MENUJU SMART

TOURISM DESTINATION
Pengaruh Revolusi Industri 4.0 terhadap sektor pariwisata

Donatus F Putra
Kurnia Fahmy Ilmawan
 KONDISI PARIWISATA SAAT INI

“TRAVEL IS ONLINE”
63% dari seluruh perjalanan di dunia dicari, dibeli, dan
terjual secara online.
50% penjualan paket wisata secara online diakses dari
lebih dari 1 device
Cth: 200+ Reviews per minute di situs TripAdvisor

“Tour Operator driven model is

DIMINISHING”
 49% Tour Operator sedang mengalami fase penurunan
dan 24 Tour Operator raksasa di dunia mengalami
kebangkrutan pada 2011-2014
 Pergeseran trend penjualan menjadi online
 Travel Agent konvensional dianggap kurang personal
dan dinamis.

Sumber: TripAdvisor, 2016

PERKEMBANGAN DUNIA DIGITAL
PERKEMBANGAN DUNIA DIGITAL
• Pada Januari 2018 terdapat 7,5 Milyar
penduduk bumi
• 4 milyar pengguna internet
• 3,1 milyar pengguna aktif social media
• 5,1 milyar unique mobile users
• 2,9 milyar pengguna aktif social mobile
• Pada Januari 2018, terdapat 265,4 juta
penduduk Indonesia
• 132 juta pengguna internet
• 130 juta pengguna aktif social media
• 177,9 juta unique mobile users
• 120 juta pengguna aktif social mobile
People Transform to
Hyperconnected
Society
TOURISM VALUE-CHAIN (UNWTO) and ICT MAPPING

Perusahaan Informasi dan Teknologi hadir di setiap alur rantai nilai pariwisata
SMART TOURISM DESTINATION
Membangun Ekosistem Smart Tourism

“Bringing Smartness into Tourism Destinations requires dynamically

interconnecting stakeholders through a technological platform on
which information relating to tourism activities could be exchange
instantly”
(Buhalis & Amaranggana, 2014)

Smart Destination is “an innovative space, accessible for all, established on

a cutting edge technology infrastructure which guarantees sustainable
development of the land, facilitates the interaction and integration of the
visitor with the surroundings and increases the quality of their experience in
the destination, as well as the quality of life of residents”
(SEGITTUR, Madrid 2015)
E-tourism vs Smart Tourism
Gretzel, et.al., Smart Tourism: Foundations and Development. 2015

E-Tourism Smart Tourism

Sphere Digital Bridging digital & physical

Core Technology Websites Sensors & smartphones

Travel Phase pre-&post-travel During trip

Lifeblood Information Big data

Paradigm Interactivity Techology-mediated co-creation

Structure Value chain/intermediaries Ecosystem

Exchange B2B, B2C, C2C Public-private-consumer collaboration

Karakteristik Smart Tourism Destination
Buhalis & Amaranggana, 2014

Organisasi Pariwisata Pemerintah Masyarakat Lokal

• Berfungsi sebagai smart-hub yang mengkoordinasikan • Tatakelola informasi yang terbuka

semua informasi dan membuatnya mudah di • Terkoneksi secara konstan
• Pengaturan data-data pribadi
akses secara real-time • Kreatif dan diberdayakan
• Membangun kerjasama public-
• Digitalisasi proses bisnis private
• Cerdas terhadap teknologi
• Optimasi penggunaan energi • Citizen journalism
• Bekerjasama dgn masyarakat lokal, pengunjung dan • Terlibat secara aktif dalam
pemerintah dalam ‘co-creating tourism experience’ membangun smart heritage/e-
• Kelincahan, kecepatan pengambilan keputusan dan culture
daya tanggap terhadap kebutuhan pelanggan
• Precision targeting & personalised service

Lingkungan Pengunjung
• Saling terhubung dalam jaringan • Well-conected dan well-informed
• Cloud computing services • Active critics & buzz marketers
• Inovasi • Menuntut layanan yang personal
• Dapat dioperasikan pada berbagai platform • Terlibat secara sosial dan
sosial teknologikal
• Diskusi dinamis dalam sosial media
• Berkontribusi terhadap konten
Aplikasi Smart Tourism di Indonesia

Amazing Sleman
• Menyediakan beragam informasi seputar
destinasi pariwisata, kuliner, fasum terdekat.
• Belum terintegrasi dengan aplikasi lain sehingga
belum dapat melakukan booking hotel, taksi.
• Tersedia layanan review bagi wisatawan, tetapi
belum ada integrasi dgn stakeholders lain
TERIMAKASIH