Professional Documents
Culture Documents
Quality, Quality Improvement.2017
Quality, Quality Improvement.2017
Quality, Quality Improvement.2017
PENGENDALIAN FARMASI
RUMAH SAKIT
What is quality?
What is quality improvement?
How can we improve quality?
Kualitas adalah suatu konsep yang
kompleks dan mempunyai arti yang
berbeda beda untuk orang yang
berbeda. Sebelum kita sampai
membahas quality improvement, kita
harus faham benar konsep ini
QUALITY?
Dalam sistim kesehatan
tidak ada definisi “quality”
yang diterima secara
universal.
Tetapi definisi dari Institute
of Medicine (IoM) sering
dipakai
Kualitas untuk pelayanan
kesehatan dapat didefinisikan
Derajad keunggulan dalam pelayanan
kesehatan (‘degree of excellence’ in
healthcare.)
Derajad pelayanan kesehatan untuk
individu maupun populasi yang
meningkatkan probabilitas tercapainya
kesehatan (outcomes) yang dikehendaki
dan konsisten dengan keilmuan
profesional terkini
QUALITY (IOM)
Keunggulan memiliki banyak
demensi. Dalam pelayanan kesehatan
telah diterima syarat keunggulan
sebagai berikut:
Institute of Medicine
DIMENTION OF QUALITY (IOM)
Equitable
Memberikan pelayanan yang tidak
beragam kualitasnya karena
perbedaan karakter manusianya
QUALITY, QUALITY
IMPROVEMENT
What is quality?
What is quality improvement?
How can we improve quality?
2. HISTORY OF
QUALITY
2. SEJARAH
Akhir abad 13: serikat pekerja
Awal abad 19 : product inspection Revolusi Industri
Awal abad 20: pabrik mulai dng quality processes in
quality practices.
PD II: pabrik senjata: inspeksi satu per satu
sampling (statistical process control techniques)
Post PD II: Jepang quality revolution mengikuti
saran Joseph M. Juran and W. Edwards Deming : dari
pada konsentrasi pada inspeksi, fokus pada
peningkatan semua proses dalam organisasi melalui
pekerja. Amerika mengikuti: lahirlah total quality
2.SEJARAH
quality movement mematang
beyond Total Quality.
Sistem quality baru berkembang dari
Deming, Juran dan praktisi Jepang,
quality juga bergerak diluar pabrik ke
jasa misalnya kesehatan, edukasi,
sektor pemerintah .
2.SEJARAH
beyond Total Quality
Contoh:
Th 2000: Seri ISO 9000 tentang quality management
standards direvisi untuk meningkatkan penekanan pada
customer satisfaction.
Awal 1995, Malcolm Baldrige National Quality Award
menambahkan kriteria business results dalam penilaian
keberhasilan
Six Sigma, suatu metodologi untuk meningkatkan proses
business dengan menekan defect dikembangkan oleh
Motorolla , berkembang menjadi suatu pendekatan
organisasi
Six Sigma,
2. SEJARAH
.
Seri ISO 9000 tentang quality management standards
dikembangkan untuk industri seperti otomotif (QS-
9000), aerospace (AS9000) dan telecommunications
(TL 9000 and ISO/TS 16949) dan untuk manajemen
lingkungan (ISO 14000).
Kualitas bergerak keluar, bukan hanya industri saja
tetapi juga : jasa, kesehatan, edukasi, dan
pemerintahan
The Malcolm Baldrige National Quality Award Malcolm
dipakai untuk edukasi, kesehatan, organisasi non
profit
Abad 20: Joseph M, Juran and W.
Edwards Deming: Total Quality Control
Awal 1995, Malcolm Baldrige National
Quality Award
Th 2000: Seri ISO 9000
3. THE COST OF
QUALITY
3.THE “COST OF QUALITY.”
Increased Better
reliability prices
Higher
Increased tangible/
quality intangible
profits
Increased
Lower cost
productivity
Biaya
Setiap kali pekerjaan diulang, biaya
meningkat
Mengulang produksi.
Mengulang proses
Mengulang meracik
Menyusul pasien
Memperbaiki proses.
Membayar claim
3.THE COST OF QUALITY."
Inspeksi vs kualitas
Job description vs kualitas
Kemampuan karyawan
Kewenangan, kepercayaan kepada
karyawan
Kebanggan karyawan vs kualitas
Inspeksi retrospektif
Proses pengukuran seni
Kualitas rendah: 85% sistim, 15%
karyawan
Deming Chain Reaction
The Deming Management
Approach
Kesungguhan perbaikan produk, service
yang berkesinambungan
Filsafat baru
Inspeksi masal no
Latihan
Leadership
Hilangkan rasa takut
Transformasi
Deming Chain Reaction
Kualitas meningkat biaya menurun
Produktivitas meningkat pasar
makin luas dengan kualitas baik, biaya
mengecil business exist peluang
kerja
The Impact of Quality on Profits
Increased Better
reliability prices
Higher
Increased tangible/
quality intangible
profits
Increased
Lower cost
productivity
The Impact of Efficiency, Quality Customer responsiveness
& Innovation on Unit Costs and Prices
Efficiency
Lower
Unit costs
Innovation Quality
Higher unit
prices
Customer
responsiveness
6. CONTINUOUS
IMPROVEMENT
6.CONTINUOUS IMPROVEMENT
Upaya berkesinambungan untuk
memperbaiki produk, jasa, proses.
Upaya ini dapat untuk mencapai
perbaikan secara bertahap
(incremental) atau sekaligus
6. CONTINUOUS IMPROVEMENT
Model yang sering dipakai untuk
continuous improvement: model 4
langkah plan-do-check- act (PDCA
cycle), dikenal sebagai Deming Cycle
or Shewhart Cycle:
6.CONTINUOUS IMPROVEMENT
Plan: Identifikasi kesempatan dan
berencana untuk perubahan.
Do: Implementasi perubahan dalam skala
kecil.
Check: Memakai data untuk menganalisa
hasil dari perubahan dan menentukan
apakah telah membawa perbedaan.
Act: Bila perubahan berhasil, implementasi
untuk skala lebih luas dan dilanjutkan
evaluasi hasil. Bila perubahan tidak
berhasil, mulai dengan siklus lagi
Quality improvement: Deming-
circle
PLAN DO
Satisfaction
ACT CHECK
6.CONTINUOUS IMPROVEMENT
6.CONTINUOUS IMPROVEMENT
Metoda lain yang bayak dipakai untuk
continuous improvement:Six Sigma,
Lean, dan Total Quality Management
menekankan pada keterlibatan
pekerja dan teamwork; mengukur
dan mensistimatisir proses;dan
menurunkan variasi, defects, cycle
time.
7. STEPS toward
QUALITY
IMPROVEMENT
DETAILS ?????
1. Data and measurement for
improvement
Contoh yang mudah dilihat pada kegagalan di ‘yan ‘ kesehatan,
management tidak tahu bahwa organisasinya tidak baik dalam
melakukan aspek vital di pelayanan.
Data dapat membantu menunjukkan masalah misalnya
infection rate yang tinggi. Data juga dapat menunjukkan
management mengidentifikasi dan fokus area mana yang
harus diprioritaskan untuk kualitas. Memberikan titik awal
(starting point/ baseline) adalah langkah penting menuju
quality improvement, sehingga dapat mengassess imbas dari
intervensi.
Beberapa cara quality improvement memakai pendekatan
‘seluruh organisasi’, tetapi ini sangat sulit, maka lebih baik
memilih untuk konsentrasi dia area dengan kebutuhan
improvement terbesar, atau area khusus di mana kinerjanya
tidak dapat menyaingi kompetitor.
2. Understanding the
process
Akses pada data adalah vital terutama saat mengasses
menemukan masalah. Tetapi tidak akan menjelaskan
mengapa masalah ada. Inilah mengapa pemahaman
akan proses menjadi penting
Process mapping adalah alat yang dipakai untuk
memetakan setiap langkah dari proses. Biasa dipakai
untuk memetakan pathway atau perjalanan/alur
sebagian atau seluruh perjalanan pelayanan kesehatan.
Pemetaan proses sangat berguna sebagai alat untuk
menggambarkan pada staf pemahaman bagaimana
berbagai langkah pada perjalanan pasien dapat fit
together – or do not.
PROSES
Melalui proses pemetaan, staf mampu
mengidentifikasi langkah mana yang
menambah value proses, dan mana yang tidak.
Pendekatan ini disesuaikan untuk menyertakan
pengalaman pasien sepanjang, hal ini dapat
menunjukkan perubahan yang dibutuhkan
tetapi yang tidak akan muncul pada process
map tradisional.
PROSES
Dalam bukunya The Agenda (New
York: Crown Business, 2001), Michael
Hammer mendefinisikan process
sebagai “suatu kelompok aktivitas
yang berkaitan yang terorganisir ,
yang bekerja sama
mentransformasikan satu atau lebih
input menjadi outputs yang bernilai
bagi pelanggan”
PROSES
Definisi Hammer mengkomunikasikan
beberapa ide
Suatu proses mungkin saja terdiri dari
banyak aktivitas.
Semua proses harus bekerja sama dengan
tujuan yang sama
Proses ada untuk menciptakan hasil bagi
pelanggan anda.
PROSES
Proses dapat dianggap “value
chain,” di mana setiap aktivitas atau
langkah berkontribusi pada hasil akhir
baik langsung maupun tidak langsung
Semua aktifitas membutuhkan
sumber daya. Tantangan bagi
manajer. Manajer harus dapat
mengeliminasi langkah yang tidak
ada added valuenya.
RANTAI PROSES
1.Pabrik PELAYANAN OBAT 5.Penerimaan
Instruksi Dr
Pemesanan
apotik
6.Penulisan Resep
2.Penerimaan
3.Penyimpanan 7.Status & Data
di gudang Pasien
Distribusi 4.Penyimpanan
di R.Racik 8. Screening Resep
Sistim perancangan
Penyesuaian secara kasar dari kinerja
Sistim pemantauan
Penyesuaian yang lebih halus (fine
tuning)
Standard sebagai alat ukur
Sist. quality Standar
control Cara mencapai
Quality standar
Engineering Sist. quality Prosedur quality
assesment audit & quality
assesment
Pencatatan
Quality Quality
P’ndalian Evaluasi
Assurance Control
Improvement
Periodik audit
Quality
pelaksanaan vs
Assesment
standard
Quality Engineering
Melakukan perancangan sistim Quality
Control maupun sistim Quality Audit
Parameter kualitas: rentang nilai bahan
baku produk
Petunjuk cara mencapai kualitas
Merancang prosedur quality audit dan
quality system assessment
Quality Control
Setelah proses perancangan selesai
maka bagian Quality Control
melakukan:
Pengendalian kualitas secara
terstruktur
Pencatatan
Evaluasi
Hasil: terkendali/tidak
Bila tidak terkendali umpan balik untuk
Quality Engineering
You get what you measure
Kendali
Mengukur
Informasi
Pencatatan data
QUALITY CONTROL,
Pencatatan
data
Informasi
Pengukuran
Mutu
Pengendalian
Program Quality Assurance
Prosedur resmi, terstruktur
Siklus proses yang berkesinambungan
3 TO 6 20.000 TIMES
Structure of Quality
Basisstructuur System
: piramide
Level 1 Policy
Level 2 SOP
Level 4 Documents
Structure of Quality System
Level 1 : quality manual
Mission and policy of the pharmacy
Covers all the chapters of the ISO standard
Level 2 : SOP
General procedures applicable for the whole
department, e.g. staff, internal audits,
purchase
Level 3 : Work instructions
Short procedures, typical for one unit e.g. how
to work with a steam sterilisator
Level 4 : Documentation
forms, manuals of equipment, books,
SOP
= standard operating procedure
Kondisi skrg
Kondisi yang
ingin dicapai
Data yang
dibutuhkan
Strategi dll
Standardisasi
Input
SDM: recruitment sangat hati-
hati,pelatihan
Conversion activities
Program aktivitas outputnya sama
setiap saat
Standardisasi peraturan dan prosedur
Output
Spesifikasi karakter kinerja jasa,
contohnya : toleransinya dsb
Dilakukan Qality Control untuk
meyakinkan jasa terstandardisasi.
Menjaga kualitas produk jasa
merupakan masalah besar
Tergantung tingkat kemampuan SDM,
shift yang beragam, tingkat kesulitan
pelayanan yang berbeda dll