Professional Documents
Culture Documents
Kuliah Umum Pengembangan Bakeri Non Gluten
Kuliah Umum Pengembangan Bakeri Non Gluten
Kuliah Umum Pengembangan Bakeri Non Gluten
• Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, maka perlu dilakukan pre
treatmentepung yang akan mensubstitusi terigu
Sumber: Irmawati et al (2018)
2. MODIFIKASI TEPUNG ATAU PATI
Sumber: Muflihati et al. (2018)
3. PENAMBAHAN PENSTABIL (HIDROKOLOID)
Secara sederhana hidrokoloid dapat didefinisikan sebagai polimer larut air, mampu membentuk
koloid, dan mampu mengentalkan larutan atau membentuk gel dari larutan tersebut
4. PENGATURAN KOMPOSISI
pH
• stabilizer memiliki range pH optimal, Hidrokoloid memiliki range p
H yang luas. Methylcellulose dan hydroxypropil methylcellulose st
abil pada pH 3.0 – 11.0. pektin metoksil tinggi, hanya akan memb
entuk gel pada pH 2.5-3.8. kondisi asam dapat menyebabkan beb
erapa hidrokoloid mengendap dan kehilangan kemampuannya un
tuk menyerap air.
• Beberapa stabilizer memer
lukan ion (kalsium, magne
sium, kalium dan natrium)u
ntuk dapat membentuk ge
l.
Padatan terlarut
• Padatan terlarut dapat mengikat air dalam produk.
Pektin metoksil tinggi membutuhkan total padatan t
erlarut diatas 55% untuk dapat membentuk gel.
• Beberapa stabilizer dapat bersifat sinergis. Contoh, gum
xanthan dan locus bean gum digunakan pada rasio 1:1 d
apat menghasilkan gel yang termoreversible, tapi bila ma
sing-masing digunakan sendiri2, keduanya hanya dapat b
erperan sebagai thickening
Shear
Suhu
Suhu mempengaruhi
Pengadukan secara mekanis
stabilitasdapat
kelarutan
berpengaruh
stabilizer.terhadap
kappa karagenan,
stabilizer. membutuhkan
gum membutuhkansuhu pti
nggi (65-70oC)
engadukan cepat,
untuk
untuk
dapat
kelarutan
larut. Beberapa
sempurna.stabilizer
Pengadukan
yang lain,
konstan,
larut dalam
diperlukan
suhuagar
ruang.
stabili
zer
Jikatidak
suhumengendap. Emulsi
gelatinisasi tidak membutuhkan
tercapai, pengadukan
akan dihasilkan untuk
produk yangmenghasilkan
keruh, encercampuran
dan tidak ya
m
ng homogen, tetapi pengadukan berlebihan dapat membuat emulsi pecah
atang. Pemanasan terlalu lama dapat menyebabkan viskositas turun dan tekstur menjadi l
engket.
Cara aplikasi
Waktu
Lengthy
Pati umumnya
exposure
terlarut
to (adverse
dalam condition
air, membentuk
pH, high
suspensi
temperature
atau sluri.
and shear)
Gum sangat
can cause
terdispersi
a stabil
izer tomedium
pada campletely
kering
breakdown.
seperti gula
Namun,dan hidrokoloid
tepung. Tapimemerlukan
perlu diperhatikan
sejumlah
bilawaktu
diharuskan
tertentumela
unt
uk dapat
rutkan dalam
terhidrasi
minyak,
dengan
highbaik.
fructose corn syrup atau gliserin, ketiganya dapat coat the
gum, keeping the particle separated and allow hydration setelah penambahan fase air ke d
alam produk.
Mengubah Karakter Produk
• Tekstur
Viskositas
• Stabilizer yang
dapatberbeda,
meningkatkan
akan menghasilkan
viskositas atautekstur
kemampuan
yang berbeda.
produk untuk
Gel yang
mengalir.
dibentuk short atau brittle
• atau soft/ flowable.
Penggunaan Pati/ hidrokoloid
satu macam akan memberikan
stabilizer/gelling agent hanyapasty,
akan stingy, slippery single
menghasilkan atau chewy mouthfeel.
viscosity/gel Em
strengt
ulsifier
h, tapi gelling agent yang berbeda akan menghasilkan sifat-sifat yang berbeda/ tekstur yang berbeda, te
dapat meningkatkan persepsi oiliness. Binder selulosa dapat menghasilkan gritty texture. Dan r
kstur
usak/ tersebut,
deformnya tidak dapat
juga dihilangkanBila
berbeda-beda. daribeberapa
produk akhir yang dihasilkan
stabilizer/gelling agent dicampur, maka akan didap
atkan gel dengan ketahanan (untuk rusak) yang lebih baik, bila mendapatkan gaya yang sama.
Kenampakan
Flavor
Stabilizer dapat
Penambahan beberapa
berpengaruh
stabilizer,
terhadap
seprtiflavor.
gum guar
Beberapa
yang tidak
emulsifier,
dimurnikan,
bila digun
ak
akan
an menyebabkan
dalam jumlahkenampakan
yang tinggi dapat
produkmenyebabkan
yang haziness, off-flavor.
milkiness/keruh.
Pati akanmeni
Bebe
ngkatkan
rapa stabilizer
persepsi
dapat
rasa
memberikan
manis, tapikesan
juga mask
yang mengkilap.
flavor
White Sugar Brown Sugar Palm Sugar Coconut Sugar Sorbitol Powder Honey Powder Tanpa Gula
Kadar Air (%) 3.256581703 3.632899743 3.596207214 3.206970484 3.716799201 4.015472146 4.117211929
Kadar Abu (%) 1.63965511 1.692199554 1.887290645 2.224089252 1.559419681 1.893043738 2.111384207
Protein (%) 4.7659 4.16755 4.58705 3.9219 4.59885 3.85395 5.16045
Lipid (%) 30.31678747 31.68259857 30.32667036 38.45809356 31.2021089 30.43351151 38.50352566
Gula Reduksi (%) 2.1856 0.78935 1.51445 1.80925 0.8795 9.85335 0.59025
Total Gula 41.3231 34.34515 31.82355 32.74645 7.80845 25.50155 -
Akrilamida < 3,4 ppm < 3,4 ppm < 3,4 ppm < 3,4 ppm < 3,4 ppm < 3,4 ppm -
Hardness (g) 4619.25 2901 4956 1747 1086 5047.25 773.75
Springiness 1.3 1.45 1.4 1.3 1.45 1.4 0.65
Adhesion 0.215 0.05 0.1 0.05 0.08 0.05 0.11
Cohesiveness 0.035 0.065 0.04 0.035 0.09 0.02 0.025
L 66 62.33333333 46.33333333 45 74.66666667 67 74
a -17.33333333 -9.333333333 -3.666666667 -5.666666667 -18.33333333 -14.66666667 -22
b 62 59.33333333 47 41.66666667 71.33333333 59.33333333 71
PENGGUNAAN EMERGING TECHNOLOGY…??
?????
1. High Hydrostatic Pressure Technology
2. Pulsed Electric Field Technology
3. Supercritical Fluid Technology
4. Ultrasound Technology
5. Nano and Micro Particle Technology
PENGARUH HIDROKOLOID DAN JENIS GULA TERHADAP
KARAKTERISTIK ROTI TERSUBSTITUSI TEPUNG REBUNG
LATAR BELAKANG
Konsumsi besar,
kapasitas produk Import!!!
rendah
Perlakuan
Pendahuluan
HIDROKOLOID
• Roti merupakan produk pangan dengan bahan utama tepung terigu yang
ditambahkan dengan air, ragi roti, dan garam serta bahan tambahan
pembantu lain berupa gula, susu skim, telur dan bread improver.
• Kandungan gizi roti yang cukup lengkap utk melengkapi kebutuhan nutrisi
orang yang mengkonsumsinya, sehingga konsumsi roti meningkat setiap
tahun.
RANCANGAN PERCOBAAN
Pembuatan
Tepung
Rebung Pembuatan
Roti
Pengujian
Kimia
Roti
Pengujian
Fisik
Roti
RANCANGAN PERCOBAAN
• Pembuatan Tepung
Rebung
• Pembuatan Roti
ANALISIS DATA
Bulk
K.Air K.Abu K.Lemak Serat Kasar
Density***
Jumlah Bulk Density Tepung Rebung lebih rendah daripada Tepung Terigu dikarenakan tepung rebung
yang dihasilkan bersifat ringan dan berongga. Bulk Density rendah berarti bahan membutuhkan volume
yang besar untuk jumlah bahan yang sedikit.
Kadar Air
Coconut
- - 29,60±0,79cA 25,52±0,95abA 24,2 ±4,02aA
Sugar
Air yang terikat melalui ikatan hidrogen dengan gugus hidroksil dari hidrokoloid membentuk konformasi
double heliks sehingga membentuk struktur 3 dimensi, struktur inilah yang akan mempertahankan air,
selain itu sifat dari tepung rebung yang mampu menyerap air.
Kadar Abu
Coconut
- - 2,60±0,57 aA 2,59±0,00 aA 2,61±0,01 aA
Sugar
Gula memiliki kandungan mineral yaitu kalsium dan fosfor yang mengakibatkan kadar abu meningkat.
Penambahan tepung rebung juga mempengaruhi jumlah kadar abu roti, karena kandungan mineral
tepung rebung yang cukup tinggi.
Serat Kasar
Coconut
Sugar - - 15,08±0,35bB 14,49±0,01bB 16,13±0,53bB
Pada dasarnya tepung rebung memiliki komponen kandungan serat yang tinggi berupa hemiselulosa,
selulosa, dan lignin, disamping itu juga semakin tinggi konsentrasi hidrokoloid maka serat kasarnya
semakin meningkat.
Karbohidrat by Difference
Coconut
Sugar - - 46,65±0,62bB 51,73±0,44cB 50,57±5,09cB
Penambahan hidrokoloid dan jenis gula memiliki hasil yang tidak berpengaruh terhadap kadar karbohidrat
by difference. Menurut Chongtam, dkk. 2011 menyatakan bahwa rebung kaya akan nutrisi seperti protein,
karbohidrat, mineral dan beberapa vitamin.
Total Gula
Coconut
Sugar - - 20,86±0,15bB 28,93±1,4bB 28,48±0,34bB
Kandungan gula pada setiap faktor berbeda, kadar total gula white sugar lebih rendah daripada 3 faktor
jenis gula lainnya yang memiliki jumlah total gula yang tinggi.
Warna
Thanks
For
Attention