar


Tugas 1
• Lakukan pengamatan terhadap salah satu masalah-masalah administrasi
publik (Pelayanan publik, organisasi publik, manajemen publik,
kebijakan publik), kemudian Saudara lakukan analisis terhadap masalah
tersebut. Mengapa terjadi masalah tersebut dan bagaimana solusi
terhadap masalah tersebut.
• Ketentuan Penulisan tugas :
• Tugas diketik dalam MS Office dan diberi nama file sesuai dengan nama
Saudara dan ditambah angka tugas ke berapa ( Mis: Andi Hakim_1.doxc)
• Tugas dikirim melalui e-mail ke : kariono.mapuma@gmail.com
• Subject : Tugas 1 Prinsip Adm Publik MAP UMA
• Lampirkan No. HP dan Pasfoto dan diberi nama Saudara (Mis: Andi
Hakim.jpg}

88
89

You might also like