Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 10

Rendi Editya D

Diabetes
• a chronic, metabolic disease characterized by
elevated levels of blood glucose (or blood sugar),
which leads over time to serious damage to the heart,
blood vessels, eyes, kidneys and nerves.
• About 422 million people worldwide have diabetes,
the majority living in low-and middle-income
countries, and 1.6 million deaths are directly
attributed to diabetes each year.
• Both the number of cases and the prevalence of
diabetes have been steadily increasing over the past
few decades. 
Type of Diabetes
• The most common is type 2 diabetes, usually in adults,
which occurs when the body becomes resistant to
insulin or doesn't make enough insulin.
• In the past three decades the prevalence of type 2
diabetes has risen dramatically in countries of all
income levels.
• Type 1 diabetes, once known as juvenile diabetes or
insulin-dependent diabetes, is a chronic condition in
which the pancreas produces little or no insulin by itself.
• For people living with diabetes, access to affordable
treatment, including insulin, is critical to their survival.
Complication of Diabetes
• Diabetes of all types can lead to complications in
many parts of the body and can increase the
overall risk of dying prematurely.
• Possible complications include kidney failure, leg
amputation, vision loss and nerve damage.
• Adults with diabetes also have two- to three-fold
increased risk of heart attacks and strokes.
• In pregnancy, poorly controlled diabetes increases
the risk of fetal death and other complications. 
Damage Causes by DM
• Nearly 3% of global blindness can be attributed to
diabetic retinopathy, which occurs as a result of long-
term accumulated damage to the blood vessels in the
retina.
• Diabetes is also among the leading causes of kidney
failure.
• Reduced blood flow and nerve damage in the feet
caused by diabetes can lead to foot ulcers, and the
associated infections and complications can lead to
the need for limb amputation, as well as severe and
life-long health problem
Preventions
• Type 1 diabetes cannot currently be prevented.
• Effective approaches are available to prevent type 2
diabetes and to prevent the complications and
premature death that can result from all types of
diabetes.
• These include policies and practices across whole
populations and within specific settings (school,
home, workplace) that contribute to good health for
everyone, regardless of whether they have diabetes,
such as exercising regularly, eating healthily,
avoiding smoking, and controlling blood pressure
and lipids. 
Early Diagnosis
• The starting point for living well with diabetes
is an early diagnosis – the longer a person
lives with undiagnosed and untreated
diabetes, the worse their health outcomes are
likely to be.
• Easy access to basic diagnostics, such as
blood glucose testing, should therefore be
available in primary health care settings.
• Patients will need periodic specialist
assessment or treatment for complications. 
Interventions
• A series of cost-effective interventions can
improve patient outcomes, regardless of what
type of diabetes they may have.
• These interventions include blood glucose
control, through a combination of diet, physical
activity and, if necessary, medication; control of
blood pressure and lipids to reduce
cardiovascular risk and other complications; and
regular screening for damage to the eyes,
kidneys and feet, to facilitate early treatment. 
Kasus Askep DM
Pasien, Ny. D seorang wanita berusia 60 tahun datang dengan keluhan kesemutan pada kedua tangan yang semakin
memberat. Pasien mengaku keluhan ini dirasakan sejak 6 bulan yang lalu dan dirasakan hilang timbul sepanjang hari.
Keluhan‐keluhan lain    seperti   sering merasa lemas, selalu merasa lapar dan haus, serta sering buang air kecil 
 menganggu aktivitas terutama saat istirahat pada malam hari. Keluhan ‐keluhan tersebut sudah dirasakan pasien sejak 1
tahun yang lalu. Pasien telah menderita kencing manis sejak 1 tahun yang lalu. Pasien berobat karena keluhan semakin
memberat dan dilakukan pemeriksaan gula darah sewaktu didapatkan lebih dari 300 mg/dl. Pasien diberikan obat penurun
gula darahnya dan diedukasi berupa rutin periksa gula darah serta pola makan yang dianjurkan bagi diabetes melitus.
Setelah itu, pasien tidak rutin memeriksakan gula darah dan kontrol mengenai penyakitnya. Pasien selama ini melakukan
kontrol penyakitnya di Puskesmas, namun pasien mengaku sudah 4 bulan tidak memeriksakan kadar gula darahnya. Pasien
mengaku jarang memeriksakan rutin kadar gula darahnya dan berobat ke puskesmas jika keluhan memberat. Pasien
mengaku lupa ketika ditanyakan nama obat anti diabetes yang pernah ia konsumsi. Pasien hanya mengingat obat anti
diabetes yang terakhir diminum sebanyak dua buah. Pola pengobatan pasien dan keluarganya adalah kuratif yaitu berobat
apabila telah sakit. Riwayat penyakit keluarga pasien tidak diketahui. Pasien memiliki kebiasaan makan makanan tinggi lemak
(gorengan dan cemilan) dan tidak menyukai makanan berserat seperti buah dan sayur. Anak pasien juga kerapkali telah
mengingatkan untuk menjaga pola makan terkait penyakit yang diderita ibunya, namun pasien tidak memperhatikan
himbauan tersebut dan masih memakan makanan apa yang ia mau. Pasien mengaku sering mengonsumsi kopi dengan tiga
sendok makan penuh gula pasir setiap pagi hari.   Pasien juga mengakui jarang melakukan kegiatan olahraga. Tinggi badan
pasien 150 cm, berat badan sebelum sakit DM ±60 kg, dan berat badan saat ini 45 kg. Riwayat merokok dan minum alkohol
disangkal oleh pasien. Dilakukan pemeriksaan fisik dan didapatkan keadaaan umum tampak sakit ringan, kesadaran compos
mentis, tekanan darah 110/70 mmHg, frekuensi nadi 88x/menit, frekuensi nafas, 20x/menit, suhu 36,5 o C, berat badan 45 kg,
tinggi badan 150 cm, dan IMT sebesar 20. Mata, telinga, hidung, kesan dalam batas normal. Leher, JVP tidak meningkat,
kesan dalam batas normal. Paru, gerak dada dan fremitus taktil simetris, tidak didapatkan ronkhi dan wheezing, kesan dalam
batas normal. Jantung, batas kanan jantung pada linea sternalis kanan, batas kiri jantung tepat pada linea midclavicula, ICS
5, kesan batas jantung normal. Abdomen, datar dan supel, tidak didapatkan organomegali ataupun ascites, kesan dalam
batas normal. Ekstremitas tidak terdapat edema, kesan dalam batas normal. Muskuloskeletal tidak didapatkan kelainan sendi,
rom dalam batas normal, kesan dalam batas normal. Status neurologis, reflek fisiologis normal. Reflek patologis tidak ada,
pemeriksaan motorik dan sensorik pasien tidak ada kelainan. Pemeriksaan Penunjang yang dilakukan yaitu gula darah
sewaktu sebesar 290 mg/dl. Pasien didiagnosa dengan DM Tipe 2. Pasien kemudian diberikan terapi farmakologis berupa
metformin tablet 2 x 500mg, Glibenclamide tablet 1 x 5mg, dan Vitamin B kompleks tablet 2 kali sehari. Tatalaksana
nonfarmakologis meliputi edukasi mengenai anjuran pola makan dan olahraga.

You might also like