Professional Documents
Culture Documents
Gangguan Kesadaran
Gangguan Kesadaran
Gangguan Kesadaran
KESADARAN
DAN
MATI BATANG OTAK
Stimulus used :
- verbal stimulus
- pain stumulus
Where to elicit pain stimulus
• GCS = E+V+M
• Acute brain injury : cedera kepala, stroke,
infeksi otak
• Cedera kepala digolongkan sebagai:
- Ringan jika : GCS berkisar antara 14-15
- Sedang jika : GCS berkisar antara 9-13
- Berat jika : GCS berkisar antara 3-8
Respon membuka mata
Respon verbal
Respon motorik
Neuroanatomical basis of coma
• Caused by :
- Diffuse bilateral hemisphere damage
- Failure of ascending reticular activating system
- Or both
• ARAS:
- core of grey matter dorsal part of brainstem
in paramedian tegmental zone
- continue rostrally to subthalamus,
hypothalamus and thalamic nuclei.
Anatomi otak normal
Korteks serebral
Reticular
Activating
Brain Stem System
Sensory pathways in the brain
Sistem Norefinefrin
Neurotransmitter pada
arousal
Sistem kholinergik
Sistem Modulasi Difus
Sistem Tempat Neuron Struktur Inervasi Fungsi Modulasi dari
Neuromodulator Berasal Sistem
Dopamine Substansi nigra di Korteks dan bagian sistem Motor control “Reward”
midbrain dan VTA limbik pusat perilaku kecanduan
Acetylcholine Dasar otak : pons Serebrum hipokampus dan Siklus tidur bangun,
dan Midbrain talamus arousal, pembelajaran,
memori, Informasi
sensoris ke arah talamus
Terminologi pada
kesadaran
• Wakefulness
• Awareness
• Kesadaran normal
• Koma
• Brain death
• Vegetative state
• Minimally conscious
• Lock-in syndrome
Wakefulness/ arouse
Awareness
Consciousness
Kesadaran normal
Koma
BRAIN DEAD
VEGETATIVE STATE
Minimally Concious
Etiologi Gangguan Kesadaran
• Proses difus • Proses intrakranial
dan multifokal Lesi Supratentorial
Haemoragik (EDH, SDH, ICH)
Metabolik (hipo atau
Infark (embolus, trombus)
hiperglikemia, gagal
Tumor (primer, sekunder,
hati, gagal ginjal, abses)
keracunan (obat-
Lesi Infratentorial
obatan, alkohol) Haemoragik (serebellum, pons)
Infeksi Infark batang otak
apnestik
Apnoe
Pernafasan Cheyne Stokes
Locked -in • Pasien imobile, pada observasi timbul • Sanggup komunikasi dengan
syndrome Koma gerakan mata
pada infark • Pasien mengalami pergerakan vertikal • Infark brainstem pada CT
brainstem dan komunikasi mungkin dilakukan atau MRI
Diagnosis Banding Koma
Kelainan Gambaran Klinis Diagnosis
Pseudokoma • Gambaran klinik Koma dengan • Evidence of exam of
melindungi fungsi otak preserved response :
• Pasien mungkin tidak aware atau • Hold arm over head and let it
dengan sengaja tidak responsif fall-with pseudocoma the
arms fall so that the face is
not hit
• Normal EEG
Seputar awitan
(? trauma, ? obat-obatan, ? toksin)
Setelah asesmen…
? Koma Non-trauma
? Fokal atau tanda lateralisasi
? Tidak ada fokal atau tanda lateralisasi
? Meningismus
? Bukan meningismus
? Metabolik
Koma non-traumatik
brainstem fokal atau tanda lateralisasi serebral
atau Koma struktural
• Tumor otak
• Perdarahan otak
• Infark otak
• Abses otak
Koma non-traumatik
tidak ada fokal atau tanda lateralisasi
Tanda rangsang meningeal (+)
Diagnosis Banding
SAH
Meningo-encephalitis
Koma non-traumatik
tidak ada fokal atau lateralisasi Tanda rangsang
meningeal (-) atau Koma Metabolik
Diagnosis Banding
Kondisi anoksia-iskemia
Gangguan metabolik
Intoksikasi
Infeksi sistemik
Hipo/hipertermia
Epilepsi
Gangguan behavior
Toksin atau obat-obatan
Sedatif
Narkotika
Alkohol
Racun
Obat-obat psikotropik
Karbon monoksida (CO)
Overdosis (disengaja & kecelakaan)
Status withdrawal
Manajemen Pasien tidak sadar
Resusitasi
memakai ABC Neurologi
• N – Neck • E – Epilepsy
• A – Airway • F – Fever
• B – Breathing • G – GCS
• H – Herniation
• C – Circulation
• I – Investigate
• D – Diabetes Drug
Investigasi
Glukose, Test fungsi hati, ginjal, analisa gas
darah, hematologi dan koagulasi
EKG, Ro foto thoraks
CT scan (+/- kontras)
Lainnya: skrining infeksi, kadar alkohol
darah, toksikologi, lumbal punksi, EEG, MRI
Diagnosis
Mati Batang
Otak
Objektif
Memahami definisi mati klasik dan mati
batang otak (mati otak)
Mengetahui prasyarat tes mati otak
Mengetahui cara melakukan tes mati otak
Mengetahui kesulitan dalam menentukan
diagnosis mati otak
Definisi Mati
66
Pernyataan IDI No. 336/PB/A.4/88
Penentuan diagnosis
mati batang otak ??
Tiga komponen
menegakkan diagnosis mati
batang
otak Memenuhi prasyarat untuk dilakukan
tes diagnosis MBO
Pemeriksaan (tes) MBO
Tes konfirmasi
68
Prasyarat
72
Koma
atau tidak ada respons
74
Penilaian hilangnya
reflek-reflek batang otak
• Pupil
• Tidak ada respon cahaya. Posisi pupil di tengah
dan dilatasi diameter pupil (4 – 6 mm)
77
Penilaian apnea test
Sebelum dilakukan apneu test diperhatikan syarat-
syarat yang harus dipenuhi
Comatose patient
Yes Exclude
- Metabolic disorders Reexamine
- Drug Intoxication - Drugs screening
No - Laboratory
- Residual Effect from drug Therapy results
Yes
Clinical Brain Death? Reexamine
- Normothermia ? – Areactive coma ? Consider baseline
- Normotension ? – Absent brain stem reflexes ? No EEG
- Apnea ?
Yes
Change in
Observation period
exam
- Neonates – 2 mo : 48 h - >1 yr : 12 – 24 hrs
- 2 mos – 1 yr : 24 h - Adults : 6 – 12 hrs
Unchange
dExam Consider confirmatory testing
- Patients < 1 yr
- Brain pathology not consistent with clinical
course or neurologic exam
86
Brain Death From Christoper N et el. Textbook of Neurointensive Care.2004; 647
Thank You
87