“Effectiveness Of Diabetic Foot Exercises Using Sponges
And Newspapers On Foot Sensitivity In Patients With
Diabetes Mellitus“
Levy Ernawati 201910461011049
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2020 Latar Belakang Diabetes Mellitus adalah suatu kelompok penyakit metabolik yang ditandai oleh hiperglikemi akibat kerusakan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. Hiperglikemi kronis pada diabetes berhubungan dengan kerusakan jangka panjang, disfungsi dan kelainan organ terutama mata, ginjal, saraf, jantung, dan pembuluh darah (ADA, 2014).
Penelitian epidemiologis menunjukan bahwa prevalensi komplikasi kronik
DM akan meningkat pada penderita yang tidak terkendali kadar gula darahnya. Dan perbaikan kontrol gula darah akan mencegah proses lebih lanjut dari komplikasi kronik pada penderita DM tipe II. Neuropati Diabetik dikasifikasikan menjadi 4 tipe, yaitu Diabetic Pheriperal Neuropathy (DPN), autonomic, proximal dan focaldiabetic neuropathy.
Diabetic Pheriperal Neuropathy (DPN) adalah penyakit neuropati yang
paling sering ditemukan pada pasien DM dimana saraf yang mengalami kerusakan adalah di daerah tangan dan kaki. DPN disebut juga sebagai distal symmetric neuropathyatau sensorimotor neuropati. Background: Diabetes mellitus is a critical public health problem, and its prevalence in Indonesia remains high. Diabetes mellitus may cause complications, one of which is neuropathy that can impair foot sensitivity. This requires a treatment by doing diabetic foot exercises using sponges and paper. Objective: To examine the effectiveness of diabetic foot exercise using sponges and newspapers on foot sensitivity in patients with diabetes mellitus. Methods: This is a quasi-experimental study with pretest posttest with a control group research design, which was conducted at Public Health Center Depok III, Sleman Regency, Yogyakarta, Indonesia. An accidental sampling technique was used to select participants, with a total sample of 108 respondents consisting of 36 respondents in a control group, 36 respondents in a sponge group, and 36 respondents in a newspaper group. Data were analyzed using Wilcoxon and Mann-Whitney test. Results: Among the three groups, only those who received foot exercises using sponges and newspapers had a significant effect on foot sensitivity (p <.05). However, there was no significant difference on the effect of foot exercise on foot sensitivity between sponges and newspapers group (p >.05). Conclusion: The use of sponges and newspapers in foot exercise could significantly improve foot sensitivity in patients with type 2 diabetes mellitus. It is therefore recommended for nurses to provide the foot exercise as a part of nursing practice in both hospitals and community health centers. Population/sample Intervensi dilakukan pada 108 responden, yang ditugaskan dalam kelompok kontrol ( n = 36), kelompok spons ( n = 36), dan kelompok surat kabar ( n = 36), yang dipilih dengan menggunakan teknik accidental sampling. Kriteria inklusi dari sampel adalah pasien dengan diabetes mellitus tipe 2, lama penyakit adalah> 2 tahun, berusia 35- 64 tahun, dan bersedia mengikuti proses penelitian keseluruhan. Kriteria eksklusi adalah pasien dengan diabetes mellitus yang memiliki ulkus kaki diabetik. Intervention(I) Kelompok pertama responden menerima latihan kaki diabetik menggunakan spons (dengan ukuran 30 cm x 25 cm x 1 cm). Kelompok kedua menggunakan dua-lembar koran (dengan ukuran 70 cm x 58 cm) untuk latihan. Kedua kelompok melakukan latihan di kedua kaki selama 10 menit 3 kali seminggu (hari ke 1, hari ke 4, dan hari ke-7). Latihan ini menggunakan gerakan lembut merobek dan meremas spons, koran yang tidak akan membuat luka pada kaki, dengan latihan ini dapat mneingkatkan sensitivitas kaki. Comparation(C) Pada kelompok control tidak menerima intervensi apapun. Outcomes(O) Mereka yang menerima intervensi spons dan koran memiliki median delta lebih tinggi dibandingkan pada kelompok kontrol. Sensitivitas kaki tertinggi pada kedua kelompok intervensi berada di kaki kiri dari kaki kanan. Dan di antara tiga kelompok hanya mereka yang menerima latihan kaki dengan menggunakan spons dan koran memiliki efek yang signifikan pada sensitivitas kaki ( p <. 05). Mereka dalam kelompok kontrol secara signifikan tidak berdampak pada sensitivitas kaki. Selanjutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pada efek latihan kaki menggunakan spons dan koran pada sensitivitas kaki di antara pasien dengan diabetes mellitus ( p >. 05). Kesimpulan Latihan kaki menggunakan spons dan koran efektif meningkatkan sensitivitas kaki pada pasien dengan diabetes melitus tipe 2. Oleh karena itu disarankan bagi perawat untuk memberikan latihan kaki sebagai bagian dari praktik keperawatan.