SHORT CASE

AUGUST 2018

TRAUMA MAXILLOFACIAL + SUSP.

BLOW OUT FRACTURE SINISTRA +
AVULSI PALPEBRA SUPERIOR
SINISTRA
Wa Ode Fitranurhikmah Tiworo
K1A1 12 006

Supervisor :
dr. Saktrio D. Subarno, Sp. BP-RE
 IDENTITY

 Name : Mr. F
 Age : 16 years old
 Sex : Male
 Address : Kolaka
 Admission : August 25th 2018
 Doctor in charge : dr. Saktrio D. Subarno, Sp.BP-RE
 HISTORY TAKING

 Chief complain :
Experience facial pain
 Anamnesis :
Since 2 days before entering the hospital due to travic accident
 Mecanism of trauma :
The patient was riding a motorcycle with high speed, using helmet. The
patient didn’t see the truct who passed in front of him, so the patient hit that
truck.
There was history of unconscious (+), nausea (+) vomiting (+)
There was no history alcohol consumtion, and drugs
There was history of right ear bleeds (-), nosebleed (+), mouth bleeds (+)
History of previous medication (+) at Kolaka’s Hospital
 PHYSICAL EXAMINATION

General state :
Moderate illness, good nourish, composmentis
Vital sign :
BP = 120/80 mmHg
HR = 78x/m, regular, strong
RR = 20x/m, regular
Temperature = 36.5oC
 STATUS PRESENT

Head : Within Normal Limit

Face : Localized state
Eye : Within Normal Limit
Nose : Within Normal Limit
Ear : Within Normal Limit
Neck : Within Normal Limit
Chest : Within Normal Limit
Abdomen : Within Normal Limit
Extremity
Superior : Within Normal Limit
Inferior : Within Normal Limit
 LOCALIZED STATE

Facial Region
I : Hematoma (+) regio orbita bilateral, swelling (+) regio
zygomaticum dekstra et sinistra, wound (+). Vulnus
laceratum regio palpebra superior sinistra
Multiple vulnus excoriatum regio facialis

P : Tenderness(+) at left zygomaticum region

step off at rima orbitalis superior (-)
step off at rima orbitalis inferior (+) sinistra
step off at frontonasalis (+)
step off at frontozygomaticum (-)
Unstable os maxilla (+)
Unstable os mandibula (-)
CLINICAL FINDING
PLAN OF DIAGNOSTIC

Ct-Scan

Rountine
Blood
 ROUTINE BLOOD

 WBC : 9.08 x 10^3/UL

 RBC : 3.88 x 10^3/UL
 HGB : 10.9 g/dl
 PLT : 248 x 10^3/UL
X-RAY SKULL
 CT-SCAN

Kesan:
• Parenkim cerebri dalam batas normal
• Hematosinus kedua sinus maksila, ethmoid, sphenoid, dan frontal
• Fraktur pada os maksila yang meluas ke palatum, dinding anterior-lateral-medial sinus maksila ka-
ki, septum nasi, os nasal (Le Fort I-II).
• Fraktur dinding superior sinus maksilla ka-ki yang meluas ke dasar orbita, dinding anterior sinus
sphenoid ka-ki, dinding anteror sinus frontal kiri, dinding lateral cavum orbita kiri, dan os zygomaticus
 DIAGNOSE

MAXILLOFACIAL TRAUMA
MAXILLA FRACTURE LE FORT I-II
BLOW OUT FRACTURE SINISTRA
NASALE FRACTURE
AVULSI PALPEBRA SUPERIOR SINISTRA
 MANAGEMENT

Non Farmacology Farmacology

•IVFD
•Analgetic Injection
• Wound care •H2RA Injection
•Antibiotic Injection

Consult To Plastic Reconstructive and Aesthetic

Surgery
TINJAUAN PUSTAKA
 Berdasarkan lokasi anatomis fraktur pada tulang
wajah dibagi menjadi tiga yaitu:

• Fraktur Mandibula
fraktur sepertiga
bawah wajah

• Upper part, Pada bagian ini terjadi fraktur os maxilla tipe Le Fort II dan Le Fort
III, yang mencangkup fraktur pada os nasal, komplek nasoethmoidal atau
kompleks Zygomaticomaxillari dan dinding orbital
fraktur sepertiga • Lower midface : trdiri dari alveolus maxilla, gigi, dan terjadi fraktur maxilla tipe
tengah wajah Le Fort I

• Fraktur sepertiga atas wajah mengenai tulang frontalis, regio supra

fraktur sepertiga orbita, rima orbita dan sinus frontalis.
atas wajah.
Etiologi

Perkelahian

domestic Kecelakaan
violence kendaraan

kekerasan pada
Kecelakaan
anak dan orang
industri
tua

trauma penetrasi
(luka pisau atau
luka tembak)
Fraktur Maxilla

 Fraktur Le Fort I merupakan fraktur maxilla horizontal yang menyilangi aspek

inferior maxilla dan memisahkan procesus alveolar yang mengandung gigi maxilla
dan palatum durum dari bagian lain maxilla. Fraktur meluas melalui 1/3 bawah
septum dan mecangkup sinus maxilla medial dan lateral meluas ke os alatum dal
pterigoid
 Fraktur Le Fort II merupakan fraktur pyramidal yang dimulai dari os nasal dan
meluas melalui os etmoid dan os lacrimal, turun kebawah melalui sutura
zygomaticofacial, berlanjut ke posterior dan lateral melalui maxilla, dibawah
zygomaticus dan kedalam pterigoid
 Fraktur Le Fort III atau disebut juga craniofacial dysjunction merupakan
terpisahnya semua tulang muka dari basis crania dengan fraktus simultan zygoma,
maxilla, dan os nasal. Garis fraktur meluas ke posterolateral melaui os etmoid, orbits,
dan sutura pterygomaxilla samapi kedalam fossa sphenopalatina.
Fraktur Blow Out

 Blow-out fracture adalah fraktur tulang dasar orbita yang disebabkan

peningkatan tiba-tiba dari tekanan intraorbital tanpa keterlibatan rima
orbita.

 Sebagian besar blow-out fracture terjadi pada dasar orbita dan sebagian
kecil terjadi pada dinding medial dengan atau tanpa disertai fraktur dasar
orbita

 Blow out fracture atau fraktur dasar orbita adalah fraktur yang terjadi pada
daerah basis orbita (murni), yang dapat disertai kombinasi dari fraktur
lengkungan zygomatikum, fraktur Le Fort (maxilaris), dan tulang – tulang
orbital lain (tidak murni).
Tanda dan gejala

Cardinal sign : Enophthalmus dan

hipoglobus.

Penurunan ketajaman mata,

blepharoptosis, diplopia vertikal
atau oblique (terutama ke atas),

Hipestesia ipsilateral atau bahkan

hiperalgesia pada distribusi
persyarafan infraorbital,

Pasien mungkin mengeluh epistaxis,

dan pembengkakan kelopak mata
Fraktur Nasal

Fraktur os nasale biasanya disebabkan oleh trauma

langsung.

Pada pemeriksaan didapatkan pembengkakan, epistaksis,

nyeri tekan dan teraba garis fraktur.

Foto rontgen dari arah lateral dapat menunjang

diagnosis.

Fraktur tulang hidung ini harus segera direposisi dengan

anestesia lokal dan imobilisasi dilakukan dengan memasukkan
tampon ke dalam lubang hidung yang dipertahankan selama tiga
hingga empat hari.

Patahan dapat dilindungi dengan gips tipis berbentuk

kupu-kupu untuk satu hingga dua minggu.
 PEMERIKSAAN PENUNJANG

Foto Skull Skull Panoramic CT-Scan

AP/L Water’s View Kepala
View
PENATALAKSANAAN

IVFD
Hentikan perdarahan
Antibiotic
Analgesic
Operasi