Professional Documents
Culture Documents
Child Abuse Yang Dikurangi
Child Abuse Yang Dikurangi
Faculty of Dentistry
Universitas Padjadjaran
Bandung – Indonesia
Definition of an
abused child :
Neglected
Physical Sexual Emotional
Epidemiology and Statistics
in The World
2006: 1124
cases
544 : cases
2005: 736 2005: 736
cases
cases tdd 327
Meutia: 16
provincy abuse sexual, 233
has be done by physical, 176
parents, psycho,
parents in law, 130,80
brother, police, neglected
etc
PHYSICAL ABUSE
Trauma
Trauma to
to the
the oral
oral cavity
cavity with
with
intentional
intentional trauma
trauma
Blunt Fractures
trauma of facial
Tongue Palate Frenula bones and
to teeth
jaw
MANIFESTASI OROFACIAL DARI PHYSICAL ABUSE
Contusions
Lacerations of the tongue, buccal mucosa, palate (soft
and hard), gingiva, alveolar mucosa or frenum
Fractured, displaced or avulsed teeth
Facial bone and jaw fractures
Burns and other injuries
Gags applied to the mouth may leave bruises or
scarring at the corners of the mouth
Multiple injuries
BEBERAPA BENTUK KEKERASAN FISIK
1. Menampar, memukul, menendang anak secara
berulang-ulang.
2. Memukul dengan alat, seperti ikat pinggang,
penggaris, dan sapu.
3. Menyulut dengan rokok, membakar, atau
menyetrika bagian tubuh anak.
4. Mencekik atau menenggelamkan kepala anak.
5. Menikam dengan pisau atau garpu.
6. Melempar anak dengan benda keras, mengikat anak
atau menggantung.
7. Menyiram anak dengan air panas.
OROFACIAL MANIFESTATIONS OF PHYSICAL
ABUSE
SEXUAL ABUSE
Gonorrhoea
Condylomata accuminata (veneral warts)
Syphilis
Herpes simplex virus
Erythema and ptechiae
OROFACIAL MANIFESTATIONS
OF SEXUAL ABUSE
FEATURES OF NON ACCIDENTAL INJURY
Fatal child abuse - multiple injuries
Characteristic markings of
bondage
Subgaleal Hematoma
(traumatic alopecia)
Characteristic markings
of face slaps
THE EFFECTS OF
DISORDERED EXTENDED INTO ADULTHOOD
(ABUSIVE)
RELATIONSHIP
INTERGENERATIONAL
TAHAPAN DALAM MENDIAGNOSIS CHILD ABUSE
1. Pemeriksaan secara umum
1). Secara rutin menilai sifat anak yang tidak biasa.
Mengevaluasi kebersihan, tanda-tanda kekurangan
nutrisi makanan dan kesehatan umum.
2). Apakah ada luka atau memar pada wajah atau
tubuh anak.
3) Melihat respon anak terhadap orang lain. Anak yang
mengalami kekerasan mungkin bertingkah agresif
dengan menunjukkan rasa marah yang tidak normal
dan hilang kontrol, murung, tabah atau mengisolasi
diri sendiri.
LANJUTAN
2. Pemeriksaan Ekstraoral
1) Memeriksa ketidaksimetrisan kepala dan leher,
pembengkakan dan memar, memeriksa kulit kepala
untuk tanda penarikan rambut, memeriksa kuping
apakah ada cacat bekas luka, bagian yang sobek, dan
ketidakwajaran.
2) Melihat memar dan abrasi dari berbagai warna, yang
mengindikasikan perbedaan tahap penyembuhan.
Periksa pola tanda yang berbeda pada kulit yang
disebabkan karena benda seperti tali pinggang, tali
atau rokok.
LANJUTAN
3) Memeriksa duapertiga wajah apakah ada memar
bilateral di sekitar mata, ptechiae (titik kecil berwarna
merah atau ungu yang mengandung darah) di sklera
mata, ptosis pada kelopak mata, atau pandangan
mengabur, memar pada hidung, septum menyimpang
atau gumpalan darah di sekitar hidung.
4) Memeriksa tanda gigitan, kemungkinan hasil dari
kemarahan yang tidak terkontrol oleh orang tua.
Tanda gigitan di daerah yang tidak mungkin dari hasil
luka yang disebabkan oleh diri sendiri dan tidak
mungkin karena kecelakaan.