The document discusses various potential causes of acute and chronic dyspnea, including cardiac, pulmonary, psychogenic, pediatric, and other conditions. It then provides details on diagnosis and management of heart failure, including typical symptoms, signs on physical examination, diagnostic tests, and treatment approaches. The document covers topics like congestive heart failure, coronary artery disease, arrhythmias, pulmonary embolism, asthma, COPD, and more.
The document discusses various potential causes of acute and chronic dyspnea, including cardiac, pulmonary, psychogenic, pediatric, and other conditions. It then provides details on diagnosis and management of heart failure, including typical symptoms, signs on physical examination, diagnostic tests, and treatment approaches. The document covers topics like congestive heart failure, coronary artery disease, arrhythmias, pulmonary embolism, asthma, COPD, and more.
The document discusses various potential causes of acute and chronic dyspnea, including cardiac, pulmonary, psychogenic, pediatric, and other conditions. It then provides details on diagnosis and management of heart failure, including typical symptoms, signs on physical examination, diagnostic tests, and treatment approaches. The document covers topics like congestive heart failure, coronary artery disease, arrhythmias, pulmonary embolism, asthma, COPD, and more.
acute myocardial infarction, anemia • Pulmonary: chronic obstructive pulmonary disease, asthma, pneumonia,pneumothorax, pulmonary embolism, pleural effusion, metastatic disease, pulmonary edema, gastroesophageal reflux disease with aspiration, restrictive lung disease • Psychogenic: panic attacks, hyperventilation, pain, anxiety • Upper airway obstruction: epiglottitis, foreign body, croup, Epstein-Barr virus • Endocrine: metabolic acidosis, medications • Central: neuromuscular disorders, pain, aspirin overdose • Pediatric: bronchiolitis, croup, epiglottitis, foreign body aspiration, myocarditis Diagnosis banding dispnea kronik • Cardiac • Noncardiac or nonpulmonary (less common) • Congestive heart failure • Thromboembolic disease • Coronary artery disease • Psychogenic causes (GAD, PTSD, panic – disorders) • Cardiac arrhythmias • Deconditioning • Pericardial disease • Pulmonary hypertension • Valvular heart disease • Obesity (massive) • Pulmonary • Severe anemia • Chronic obstructive pulmonary disease • Gastroesophageal reflux disease • Asthma • Metabolic conditions (acidosis, uremia) • Interstitial lung disease • Liver cirrhosis • Pleural effusion • Thyroid disease • Malignancy (primary or metastatic) • Neuromuscular disorders (myasthenia gravis, • Bronchiectasis • amyotrophic lateral sclerosis) • Chest wall deformities (kyphoscoliosis) • Upper airway obstruction (laryngeal disease,tracheal stenosis) Gagal Jantung Definisi gagal jantung Gagal jantung merupakan kumpulan gejala klinis pasien dengan tampilan seperti : Gejala khas gagal jantung : Sesak nafas saat istrahat atau aktifitas, kelelahan, edema tungkai Tanda khas Gagal Jantung : Takikardia, takipnu, ronki paru, efusi pleura, peningkatan tekanan vena jugularis, edema perifer, hepatomegali. Tanda objektf gangguan struktur atau fungsional jantung saat istrahat, kardiomegali, suara jantung ke tiga, murmur jantung, abnormalitas dalam gambaran ekokardiografi, kenaikan konsentrasi peptida natriuretik Manifestasi klinis Gejala Tanda Tipikal Spesifik - Sesak nafas - Peningkatan JVP - Ortopneu (sesak saat berbaring) - Refluks hepatojugular - Paroxysmal nocturnal dyspnoe - Suara jantung S3 (gallop) - Toleransi aktifitas yang berkurang - Apex jantung bergeser ke lateral - Cepat lelah - Bising jantung - Bengkak di pergelangan kaki Kurang tipikal Kurang tipikal - Edema perifer - Batuk di malam / dini hari - Krepitasi pulmonal - Mengi - Sura pekak di basal paru pada perkusi - Berat badan bertambah > 2 kg/minggu - Takikardia - Berat badan turun (gagal jantung stadium lanjut) - Nadi ireguler - Perasaan kembung/ begah - Nafas cepat - Nafsu makan menurun - Hepatomegali - Perasaan bingung (terutama pasien usia lanjut) - Asites - Depresi - Kaheksia - Berdebar - Pingsan f. MANIFESTASI GAGAL JANTUNG KANAN & KIRI GAGAL JANTUNG KIRI GAGAL JANTUNG KANAN Gejala Gejala Penurunan kapasitas aktivitas Pembengkakan pergelangan kaki Dispnu (mengi ,ortopnu,PND),hemophtysis, Dispnu(#ortopnu atau PND)
Letargi dan kelelahan Penurunan kapasitas aktivitas
Anoreksia dan BB turun Nyeri dada Tanda Tanda Kulit lembap, (BP tinggi,rendah atau normal) Pulsasi (aritmia takikardi)
Denyut nadi (volume normal atau rendah) Peningkatan JVP
Pergeseran apex Oedem Regurgitasi mitral fungsional Hepatomegali dan ascites Krepitasi paru Gerakan bergelombang parasternal S3 atau S 4 RV (ada atau tidak efusi pleura) (Efusi pleura) h. Pemeriksaan Fisik • Keadaan Umum dan Tanda Vital HF ringan dan moderat: tidak mengalami gangguan pada waktu istirahat, kecuali perasaan tidak nyaman jika berbaring pada permukaan yang datar dalam beberapa menit. HF yang lebih berat:pasien harus duduk dengan tegak, dapat mengalami sesak napas, dan kemungkinan tidak dapat mengucapkan satu kalimat lengkap karena sesak yang dirasakan. • Vena Jugularis Menginformasikan tekanan atrium kanan. Tekanan vena jugularis dinilai dalam satuan cm H2O (normalnya <8 cm) dengan memperkirakan jarak vena jugularis dari bidang diatas sudut sternal. • Pemeriksaan pulmoner Ronchi pulmoner (rales atau krepitasi) akibat dari transudasi cairan dari ruang intravaskuler kedalam alveoli. Edema pulmoner rales dapat terdengar jelas pada kedua lapangan paru dan dapat pula diikuti dengan wheezing pada ekspirasi (cardiac asthma). Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Jantung kardiomegali apex cordis berubah lokasi dibawah ICS V dan/atau sebelah lateral dari midclavicular line, dan denyut dapat dipalpasi hingga 2 interkosta dari apex. Suara jantung ketiga (S3) dapat terdengar dan dipalpasi pada apex. hypertrophy ventrikel kanan denyut oarasternal yang berkepanjangan meluas hingga systole. S3 (atau prodiastolic gallop) paling sering ditemukan pada pasien dengan volume overload yang juga mengalami takikardi dan takipneu, dan seringkali menandakan gangguan hemodinamika. Suara jantung keempat (S4) bukan indicator spesifik untuk HF namun biasa ditemukan pada pasien dengan disfungsi diastolic. Abdomen dan Ekstremitas Hepatomegaly merupakan tanda penting pada pasien HF. Jika ditemukan, pembesaran hati biasanya nyeri pada perabaan dan dapat berdenyut selama systole jika regurgitasi trikuspida terjadi Edema perifer biasanya sistemik dan dependen pada HF dan terjadi terutama pada daerah Achilles dan pretibial pada pasien yang mampu berjalan. Pada pasien yang melakukan tirah baring, edema dapat ditemukan pada daerah sacral (edema presacral) dan skrotum. Cardiac Cachexia Pada kasus HF kronis yang berat, dapat ditandai dengan penurunan berat badan dan cachexia yang bermakna Pemeriksaan Penunjang • Pemeriksaan Laboratorium Rutin HF yang baru atau dengan HF kronis dan dekompensasi akut pemeriksaan darah rutin lengkap, elektrolit, blood urean nitrogen (BUN), kreatinin serum, enzim hepatik, dan urinalisis. Pasien tertentu sebaiknya memiliki pemeriksaan tertentu seperti pada Diabetes Mellitus (gula darahpuasa atau tes toleransi glukosa), dislipidemi (profil lipid), dan abnormaltas thyroid ( kadar TSH) • Elektrokardiogram (EKG) 12 Leads menilai ritme, menentukan keberadaan hypertrophy pada LV atau riwayat MI (ada atau tidak adanya Q wave). • Radiology ukuran jantung dan bentuknya, begitu pula keadaan vaskuler pulmoner dan dapat mengidentifikasi penyebab nonkardiak pada gejala pasien. • Echocardiogram 2D/ Doppler ukuran dan fungsi LV dan keberadaan abnormalitas pada katup dan/atau pergerakan dinding regional • Biomarker B-type natriuretic peptide dan N-terminal pro-BNP merupakan marker yang relative sensitif untuk menentukan keberadaan HF. • Pemeriksaan Latihan Treadmill atau latihan bersepeda tidak rutin dianjurkan pada pasien HF, namun bermanfaat untuk menilai perlunya transplantasi kardiak pada pasien dengan HF berat. Pemeriksaan penunjang 1. Laboratorium a. Darah -↓ Hb & eritrosit - lekopenia miokarditis virus - ↓ LED ( ↑ PJR) - gula darah ↓ - hipokalsemia - Hiponatremia - kalium darah ↑ - Asam laktat ↑ - Gangguan asam basa b. Urin - oliguri - ↑ berat jenis - albuminuria ringan - hematuria mikroskopik 2. Foto rontgen dada - kardiomegali - edema paru - perubahan konfigurasi PJB/ peny jantung didapat 3. Elektrokardiogram (EKG) - Tidak khas - untuk menentukan disritmia dari ventrikel/atrium penyebab gagal jantung - kadang perubahan ST-T dan perubahan gel P - Gel QRS bervoltase rendah miokarditis 4. Ekhokardiografi dan doppler - Mengetahui kelainan fungsi jantung, dilatasi dan hipertrofi, perubahan fraksi ejeksi, interval waktu sistole. - Perkiraan curah jantung • Sonogram : Dapat menunjukkan dimensi pembesaran bilik, perubahan dalam fungsi/struktur katub atau penurunan kontraktilitas ventricular. • Skan jantung : Tindakan penyuntikan fraksi dan memperkirakan pergerakan dinding. • Kateterisasi jantung : Tekanan abnormal merupakan indikasi dan membantu membedakan gagal jantung sisi kanan verus sisi kiri, dan stenosi katup atau insufisiensi, Juga mengkaji potensi arteri kororner. Zat kontras disuntikkan kedalam ventrikel menunjukkan ukuran abnormal dan ejeksi fraksi/perubahan kontraktilitas. Diagnosis banding • 1. Pneumonia • 2. Asthma bronchial akut • 3. PPOK dengan eksaserbasi akut Penatalaksanaan gagal jantung secara umum • Oksigenasi • Tirah baring, posisi setengah duduk (± sedasi) • Restriksi cairan & garam, cek BB tiap hari • Pemantauan hemodinamik, koreksi gangguan asam basa & elektrolit • Hindari faktor pencetus (demam, anemia, infeksi) • Atasi penyebab dasar • Pemberian medikamentosa • Inotropik (digitalis, dopamin, dobutamin) • Diuretik (furosemid, spironolakton) • Vasodilator (ACE-inhibitor) • Β-blocker (propanolol)