Professional Documents
Culture Documents
Materi Kul. Kependidikan 2017
Materi Kul. Kependidikan 2017
1
ILMU PENGETAHUAN
• Dianrtikan URAIAN YG SISTEMATIS DAN
METODOLOGIS TTG SUATU MASALAH
• MASALAH itulah yg menjadi OBYEK Ilmu
Pengetahuan
• OBYEK ( MATERIAL dan FORMAL )
KONSEPSI DASAR PENDIDIKAN
• ETIMOLOGIS (Carter V. Good)
1. Paedagogy
a. The art, practice, or profession of teaching.
b. the systematized learning or instruction concerning
principles and methods of teaching and of student
control and guidance, largely replaced by the term
education
2. Education (Carter)
a. Proses perkembangan pribadi
b. proses sosial
c. profesional couerces
d. seni untuk membuat dan memahami ilmu
pengetahuan yang tersesusun yang diwarisi/
dikembangkan masa lampau oleh tiap generasi bangsa
3
UU RI No. 20 TH 2003 ttg SISDIKNAS
• PENDIDIKAN adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
aklaq mulia, serta ketrampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan
negara.
4
PENDIDIKAN NASIONAL
• Pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945, yang berakar pada nilai-nilai
agama, kebudayaan nasional Indonesia, dan
tanggap thd tuntutan perubahan zaman
• Sistem Pendidikan nasional : keseluruhan
komponen pendidikan yang saling terkait scr
terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan
nasional
5
• Menurut buku “ Higher Education for
American Democracy” Education is :
Education is an institution of civillized society,
but the purposes of education are not the
same in all societies. An educational system
finds it’s the guiding principles and ultimate
goals in the aims and philosophy of the social
order in which in functions
6
• Menurut Rechey;
The term Education refers to the broad function of
preserving and improving the life of the group
through bringing new members into its shared
concerns. Education is thus a far broader process than
that which occurs in schools. It is an essential social
activity by which communicaties continue to exist. In
complex communicaties this fuction is specialized and
institutionalized in formal education, but there is
always the education out side the school with wich
the formal process in related
7
• Menurut Lodge : (luas)
The word education is used, sometimes in a wider,
sometimes in a narrower, sense. In the wider
sense, all exsprience is said to the education.
The child education his parents, the pupil
educates his teachers, the dog educates his
mater, everything we say, think, or do, educates
us, no less than what is said or done to us by
other being, animate or inanimate. In this wider
sense, life is education, and education is life
8
• Menurut Lodge : (sempit)
In the narrower sense education is resticted to that
function of the community wich consists in
passing on its traditions, its background, and its
outlock, to the members of the rising generation.
In the narrower sense, education become, in
practice identical with shooling, i.e. formal
instruction under controlled conditions.
9
• Menurut Brubacher :
Education should be thought of as the process of man’s
reciprocal adjustment to nature, to his fellows, and to
the ultimates nature of the cosmos.
Education is the organized development and equipment
of all the powers of a human being, moral,
intellectual, and physical, by and for their individual
and social uses directed toward the union of theses
activities with their creatoe as their final end.
Education is the process in which these powers
(abllities, capacities) of men which are susceptible to
habituation are perfected by good habits, by means
artiscally contrived, and employed by a men to help
another or himself achieve the end in view
10
• Menurut buku “ Higher Education for
American Democracy” Education is :
• Pendidikan adalah suatu lembaga dalam tiap-
tiap masyarakat yang beradab, tetapi tujuan
pendidikan tidaklah sama dalam setiap
masyarakat. Sistem pendidikan suatu
masyarakat dan tujuan-tujuan pendiidkannya
didasarkan atas prinsip-prinsip (nilai-
nilai),cita-cita dan falsafat yang berlaku dalam
suatu masyarakat.
11
• Menurut Rechey;
• Istilah pendidikan berkenaan dengan fungsi yang
luas dari pemeliharaan dan perbaikan kehidupan
suatu masyarakat terutama membawa warga
masyarakat yang baru bagi penunaian kewajiban
dan tanggungjwabnya di dalam masyarakat. Jadi
pendidikan adalah suatu proses yang lebih luas
dari pada proses yang berlangsung di dalam
sekolah saja. Pendidikan adalah suatu aktivitas
sosial yang esensial yang memungkinkan
masyarakat yang kompleks, modern, fungsi
pendidikan ini mengalami proses spesialisasi dan
melembaga dengan pendidikan formal, yang tetap
berhubungan dengan proses pendidikan in-formal
di luar sekolah.
12
• Menurut Lodge : (luas)
• Perkataan pendidikan kadang-kadang dipakai
dalam pengertian yang luas, kadang-kadang dalam
arti sempit. Dalam penmgertian yang luas semua
pengalaman dapat dikatakan sebagai pendidikan.
• Seorang anak mendidik orangtuanya, seperti pula
halnya seorang murid mendidik gurunya, bahkan
seekor anjing mendidik tuannya. Segala sesuatu
yang kita katakan, pikirkan atau kerjakan mendidik
kita, tidak berbeda dengan apa yang dikatakan
atau dilakukan sesutu kepada kita, baik dari
benda-benda hidup maupun benda-benda mati.
Dalam pengertian yang luas ini, hidup adalah
pendidikan dan pendidikan adalah hidup.
13
• Dalam pengertian yang sempit :
• Pendidikan dibatasi pada fungsi tertentu di
dalam masyarakat yang terdiri atas penyerahan
adat-istiadat dengan latar belakang sosialnya,
pandangan hidup masyarakat itu kepada warga
masyarakat generasi berikutnya dan demikian
seterusnya.
• Dalam pengertian yang lebih sempit ini,
pendidikan berarti prakteknya, identik dengan
sekolah yaitu pengajaran formal dalam kondisi
yang diatur.
14
• Menurut Brubacher :
• Pendidikan diartikan sebagai proses timbal balik dari tiap
pribadi manusia dalam penyesuaian dirinya dengan
alam, dengan teman, dan dengan alam semesta.
Pendidikan merupakan pula perkembangan yang
terorganisasi dan kelengkapan dari semua potensi
manusia; moral, intelectual dan jasmani, oleh dan untuk
kepribadian individunya dan kegunaan masyarakatnya,
yang diarahkan demi menghimpun semua aktivitas
tersebut bagi tujuan hidupnya.
• Pendidikan adalah proses dalam mana potensi-potensi
ini (kemampuan, kapasitas) manusia yang mudah
dipengaruhi oleh kebiasaan-kebiasaan supaya
disempurnakan oleh kebiasan-kebiasaan yang baik, oleh
alat yang disusun sedemikian rupa dan dikelola oleh
manusia untuk menolong orang lain atau dirinya sendiri
mencapai tujuan yang ditetapkan
15
Pendidikan sebagai Ilmu
Pendidikan adalah fenomena yang fundamental atau asasi
dalam hidup manusia dimana ada kehidupan disitu pasti
ada pendidikan
Pendidikan sebagai gejala sekaligus upaya memanusiakan
manusia itu sendiri.
Dalam perkembangannya tuntutan adanya pendidikan lebih
baik, teratur untuk mengembangkan potensi manusia, sehingga
muncul pemikiran teoritis tentang pendidikan.
Pendidikan adalah upaya sadar untuk mengembangkan
potensi-potensi yang dimiliki manusia, melahirkan teori-teori
pendidikan (theories of education)
PENGERTIAN ILMU
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia
(Depdikbud 1988), ilmu memiliki dua
pengertian, yaitu :
1. Ilmu diartikan sebagai suatu pengetahuan
tentang suatu bidang yang disusun secara
bersistem menurut metode-metode tertentu,
yang dapat digunakan untuk menerapkan
gejala-gejala tertentu dibidang (pengetahuan)
tersebut, seperti ilmu hukum, ilmu
pendidikan, ilmu ekonomi dan sebagainya.
2. Ilmu diartikan sebagai pengetahuan atau
kepandaian, tentang soal duniawi, akhirat,
lahir, bathin, dan sebagainya, seperti ilmu
akhirat, ilmu akhlak, ilmu bathin, ilmu sihir,
dan sebagainya.
ILMU MENURUT BEBERAPA PAKAR ILMU
• Moh. Nazir, Ph.D (1983:9)
Mengemukakan bahwa ilmu tidak lain dari suatu
pengetahuan, baik natural atau pun sosial,
yang sudah terorganisir serta tersusun secara
sistematik menurut kaidah umum.
• Ahmad Tafsir (1992:15)
Memberikan batasan ilmu sebagai pengetahuan
logis dan mempunyai bukti empiris.
• Sikun Pribadi (1972:1-2)
Obyek ilmu pengetahuan ialah dunia fenomenal, dan metode
pendekatannya berdasarkan pengalaman (experience) dengan
menggunakan berbagai cara seperti observasi, eksperimen, survey, studi
kasus, dan sebagainya. Pengalaman-pengalaman itu diolah oleh fikiran
atas dasar hukum logika yang tertib. Data yang dikumpulkan diolah
dengan cara analitis, induktif, kemudian ditentukan relasi antara data-
data, diantaranya relasi kausalitas. Konsepsi-konsepsi dan relasi-relasi
disusun menurut suatu sistem tertentu yang merupakan suatu
keseluruhan yang terintegratif. Keseluruhan integratif itu kita sebut ilmu
pengetahuan.“
M.J. Langeveld
pendidikan adalah setiap pergaulan yang terjadi adalah
setiap pergaulan yang terjadi antara orang dewasa
dengan anak-anak merupakan lapangan atau suatu
keadaan dimana pekerjaan mendidik itu berlangsung.
Prof. Dr. John Dewey
pendidikan adalah suatu proses pengalaman. Karena
kehidupan adalah pertumbuhan, pendidikan berarti
membantu pertumbuhan batin tanpa dibatasi oleh usia.
Proses pertumbuhan ialah proses menyesuaikan pada tiap-
tiap fase serta menambahkan kecakapan di dalam
perkembangan seseorang.
wikipedia
• Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Prof. H. Mahmud Yunus
pendidikan adalah usaha-usaha yang sengaja
dipilih untuk mempengaruhi dan membantu anak
dengan tujuan peningkatan keilmuan, jasmani dan
akhlak sehingga secara bertahap dapat
mengantarkan si anak kepada tujuannya yang
paling tinggi. Agar si anak hidup bahagia, serta
seluruh apa yang dilakukanya menjadi bermanfaat
bagi dirinya dan masyarakat.
Thompson mengungkapkan bahwa Pendidikan adalah
pengaruh lingkungan terhadap individu untuk
menghasilkan perubahan-perubahan yang tetap
dalam kebiasaan perilaku, pikiran dan sifatnya.
• Prof. Richey dalam bukunya ‘Planning for teaching, an
Introduction to Education’ menjelaskan Istilah
‘Pendidikan’ berkenaan dengan fungsi yang luas dari
pemeliharaan dan perbaikan kehidupan suatu
masyarakat terutama membawa warga masyarakat yang
baru (generasi baru) bagi penuaian kewajiban dan
tanggung jawabnya di dalam masyarakat.
•
• Ibnu Muqaffa (salah seorang tokoh bangsa Arab yang
hidup tahun 106 H- 143 H, pengarang Kitab Kalilah dan
Daminah) mengatakan bahwa : “Pendidikan itu ialah
yang kita butuhkan untuk mendapatkan sesuatu yang
akan menguatkan semua indera kita seperti makanan
dan minuman, dengan yang lebih kita butuhkan untuk
mencapai peradaban yang tinggi yang merupakan
santaan akal dan rohani.”
• Plato (filosof Yunani yang hidup dari tahun 429 SM-
346 M) menjelaskan bahwa Pendidikan itu ialah
membantu perkembangan masing-masing dari
jasmani dan akal dengan sesuatu yang
memungkinkan tercapainya kesemurnaan.
• Dalam Kamus Bahasa Indonesia, 1991:232,
tentang Pengertian Pendidikan , yang berasal dari
kata "didik", Lalu kata ini mendapat awalan kata
"me" sehingga menjadi "mendidik" artinya
memelihara dan memberi latihan. Dalam
memelihara dan memberi latihan diperlukan
adanya ajaran, tuntutan dan pimpinan mengenai
akhlak dan kecerdasan pikiran.
• Dari beberapa Pengertian Pendidikan
diatas dapat disimpulkan mengenai
Pendidikan, bahwa Pendidikan merupakan
Bimbingan atau pertolongan yang diberikan
oleh orang dewasa kepada perkembangan
anak untuk mencapai kedewasaannya
dengan tujuan agar anak cukup cakap
melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak
dengan bantuan orang lain” (Langeveld).
Fondasi-fondasi Ilmu
Pendidikan
Fondasi pendidikan: studi tentang fakta-fakta dan prinsip-
prinsip dasar yang melandasi pencarian kebijakan dan praktek
pendidikan.
Van Cleve Morris, membagi fondasi pendidikan menjadi 2:
Fondasi historis dan filosofis tentang pendidikan
Fondasi sosiologis dan psikologis tentang pendidikan
Pengetahuan yang fundamental tentang pendidikan meliputi:
Sejarah pendidikan
Filsafat pendidikan
Sosiologi pendidikan
Psikologi pendidikan
Batasan tentang Pendidikan
Pendidikan sebagai Proses transformasi Budaya
diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke
generasi yang lain. Nilai-nilai budaya tersebut mengalami proses
transformasi dari generasi tua ke generasi muda.
Ada tiga bentuk transformasi yaitu nilai-nilai yang masih cocok
diteruskan misalnya nilai-nilai kejujuran, rasa tanggung jawab, dan
lain-lain.
Pendidikan sebagai Proses Pembentukan Pribadi
diartikan sebagi suatu kegiatan yang sistematis dan sistemik terarah
kepada terbentuknya kepribadian peserta didik. Proses
pembentukan pribadi melalui 2 sasaran yaitu pembentukan pribadi
bagi mereka yang belum dewasa oleh mereka yang sudah dewasa
dan bagi mereka yang sudah dewasa atas usaha sendiri.
Pendidikan sebagai Proses Penyiapan Warganegara
Pendidikan sebagai penyiapan warganegara
diartikan sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk membekali
peserta didik agar menjadi warga negara yang baik.
Pendidikan sebagai Penyiapan Tenaga Kerja Pendidikan
diartikan sebagai kegiatan membimbing peserta didik sehingga
memiliki bekal dasar utuk bekerja. Pembekalan dasar berupa
pembentukan sikap, pengetahuan, dan keterampilan kerja pada
calon luaran. Ini menjadi misi penting dari pendidikan karena
bekerja menjadi kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia.
e. Definisi Pendidikan Menurut GBHN
• GBHN 1988(BP 7 pusat, 1990: 105) memberikan batasan tentang
pendidikan nasional sebagai berikut: pendidikan nasiaonal yang
berakar pada kebudayaan bangsa indonesia dan berdasarkan
pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945 diarahkan untuk
memingkatkan kecerdasan serta dapat memenuhi kebutuhan
pembangunan nasional dan bertanggung jawab atas pembangunan
bangsa.
Tujuan; Fungsi dan proses Pendidikan
a. Tujuan pendidikan
• Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur,
pantas, benar, dan indah untuk kehidupan.
b. FUNGSI PENDIDIKAN
• Pendidikan memiliki dua fungsi yaitu memberikan arah kepada segenap
kegiatan pendidikan dan merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh
segenap kegiatan pendidikan.
c. Proses pendidikan
• Proses pendidikan merupakan kegiatan mobilitas segenap komponen
pendidikan oleh pendidik terarah kepada pencapaian tujuan pendidikan,
Kualitas proses pendidikan menggejala pada dua segi, yaitu kualitas
komponen dan kualitas pengelolaannya , pengelolaan proses pendidikan
meliputi ruang lingkup makro, meso, mikro.
• Adapun tujuan utama pemgelolaan proses pendidikan yaitu terjadinya
proses belajar dan pengalaman belajar yang optimal.
UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN
1. Subjek yang dibimbing (peserta didik).
2. Orang yang membimbing (pendidik)
3. Interaksi antara peserta didik dengan pendidik
(interaksi edukatif)
4. Ke arah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan)
5. Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan (materi
pendidikan)
6. Cara yang digunakan dalam bimbingan (alat dan
metode)
7. Tempat dimana peristiwa bimbingan berlangsung
(lingkungan pendidikan)
PRAKSIS PENDIDIKAN
• PENYELENGGARAAN PENDKAN YNG KEARAH HASIL BAIK,
dpt diukur dari :
1. Pendidkan yang dirasa berguna bagi kepentingan anak
2. Pendidkan yang dirasa nyaman bagi anak
3. Pendk yang mempunyai muatan transformatif bagi kehidupan anak,
baik pribadi, sosial, ekonomi.
4. Pendidikan yang manusiawi bebas dari penindasan dan tekanan
terhadap anak.
PENYELENGGARAAN PENDK YANG CENDEUNG KEARAH HASIL
TIDAK BAIK
1. Pendk yang dirasa membelenggu anak.
2. Pendk yang dirasa tidak bermanfaat bagi anak
3. Pendk yang ralitasnya tidak mampu mengembangkan kepribadian, cara
berfikir kreatif, sikap menghadapi masalah, cara memecahkan masalah,
tanggung jawab, bekerja tuntas, kontrol dan pengendalian diri (unsur-unsur
structured person)
50
ALAT PENDIIDKAN
ALAT PREVENTIF
-Tata tertip
- Anjuran dan perintah
- larangan
- Paksaan
- Disiplin
51
LANGKAH UNTUK
MENDISIPLINKAN ANAK
-Dengan Pembiasaan
-Dengan contoh dan tauladan
-Dengan penyadaran
-Dengan pengawasan
52
ALAT REPRESIF / KURATIF
-Pemberitahuan
-Teguran
-Peringatan
-Hukuman
-Ganjaran
53
TEORI HUKUMAN
TEORI HUKUMAN ALAM JJ Rousseau : tidak menghendaki hukuman
yang dibuat-buat. Biarkan alam sendiri yang menghukumnya.
Hukuman itu hendaknya mrpk akibat yang sewajarnya dari suatu
perbuatan. Hukuman harus natuur, suatu akibat logis dari yang tidak
dibuat-buat
TEORI GANTI RUGI : anak diminta untuk bertanggung jawab /
menanggung resiko dari perbuatannya
TEORI MENAKUT-NAKUTI : digunakan untuk menakut-nakuti agar
anak tidak melanggar kembali
TEORI BALAS DENDAM : hukuman yang paleng jelek karena hukuman
didasarkan atas rasa sentimen
TEORI MEMPERBAIKI / PEDAGOGIS : hukuman yang menyadarkan
anak kpd keinsyafan atas kesalahan yang diperbuat
54
SYARAT-SYARAT PEMBERIAN HUKUMAN
-Harus tetap dalam jalinan kasih sayang
-Harus berdasarkan pada alasan keharusan (sudah tidak
ada alat lain yang bisa digunakan)
-Harus menimbulkan kesan dihati anak
-Harus menimbulkan keinsyafan dan penyesalan pada
anak
-Harus diikuti dengan pemberian ampun dan harapan
serta kepercayaan
55
PERTIMBANGAN DALAM MENENTUKAN HUKUMAN
-Macam dan besar kecilnya pelanggaran
-Siapa yang melakukan pelanggaran
-Harus diperhitungkan akibat yang mungkin timbul dari
hukuman
- Pilihlah bentuk-bentuk hukuman yang pedagogis
-Sadapat mungkin jangan menggunakan hukuman badan
56
GANJARAN
-Pujian
•Berupa kata-kata
•Berupa Isyarat-isyarat
-Penghormatan
- Hadiah
- Tanda penghargaan
57
TUJUAN PENDIDIKAN
• TUJUAN UMUM/TOTAL/SEMPURNA/TERAKHIR
Kohnstamm dan Gunning : membentuk insan kamil / sempurna.
Hakekat manusia: - Manusia itu makluk dwi tunggal yang terdiri
dari jasmani dan rokhani. – manusia itu makluk individu; sosial;
dan susila
Manusia Kamil : dlm hidupnya ada harmoni dan keselarasan
KH Dewantoro : agar anak sebagai manusia indivdiu dan sosial
dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yg setinggi-
tingginya, oleh karena itu harus ada keseimbangan antara
individu dan sosial.
58
• Ciri-ciri utama dewasa:
1. Sifat berdiri sendiri yang memberi keleluasaan untuk
berbuat atas pilihannya sendiri.
2. Bertangung jawab sosial, yang membatasi seseorang
untuk kebutuhannya sendiri tanpa memperhatikan
kepentingan2 orang lain.
3. Bertanggung Jawab susila, yang mengharuskan
seseorang untuk bertingkah laku atas dasar norma-
norma susila, nilai-nilai ethis.
59
• TUJUAN PERANTARA / INTERMEDIAIR : merupakan alat
untuk mencapai tujuan yang lain.
• TUJUAN KURIKULER
• TUJUAN INSTRUKSIONAL / UMUM
• TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
60
• TUJUAN KHUSUS : untuk menuju tujuan umum perlu
adanya pengkhususan tujuan yang disesuaikan dengan
situasi dan kondisi tertentu.
• TUJUAN TAK LENGKAP : tujuan dari setiap aspek-aspek
pendidikan.
• TUJUAN INSIDENTAL/SEKETIKA/SESAAT : tujuan ini
timbul secara mendadak, kebetulan, mendadak dan
hanya bersifat sesaat.
• TUJUAN SEMENTARA : tujuan yang ingin dicapai dalam
fase-fase tertentu dari pendidikan.
61
DASAR TUJUAN PEND DI INDONESIA
62
2. “mendidik anak ke arah terbentuknya manusia yang berjiwa
Pancasila dan bertanggung jawab atas terselenggaranya masy.
Sosialis Ind yang adil dan makmur material dan spiritual”, (TAP
MPRS No. II th 1960)
3. “melahirkan warga negara2 sosialis ind yang susila, yang
bertanggung jawab atas terselenggaranya masy. Sosialis Ind
yang adil dan makmur material dan spiritterselenggaranya masy.
Sosialis Ind yang adil dan makmur material dan spirit ual dan
yang berjiwa Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa;
Perikemanusiaan yang adil dan beradab; kebangsaan;
kerakyatan; keadilan sosial’, (Tappres No. 19 th 1965)
63
4. “membentuk manusia Pancasilais sejati berdasarkan
ketentuan-ketentuan yang dikehendaki oleh Pembukaan
UUD 1945 dan isi UUD 1945”, (Tap MPRS no. XXVII th
1966)
ISI PENDIDIKAN menurut Tap MPRS no. XXVII th 1966
a. Mempertinggi mental-moral-budi pekerti dan
memperkuat keyakinan beragama
b. Mempertinggi kecerdasan dan ketrampilan
c. Membina / memperkembangkan phisik yang kuat dan
sehat.
64
TANGGUNG JAWAB PENDIDIKAN
65
- Pendidikan orang dewasa : yang bertanggung jawab
adalah si terdidik sendiri bertanggung jawab sepenuhnya
atas pendidikan dirinya
- Perguruan Tinggi yang menjdi obyek adalah mahasiswa,
shg dianggap telah dewasa / orang-orang yang telah
dewasa.
• KEWIBAWAAN : wibawa??
- Kewibawaan yang ada pada seseorang yang krn
memangku kekuasaan/jabatan.
- Kewibawaan yang bukan disebabkan krn memangku
jabatan, melainkan adanya kelebihan.
66
• CARANYA AGAR ANAK BERSOSIALIS.
1. Anak diikutkan setiap pertemuan kelompok,
2. Anak diusahakan selalu bersalaman
3. Menyapa, duduk berdampingan / mepet
4. Anak tsb disuruh mengajari temannya, apa yang
bisa
67
• Konsep pendidikan
• Usaha / KEGIATAN
• Sengaja / PERENCANAAN
• Terencana scr sistematis
• Tujuan yg dicapai
• - membentuk anak mejadi dewasa
• - merubah anak menjadi dewasa
• - mengembangkan kemampuan
68
• COGNITIVE
• AFEKTIF
• PSIKOMOTOR
69
PENDIDIKAN DUNIA
• Umur pend sudah panjang sekali sejak zaman hellenisme th. 150
– 500 SM ke zaman pertengahan th. 500 – 1500, zaman
Humanisme / Renaissance serta zaman Reformasi dan Kontra
Reformasi pada tahun 1600 an. Pendidikan pada zaman ini
masih berkiblat pada dunia ide, dunia surga, akhirat, pendidikan
tergantung pada alam pikiran yang tertulis dlm buku, dengan
perasaannya dan estetikanya
• ZAMAN REALISME; pend diarahkan kpd kehidupan dunia dan
bersumber pada keadaan di dunia pula. Gerakan ini didorong
oleh perkembangan ilmu pengetahuan alam. Pendidikan tidak
menggunakan metode deduktif, tetapi menggunakan metode
induktif.
70
• Tokohnya : Francis Bacon (abad 17)
- penemuan2, pandangan2 diarah ke realita alam dan hal-hal praktis yang
ada di alam
- Sumber pengetahuan adalah alam lingkungan yang didapat dari indra
- Menggunakan metode induktif
- Exsperiment lebih diutamakan
- Bahasa daerah lebih diutamakan
• Prinsip pendidikan menurut Bacon dkk
- Pend. Lebih dihargai dr pd pengajaran.
- Pend. Hrs menekankan aktivitas sendiri
- Penanaman pengertian lebih penting dari pada hafalan
- Pelajaran disesuaikan dengan perkembangan anak
- Pelajaran hrs diberikan satu per satu
- Semua anak hrs mendapatkan kesempatan yang sama
71
• Johann Amos Comenius
Dikenal krn bukunya :
1. JANUA LINGUARUM RESERATA ( pintu terbuka bagi bahasa) th.
1631
2. Didactica Magna (buku didaktik yg besar) Th. 1632
3. Orbis Pictus (gambar dunia) th. 1651
Dalam pengajaran hendaknya menggunakan metode sesuai dengan
perkembangan alamiah anak, dengan cara :
- Belajar melalui peragaan / observasi di alam terbuka, shg anak akan
mendapatkan jawaban dari alam sendiri
- Pelajaran hrs maju selangkah demi selangkah, dari yang mudah ke yang
sukar
- Ekspresi dengan kata lebih penting untuk mengetahui apa yang telah
dipahami
72
Pandangan Realis
• Anak hrs belajar dari alam
• Belajar dengan metode induktif
• Mementingkan aktivitas anak
• Mengutamakan pengertian
• Ekspresi kata untuk menyatakan pengertian menjadi penting
• Belajar melalui bahasa ibu
• Belajar dibantu oleh gambar-gambar
• Materi pelajaran satu demi satu dari yang mudah ke sukar
• Pelajaran disesuiakan dengan perkembangan anak
• Pendidikan bersifat demokratis untuk semua anak
73
ZAMAN RASIONALISME / DISIPLINARIANISME
74
Zaman Naturalisme
• JJ. Rousseau. Naturalisme menentang kehidupan yang
tidak wajar akhibat dari Rasionalisme (gaya hidup yang
diperhalus; cara hidup yang dibuat-buat, korupsi; anak
dipandang sbg orang dewasa yang kecil.
• Naturalisme mengininkan keseimbangan antara
kekuatan rasio dengan hati.
• Tiga azas mengajar Rousseau :
1. Azas pertumbuhan.
2. Azas akativitas.
3. Azas individualitas
75
Zaman Developmentalisme (abad 19)
• Pendidikan sbg suatu proses perkembangan jiwa yang
berlangsung dalam setiap individu, yang merupakan hasil dari
aktivitas dan reaksinya thdp lingkungan.
• Tokohnya :
1. Pestalozzi ; meningkatkan derajat sosial umt manusia dengan
mengembangkan semua aspek individualnya (otak, tangan, hati)
menggunakan hukum-hukum perkembangan anak. Dasar
metodenya aktivitas anak; terdiri dari :
- IMPRESSION (pengamatan) tidak hanya lewat pancaindra tetapi juga
unsur emosional.
- EKSPRESI DLM BENTUK BAHASA, BENDA, BILANGAN /HITUNGAN dan
MORAL
76
2. HERBART : pembentukan manusia susila bermoral tinggi,
dengan pengembangan minat yang seluas-luasnya. Ada 5
langkah pengajaran:
1) Persiapan.
2) Presentasi.
3) Asosiasi
4) Generalisasi
5) Aplikasi
77
3. FROBEL :mengembangkan semua kapasitas dan kekuatan yang
laten pada anak-anak, agar menjadi aktual.
Tugas pendidikan : mengontrol pertumbuhan anak agar menuju
arah yang benar, ke arah aslinya sebagai anak manusia, dengan
menitik beratkan pada kreativitas anak.
Tujuan akhirnya mencapai integritas diri dengan alam / kosmos,
sesuai dengan kehendak Tuhan penciptanya.
4. Stanly Hall : mengembangkan seluruh kekuatan yang ada shg
memperoleh kepribadian yang harmonis. Kehidupan metal dan
fisik berjalan paralel.
Insting ; penjaga keselatan manusia, yang merupakan pendorong
perkembangan rohaniah.
78
Isi urutan pendidikan disesuaikan dengan tingkat-tingkat
perkembangan anak yaitu :
1) Latihan bagian-bagian fisik
2) Latihan alat-alat indra
3) Latiahn-latihan ingatan, untuk mendapatkan kebiasaan agar bisa
mengintegrasikan diri di masyarakat
4) Latihan untuk menghargai dan memahami seluruh isi alam dan manusia
79
KONSEP-KONSEP DEVELOPMENTALISME
• Mengaktualisasi semua potensi anak yang masih laten,
membentuk watak susila dan kepribadian yang harmonis serta
meningkatkan derajat sosial manusia.
• Cara untuk mewujudkan tujuan tersebut adalah :
1) Perkembangan dikontrol
2) Membentuk tanggapan-tanggapan yang jelas shg membentuk asosiasi
yang jelas pada anak
3) Mengembangkan insting, menempa anak sebelum kaku
4) Impresi indra dan emosional menjadi ekspresi pengetahuan dan moral
• Pengembangan dilakukan sejalan dengan tingkat perkembangan
anak
80
Zaman Nasionalisme (abad 19)
• Misinya : membentuk patriot-patriot bangsa, mempertahan
bangsa dari imperialis. Tokohnya : La Chalotais; Fichte; Jefferson;
tujuan utama pendidikan mereka :
1. Pendidikan Sekuler
2. Pendidikan Jasmani
3. Pendidikan kejuruan
Dengan materi pelajaran :
Bahasa dan Kesusastraan nasional
Pendidikan kewarganegaraan
Sejarah negara
Pendidikan Jasmani
81
Liberalisme dan positivisme
• Bukti liberalisme : (adam Smith)
o Sekolah dipakai alat untuk memperkuat kedudukan
penguasa
o Pemerintah yang mayoritas tidak menghiraukan yang
minoritas
o Prinsipnya kemerdekaan berusaha, shg timbul
perusahaan raksasa membunuh yang kecil
• Positivisme (August Comte)
o Prinsipnya; hanya percaya kpd kebenaran yg dpt diamati
oleh panca indra, akhibatnya agama lemah
82
ALIRAN SOSIAL abad 20
• Tokohnya : Paul Natorp; George Kerschensteiner; John Dewey
pendapatnya masyarakat memiliki arti yang esensial dr pd individu.
Sekolah hrs diabdikan kepada tujuan sosial.
• Buku John Dewey (The School and Society; How we Think)
pendapatnya segala sesuatu hrs ditimbang menurut kegunaan
praktisnya bagi kehidupan sosial. Kebenaran dibuat manusia, manusia
= masyarakat. Manusia hrs bereksperiment untuk memecahkan
masalah. Eksperiment = intrumental
• Dua aspek Proses belajar
1) Aspek psikologis (pengajaran disesuaikan dengan perkembangan anak)
2) Aspek sosiologis (sekolah hrs dpt menggantikan peranan sosialisasi keluarga
83
Simpulan
• Masyarakat lebih penting daripada individu
• Yang dicari dan dipelajari kebenaran pragmatis
• Sekolah kerja dg perlengkapan kerja
• Metode megajar yang mengaktivkan anak
• Belajar sambil bergaul dan bekerja
• Membentuk watak susila, paham akan teori-teori dan
dapat bekerja dimasyarakat
84