Peran Ortu Dalam Mengasuh Anak Milenial Di Pesantren

You might also like

Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 27

Peran Orang Tua Mengasuh Anak

Milenial di Pesantren

Khoiruddin Bashori

0811267078
Characteristics of
the Millennial Learner

 Digital Literacy
 Experiential and Engaging
 Interactivity and Collaboration
 Immediacy, Connectivity, and
Communications
Skiba, D.J., Barton, A.J. (2006). Adapting your teaching
to accommodate the net generation of learners. Online
Journal of Issues in Nursing, 11(2). 
DIGITAL DIVIDE
iPad
Digital Literacy

 Image-Rich vs. Text


 Post course notes with relevant web links
 Direct students to discipline specific databases
 Course site could include notes, slides, 
webliography, and pertinent multimedia
 Hybrid courses
 Podcasting
 Image-rich text books and readings (CDs, DVDs)
Experiential and Engaging

 Construction of Knowledge
 Simulations (online, field experience,
in-class)
 Visualizations
 Case Analysis
 Fieldwork
 Blogging
 Interactive Web Environments
Interactivity and Collaboration

1. Learning is a social 3. Audio and Video


activity Conferencing
2. Collaborative 4. Classroom
Learning Online Response Devices
(Oncourse CL) (clickers)
– Wikis 5. Group work (small
– Discussion Forums teams, pairs,
– Chat presentations)
– Email 6. Class Discussion
– Group Space 7. Role Playing
Immediacy, Connectivity, and
Communications

24 x 7 x 365 World
1. Set expectations early 3. Consider ways to
about feedback and  use all three forms of 
communication communication
2. Online services – One-on-One
(gradebook, clinical – One-to-Many
scheduling,  – Many-to-Many
advising)
Balance

 Action  Reflection
 Visual  Text
 Social  Individual
 Process  Content
 Speed  Deliberation
 Peer-to-peer  Peer review

Oblinger, D. (2005, September/October). Learners, learning,


and technology. Educause Review, 67-75.
How to Motivate

 Provide personal recognition


 Create a positive school environment
 Praise work well done
 Encourage innovation
 Provide flexibility
 Encourage collaboration and involvement
Parenting style

INDULGENT AUTHORITATIVE

WARMTH
 Sangat sabar  Controlling  Hangat
 Tidak banyak aturan  Demanding  Perhatian
 Komunikatif  Aturan dikuatkan  Mendengarkan
 Tdk punya kemampuan dalam dgn akibat  Sabar
dari suatu perbuatan Demokratis
menjalankan aturan/menetapkan  Harapan tinggi  Menjelaskan aturan
pilihan sederhana

CONTROL

UN-INVOLVED/
AUTHORITARIAN
NEGLIGENT  Controlling
 Sibuk masalah pribadi  Hadiah bila patuh
 Terpaku pada pikiran sendiri  Tidak tanggap/peka
 Tidak tertarik hal2 emosional  Aturan jelas, konsekwensi
tidak jelas
Akibat ke anak
INDULGENT AUTHORITATIVE
 impulsive , tidak dewasa
 Gembira

WARMTH
 agresive, kontrol impuls rendah
 Percaya diri
 kemampuan rendah dlm
 Mampu mengendalikan diri
perhatian
 Kerjasama
 Tdk patuh
 Bersemangat
 Laki2 kelihatan lebih nyata,
 Bersahabat
umumnya ortu lebih membatasi
perempuan
CONTROL

UN-INVOLVED/ AUTHORITARIAN
NEGLIGENT  Pertentangan dalam diri
 Mudah marah
 Perhatian pd kelekatan  Tidak bahagia
 Tidak patuh  Tidak merasa aman
 Frustasi dlm level bawah  Tidak stabil
 Perilaku nakal  Cemas ,khawatir , gelisah
 Kurang pengendalian diri  Agresive
Sensitivitas

1. Kepekaan
a. Peka terhadap kebutuhan fisik dan psikologis anak
b. Peka terhadap masalah belajar dan hubungan sosial
anak
2. Kehangatan
a. Memberi cukup perhatian dan sentuhan kasih
sayang kepada anak
b. Peduli terhadap kebutuhan dan problematika anak
3. Responsivitas
a. Memberikan reaksi dengan cepat terhadap
kebutuhan dan permasalahan anak
b. Memberikan respons yang tepat terhadap kebutuhan
dan permasalahan anak
Kelekatan

1. Percaya
a. Percaya ortu memandang positif dirinya
b. Percaya kepada kebaikan hati ortu
2. Komunikasi
a. Intensitas komunikasi dengan ortu
b. Keterbukaan komunikasi dengan ortu
3. Kedekatan
a. Puas terhadap kualitas hubungan dengan ortu
b. Afiliasi dengan ortu
Speaker Vs Listener
Gaya Komunikasi

1. Agresif (Win-lose)
2. Asertif (Win-win)

Saya dan dinyatakan terus terang

(keinginan, pikiran, perasaan,…)

3. Pasif (Lose-win)
Karakter/Akhlak

Sifat yang tertanam dalam jiwa


yang mendorongnya melakukan
perbuatan, tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbangan
(Ibn Miskawaih)
Habit

Knowledge Desire

Habit

Skill
‫‪Fungsi Karakter‬‬

‫َع ْن َع ْب ِد هَّللا ِ ب ِْن َع ْم ٍرو أَ َّن َرسُو َل هَّللا ِ َ‬


‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه‬
‫َو َسلَّ َم قَا َل ‪ “ :‬أَ ْربَ ٌع إِ َذا ُك َّن فِي َك فَاَل َعلَ ْي َك َما فَاتَ َك ِمنْ‬
‫س ُن َخلِيقَ ٍة‬‫ث َو ُح ْ‬ ‫ق َح ِدي ٍ‬ ‫ال ُّد ْنيَا ِح ْفظُ أَ َمانَ ٍة َو ِ‬
‫ص ْد ُ‬
‫َو ِعفَّةٌ فِي طُعمة”‬
‫أخرجه اإلمام أحمد في ( مسنده ) ( ‪) 177 / 2‬‬
‫والبيهقي في ( الشعب ) ( ‪) 250 / 4‬‬
Karakter Muhammad saw

‫صلَّى اللَّ ُه‬ ِ َّ‫ول الل‬ ٍ ِ‫س بْ ِن مال‬


َ ‫ه‬ ُ ‫س‬
َُ ‫ر‬ ‫ن‬
َ ‫ا‬‫ك‬َ ‫ال‬
َ ‫ق‬
َ ‫ك‬ َ ِ َ‫…ع ْن أَن‬ َ 
‫َّاس َوَكا َن‬ِ ‫َج َو َد الن‬‫أ‬ ‫ن‬
َ ‫ا‬ ‫ك‬
َ‫و‬ ِ
‫َّاس‬ ‫ن‬‫ال‬ ‫ن‬ ‫س‬ ‫َح‬
‫أ‬ ‫م‬َّ
‫ل‬ ‫س‬‫و‬ ِ ‫َعلَي‬
‫ه‬
ْ َ ََ ْ َ ََ ْ
ِ ‫أَ ْش َج َع الن‬
‫َّاس‬
 … dari Anas bin Malik dia berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
adalah orang yang paling baik, paling
pemurah, dan paling berani.”
(Muslim: 4266)
Karakter Anak

Dermawa
Baik Hati Berani
n
Caranya ?

1. At-tarbiyah bil qudwah, Pendidikan dengan


keteladanan.
2. At-tarbiyah bil ‘adah, Pendidikan dengan
pembiasaan.
3. At-Tarbiyah bil mau’idhah, Pendidikan
dengan nasehat.
4. At-tarbiyah bil mulahadhah, Pendidikan
dengan pengawasan/memberikan perhatian.
5. At-tarbiyah bil ‘uqubah, Pendidikan dengan
memberikan hukuman (sanksi). (‘Ulwan)
Sesuaikan dengan Tahapan
Perkembangan

 La-’ibuhum ( < tk )
 Addibuhum ( sd )
 Ra-fiquhum ( smp > )
(Ali ra.)
Q.S. 2:129

Tilawah

Tazkiyah Ta’lim

Hikmah Kitabah
Lima Langkah

1. Tilawah, membaca fenomena


secara mendalam.

2. Ta’lim, berbagi manfaat dengan


mengajarkan yang sudah
diketahui kepada orang lain.
Lima Langkah

3. Kitabah, mebiasakan diri


menuliskan gagasan dan hasil
perenungan, dapat berupa
catatan harian, artikel, atau
buku.
Lima Langkah

4. Hikmah, mengambil pelajaran dari


setiap kejadian, critical reflection.
5. Tazkiyah, mensucikan hati. Jiwa
tidak terkotori oleh semua penyakit
hati seperti kufur, iri, dengki,
tamak, amarah, dendam, dan
permusuhan.  

You might also like