Download as ppt, pdf, or txt
Download as ppt, pdf, or txt
You are on page 1of 27

BAB 1

PENGERTIAN AUDITING

Garis Besar Pembahasan :

1.Pengertian Auditing

2.Perbedaan Auditing dan


Akuntansi(Accounting)

3.Mengapa Diperlukan audit?

4.Jenis-jenis audit

5.Profesi Akuntan di Indonesia


dan di Negara Lain

6.Peer Review
Gambar 1.1.
Hubungan antara Assurance, Attestation dan Auditing

Assurance Services

Attestation

Auditing

Sumber : Konrath, 2002:4


Definisi Auditing
Menurut Alvin A. Arens, Mark S.
Beasley dan Randal J. Elder (2011:4)
“Auditing is the accumulation and
evaluation of evidence about information
to determine and report on the degree of
correspondence between the information
and established criteria. Auditing should
be done by a competent, independent
person”.
Menurut Whittington, O. Ray dan Kurt Panny, (2012: 4)

“In a financial statement audit, the auditors undertake to


gather evidence and provide a high level of assurance
that the financial statements follow generally accepted
accounting principles, or some other appropriate basis of
accounting. An audit involves searching and verifying the
accounting records and examining other evidence
supporting the financial statements. By gathering
information about the company and its environment,
including internal control; inspection documents;
observing assets; making inquiries within and outside the
company; and performing other auditing procedures, the
auditors will gather the evidence necessary to issue and
audit report.
That audit report states that it is the auditors’ opinion that
the financial statements follow generally accepted
accounting principles.
 Assurance Services: Meningkatkan kualitas isi informasi
untuk pengambil keputusan
Realibilitas dari sistem informasi
Cukup tidaknya sistem manajemen risiko
Efektifitas dari sistem pengukuran kinerja
Cukup tidaknya keamanan atas transaksi komersial

Attestation Services: Memberikan opini atas


realibilitas dari pernyataan seseorang
Asersi tentang pengendalian intern
Asersi tentang ketaatan terhadap ketentuan- ketentuan dalam
kontrak
Asersi tentang ketaatan terhadap undang- undang dan
peraturan-peraturan

Auditing : Asersi tentang kewajaran penyajian laporan keuangan


Hal penting dari pengertian auditing
Asersi adalah representasi manajemen mengenai kewajaran
laporan keuangan. Auditing Standards Board (ASB),
mengklasifikasikan asersi laporan keuangan sebagai berikut:
5. Presentation and disclosure:
Apakah pengklasifikasian, seperti
current versus noncurrent assets
and liabilities, dan operating versus
nonoperating revenues and
expenses, sudah direfleksikan
secara tepat di laporan keuangan,
dan apakah pengungkapan dalam
catatan atas laporan keuangan
sudah memadai agar laporan
keuangan itu tidak misleading
(menyesatkan).
Perbedaan Auditing dan Accounting
Transaksi
Yang
Mempunyai
Nilai Uang

Bukti Special General Trial Work Laporan


Pembukuan Journal Ledger Balance Sheet Keuangan

Subsidiary
Ledger

Accounting (Konstruktif)

Auditing (Analitis)
Sumber : Konrath, 2002:9
Gambar 1.4.
Accounting and Auditing Contrast

Accounting

Pencatatan transaksi
dan penyusunan
laporan keuangan
GAAP
(penghubung)

Evaluasi laporan
keuangan

Auditing

Sumber : Konrath, 2002:9


Tahapan-Tahapan Audit
a. Kantor Akuntan Publik (KAP) dihubungi oleh calon pelanggan
(klien) yang membutuhkan jasa audit.
b. KAP membuat janji untuk bertemu dengan calon klien
c. KAP mengajukan surat penawaran (audit proposal) yang antara
lain berisi: jenis jasa yang diberikan, besarnya biaya audit (audit
fee), kapan audit dimulai, kapan laporan harus diserahkan, dan
lain-lain.
d. KAP melakukan audit field work (pemeriksaan lapangan) di
kantor klien.
e. Selain audit report, KAP juga diharapkan memberikan
Management Letter yang isinya memberitahukan kepada
manajemen mengenai kelemahan pengendalian intern
perusahaan dan saran-saran perbaikannya.
Audit Process Model (Hayes, 2014)
Mengapa diperlukan audit?
- SPT yang didukung oleh audited financial statements lebih dipercaya
oleh pihak pajak.
Jenis-Jenis Audit

Ditinjau dari luasnya pemeriksaan:


Ditinjau dari jenis pemeriksaan:
Peer Review

Pengertian Peer Review


Peer review adalah suatu penelaahan yang
dilakukan terhadap Kantor Akuntan Publik untuk
menilai apakah Kantor Akuntan Publik tersebut
telah mengembangkan secara memadai kebijakan
dan prosedur pengendalian mutu sebagaimana
yang disyaratkan dalam Pernyataan Standar
Auditing (PSA) No. 20 yang ditetapkan oleh Ikatan
Akuntan Indonesia.
Menurut Arens, Elder dan Beasly (2011: 38-39):
Peer Review adalah review (penelaahan) yang
dilakukan akuntan publik terhadap ketaatan KAP
pada sistem pengendalian mutu. Tujuan peer
review adalah untuk menentukan dan melaporkan
apakah KAP yang ditelaah telah mengembangkan
prosedur dan kebijakan yang cukup atas kelima
elemen pengendalian mutu dan menerapkannya
dalam praktik.
KAP akan kehilangan haknya sebagai anggota
AICPA jika tidak melaksanakan peer review.
Standar Pengendalian Mutu
Unsur-unsur Pengendalian Mutu:

You might also like