Professional Documents
Culture Documents
Skenario 3 Blok 16
Skenario 3 Blok 16
BADAN
SKENARIO 3
TUJUAN PEMBELAJARAN
MAHASISWA MAMPU MEMAHAMI DAN MENJELASKAN:
hypothalamus
hypothalamus
Medial Surface of the Left Cerebral Hemisphere
central sulcus
cavernous part
petrous part
cervical part
cavernous part of internal cerebral part of internal
carotid artery carotid artery
Arterial Supply of the Brain
• internal carotid artery (cont.):
• main branches:
• ophthalmic artery enters orbit via optic canal together with optic
nerve
• posterior communicating artery joins posterior cerebral artery
• 2 terminal branches: anterior and middle cerebral arteries (right
and left anterior cerebral arteries are connected by anterior
communicating artery)
Aneurysms
Dura Mater of the Brain
• layers:
• endosteal (outer layer) 🡪 equivalent to periosteum covering inner
surface of skull bones
• meningeal (inner layer) 🡪 dura mater proper, faces the brain
• the two layers are closely united, except where they separate to form
dural venous sinuses
endosteal layer of dura mater
● celah antar sel endotel, taut kedap (sel epitel dengan LCS)
● vesikel sitoplasma <<, transpor vesikular <<
● kapiler otak dikelilingi oleh endfeet astrosit
● protoplasma astrostit → membatasi antar sinaps
PERSARAFAN
3 sistem saraf
Hidrosefalus eksternus
Hidrosefalus internus
KONSENTRASI
BAHAN-BAHAN
DALAM LCS
FUNGSI PROTEKTIF
Melindungi otak
Carrier mediated
PENETRASI BAHAN KE DALAM OTAK
Air, CO2, O2, hormon steroid larut lemak → menembus dengan mudah
Fungsi:
1. Organ neurohormonal
2. Zona kemoreseptor
a. Area prostrema
AUTOREGULASI
FUNGSI SAWAR DARAH-OTAK
Mempertahankan lingkungan neuron tetap konstan
CBF = Qx/[Ax-Vx]
Menggunakan dinitrogen monoksida
Autoregulasi
ALIRAN DARAH DI BERBAGAI BAGIAN OTAK
MEKANISME HEMOSTASIS
HEMOSTASIS ADALAH
Mekanisme tubuh untuk menghentikan perdarahan secara spontan.
SISTEM VASKULER
SISTEM TROMBOSIT
PEMBEKUAN DARAH
HEMOSTASIS
SISTEM VASKULER
Kontraksi pembuluh darah, aktivasi trombosit, pembekuan darah
ADHESI TROMBOSIT
AGREGASI TROMBOSIT
REAKSI PELEPASAN
SISTEM TROMBOSIT
Luka → adhesi trombosit (faktor
von Willerbrand) → agregasi
trombosit (Ion Ca dan
Fibrinogen) → perubahan
bentuk → reaksi pelepasan
• Acetylcholine GABA
• Dopamin Glycine
• Aspartat Serotonin
• Histamine
• Norepineprine
• Glutamate
Sintesis acetylcholine
Choline +
acetylcoenzyme-A by
choline acetyltransferase
in cytoplasm
Stroke
Iskemik
Stroke
Gangguan otak fokal ataupun global
Stroke
secara mendadak yang disebabkan oleh
gangguan vaskuler dan dapat Hemoragik
menyebabkan kematian yang
berlangsung selama 24 jam atau lebih .
-WHO, 2000
Stroke Hemoragik
91 91
Penumbra
• Area dimana masih ada aliran
darah namun tidak mencapai
batas optimal.
• Berpotensi untuk menjadi
infark.
• Merupakan target
penanganan fase akut.
92 92
PENEGAKKAN DIAGNOSIS
GANGGUAN VASKULARISASI OTAK
TATALAKSANA KEGAWATDARURATAN
INDIKASI OPERATIF
REHABILITASI
TATALAKSANA STROKE
Kegawat
daruratan
Indikasi
operatif
Rehabilitas
i
KEGAWATDARURATAN
HIPERTENSI Perdarahan
Antihipertensi intraserebral, TDS 150-
(Labetanol, Nitropaste, 220 mmHg, TD
dll) diturunkan hingga 140
mmHg
Penanganan nyeri :
Pemantauan
penyekat beta dan
peningkatan tekanan
penyekat kanal kalsium
intrakranial
intravena
PENATALAKSANAAN TEKANAN DARAH PADA STROKE AKUT
Diberikan fenilephrin,
Diberikan obat
dopamine dan
vasopresor dalam
norepinephrin (diawali
bentuk infuse
dengan dosis kecil)
PENATALAKSANAAN GULA DARAH PADA STROKE AKUT
Hiperglikemia
pada stroke akut
non-diabetik
Turunkan kadar
gula darah Beri Insulin
secara aktif
Trombosis Vena
Ulkus Dekubitus Hiponatremia
Dalam
Hiponatremia : NaCl
hipertonil 3% 50 ml 3 kali Disfagia : terapi
Bronkopneumonia sehari, lanjutan berikan menelan dan
: fisioterapi, fludrocortisone 0,4 mg/hari
modifikasi diet
antibiotik sesuai secara oral atau 0,4 mg dalam
dextrose 5% intravena 2 kali
indikasi sehari
Depresi : terapi
Ulkus Dekubitus : farmakologi (serotonin,
Stress Ulcer : pasien antidepresan
manajemen komprehensif
dipuasakan, tindakan dan akurat, berikan heterosiklik), dan
ABC adekuat, beri suplemen vitamin dan nonfarmakologi
nutrisi cairan mineral
INDIKASI TINDAKAN OPERATIF
Rehabilitasi medikal
Rehabilitasi sosial
Rehabilitasi vokasional
PRINSIP REHABILITASI
Prinsip-prinsip rehabilitasi menurut Harsono (1996) adalah:
1) Rehabilitasi dimulai sedini mungkin, rehabilitasi segera dimulai sejak dokter melihat penderita untuk
pertama kalinya.
2) Tidak ada seorang penderitapun yang boleh berbaring satu hari lebih lama dari waktu yang diperlukan,
karena akan mengakibatkan komplikasi.
3) Rehabilitasi merupakan terapi multidisipliner terhadap seorang penderita dan rehabilitasi merupakan
terapi terhadap seorang penderita seutuhnya.
4) Faktor yang paling penting dalam rehabilitasi adalah kontinuitas perawatan.
5) Perhatian untuk rehabilitasi lebih dikaitkan dengan sisa kemampuan fungsi neuromuskuler yang masih
ada, atau dengan sisa kemampuan yang masih dapat diperbaiki dengan latihan.
6) Dalam pelaksanaan rehabilitasi termasuk pula upaya pencegahan serangan berulang.
7) Penderita GPDO lebih merupakan subyek rehabilitasi dan bukannya sekedar obyek. Pihak medis,
paramedik, dan pihak lainnya termasuk keluarga berperan untuk memberikan pengertian, petunjuk,
bimbingan dan dorongan agar penderita selalu mempunyai motivasi yang kuat.
8) Ungkapan Benjamin Franklin berikut ini perlu direnungkan maknanya: a little neglect may breed
mischief.
TAHAP REHABILITASI
Rehabilitasi stadium akut Rehabilitasi stadium subakut Rehabilitasi Stadium Kronik
Sejak awal tim rehabilitasi medik suidah Pada stadium ini kesadaran membaik, penderita
mulai menunjukan tanda-tanda depresi, fungsi
Pada saat ini terapi kelompok
diikutkan, terutama untuk mobilisasi. Programnya
dijalankan oleh tim, biasanya latihan aktif dimulai bahasa mulai dapat terperinci. Pada post GPDO pola telah ditekankan, dimana terapi
sesudah prosesnya stabil, 24-72 jam sesudah kelemahan ototnya menimbulkan hemiplegic ini biasanya sudah dapat
serangan, kecuali perdarahan. Sejak awal Speech posture. Kita berusaha mencegahnya dengan cara dimulai pada akhir stadium
terapi diikutsertakan untuk melatih otot-otot pengaturan posisi, stimulasi sesuai kondisi klien.
subakut. Keluarga penderita
menelan yang biasanya terganggu pada stadium
akut. Psikolog dan Pekerja Sosial Medik untuk lebih banyak dilibatkan, pekerja
mengevaluasi status psikis dan membantu medik sosial, dan psikolog harus
kesulitan keluarga. lebih aktif.
EDUKASI DAN PROGNOSIS
GANGGUAN VASKULARISASI OTAK
HIPOTESIS
1. KELUMPUHAN SEPARUH BADAN DAPAT DISEBABKAN LESI HEMISFER
SINISTRA
2. KELUMPUHAN SEPARUH BADAN DAPAT DISEBABKAN OLEH
SUMBATAN PADA ARTERI MEDIA CEREBRI
DAFTAR PUSTAKA