Professional Documents
Culture Documents
URETHEROLITHIASIS
URETHEROLITHIASIS
Mayoritas batu ureter dapat keluar secara spontan, tergantung ukuran. Ukuran batu 4-5mm sekitar 40-50% dapat keluar spontan, sedangkan
>6mm lebih dari 15% dapat keluar spontan. Spontaneous passage dapat dibantu oleh MET (Medical Expulsive Therapy) seperti alpha blocker,
NSAID, dan low dose steroid. Semakin distal letak batu, semakin mungkin keluar spontan (sekitar 6minggu dari onset).
2. Dissolution agent
- Contoh obat alkalinizing agent:
- Oral: Na/K HCO3, potassium citrate
- Intrarenal (percutaneous nephrostomy tube, retrograde catheter): NaHCO3, Tromethamin-E (untuk uric acid dan cystine calculi)
- Prinsip: mengatur pH urin agar dapat menghancurkan batu
3. Relief of Obstruction
• Indikasi: untuk pasien dengan ureterl calculi (obstruksi) disertai demam dan tanda-tanda infected urin sehingga membutuhkan emergency
drainase.
• Prosedur: retrograde pyelography (memberikan kontras x-ray) kemudian dilakukan retrograde placement of double-J stent.
Manajemen
1. Conservative Observation
Mayoritas batu ureter dapat keluar secara spontan, tergantung ukuran. Ukuran batu 4-5mm sekitar 40-50% dapat keluar spontan,
sedangkan >6mm lebih dari 15% dapat keluar spontan. Spontaneous passage dapat dibantu oleh MET (Medical Expulsive Therapy)
seperti alpha blocker, NSAID, dan low dose steroid. Semakin distal letak batu, semakin mungkin keluar spontan (sekitar 6minggu dari
onset).
2. Dissolution agent
- Contoh obat alkalinizing agent:
- Oral: Na/K HCO3, potassium citrate
- Intrarenal (percutaneous nephrostomy tube, retrograde catheter): NaHCO3, Tromethamin-E (untuk uric acid dan cystine calculi)
- Prinsip: mengatur pH urin agar dapat menghancurkan batu
3. Relief of Obstruction
• Indikasi: untuk pasien dengan ureterl calculi (obstruksi) disertai demam dan tanda-tanda infected urin sehingga membutuhkan
emergency drainase.
• Prosedur: retrograde pyelography (memberikan kontras x-ray) kemudian dilakukan retrograde placement of double-J stent.
Manajemen
Pencegahan (Manajemen Prophylaxis)
Untuk mencegah kejadian ureteral calculi yang berulang
1. Gaya hidup:
- menghindari faktor resiko
- motivasi dan edukasi pasien
- meminum air 1,5-2L/hari
2. Evaluasi metabolic
- Urin Collection dalam 24jam setalah dilakukan pengambilan batu, ukur kadar:
calium, oxalate, phosphate, uric acid, dll, voulme, pH
- Pastikan serum level dalam batas normal: BUN, creatinin, uric acid, calcium,
phosphat
Manajemen
3. Oral Medication
- Alkalinizing pH agent: potassium citrate : Indikasi: untuk calcium oxalate calculi
secondary to hypocitraturia
- GI absorption inhibitor: celullose phosphate : Untuk ikat Ca di usus + cegah Ca
diabsorpsi dan disekresi di urin Indikasi: untuk pasien type 1 absorptive hypercalciuria
- Phosphate supplementation : Untuk mengatasi renal phosphate leak
- Diuretik: Thiazid : Untuk perbaiki renal calcium leak terkait hypercalciuria. Efek:
menekan ekskresi Ca lewat urin
- Calcium Suplementation Indikasi: untuk hyperoxaluric calcium nephrolithiasis
- Uric acid lowering medication: Allopurinol. Indikasi: untuk hyperuricosuric calcium
nephrolithiasis (mixed calcium oxalate & uric acid)
- Urease inhibitor: Acetohydroxomic Acid. Indikasi: unutk chronic urea-splitting UTI terkait
struvite stone dengan cara cegah bakterial urease, mengasamkan urin.
- Prevention of cystein calculi: Penicillamin, Thiol. Efek: mengikat sulfide pada cystine
sehingga lebih larut air
Extracorporal Shockwave Lithotripsy (ESWL) Ureterorenoscopy (URS) Ureterolithotomy (Open surgery)
- Suatu teknik menghancurkan batu dengan - Memasukan alat ureteroscopy per- - Operasi/pembedahan terbuka untuk
menggunakan gelombang kejut uretram dengan memakai energi tertentu, mengambil batu yang berada di ureter
bertekanan tinggi yang akan melepaskan batu yang berada dalam ureter dapat
- Dilakukan melalui insisi samping, dorsal
energi ketika melewati area-area yang dipecah/diambil melalui tuntunan
atau anterior, tergantung lokasi batu
mempunyai kepadatan akustik berbeda ureteroscopy
- Jarang dilakukan, kecuali pada pasien
sehingga batu menjadi hancur menjadi
- Indikasi: ukuran batu < 1cm
dengan ukuran batu besar (>2cm),
partikel-pertikel kecil
- Perawatan di RS selama 2 hari kelainan anatomi ureter, tindakan minimal
- Posisi pasien berbaring di meja dan
invasive gagal
- Komplikasi: trauma mukosa saluran
lithotriptor didekatkan ke bagian yang
kemih, perdarahan, perforasi ureter, nyeri - Perawatan di RS 2-7 hari
terdapat batu
- Komplikasi: infeksi, perdarahan, urinary
- Indikasi: batu ukuran 4mm-2cm
fistula, urinoma
- Kontraindikasi: ibu hamil, perdarahan
abdomen, malnutrisi, obesitas