Desicionsmaking 2

You might also like

Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 11

DESICION MAKING

Introduction Has over 191,000


employees
An American global worldwide
company based in
Seattle,
Washington.

#1 Fortune’s Gobal
“Most Admired
Largest coffee-house Service Company”
company with more
than 29.000 stores in
62 countries.

One of the Forbes’


“World’s Most
Valueable Brand
#1 Fortune’s Gobal 2017”
“Most Admired
Service Company”
Company History
197 199
1 Jerry Baldwin, Gordon
Bowker, and Zev Siegl 2
It had 192 stores at
opened first Starbucks’ store Schultz got back as
that time
selling only coffee beans CEO and ‘saved’ the
company
200
198 8
2 200
Howard Schultz joined
the Starbucks
0
marketing team Howard Schultz
stepped down as CEO

198
7
Howard Schultz bought 200
Starbucks 7 The company hit a
rough patch and was
in chaos
Key People
Glassdoors
Barron’s “World’s “Highest Rated
Best CEOs” 2017 CEOs” in 2014

In 2008, Schultz saved the


company by shut down Schultz stayed on to guide the
stores for an afternoon to company through
retrain employees technological changes, loyalty
Howard programs and the rise of
Schultz mobile payments

He also held a leadership


conference with all store
managers (8,000 people)
Schultz was able to develop a culture of
ad er employee respect through
s a le his transformational leadership style,
u l tz a
Sch leaving behind an example for other
business owners.

Schultz he has a clear vision, which


resulted in a company culture with a
strong employee focus. 

Schultz believed that friendly working


atmosphere can be built within the
organization only when the
relationship between employees and
employers or managers becomes
friendly
Managerial Skills

rd
Howa
ltz
Schu
Keterampilan manajerial yang paling pentinghendaknya dimiliki oleh Schultz ialah
keterampilan konseptual untuk dapat memiliki kemampuan untuk memahami hal-hal
yang bersifat abstrak dan kompleks untuk dapat mengambil keputusan atas
masalah-masalah genting yang mungkin dihadapi oleh Starbucks.
Gerai
Manaje
r
untuk manager gerai harus memiliki keseimbangan antara keterampilan
intelektual, keterampilan hubungan antar manusia dan keterampilan teknis
sehingga dapat memimpin dan membangun lingkungan kerja yang baik serta
juga dapat bersifat kritis dalam menghadapi permasalahan dan dapat
melanjankan operasional sesuai nilai-nilai yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Issue yang Dihadapi Starbucks
Seiring berkembangnya jaman dan perubahan trend serta gaya hidup, ada issue-
issue baru yang dihadapi yang dapat berdampak bagi Starbucks, diantaranya:

1. Banyaknya kompetitor baru dengan harga lebih terjangkau

Belakangan ini, kopi seperti sudah menjadi


gaya hidup untuk sebagian orang di kota-kota
besar, karena itu akhirnya banyak kompetitor
lokal bermunculan yang menawarkan harga
yang relatif lebih terjangkau. Pasaran starbucks
yang menglobal membuat produk starbucks di
patok dengan harga yang relatif mahal
dibandingkan kompetitor lainnya. Ini
merupakan tantangan besar bagi starbucks,
karena perlahan orang-orang akan memilih
harga yang lebih murah untuk produk dengan
fungsi yang sama.
2. Konsep kedai yang serupa

Pada awal kemunculannya,


starbucks digemari banyak orang
karena salah satunya menganut
konsep ‘sosialisasi’ pada kedainya,
yang pada saat itu tidak banyak
ditemukan di tempat lain. Starbucks
memungkinkan orang-orang untuk
berkumpul dan bersosialisasi atau
sambil bekerja dengan suasana
yang nyaman. Namun, saat ini
sudah hampir semua coffee shop
atau kedai-kedai lainnya yang
menganut konsep yang sama.
3. Konsep Work From Home
Pengambilan Keputusan
Rasional
Pengambil
an Rasional Terikat
Keputusan
Intuisi

Berdasarkan analisis, Howard Schultz cenderung tipe pengambil keputusan


intuitif, karena sering kalo dalam mengambil keputusan-keputusan besar beliau
mengedepankan faktor-faktor perasaaan seperti Perasaan/firasat, nilai dan etika
serta pengalaman yang pernah ia terima.

Sedangkan manajer gerai akan lebih cenderung pengambil keputusan tipe rasional. Starbucks
sudah menjadi salah satu pemimpin di bidangnya, dengan banyaknya cabang dan besarnya
nama yang disandang, manajer gerai akan lebih hati-hati mengambil keputusan dengan
mempertimbangkan aspek-aspek logis dan memaksimalkan nilai.

You might also like