Kuliah Keseimbangan Asam Basa

You might also like

Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 38

KESEIMBANGAN ASAM BASA

dan
GANGGUAN KESEIMBANGAN
ASAM
 Asam adalah larutan yang memiliki kelebihan ion H+
 Berasal dari bahasa Latin “acidus” yang berarti “tajam"
atau “asam".
 Semakin banyak jumlah ion H+, makin asamlah larutan
tersebut
Properties of an Acid

 Tastes Sour
 Conduct Electricity
 Corrosive, which means they break down
certain substances. Many acids can corrode
fabric, skin,and paper
 Some acids react strongly with metals
 Turns blue litmus paper red

Picture from BBC Revision Bites


http://www.bbc.co.uk/schools/ks3bitesize/science/chemistry/acids_bases_1.shtml
Uses of Acids  Acetic Acid = Vinegar
 Citric Acid = lemons, limes,
& oranges. It is in many sour
candies such as lemonhead
& sour patch.
 Ascorbic acid = Vitamin C
which your body needs to
function.
 Sulfuric acid is used in the
production of fertilizers,
steel, paints, and plastics.
 Car batteries
BASA

 Basa adalah larutan


yang memiliki kelebihan
ion OH-
 Nama lain basa adalah
alkali
 Basea adalah zat yang
dapat menerima ion
hidrogen
Properties of a Base

 Feel Slippery
 Taste Bitter
 Corrosive
 Can conduct electricity.
(Think alkaline batteries)
 Do not react with metals
 Turns red litmus paper blue
Uses of Bases  Bases give soaps, ammonia,
and many other cleaning
products some of their
useful properties
 The OH- ions interact
strongly with certain
substances, such as dirt and
grease
 Chalk and oven cleaner are
examples of familiar
products that contain bases
 Blood is a basic solution
pH Scale  pH is a measure of how acidic or
basic a solution is
• The pH scale ranges from 0 to 14

 Acidic solutions have pH values


below 7
 A solution with a pH of 0 is very
acidic
 A solution with a pH of 7 is neutral
• Pure water has a pH of 7
• Basic solutions have pH values
above 7
ASAM DAN BASA

 HA = H+ + A- , maka asam diartikan sebagai suatu


donor proton ( HA ) dan basa sebagai akseptor
proton ( A-)
 Eritrosit dan sel tubulus ginjal mengandung enzim
karbonat anhidrase, mengkatalisa : CO2 + H2O 
H2CO3
 Asam karbonat merupakan donor proton (H2CO3)
 H+ + HCO3- ) maka CO2 selalu digolongkan
sebagai asam
Pengertian pH
 pH = - log [H+]
 Untuk menghitung pH larutan :
1.Hitung konsentrasi ion Hidrogen (H+)
2.Hitung logaritma ion Hidrogen
3.Nilai pH adalah nilai Log dari No.2
 pH darah normal : 7,4 + 0,05
 Konsentrasi pH ditentukan oleh ion Hidrogen (H+)
 H+ adalah proton
 Rentang dari 0 - 14
 Bila [H+] tinggi  larutan bersifat asam  pH < 7
 Bila [H+] rendah  larutan bersifat basa  pH > 7
11
pH Tubuh Manusia
 Homeostasis pH harus terkontrol secara
ketat
 Cairan Ekstrasellular = 7.4
 Darah = 7.35 – 7.45
< 6.8 atau > 8.0  dapat terjadi kematian
 Asidosis (asidemia) bila pH di bawah 7.35
 Alkalosis (alkalemia) bila pH di atas 7.45
12
13
Perubahan pH yang kecil dapat
menyebabkan gangguan besar

 Kebanyakan enzim bekerja pada rentang pH yang


sempit

 Keseimbangan asam – basa juga dapat dipengaruhi


oleh elektrolit (Na+, K+, Cl-)

 Juga dapat dipengaruhi oleh hormon

14
Tubuh menghasilkan lebih banyak asam
daripada basa
 Asam didapatkan dari makanan

 Asam juga dihasilkan dari metabolisme lipid dan


protein

 Metabolisme sellular menghasilkan CO2.


CO2 + H20 ↔ H2CO3 ↔ H+ + HCO3-
15
Produk Asam Dari Metabolisme

 Katabolisme asam amino mengandung sulfur


menghasilkan asam sulfurik dan katabolisme
fosfolipid menghasilkan asam fosforik
 Kedua jenis asam tersebut merupakan asam yang
tidak dapat menguap (non volatile acid) dan
dibentuk sekitar 40 – 80 mEq / hari
 Katabolisme karbohidrat dan lipid membentuk
sekitar 15.000 – 20.000 mMol CO2 / hari, yang
termasuk asam yang mudah menguap (volatile
acid)
LARUTAN BUFFER

Larutan yang mengandung :


 Asam lemah dengan garamnya,
contoh : CH3COOH dengan CH3COONa

 Basa lemah dengan garamnya,


contoh : NH4OH dengan NH4Cl
Keseimbangan Asam Basa Dalam tubuh
 Didalam tubuh gas CO2 dapat bereaksi dengan air
membentuk asam karbonat, disamping itu asam dapat
berasal dari proses metabolisme
 Asam ada yang mudah terurai dalam tubuh, misalnya
H2CO3 dan ada yang tidak dapat terurai, misalnya
asam laktat
 Keseimbangan asam basa dalam tubuh perlu dijaga,
karena adanya perubahan ion Hidrogen atau pH
sedikit saja dari nilai normal dapat menyebabkan
gangguan kesetimbangan dalam tubuh dan dapat
menyebabkan kematian
 Keseimbangan Asam Basa dalam tubuh tergantung
pada konsentrasi ion H+
Ion H+ berasal dari:

1. Oksidasi karbohidrat yang tidak sempurna

2. Oksidasi FFA yang tidak sempurna  ketosis

3. NH3 dari deaminasi oksidatif asam amino NH3 


urea

4. Proses pengangkutan CO2 dari jaringan ke paru-


paru  terdapat ion H+ dalam darah
pH normal : 7,35 – 7,45

Bila (H+) > (H+) normal dan pH < pH normal


disebut Asidosis

Bila (H+) < (+) normal dan pH > pH disebut Alkalosis

Batas pH yang masih dapat ditanggulangi oleh


tubuh adalah 7 - 8

Bila pH < 7 dan > 8 dapat menyebabkan kematian


7.38 7.42

7.35 7.45

pH Darah
MEKANISME FISIOLOGIS
HOMEOSTASIS pH
 Sistem kerja buffer yang dipengaruhi sifat-
sifat fisik dan kimianya
 Sistempernapasan yang mengatur
perubahan pCO2 melalui perubahan
ventilasi
 Sistem
pengaturan ginjal terhadap
penyimpanan bikarbonat tubuh
BUFFER
 Substansi
yang dapat menerima proton (ion H )
dan meminimalisasi perubahan pH

 Suatu larutan asam lemah dengan garamnya

 Buffer- buffer penting tubuh :


1. ECF : HCO3-
2. ICF : HPO42- , H2PO4- dan protein ( Hb )
3. Karbonat tulang
BUFFER PENTING TUBUH
 Efektivitas tergantung pada :
o pH lazim yang dapat dipertahankan
o Konsentrasinya pada cairan tubuh
o pKa
o Mekanisme khusus yang dimiliki, seperti HCO3 yang
merupakan bagian dari sistem terbuka (volatile)
 Bikarbonat : pKa 1,3 U dibawah pH fisiologis,
konsentrasi ekstrasel tinggi, berada dalam
keseimbangan dengan CO2 (bagian dari sistem
terbuka)
BUFFER PENTING TUBUH

 Fosfat : konsentrasi intrasel tinggi, penting pada


pengasaman urin, dengan pKa 6,8
mempertahankan pH cairan tubulus distal 6 - 7
 Protein : protein plasma sebagai buffer ekstrasel
dengan peran terbatas, Hb berperan besar
sebagai buffer intrasel
 Karbonat tulang : simpanan buffer yang potensial,
berperan penting sebagai respon jangka panjang
pada asidosis kronis
Tubuh menggunakan 3 sistem penyangga (buffer) untuk
mengendalikan keseimbangan asam – basa yaitu:
1. Sistem Buffer kimiawi
 Mencegah perubahan ion Hidrogen secara berlebihan
 Dapat bekerja beberapa detik untuk mencegah perubahan ion
Hidrogen
2. Sistem Pernafasan
 Mengatur perlepasan gas CO2 melalui pernafasan
 Mengatur H2CO3 dalam tubuh
 Memerlukan waktu beberapa menit. Jika (H+) berubah, pusat
pernapasan segera terangsang untuk mengubah kecepatan
pengeluaran gas CO2 dari cairan tubuh, sehingga (H+)
kembali normal, memerlukan waktu 3 - 12 menit
3. Ginjal
 Mengatur kelebihan asam atau basa
 Bekerja beberapa jam sampai beberapa hari
Larutan Buffer kimiawi dan fungsinya dalam tubuh
 Buffer Bikarbonat (H2CO3 / NaHCO3)
Terdiri dari campuran H2CO3 dan NaHCO3. Kelebihan H+ di ikat
oleh HCO3-
H+ + HCO3- H2CO3
Buffer ini terdapat dalam semua cairan tubuh berperan penting dalam
menunjang keseimbangan asam – basa
 Buffer Protein
Sangat penting untuk menetralkan kelebihan asam
karbonat dalam plasma. Terutama di darah dan
intraseluler.
Gugus karboksil menyerahkan H+, gugus amino
menerima H+
Larutan Buffer kimiawi dan fungsinya
dalam tubuh
 Buffer Phosfat
Terdiri dari Na2HPO4 dan NaH2PO4. Terutama di intrasel. Sangat
penting untuk sel darah merah dan ginjal
H3PO4= + H+ H3PO4-

 Buffer Hemoglobin
Sangat penting untuk menetralkan kelebihan H2CO3 dalam eritrosit

CO2 + H2O H2CO3

H2CO3 + Hb HCO3- + H+HbO

H2CO3 + HbO2 HCO3- + H+HbO


H2CO3 berasal dari CO2 + H20
karena sebagian CO2 terlarut dalam plasma dirubah
menjadi H2CO3

Dalam keadaan normal perbandingan antara


[HCO3-] dengan H2CO3 cairan ekstra seluler = 20 : 1
 HCO3- 20 x lebih banyak dari H2CO3

Jika [HCO3-] meningkat  pH meningkat  CO menurun

Jika [HCO3-] berkurang  pH menurun


Mekanisme Respiratorik
 Ekshalasi karbondioksida
 Diperantarai oleh pCO2 darah
 pCO2 lebih besar dari 40 mmHg  stimulasi
medulla oblongata  ventilasi alveoli meningkat
 Sistem ini mengatur ekskresi dan retensi CO2 darah
 pengaturan pCO2  berperan dalam pengaturan
keseimbangan asam basa tubuh: CO2 + H20 ↔
H2CO3 ↔ H+ + HCO3-
 pH tubuh dapat di adjusted dengan perubahan
frekwensi dan kedalaman pernafasan
 Memerlukan waktu beberapa menit sampai jam
31
TRANSPORT OKSIGEN DARAH
 Diikat reversibel dan dibawa oleh hemeprotein
“hemoglobin “ : Hb + O2  HbO2
 Derajat pengikatan ditentukan oleh pO2 sekitar Hb
 Affinitas Hb terhadap O2 berkurang oleh :
1. Peninggian [ H+ ]
2. Peninggian pCO2 (efek Bohr)
3. Peninggian suhu
4. Peninggian [ 2,3 bifosfogliserat eritrosit ]
TRANSPORT CO2 DARAH
 10% dalam bentuk larut dalam plasma
 20% berikatan dengan gugus amino terminal residu
valin pada molekul globin dari Hb ( ikatan karbamino )
 70% dalam bentuk garam HCO3-
 Efek Haldane : oksigenasi Hb diparu-paru
meningkatkan pelepasan CO2, sebaliknya deoksigenasi
Hb dijaringan perifer meningkatkan pengambilan CO2
 Chloride shift : gerakan Cl– untuk mengimbangi gerakan
HCO3– antara eritrosit dan plasma  arah gerakan
berbeda di jaringan dan dialveoli
PENGATURAN PERNAFASAN OLEH SSP

 Diperantarai oleh pCO2 darah


 pCO2
lebih besar dari 40 mmHg  stimulasi
medulla oblongata  ventilasi alveoli
meningkat
 Sistemini mengatur ekskresi dan retensi
CO2 darah  pengaturan pCO2  berperan
dalam pengaturan keseimbangan asam basa
tubuh
MEKANISME GINJAL
 Ginjal dapat mengeliminasi asam dalam jumlah
besar
 Juga dapat mengeksresikan basa
 Dapat mempertahankan dan menghasilkan ion
bikarbonat
 Regulator pH yang paling efektif
 Jika ginjal mengalami kegagalan berfungsi maka
keseimbangan pH akan terganggu
 Memerlukan waktu beberapa jam sampai hari
35
36
Gangguan Keseimbangan Asam Basa

1. Asidosis metabolik Proses metabolisme


2. Alkalosis metabolik
3. Asidosis Respiratorik Proses respirasi
4. Alkalosis Respitorik

 Asidosis metabolik dan alkalosis metabolik, salah satu


penyebabnya karena ketidak seimbangan dalam
pembentukan dan pembuangan asam basa oleh ginjal

 Asidosis respiratorik dan alkalosis respiratorik terutama


disebabkan oleh kelainan pada pernafasan
KOMPENSASI

 Respontubuh terhadap gangguan


keseimbangan asam – basa disebut
kompensasi
 Jika
masalahnya adalah metabolik maka
dapat dibantu dengan : kompensasi
respiratorik (hiperventilasi atau
hipoventilasi)
 Jika
masalahnya adalah pernafasan maka
kompensasinya adalah kompensasi metabolik

You might also like