Kewirausahaan Globalisasi Dan Inovasi: MM Stie Pasundan

You might also like

Download as ppt, pdf, or txt
Download as ppt, pdf, or txt
You are on page 1of 27

KEWIRAUSAHAAN

GLOBALISASI DAN INOVASI

MM STIE PASUNDAN

1
FORUM KERJASAMA INTERNASIONAL
DAN HAKEKAT MANFAATNYA

Bilateral
Regional
Bilateral

Bilateral Multilateral Regional

Bilateral Free flow of


goods & services
and
Investments

Meningkatkan
Sistem Relokasi kesejahteraan
Perdagangan Sumber Daya bersama
diatur yang Efisien

Building Block
2
ASEAN
WTO APEC
OKI EC
Multilateral
D-8 Regional NAFTA
GATT 1947 Regional
MERCURSOR
Etc. Bilateral
WTO Uruguay IJEPA
Round 1994 Aus-Thai
Etc.
Reaksi
Indonesia – Pakistan
Indonesia – Iran
Indonesia – Jepang
Preferential Indonesia – Australia
Doha Development Round Trade
(Term of Trade yang adil ASEAN – China
Agreement
belum terwujud) ASEAN – Korea
ASEAN – Jepang
Perundingan Tingkat Free Trade ASEAN – India
Menteri, Hong Kong 2005 Agreement ASEAN – Aust/NZ
belum mencapai
kesepakatan AS – Jordan
AS – Chile
Perundingan Jenewa di- Customs AS – Singapore
suspend Juli 2006 Union
EU
AEC tahun 2015
3
Etc.
NAFTA
Population: 445 million
GDP: US$15.857 trillion FTA Regional JAPAN
Population: 127 million
EU CHINA GDP PPP: US$ 4.29 trillion
Population: 491 million Population: 1.330 billion
GDP: US$ 14.38 trillion GDP PPP: US$ 6.991 trillion
Japan-Korea-China FTA
FTA Canada – Chile 1997 (under negotiation)
FTA : Chile – Mexico 1999
FTA : USA – Chile 2004
FTA : USA – Singapore 2004
FTA : USA – Australia 2005
Japan-Korea FTA
(under negotiation)
FTA : Mexico – Japan 2005
FTA : Chile – Brunei – NZ – EU
Singapore 2006 25 countries
Japan-Mexico EPA
expanding to (signed agreement)
NAFTA Eastern Europe
U.S.A., EU-MEXICO
Canada, FTA ACP-EU
Mexico Countries in Africa ASEAN-Japan
and the Caribbean Comprehensive
expanding to (approx. 70 Economic Partnership
Latin America countries)
(AJCEP)
Japan- under negotiation SAPTA Japan’s Bilaterals:
Mexico Bangladesh, Bhutan,
India, Maldives, • Japan-Singapore EPA
Nepal, Pakistan, Sri • Japan-Philippines EPA
EPA Lanka • Japan-Thailand EPA
(signed
agreement) FTAA
(by 2005)
AFTA
Indonesia, Malaysia,
• Japan-Malaysia EPA
• Japan-Indonesia EPA
MERCOSUR Philippines, Singapore,
Argentina, Brazil, Thailand, Brunei, Vietnam,
Paraguay, Uruguay Laos, Myanmar, Cambodia

India - ASEAN FTA China - ASEAN FTA ASEAN


Population: 575.5 million
Australia-New Zealand-ASEAN FTA GDP: US$ 3.431 billion

Korea - ASEAN FTA


Source : CIA Factbook 4
4
(2007)
5
B. CAKUPAN KERJASAMA INTERNASIONAL
1) Perdagangan Barang (Trade In Goods)

Modalitas
Penurunan/Penghapusan
Tarif Bea Masuk

Kriteria Asal Barang


COMPETITIVENESS
(Rules of Origin)

Penghapusan
Hambatan Perdagangan
non –Tarif (NTM & NTB)

6
B. CAKUPAN…(lanjutan)

a. Cross-border Supply:
Kebebasan pemasok jasa asing
untuk memberikan jasanya secara
cross border tanpa harus hadir di
negara tersebut
b. Consumption Abroad:
Kebebasan bagi konsumen untuk
menggunakan jasa di negara lain
dengan cara berada pada negara
tempat penyedia jasa tersebut
c. Commercial Presence:
Kebebasan perusahaan asing
untuk hadir dan mendirikan badan
usahanya di Negara lain
d. Movement of Natural Person:
Kebebasan bagi orang pribadi
untuk memberikan jasanya
maupun untuk bekerja di
perusahaan di negara lain

7
B. CAKUPAN…(lanjutan)

2) Perdagangan Jasa (Trade In Services)

Priority Sector dalam


Perdagangan Jasa
terutama dalam
Contractual Services
Suppliers dan
Independent
Professionals
yang meliputi:

8
B. CAKUPAN…(lanjutan)

3) Investasi
 Komitmen Investasi Indonesia dalam fora
kerjasama internasional;

 ASEAN-Comprehensive Investment Agreement


(ACIA)
 Tujuan :
Menghilangkan hambatan investasi di negara asal dan
memperbaiki iklim investasi

 Sektor Industri:
Masuknya investasi yang mendorong terpenuhinya bahan
baku Industri (sektor hulu) di dalam Negeri

9
Mendefinisikan Kewirausahaan
Kewirausahaan Organisasi/Korporat
Kemampuan organisasi atau perusahaan untuk
mengembangkan barang atau jasa baru dan mengelola
proses inovasi secara berkesinambungan
Penemuan
Menciptakan atau mengembangkan produk atau proses
ide baru
Inovasi
Menciptakan produk yang bisa dikomersialkan dari
hasil penemuan
Meniru/Imitasi
Adopsi penemuan oleh sejumlah perusahaan sejenis
10
Kewirausahaan yang Berhasil
Kunci sukses kewirausahaan dan inovasi adalah
bergerak dari penemuan ide ke implementasi
pengembangan atau komersialisasi yang efektif dan
penerimaan di pasar serta bergeraksecara
berkesinambungan
Kata Kunci sukses kewirausahaan terdiri dari :
1. Ketaqwaan dan tanggung jawab sosial
2. Kejujuran
3. Kerja Keras
4. Berani Menghadapi Resiko
5. Kreativitas dan inovasi
11
Inovasi dan Keunggulan Kompetitif

Sukar
Sukar ditiru
ditiru pesaing
pesaing

Bisa
Bisa dimanfaatkan
dimanfaatkan secara
secara
komersial
komersial dengan
dengan
kapabilitas
kapabilitas yang
yang ada
ada Keunggulan
Keunggulan
Kompetitif
Kompetitif
Menyediakan
Menyediakan nilai
nilai yang
yang
berarti
berarti bagi
bagi pelanggan
pelanggan

Tepat
Tepat Waktu
Waktu
12
Sumber Daya Saing yang
Berkelanjutan

Keunggulan
Kompetitif
Berkelanjutan

Biaya Inovasi Diferensiasi

13
Memupuk Inovasi Kewirausahaan

Tiga pendekatan:

Usaha Internal Korporat Create


Create it!
it!

Kerja sama menciptakan Inovasi Co-opt


Co-opt it!
it!

Mendapatkan Kapabilitas Buy


Buy it!
it!
yang Inovatif

14
Export By Categories, Indonesia 1975 - 1995 (%)

Category 1975 1985 1995

N R I (Natural Resource Intensive) 2.51 48.59 21.13

U L I (Unskilled Labour Intensive) 17.18 31.75 36.78

P C I (Physical Capital Intensive) 19.94 4.97 7.76

H C I (Human Capital Intensive) 21.56 4.84 11.57

T I (Technological Intensive) 30.84 9.85 13.14

Total Manufaktur 100 100 100


Source : Goeltom (1996)

Note : NRI : SITC 53,63,66 (except 664, 665, 666)


ULI : SITC 65, 664, 665, 666, 81-85, 89 (except 896, 897)
PCI : SITC 51, 52, 67, 71, 72, 73, 75, 751
HCI : SITC 55, 62, 64, 69, 775, 78, 79, 885, 896, 897
TI : SITC 54, 56, 57, 59, 752, 789, 76, 77 (except 775), 87, 88 (except 885)

@Mudrajad Kuncoro 15
Usaha Internal Korporat

Kewirausahaan korporat dapat terjadi baik sebagai


proses bottom-up atau sebagai proses top-down

Perilaku stratejik otonom adalah proses bottom-up di


mana Pemenang Produk mengusahakan ide produk
baru untuk komersialisasi

Pemenang Produk adalah individu yang memiliki visi


kewirausahaan untuk produk baru dan mencari
dukungan untuk komerisalisasi produk baru tersebut

@Mudrajad Kuncoro 16
Model Usaha Internal Korporat

Konsep Strategi Korporat

Konteks Stratejik Konteks Struktural

Perilaku Pengembangan
Stratejik Prilaku
Otonom strategi
17
Menyesuaikan Nilai dari Inovasi
Halangan Integrasi
Orientas Waktu Tepat Waktu
yang Berbeda
Orientasi ke Pasar
Interpersonal
Orientasi Integrasi Penyesuaian
Tujuan yang Cross- Nilai dari
Formalitas
Berbeda Functional/ Kualitas Inovasi
Struktur
Desain Tim Produk
Fasilitator Integrasi
Penciptaan
Shared Values
Nilai
Visi Pemimpin
Pelanggan
Alokasi Anggaran
komunikasi
Efektif
18
Kerja Sama Menciptakan Inovasi

Aliansi stratejik bisa membantu mengembangkan


inovasi dengan menggabungkan pengetahuan dan
sumber daya dari dua atau lebih mitra

Perusahaan harus fokus untuk membangun


pengetahuan, identifikasi kompetensi inti dan
mengembangkan SDM yang kuat untuk mengelola
proyek
Perusahaan juga bisa memberikan kompetensi intinya
dengan cara outsourching ke mitra aliansi dari pada
mengembangkan kapabilitasnya sendiri
19
Mendapatkan Kapabilitas yang Inovatif

Saat ini banyak perusahaan yang menggunakan akuisisi


perusahaan sebagai pengganti pengembangan inovasi
secara internal
Hal tersebut dapat menekan risiko dan menurunkan
biaya investasi R&D yang mahal

Kelemahannya adalah pada akhirnya perusahaan bisa


kehilangan kemampuannya untuk menghasilkan inovasi
secara internal

20
◦ Mobile Business = Business Process +
Electronic Business + Wireless
Communications

◦ Business Agility = Process Agility +


Technical Agility

◦ Business Agility = Speed x Flexibility


21
 Dikembangkan oleh
Peters & Waterman dkk
di McKinsey
 7S sebagai checklist
 Apakah 7S sesuai (fit)
secara bersama-sama
ataukah tidak
konsisten/jelas?
 Bila 7S “fit” & saling
memperkuat maka
organisasi akan
bergerak sesuai dg yg
diinginkan
 Bila 7S bertabrakan,
maka organisasi akan
kehilangan momentum
& persatuan.
@Mudrajad Kuncoro 22
TRANSFORMASI DAN MASALAH
STRUKTURAL
 Transformasi:  Masalah struktural
– Penurunan sektor – tingginya konsentrasi
pertanian kepemilikan & aktivitas
– Meningkatkatnya sektor ekonomi (spasial)
industri & jasa – dominasi ersatz capitalists
– Sejak 1987, ekspor – lemahnya kaitan antar
nonmigas melebihi migas sektor & antar si besar-
kecil
– orientasi pasar domestik
bagi investor asing &
usaha besar
– dualisme: moderen-
tradisional, besar-kecil 23
 KARAKTERISTIK
 UU NO. 9 TAHUN – tak ada pemisahan: pemilik &
1995 adalah usaha manajerial
ekonomi: – menggunakan tenaga kerja
sendiri (Bimantara)
◦ Omset per tahun maksimal
Rp 1 milyar – unbankable-->modal sendiri
◦ kekayaan bersih, tidak – tidak berbadan hukum
termasuk tanah & bangunan,  FAKTA:
maksimal Rp 200 juta – IKRT berperanan dalam
 BPS:  unit usaha (99%)
◦ berdasar jumlah tenaga kerja  kesempatan kerja (59%)
(TK)
 nilai tambah (20%)
◦ Usaha kecil:
– Spasial?
 industri rumah tangga
 Terkonsentrasi di Jawa
(cottage industry): 1-4 TK
 industri kecil (small  Tersebar merata di
industry): 5-19 TK perdesaan
24
 IKRT dengan omset
 KELEMAHAN DASAR <Rp 50 juta
◦ peluang & pasar ◦ jualan dengan “aman”
◦ permodalan ◦ modal untuk kelanacaran
◦ organisasi & SDM cash flow
◦ keterbatasan jaringan  IKRT dengan omset Rp
usaha 50 juta-1 milyar
◦ iklim usaha yang ◦ sistem administrasi
oligopolis & tidak kondusif ◦ menyusun proposal
◦ pembinaan & ◦ menyusun business plan
pemberdayaan yang
kurang terpadu & tumpang ◦ akses teknologi
tindih ◦ bahan baku
◦ kurangnya kepedulian ◦ tenaga kerja trampil
terhadap usaha kecil

25
WHO WANTS TO BE SMALL
BUSINESSMAN/WOMAN?

Which Road to take?


Bekerja di perusahaan
atau untuk orang lain
Memulai usaha sendiri
(wirausaha)
 Mulai dari bawah (bisnis
baru)
 Membeli perusahaan
yang sudah ada
 Aliansi: waralaba,
licensing
26
Menjadi Wirausaha?
MOTIVASI How to succeed as
Mandiri, bebas dari an entrepreneur?
perintah atasan Am I willing to sacrifice?
Am I decisive?
Aktualisasi diri
Do I have self-
Necessity is the confidence?
mother of invention: Can I recognize an
 Inovatif opportunity & capitalize
 Penuh inisiatif on it?
 Jeli melihat peluang Do I have confidence in
my proposed tenure?
Dorongan & didikan
Am I willing to lead by
keluarga: by chance example?
or by design
27

You might also like