Professional Documents
Culture Documents
Guru Abad 21
Guru Abad 21
Guru Abad 21
Oleh :
DR. MIAN SIAHAAN, MM.
Teori P21 (The Partnership for 21st Century skills) yang
dikembangkan di Amerika untuk menghadapi abad ke-21
membantu guru mengintegrasikan keterampilan dalam
pengajaran mata pelajaran inti (Unesco, 2009).
Teachers
30% Student
characteristics
49%
Schools 7%
Home 7%
Peers 7%
Based on research by Professor John Hattie from the University of Auckland who used meta analysis to estimate the overall effect on
student achievement to the above factors
The effect of teachers accumulates: 4th graders of all abilities who have 3 years of
effective teachers in a row for the 5th, 6th and 7th grades will pass a 7th grade math test.
0
Low achievingMiddle achievinHgigh achieving All
Low achievingMiddle achievingHigh achieving All
Graph adapted from page 9 of “The Real Value of Teachers: Using New Information
About Teacher Effectiveness to Close the Achievement Gap” By Kevin Carey, in
Thinking K-16 3 (2). Copyright 2004 The Education Trust.
10
The effect of teachers accumulates: 4th graders of all abilities who have 3 years of effective
teachers in a row for the 5th, 6th and 7th grades will pass a 7th grade math test.
3 Effective Teachers
3 Ineffective Teachers
100 100 98 100
90
100 90 Nilai Siswa 89
90
80
80
70
Turun 42 poin
63
60
50 ketika diaja r
6 0
40
42
30
20
oleh guru 40
10
0 tidak baik
20
0
Low achievingMiddle achievinHgigh achieving All
Low achievingMiddle achievingHigh achieving All
Graph adapted from page 9 of “The Real Value of Teachers: Using New Information
About Teacher Effectiveness to Close the Achievement Gap” By Kevin Carey, in
Thinking K-16 3 (2). Copyright 2004 The Education Trust.
11
100th
percentile
After 3 years 90th percentile
with high quality
teachers
53 percentile
50th
point difference
percentile
After 3 years 37th percentile
of low quality
teachers
0th
percentile
Age 8 Age
11
8
21st century teacher
PPG dan 21st CENTURY
PROFESI mensyaratkan suatu kemampuan
intelektual, memiliki ilmu pengetahuan yang
khusus, mementingkan layanan di atas kepentingan
pribadi, dan tanggung jawab 24-jam setiap hari
The Alberta Teachers’ Association (ATA). 2011.
GURU adalah sebuah PROFESI,
70 75
65
2015
55
2014
47 19
Kualifikasi Akademik
Guru Profesional Guru wajib Kualifikasi akademik diperoleh melalui pendidikan tinggi
memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat program sarjana atau program diploma empat
pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki Pasal 9 UU14/2005 Guru & Dosen
kemampuan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional.
Pasal 8 UU14/2005 Guru & Dosen
20
1. Kompetensi Profesional Dasar
Meliputi penguasaan materi, psikologi pengajaran,
komunikasi dan kreatifitas.
2. Kompetensi refleksi dan tindakan kompetensi untuk
mengkaji kembali apa yang sudah diajarkan dan perbaikan
apa yang akan dilakukan untuk mendapatkan hasil yang
maksimal dari belajar mengajar berikutnya.
3. Kompetensi Pengembangan
Pengembangan pembelajaran dan profesional
a. Kompetensi dalam hal pengetahuan khusus dan teknologi (metode
pengajaran dan pendidikan, isi pendidikan kelas khusus, pengetahuan
umum pedagogis)
b. Kompetensi kerja pada tingkat kompetensi praktis (kegiatan kelas,
operasi sekolah, bimbingan siswa, manajemen kelas, dan
pengembangan praktek pendidikan)
c. Kemampuan di bidang kerjasama akademik-industri dan hubungan
dengan masyarakat setempat.
d. Kemampuan dalam partisipasi aktivitas penelitian untuk
meningkatkan spesialisasi mereka pada tingkat pengembangan diri
e. Kemampuan dari sudut pandang pengajaran yang sesuai profesional,
bakat dan memelihara sistem nilai-nilai kemanusiaan.
Tugas :
Buatkan Konsep Penelitian Tindakan Kelas berdasarkan
pengalaman pembelajaran dalam kelas yang saudara ampu
yang meliputi :
1.Pendahuluan
2.Tinjauan Literatur
3.Metodogi
4.Hasil dan Pembahasan
KURIKULUM 2013 adalah sebagai panduan guru untuk
mengimplementasikan pembelajaran sesuai dengan
karakteristik Kecakapan Abad-21 dan Mewujudkan Profesi
Guru seutuhnya
Ide Kurikulum 2013
26
PANCASILA
Pembelaja Pendidika
ran Aktif n
Keluarga
Muatan
Lokal
27
Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
1 2 3
Dicapai melalui Intrakurikuler dan Kokurikuler, ekstrakurikuler, dan budaya sekolah didukung dengan
bahan ajar dalam bentuk fisik dan digital, serta sarana prasarana.
29
KARAKTER SEBAGAI POROS
PENDIDIKAN
Nawacita 8:
Melakukan Revolusi Karakter Bangsa
Membangun pendidikan kewarganegaraan
(sejarah pembentukan bangsa, nilai-nilai
patriotisme dan cinta Tanah Air, semangat bela
negara dan budi pekerti)
Penataan kembali kurikulum pendidikan nasional
Mengevaluasi model penyeragaman dalam sistem
pendidikan nasional
Jaminan hidup yang memadai bagi para guru
khususnya di daerah terpencil
Memperbesar akses warga miskin untuk
mendapatkan pendidikan
“Gerakan Penguatan
Pendidikan Karakter sebagai
fondasi dan ruh utama
pendidikan.”
30
PENGEMBANGAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN
Religius
Jujur
Toleransi
Disiplin
(Etika) Kerja Keras
Kreatif
Mandiri
Demokratis
Rasa Ingin Tahu
Semangat Kebangsaan
Cinta Tanah Air
(Kinestetika) (Literasi) Menghargai Prestasi
Bersahabat/Komunikatif
Cinta Damai
Gemar Membaca
Peduli Lingkungan
Peduli Sosial
(Estetika) Tanggung Jawab
(dan lain-lain)
• Populasi 237,64 juta jiwa (BPS, 2010). • Peringkat Indeks Daya Saing Global: 41 • Kekerasan, 1000 kasus sepanjang Tahun
• Jumlah etnis di Indonesia 1340 etnik dari Sabang dari 138 Negara (WEF, 2016) 2016 (KPAI)
sampai Merauke (BPPB, 2016). • Indeks Persepsi Korupsi Indonesia, • Intoleransi, Radikalisme/Terorisme
• Jumlah sekolah 297.368, Guru 3.439.794, Siswa Separatisme
peringkat ke-88 (Transparency •
49.186.235 (PDSPK, 2016). International, 2015), naik dari tahun • Narkoba/Perang Candu, 5,1 juta pengguna,
• Jumlah siswa TK 4.495.432, SLB 118.079, SD
2014 yang berada di peringkat 107 15.000 meninggal setiap tahun (BNN, 2016)
25.885.053, SMP 10.040.277, SMA 4.312.407 dan • Penduduk miskin 10,86% sebesar 28,01 • Pornografi dan Cyber Crime, 1.111 kasus
SMK 4.334.987 (PDSPK, 2016). juta jiwa (BPS, 2016), turun dari tahun tahun 2011-2015 (KPAI), 767 ribu situs
• Jumlah bahasa daerah 646 dan suku bangsa 1.340
2015 yang berjumlah 11,22% sebesar Pornografi diblokir Kemenkominfo selama
kelompok etnik (BPPB, 2017). 28,59 juta jiwa. tahun 2016
• Indeks Pembangunan Manusia: 110 (UNDP, 2015) • Penyimpangan Seksual, 119 komunitas
• Pertumbuhan ekonomi sebesar 4,8% -
• Keberagaman kondisi sekolah 5,18% (BBC, 2016) LGBT di Indonesia (UNDP, 2014)
• Indeks Kebahagiaan: survei BPS tahun
• Krisis Kepribadian Bangsa dan Melemahnya
Akredita A B C Belum
Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
si 2014 sebesar 68,28 pada skala 0-100,
SD 15,5% 50,2% 15,5% 18,9% Indeks Kebahagiaan Dunia peringkat 79
dari 157 negara (PBB, 2016).
SMP 25,3% 32,5% 11,9% 30,3%
4
Pemahaman LITERASI secara umum:
“Literasi adalah kemampuan individu untuk menggunakan
segenap potensi dan skill yang dimiliki dalam hidupnya.”
(Education Development Center)
Tujuan LITERASI:
Untuk menciptakan individu yang mampu
menerapkan keahlian yang dimilikinya dalam
hidup
Literasi Bahasa
Literasi Numerasi
Literasi Sains
Literasi Digital
Literasi Finansial
Literasi Budaya dan Kewarganegaraan
(World Economic Forum, 2015)
DEFINISI INDIKATOR
SEKOLAH
1Kemampuan membaca dan - Skor PISA literasi membaca
- Skor PIRLS literasi membaca
menulis - Rata-rata nilai UN Bahasa Indonesia
2Kualitas atau kemampuan melek - Rata-rata skor UKG Guru Bahasa Indonesia
huruf/aksara yang di dalamnya
meliputi kemampuan membaca KELUARGA
dan menulis Jumlah bahan bacaan literasi bahasa yang dimiliki
setiap keluarga
3Kemampuan dalam mengolah
dan memahami informasi saat
MASYARAKAT
melakukan proses membaca dan - Angka melek aksara
menulis. - Publikasi buku per tahun
DEFINISI INDIKATOR
MASYARAKAT
Jumlah penduduk Indonesia yang menguasai bahasa dan seni
budaya daerah masing-masing
Angka partisipasi dalam pemilu
Taksonomi
KURIKULUM 2013
Evaluasi Mencipta Naturalisasi
Sintesis Menyaji
Artikulasi
Analisis Mencoba
Mencipta
Mengkarakterisasi
Presisi
Penerapan Mengevaluasi Menalar
Mengorganisir
Pemahaman Menanya Manipulasi
Menganalisis
Menghargai
Pengetahuan Mengamati Meniru
Menerapkan
Mengingat Menerima
Afektif
Anderson 41
RANAH KOGNITIF
Mengingat Memahami Mengaplikasikan Menganalisis Mengevaluasi Mencipta
(remember) (Understad) Apply) (Analyze) (Evaluate) (Create)
Mengutip Memperkirakan Menegaskan Memecahkan Membandingkan Mengumpulkan
Menebitkan Menceritajan Menentukan Menegaskan Menilai Mengatur
Menjelaskan Merinci Menerapkan Meganalisis Mengarahkan Erancang
Memasagkan Megubah Memodifikasi Menimpulkan Mengukur Membuat
Membaca Memperluas Membangun Menjelajah Meangkum Merearasi
Menamai Menjabarkan Mencegah Mengaitkan Mendukung Memperjelas
Meninjau Mnconthkan Melatih Mentransfer Memilih Mengarang
Mentabulasi Mengemukakan Menyelidiki Mengedit Memproyeksikan Menyususn
Memberi kode Menggali Memproses Menemukan Mengkritik Mengode
Menulis Mengubah Memecahkan Menyeleksi Mengarahkan Mengkombinasikan
Menytakan Menghitung Melakukan Mengoreksi Memutukan Memfasilitasi
Menunjukkan Menguraikan Mensimulasikan Mendeteksi Memisahkan Mengkonstruksi
Mendaftar Mempertahankan Mengurutkan Menelaah menimbang Merumuskan
Menggambar Mngartikan Membiasakan Mengukur Menghubungkan
Membilang Menerangkan Mengklasifikasi Membangunkan Menciptakan
Mengidentifikasi Menafsirkan Menyesuaikan Merasionalkan menampilkan
Menghafal Memprediksi Menjalankan Mendiagnosis
Mencatat Melaporkan Mengoperasikan Memfokuskan
Meniru membedakan Meramalkan Memadukan
RANAH AFEKTIF
A1 A2 A3 A4 A5
Menerima Merspon Menghargai Mngorganisaik Karakterisasi
an Menurut Nilai