Download as ppt, pdf, or txt
Download as ppt, pdf, or txt
You are on page 1of 58

Wilayah yang menjadi cakupan RSUD

Waled secara geografis adalah :

1. Kab Cirebon (Timur)


2. Kuningan (Perbatasan Selatan)
3. Brebes ( Perbatasan Timur)
Migrasi penduduk cukup tinggi (+ 2,2
%)
Country Number HIV- Year Estimated Currently Receiving Children
Infected (% Adult ART Number ART Receiving
Prevalence) Program Eligible for (% Of Eligible) ARTb
Started ARTa
Cambodiac 61,400 (0.90%) 2001 40,000 31,999 (80%) 3,067
Chinad 700,000 (0.05%) 2002 ---- 48,254 (--) 1,120
Indiae 2,300,000 (0.36%) 2004 ---- 199,237 (--) 13,211
Indonesiaf 270,000 (0.20%) 2005 43,000 10,616 (25%) N/A
Myanmar 240,000 (0.67%) 2005 75,000 15,191 (20%) 966
Nepal 70,000 (0.42%) 2004 20,000 2,536 (13%) 119
Papua New 60,000 (1.6%) 2004 5900 5,195 (88%) 329
Guinea
Thailand 530,000 (1.4%) 2000 250,000 166,747 (67%) 8,641
Vietnam 280,000 (0.53%) 2005 67,000 27,059 (40%) 1,462
Figure 5. Diversity of Concentrated Epidemics in Indonesia
Figure 5. Priority provinces and Kabupaten/Kota.

Level 1: Provinces requiring saturated coverage of high risk groups; access to care
and treatment must be scaled up.
Level 2: Provinces requiring focused intervention in high priority kabupaten/kota
Level 3: Provinces with low level epidemics and programmatic focus should be on
T monitoring the epidemic
Districts with >1000 FSW or IDU, or FSW/IDU size is >1% of the general population
Gambar 4. Estimasi dan Proyeksi Proporsi Infeksi Baru HIV dan ODHA
Hasil Spectrum dengan Hasil Estimasi ODHA Tahun 2006

Estimasi dan Proyeksi Infeksi Baru HIV usia 15-49 tahun


Estimasi dan Proyeksi ODHA usia 15-49 tahun 501,400

447,900
421,100
386,300
349,100
314,500
216,000 277,700
204,400
Kisaran Estimasi ODHA
tahun 2006 79,200
169,000 62,600 63,200 66,600
51,300 51,900 55,700
44,900

2006 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014


20000
18000 18442

16000
16110
14000
12000
11141
10000
8000 8194
5321 4969
6000
4000 2682 2639 2873 2947
2332
1171 1487 1195
2000
255 607 219 826 345 316
0
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009

AIDS Kumulatif
3500 3233 3133
3000 2811 2681
2500
2000
1506
1500
1000 730 669
485 371
500 333

0
Jawa Barat Jawa Timur DKI Jakarta Papua Bali Kalimantan Jawa Tengah Sumatera Riau Kepulauan
Barat Utara Riau

AIDS
 Kota Bandung  Kota Depok
 Kab Bandung  Kab Kerawang
 Kota Cimahi  Kab Subang
 Kab Cianjur  Kab Indramayu
 Kota Bogor  Kota Cirebon
 Kab Bogor  Kab Cirebon
 Kota Bekasi  Kab Sumedang
 Kab Bekasi  Kota Tasikmalaya
KASUS HIV /AIDS JAWA BARAT
Thn 1989 – Juni 2006
TGR
SRG BKS
KRW
SBG
IDR
PWK
BGR
PDG LBK MJL
SMD
CRB

BDG KNG
SMI
CJR
GRT
TSM CMS
 100 kasus
50 ≤ X < 100 kasus
10 ≤ X < 50 kasus
 10 kasus
Kab Cirebon, 2004 (n=148) 18.92

Kab Kerawang, 2004 (n=93) 10.75

Kota Sukabumi, 2004 (n=75) 21.33

Cianjur, 2004 (n=222) 3.15

Kota Bogor, 2004 (n=99) 14.14

Kota Bekasi, 2003 (n=145) 21.38

Kota Depok, 2003 (n=252) 15.48

0 5 10 15 20 25
Prevalensi %
T
$
T
$ T
$ T
$
T
$
T
$

$$
T T
$
T

T
$ T
$

T$
$T
$$
T
TT
T$
$
T
$

VCT
T
$ 1 Dot = 1
IDU
0
1 - 50
51 - 100
101 - 500
T
$
T
$
T
$ Ñ T
$
T
$ T
$

T
$
T $
$ T

T
$ T
$

T$$
$T
T
$$
TT$

T
$

Ñ STI Clinic
VCT
T
$ 1 Dot = 1
WPS Langsung
0
1 - 100
101 - 250
250 - 500
501 - 1000
$
T
T
$ T
$
Ñ
T
$ T
$
T
$

$
T T
$
T
$

T
$
T
$

T
$
$$
TT T
$

T$
$
T
$

Ñ STI Clinic
VCT
T
$ 1 Dot = 1
Waria
0
1 - 50
51 - 100
101 - 250
T
$
T
$ T
$
Ñ T
$
T
$
T
$

T$
$ T T
$

T
$
T
$

T
$
$T
$T
T $
T
$
Ñ
T
$
T
$

Ñ STI Clinic
VCT
T
$ 1 Dot = 1
MSM
0
1 - 50
51 - 100
101 - 500
501 - 750
 KABUPATEN : 223 (43%)
 LUAR KAB CRB : 294 (57%)
TOTAL : 517 Kasus
 Tanggal 9 Agustus 2010

 Oleh Kepala Dinas Kabupaten Cirebon


Dr. Hj. Rinny Sechan, MARS.

 Dihadiri oleh :
 Tim Dinas Kesehatan Propinsi Jawa
Barat
 SEKDA Kab. Cirebon beserta jajaran
 Praktisi Kesehatan Puskesmas sekitar
 Tokoh-tokoh masyarakat sekitar
Konsultan Dokter Spesialis

1.dr. Taufiq M. Waly, SpPD.


2.dr. Irman Permana, SpA., MKes.
3.dr. M. Haris, SpOG.
4.dr. Iskandar Sarumpaet, SpB.
5.dr. Rini Rianti, SpKJ.
6.dr. Agus Kusnandang, SpS.
Klinik Yasmine (Senin-Sabtu, 08.00-12.00)

 Konselor 1 orang
 Case Manager 2 orang
 Dokter umum terlatih 2 orang
 Dokter Spesialis (PMTCT )terlatih 2 orang
 Perawat terlatih 1 orang
 Apoteker terlatih 1 orang
 Tenaga analisis terlatih 1 orang
 Warois (konselor kerohanian) 1 orang
 Ruang Isolasi Dahlia dan ICU
Hanya jika diperlukan untuk setiap pasien
HIV / AIDS yang memerlukan perawatan
isolasi dan pengawasan ketat

 Laboratorium
HIV Combi elecsys / ELISA, 2 macam Rapid,
Total Limphosit Count (TLC)
Untuk pemeriksaan CD4 belum tersedia
RUJUKAN
Tersangka DATANG
HIV/AIDS SENDIRI

Positif :
1. Konseling Therapi Negatif :
/Pendampingan/Informe 1.Evaluasi 3 bulan
d Consent 2.Pencatatan dan
2. Therapi pelaporan
Tim 3. Pencatatan dan 3.Pengawasan
4.Edukasi
HIV/AIDS Pelaporan
4. Pengobatan IO & ARV

1. Pemeriksaa Negatif :
VCT & n Klinis 1.Evaluasi 3 bulan
Informed 2. Laboratory kemudian
Consent Findings, 3 x 2.Pencatatan dan
Pelaporan
tes
 Klinik VCT telah di buka di RSUD Waled sejak
September 2007 dengan tim konselor yang
telah terlatih.

 Tahun 2007-2009, RSUD Waled hanya sebatas


memberikan pelayanan VCT, rawat inap
mengobati Infeksi Oportunistik, selanjutnya
merujuk ODHA ke RSUD Gunung Jati, Kota
Cirebon, guna mendapatkan pelayanan ART.
Tantanga
n..??
Non Risk Population 
Vulnerable: IRT dan youth

HIV +

HIV
Pengobatan ART
Positive
HIVAIDS
Positive
AIDS
+
Populasi kunci: MSM,
SW, client, IDU, Waria
Pengobatan
PPP Pengobatan pelengkap
paliatif
Perawatan
dirumah
Terapi anti retroviral
Pengobatan peny. Profilaksis dan
Terkait HIV pengobatan Inf.
Opportunistik
Dukungan psiko-sosial-rohani

Konseling dan tes HIV sukarela Manfaat?

Pencegahan : Jangan menulari dan ditulari (IMS dan Napza suntik)


PMTCT (Pencegahan Transmisi dari Ibu kepada Anaknya)

HIV (-) Terpajan HIV (+) AIDS Terminal 50


 Pengobatan HIV/AIDS tersedia dalam bentuk obat anti retroviral

 Pengobatan ARV akan memperpanjang harapan hidup dan


memperbaiki kesehatan ODHA secara dramatis

 Masalah: biaya, akses dan distribusi, kemampuan memproduksi


obat generik sendiri, resistensi obat
Manfaat Terapi ARV
 Mencegah infeksi oportunistik  Meningkatkan ketahanan hidup
 Meringankan infeksi  Memperbaiki kualitas hidup
oportunistik yang sudah timbul  Mengembalikan harapan
 Menurunkan kebutuhan  Menurunkan transmisi HIV
perawatan di RS
 Bermanfaat bagi dewasa dan anak

ARV mengubah HIV dari penyakit terminal


(fatal)
 Staviral
 Duviral
 Nevirapine
 Evafirens

 Cotrimoxazole (profilkasis)
 Konselor terlatih hanya 1 orang, mengingat
beban kinerja cukup banyak.
RSUD Waled selain menangani pasien ODHA,
juga memiliki klinik MCU yang salah satu nya
melayani Pemeriksaan Kesehatan (Rikes)
Calon Tenaga Kerja Indonesia (CTKI) dimana
peran konselor sangat dibutuhkan guna
konseling pra-test dan post-test serologi HIV.
 Pemeriksaan CD4 belum tersedia di RS milik
pemerintah maupun instansi kesehatan milik
pemerintah lainnya di lingkungan Kabupaten
Cirebon. Hanya tersedia di laboratorium
swasta. Mengingat hampir mayoritas ODHA
berasal dari keluarga kurang mampu,
sehingga sulit meminta kesadaran penderita
untuk memeriksakan secara berkala (paling
tidak 6 bulan sekali) dengan biaya sendiri.
 Pencakupan penjaringan ODHA yang
mengakses layanan ART masih kurang,
mengingat Klinik Yasmine RSUD Waled baru
memberikan layanan sejak Agustus 2010

 Bentuk pencatatan pelaporan baik tentang


pasien, permintaan obat, maupun konseling
yang belum tertata dengan baik.
 Pelatihan tenaga konselor baru guna
membantu kerja konselor yang telah ada

 Tersedianya layanan pemeriksaan CD4 dari


pemerintah, paling tidak di salah satu unit
kesehatan di Kabupaten, sehingga dapat
diakses oleh seluruh ODHA Kabupaten
dengan biaya ditanggung pemerintah.
 RSUD Waled akan berkoordinasi lebih lanjut
dengan Dinas Kesehatan Kabupaten, KPA
Kabupaten dan LSM yang terkait. Ke depan
tim RSUD Waled akan dilibatkan dalam
mobile VCT oleh Dinas Kesehatan Kabupaten.

 Studi banding dengan Klinik Teratai, RSHS


guna meningkatkan kerja tim Klinik Yasmine
RSUD Waled

You might also like