Professional Documents
Culture Documents
Introduction To Project Management: Yoga Soemartono, ST, MM
Introduction To Project Management: Yoga Soemartono, ST, MM
Resource
Planning Scheduling Organizing
Management
Man Hours
Conceptualization Termination
Planning Execution
Project Initiation
Selection of the best project given resource limits
Recognizing the benefits of the project
Preparation of the documents to sanction the project
Assigning of the project manager
Project Planning
Definition of the work requirements
Definition of the quality and quantity of work
Definition of the resources needed
Scheduling the activities
Evaluation of the various risks
Process GROUP
Project Execution
Negotiating for the project team members
Directing and managing the work
Working with the team members to help them improve
Project Monitoring and Control
Tracking progress
Comparing actual outcome to predicted outcome
Analyzing variances and impacts
Making adjustments
Project Closure
Verifying that all of the work has been accomplished
Contractual closure of the contract
Financial closure of the charge numbers
Administrative closure of the paperwork
Project Management Knowledge Areas
• Project Integration Management
– Ensure that various elements of the project are properly coordinated
and integrated
– Processes: Project Plan Development, Project Plan Execution, Overall
Change Control
Scope Activity
Planning Activity Sequencing
Definition
Schedule
Development
Activity
Scope Duration
Definition Estimating
Resource Cost
Planning Budgeting
Cost Project
Estimating Plan
FACILITATING PROCESSES
Project Management FRAMEWORK
Bar Chart
Critical
Simulation Path
Project Method
Scheduling
Methods
Precedenc Project
Evaluation
e Diagram Review
Method Technique
Precedence Diagram Method
Mt 40% Mt 60%
1 2 3
Mp 40% Mp 60%
4 5 8
Mk 40% Mk 60%
6 7 9
Precedence Diagram Method - 3
Projek dengan PDM
Nomor Urut
FS (i – j) = a
Kegiatan (i) Kegiatan (j)
Precedence Diagram Method - 5
Konstrain Mulai ke Mulai – SS
Hubungan antara mulainya suatu kegiatan dengan mulainya kegiatan terdahulu
Dirumuskan sebagai SS (i – j) = b, yang berarti kegiatan (j) dimulai pada hari
setelah b hari kegiatan terdahulu (i) dimulai
Konstrain semacam ini terjadi bila sebelum kegiatan terdahulu selesai 100%,
maka kegiatan (j) boleh dimulai, atau kegiatan (j) boleh dimulai setelah bagian
tertentu dari kegiatan (i) selesai.
Besarnya b tidak boleh melebihi angka kurun waktu kegiatan terdahulu, karena
menurut definisi b adalah sebagian dari kurun waktu kegiatan terdahulu
Terjadi tumpang tindih kegiatan
Kegiatan (i)
SS (i – j) = b
Kegiatan (j)
Precedence Diagram Method - 6
Konstrain Selesai ke Selesai – FF
Hubungan antara selsainya suatu kegiatan dengan selesainya kegiatan
terdahulu
Dirumuskan sebagai FF (i – j) = c, yang berarti kegiatan (j) selesai setelah c hari
kegiatan terdahulu (i) selesai
Konstrain semacam ini mencegah selesainya suatu kegiatan mencapai 100%,
sebelum kegiatan yang terdahulu telah sekian (= c) hari selesai.
Besarnya c tidak boleh melebihi angka kurun waktu kegiatan kegiatan yang
bersangkutan
FF (i – j) = c
Kegiatan (i)
Kegiatan (j)
Precedence Diagram Method - 7
Konstrain Mulai ke Selesai – SF
Hubungan antara selesainya suatu kegiatan dengan mulainya kegiatan
terdahulu
Dirumuskan sebagai SF (i – j) = d, yang berarti kegiatan (j) selesai setelah d hari
kegiatan terdahulu (i) dimulai
Kegiatan (i)
SF (i – j) = d
Kegiatan (j)
Catatan :
b dan d disebut lead time
a dan c disebut lag time
Precedence Diagram Method - 8
Hitungan Maju
Menghasilkan ES, EF, dan waktu penyelesaian proyek
Diambil angka ES terbesar bila lebih dari satu kegiatan bergabung
Waktu awal dianggap nol
Waktu mulai paling awal dari kegiatan yang sedang ditinjau ES(j) adalah sama
dengan angka terbesar dari jumlah angka kegiatan terdahulu ES(i) atau EF(i)
ditambah konstrain yang bersangkutan
Menghitung ES(j), pilih angka terbesar dari :
ES(i) + SS(i-j)
ES(i) + SF(i-j) – D(j)
EF(i) + FS(i-j)
EF(i) + FF(i-j) – D(j)
Angka waktu selesai paling awal dari kegiatan yang sedang ditinjau EF(j) adalah
sama dengan waktu mulai paling awal kegiatan ES(j) ditambah kurun waktu
kegiatan yang bersangkutan D(j) EF(j) = ES(j) + D(j)
Precedence Diagram Method - 9
Hitungan Mundur
Menghasilkan LS, LF, dan waktu float
Diambil angka LS terkecil bila lebih dari satu kegiatan bergabung
Hitung LF(j) yaitu waktu selesai paling akhir dari kegiatan (j) yang sedang yang
merupakan angka terkecil dari jumlah kegiatan LS dan LF ditambah konstrain
yang bersangkutan
Menghitung LF(j), pilih angka terkecil dari :
LF(j) + FF(i-j)
LS(j) + FS(i-j)
LF(i) - SF(i-j) + D(i)
LS(j) - SS(i-j) + D(j)
Waktu mulai paling akhir dari kegiatan yang sedang ditinjau LS(i) adalah sama
dengan waktu selesai paling akhir kegiatan LF(i) dikurangi kurun waktu kegiatan
yang bersangkutan D(i) LS(i) = LF(i) + D(i)
Precedence Diagram Method - 10
Menghitung ES dan EF SS(i – j)
(i) (i)
ES Kegiatan D(i) EF FS(i – j) ES Kegiatan D(i) EF
- - - -
FF(i – j)
SF(i – j)
Menghitung LS dan LF
SS(i – j)
(i) (i)
- Kegiatan D(i) - FS(i – j) - Kegiatan D(i) -
LS LF LS LF
FF(i – j)
SF(i – j)
Precedence Diagram Method - 11
4
ES D 7 EF
LS LF
SS (1 – 2) = 3 SF (2 – 4) = 11 SS (5 – 6) = 6
1 2 5 6
ES A 5 EF ES B 6 EF FS (2 – 5) = 1 ES E 6 EF ES F 8 EF
LS LF LS LF LS LF LS LF
FF (2 – 3) = 2
FS (1 – 3) = 2 ES C 6 EF
LS LF
SF (3 – 5) = 9
Precedence Diagram Method - 13
Perhitungan Maju
Kegiatan A
Dianggap mulai awal = 0
ES(1) = 0
EF(1) = ES(1) + D(A) = 0 + 5 = 5
Kegiatan B
ES(2) = ES(1) + SS(1-2) = 0 + 3 = 3
EF(2) = ES(2) + D(B) = 3 + 6 = 9
Kegiatan C
ES(3) : Pilih angka terbesar dari
EF(2) + FF(2-3) – D(C) = 9 + 2 – 6 = 5
EF(1) + FS(1-3) = 5 + 2 = 7
EF(3) = ES(3) + D(C) = 7 + 6 = 13
Precedence Diagram Method - 14
Kegiatan D
ES(4) = ES(2) + SF(2-4) – D(D) = 3 + 11 - 7 = 7
EF(4) = ES(4) + D(D) = 7 + 7 = 14
Kegiatan E
ES(5) : Pilih angka terbesar dari
ES(4) + SS(4-5) = 7 + 4 = 11
EF(2) + FS(2-5) = 9 + 1 = 10
ES(3) + SF(3-5) – D(E) = 7 + 9 – 6 = 10
EF(5) = ES(5) + D(E) = 11 + 6 = 17
Kegiatan F
ES(6) = ES(5) + SS(5-6) = 11 + 5 = 16
EF(6) = ES(6) + D(F) = 16 + 8 = 24
Precedence Diagram Method - 15
Perhitungan Mundur
Dimulai dari kegiatan terakhir F
LF(6) adalah sama dengan EF(6) = 24 (titik akhir proyek)
Kegiatan E
LF(5) = LS(6) – SS(5-6) + D(E) = 16 – 5 + 6 = 17
LS(5) = LF(5) – D(E) = 17 – 6 = 11
Kegiatan D
LF(4) = LS(5) – SS(4-5) + D(D) = 11 – 4 + 7 = 14
LS(4) = LF(4) – D(D) = 14 – 7 = 7
Kegiatan C
LF(3) = LF(5) – SF(3-5) + D(C) = 17 – 9 + 6 = 14
LS(3) = LF(3) – D(C) = 14 – 6 = 8
Precedence Diagram Method - 16
Kegiatan B
LF(2) : Pilih angka terkecil dari
LF(3) – FF(2-3) = 14 – 2 = 12
LS(5) – FS(2-5) = 11 – 1 = 10
LF(4) – SF(2-4) + D(B) = 14 – 11 + 6 = 9
LS(2) = LF(2) - D(B) = 9 – 6 = 3
Kegiatan A
LF(1) : Pilih angka terkecil dari
LS(2) – SS(1-2) + D(A) = 3 – 3 + 5 = 5
LS(3) – FS(1-3) = 8 – 2 = 6
LS(1) = LF(1) - D(A) = 5 - 5 = 0
Precedence Diagram Method - 17
SS (4 – 5) = 4
3
7 D 7 14
7 14
SS (1 – 2) = 3 SF (2 – 4) = 11 SS (5 – 6) = 6
1 2 5 6
0 A 5 5 3 B 6 9 FS (2 – 5) = 1 11 E 6 17 16 F 8 24
0 5 3 9 11 17 16 24
FF (2 – 3) = 2
FS (1 – 3) = 2 7 C 6 13
8 14
SF (3 – 5) = 9
Lintasan Kritis :
ASS(1-2)BSF(2-4)DSS(4-5)ESS(5-6)F