Professional Documents
Culture Documents
Annealinghardenings 1
Annealinghardenings 1
Myrna Ariati
myrna@metal.ui.ac.id
Wahyuaji NP
wahyuaji@metal.ui.ac.id
Elemen paduan
perubah ttk eutectoid
Carbon content
Nitrida keras
DIAGRAM TTT/CCT
A3 Austenite
A1
A+F Start Finish
Ferrite +Pearlite
Temperatur °C
Nose
Bainite
Ms
Martensite +
Mf
Log waktu
EHW 98
Austenite
Ae1
Ps Pf coarse
Pearlite
fine
upper
lower
Bs Bf Bainite
Ms
Martensite + Auatenite
Mf
Martensite
Sehingga:
Komposisi elemen paduan mempengaruhi media kuens (air, oli, udara)
yang dipilih untuk mengeraskan baja.
Elemen paduan meningkatkan mampu-keras (hardenability) baja, atau,
baja dengan komposisi berbeda akan memiliki mampu keras berlainan.
Perlakuan Panas Termal
EHW 98
PELUNAKAN :
MEMPERSIAPKAN BAHAN LOGAM SEBAGAI PRODUK
1/2 JADI AGAR LAYAK DIPROSES BERIKUTNYA.
PENGERASAN :
MEMPERSIAPKAN BAHAN LOGAM SEBAGAI PRODUK JADI
AGAR MEMILIKI SIFAT MEKANIS YANG OPTIMUM.
PELUNAKAN / ANNEALING
EHW 98
PERLAKUAN PELUNAKAN
--Homogenising
--Normalizing
--Full annealing
--Spherodising
--Stress relieving
--Process and recrystallisation annealing
EHW 98
HOMOGENIZING
Pemanasan pada temperatur tinggi didaerah
fasa austenit (), jauh diatas titik kritis (A3 dan Acm)
--Bertujuan untuk menghilangkan efek segeregasi kimia akibat
proses pembekuan lambat ingot/billet.
Penuangan
logam cair
NORMALIZING
Pemanasan lambat sampai dengan temperatur diatas
transformasi dan diikuti oleh pendinginan udara
--Menghilangkan ketidak ragaman mikrostruktur.
--Mengeleminasi tegangan sisa.
--Meningkatkan keseragaman dan penghalusan ukuran butir.
CASTING
HOT WORKING:
Forging, Extrusion, Rolling
NORMALIZING
FULL ANNEALING
Pemanasan sampai temperatur sedikit diatas transformasi
(A3: hypoeutectoid steels dan A1: hypereutectoid steels), yang
diikuti oleh pendinginan lambat didalam dapur
--Membulatkan sementit ‘proeutectoid” atau karbida lainnya
sehingga memperbaiki keuletan baja.
--Menghasilkan kekerasan/kekuatan yang minimum sehingga
mudah dilakukan deformasi pada pengerjaan dingin.
-- Menghilangkan struktur martensit pada baja paduan yang mungkin
terbentuk akibat pendinginan relatif cepat melewati transformasi .
--Biasanya dilakukan pada baja yang akan dipasok kepasaran
Pembulatan sementit
‘proeutectoid’ dalam
1 2 3 bentuk networks pada
batas butir.
EHW 98
Homogenising (H)
Normalising (N)
Full-Annealing (A)
Recrystallisation annealing
911°C Austenite Stress-relief annealing
()
Acm + Fe3C
A3 Karakteristik (H) (N) Full (A)
723 °C A1 Temp. *** ** *
Temperature
+ Fe3C
Metoda -- udara dapur
pendingin
Ferrite
()
Wkt. Proses *** * *
Eutectoid Rendah * Tinggi***
Hypo Hyper
eutectoid eutectoid
Heating Cooling
Cycle Cycle
Normalizing
Ac3 Anneal
Temperature
Ac1 F +A
Pendinginan di dapur
P +A
Pendinginan udara
Ms
Time Time
EHW 98
ANNEALING LAINNYA
Spherodising: dilakukan untuk meningkatkan mampu-mesin (machinability)
pada baja yang akan ‘dimachining´. Caranya dengan membulatkan sementit/karbida.
Pemanasan dilakukan dibawah temperatur kritis A1 ( ~723ºC), atau sedikit diatas A1
tetapi kemudian ditahan dibawah A1.
Quench annealing: dilakukan pada baja jenis austenitk yang di homogenising atau
recrystallisation annealing dimana diikuti oleh pendinginan cepat untuk menghindari
terbentukya endapan karbida terutama pada batas butir.
PENGERASAN TERMAL
QUENCHING TEMPERING
BATH BATH
HEATING
FURNACE
SIKLUS PENGERASAN TERMAL
Temper 1
Temper 2
Transformasi
Baja memuai
Baja keras tapi rapuh , Ketangguhan lebih baik :
struktur: M(stressed) + sisa struktur: M(temper)
+ Karbida(sisa) + lainnya + Karbida + lainnya
WAKTU
TAHAP PEMANASAN
Hal-hal yang perlu diketahui :
• Perbedaan temperatur antara bagian dalam dan permukaan, akibat
rambatan panas, menyebabkan perbedaan pemuaian volume.
• Baja menyusut sampai 4% (volume) pada kenaikan temperatur
mencapai transformasi austenite.
Hal-hal yang perlu dikontrol :
• Lakukan preheating pada temperatur sekitar 550-650 oC untuk
mengeliminasi distorsi yang mungkin timbul akibat pemanasan.
• Kecepatan pemanasan harus dikontrol agar tidak menimbulkan gradien
temperatur yang sangat curam antara bagian dalam dan permukaan.
TEMPERATUR
TEMPERATUR
TRANSFORMASI KE
PREHEATING
(550-650 oC)
WAKTU WAKTU
TAHAP AUSTENISASI
Dua hal penting: --Waktu tahan (holding time)
--Temperatur austenisasi (austenitizing temperature)
T,t
Waktu tahan
yang benar Kurang Berlebih
950
c d e f
850 b Tidak tercapai Pertumbuhan butir,
750 pengerasan ketangguhan menjadi
a buruk atau rapuh
TEMPERATUR ( °C)
WAKTU
18 18 42 56 63-65 60-62 57-58
Kekerasan setelah kuens
(Rockwell C)
TAHAP AUSTENISASI
TAHAP KUENS
yaitu mendinginkan baja dari temperatur austenit
sampai temperatur ambien pada media tertentu yang
akan menghasilkan struktur martensit
MEDIA KUENS
Air : Murah serta sistemnya sederhana. Kekurangannya ia mudah membentuk selimut uap
yang menutupi permukaan komponen, sehingga menghasilkan pedinginan tidak seragam
dipenampang permukaan yang luas. Pemanfaatannya terbatas pada industri perlakuan
panas. Eliminasinya di tambahkan Na/Ca Chloride, membutuhkan closed system.
Larutan polimer : Kemampuan pendinginan (H) diantara oli dan air. Memerlukan close
control karena konsentrasinya mudah berkurang.
Oli : Kemampuan pendinginan tidak sebaik air, tetapi lebih disenangi. Dengan
penambahan additive kemampuan pendinginan (H = cooling power) dapat ditingkatkan
lebih dari 0,4 s/d 1.
Lelehan garam : Paling umum digunakan sbagai media pendingin dikarenakan dapat
bekerja pada rentang temperatur yang besar (150 °C s/d 595 °C, atau bahkan lebih).
Dikarenakan karakter tersebut lelehan garam banyak digunakan untuk delayed quenching
seperti: kuens intermediate, kuens isotermal / holding pada berbagai temperatur.
MEDIA KUENS
Gas / udara : Hanya digunakan untuk baja dengan ukuran tipis atau baja yang
memiliki mampu keras tinggi. Pengaturan cooling power dilakukan dengan cara
mengatur laju semprot udara/gas.
Cetakan logam : Digunakan pada jenis material yang mememiliki risiko distorsi
tinggi. Biasanya menggunakan water-cooled copper dies, dan kelemahannya biaya
tinggi.
700
600 2.Pendidihan
500
400
300 3.Konveksi
200 Kurva kecepatan
100 pendinginan (ºC/dt) Kurva pendinginan
0 5 10 15 20 25
Waktu (detik)
MEKANISME PENDINGINAN
MELALUI MEDIA CAIR
SELIMUT UAP: Kecepatan pendinginan relatif lambat akibat seluruh
permukaan ditutupi oleh uap.
BAJA KARBON
Penghilangan sisa austenit:
Sisa
--Temper Bainit, Karbida, Martensit
Karbon diatas 0,8% --Subzero treatment 100% Martensit
Kekerasan
kekerasan menurun
0.7 0.8 %C
Komposisi karbon
EHW 98
Temperatur (ºC)
EHW 98
UNTEMPERED MARTENSITE
DAN SISA AUSTENITE
(b) (c)
PERUBAHAN MIKROSTRUKTUR
PADA WAKTU TEMPER
MEKANISME TEMPER
Core
Temperature (ºC)
Core
Temperatur (ºC)
Pearlite Pearlite
Surface
Bainite Bainite
Ms Ms
Martempering Austempering
Waktu Waktu
CATATAN PENGERASAN TERMAL
MASALAH-MASALAH YANG
HARUS DIPERHATIKAN
Sisa austenite.
Penyebab:
--Tegangan sisa akibat machining /pengerjaan dingin sebelum
perlakuan panas.
SEBELUM SETELAH
PERLAKUAN PANAS PERLAKUAN PANAS
1. Dimensional
distortion