Professional Documents
Culture Documents
AKI Provinsi Bali 2018 3
AKI Provinsi Bali 2018 3
Kementerian Republik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia 2016. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia/
Menurunnya AKB
34 per 23 per
menjadi 24 per
1000 KH 1000 KH
1000 KH
GENDER ENVIRONMENT
Menurunnya
18,4% prevalensi gizi-
pada anak kurang pada 15%
balita anak balita
CHLD HEALTH PARTNERSHIP
menjadi 15%.
TARGET 5A : DECREASE ¾ MATERNAL MORTALITY
RATE DURING 1990-2015
Basic
Target
INDIKATOR referenc Current
(2015)
e
5.1. Mother mortality rate per 100,000 live 390 359 (2012) 102
birth: (1991)
67 per 48 per
5.4. Level of delivery at teenager (per 1000 30 per
1000 1000
women in 15-19 yo) (1991) (2012) 1000
2030
PRECENTACE OF DELIVERY BY HEALTH WORKES (DOCTOR,
MIDWIFE AND PARAMEDIC)
Still many Primary helath care PONED not do the function as PONED facility
80 89.6
84.2 83.4
80.4 78.7
60 73.4 72.1 70.5 68.63
57.5
40 53.02
20
0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Mother ortality baby per 100.000 live birth in Bali Province in 2008-2018
DISTRIBUSI KEMATIAN IBU PRE-HOSPITAL DAN IN-HOSPITAL
PER KELAHIRAN HIDUP MENURUT KABUPATEN/KOTA DI
PROVINSI BALI
Frekuensi
Tempat kematian
Jumlah kasus (n) Persen (%)
Non Fasilitas kesehatan 1 2,86
Dead on arrival 1 2,86
Fasilitas kesehatan
PPK 1 - -
PPK 2 21 60,00
RSUP 12 34,28
Jumlah 35 100,00
DI RUMAH SAKIT
KEMUNGKINAN TERJADINYA 1. KESIAPAN PETUGAS
KEMATIAN IBU DALAM 2. KETERSEDIAAN BAHAN & ALAT
3. SIKAP PETUGAS
PERSALINAN 4. BIAYA ??
DI PUSKESMAS
1. KESIAPAN PETUGAS
2. KETERSEDIAAN BAHAN & ALAT
3. SIKAP PETUGAS
DI PERJALANAN
1. SARANA TRANSPORTASI 3 terlambat
2. TINGKAT KESULITAN
3. WAKTU TEMPUH
• Terlambat mengenal tanda
bahaya & mengambil
DI RUMAH keputusan
1. KEPUTUSAN KELUARGA • Terlambat mencapai
• PENGETAHUAN fasilitas kesehatan
• KETERSEDIAAN BIAYA • Terlambat mendapatkan
• KESIBUKAN KELUARGA pertolongan difasilitas
• SOSIAL BUDAYA kesehatan
2. KETERSEDIAAN TRANSPORTASI
DISTRIBUSI KEMATIAN IBU MENURUT USIA DAN PARITAS
Frekuensi
Usia/paritas ibu
Jumlah kasus (n) Persen (%)
Usia (tahun)
< 20 2 5,7
20 – 35 22 62,9
> 35 11 31,4
Paritas
1 14 40,0
2–5 19 54,3
≥5 2 5,7
Jumlah 35 100,00
PROPORSI PEREMPUAN KAWIN 15-49 THN MENGGUNAKAN
KB TAHUN 1992–2010
30
20 12.4 12.5
10 4.2 4.6 6.3
0.9 1.9 2.5 2.8
0
Riskesdas 2010
“
”
DETERMINAN KEMATIAN IBU
Determinan Antara
Frekuensi
Tenaga penolong
Jumlah kasus (n) Persen (%)
Non tenaga kesehatan
Dukun / Keluarga 1 2,9
Tenaga kesehatan
Bidan 2 5,7
Dokter spesialis 32 91,4
Jumlah 35 100,00
• ➡ Perbaikan kualitas SDM atau tenaga kesehatan dapat menjadi
salah satu titik fokus, mengingat angka kematian ibu seluruhnya
berada di ranah tenaga kesehatan terlebih dokter spesialis.
• Keterampilan manajerial dan beban kerja yang tinggi bagi tenaga
kerja dapat memberikan kontribusi terhadap rendahnya kinerja.
Ketersediaan personil yang memenuhi syarat serta manajemen
kelembagaan dan kapasitas turut menentukan kualitas layanan
perawatan obstetrik.
KEMATIAN IBU DAN PENYEBABNYA DI
KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI BALI
92.7
100
80 61.4
60
40
20
0
K1 K4
Frekuensi
Cara persalinan
Jumlah kasus (n) Persen (%)
Normal 8 22,86
SC 8 22,86
Belum lahir 19 54,28
Jumlah 35 100,00
• Di RSUP Sanglah Denpasar insiden seksio sesaria selama sepuluh tahun (1984–1994) 8,06%–
20,23%; rata-rata pertahun 13,6%, sedangkan tahun 1994–1996 angka kejadian seksio sesaria
17,99% & angka kejadian persalinan bekas seksio 18,40%.15 Pada tahun 2001 di RSUP Sanglah
angka kejadian seksio sesaria sebesar 22,27% dan pada tahun 2006 meningkat menjadi
34,56%.15
• Standar yang sudah disepakati untuk seksio sesaria adalah antara 15–20% sesuai dengan status
RS bersangkutan.
• Angka seksio sesaria yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan memberikan luaran maternal
dan neonatal yang kurang baik.16
KESIMPULAN
• Angka Kematian Ibu di Bali tahun 2018 sebanyak
53,02/100.000 kelahiran hidup.
• Kematian ibu terbanyak terjadi di rumah sakit (94,29%)
dan ditolong oleh tenaga kesehatan (97,14%).
• Jumlah terbanyak kematian ibu terjadi pada kelompok
usia 20-35 tahun (62,9%) dan paritas 2-5 (54,3%).
• Penyebab kematian obstetrik ibu yaitu perdarahan
(28,6%) dan pre–eklampsia (22,9%)
• Penyebab kematian non-obstetrik ibu terbanyak yaitu
syok kardiogenik (11,4%), emboli (8,6 %) dan keganasan
juga TB (masing-masing 5,7%).
• Jumlah kasus kematian berdasarkan cara persalinan
yaitu melalui seksio sesaria (22,86%) dan persalinan
pervaginam (22,86%).
SARAN