Professional Documents
Culture Documents
KHUTBAH 'IDUL ADHA (Pandemi)
KHUTBAH 'IDUL ADHA (Pandemi)
Disampaikan oleh:
Ustadz Arief Hartono, S.Th.I,M.Pd.I
MOTTO
Pembelajar/Pencari Ilmu Syar`i sampai mati.
Jauhi Debat, Ghibah, Bully, Nyinyir dan Cela di Alam Nyata & Maya
( Media Sosial)
السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته •
لح ْم ُد.ْا اَهلل اَ ْكبر اَهلل اَ ْكبر ،اَل اِ ٰلهَ اِاَّل اهلل واهلل اَ ْكبر،اَهلل اَ ْكبر ولِ ٰلّ ِ
ه •
َ ُ َ ُ َُ ُ َُ َ ُ َُ ُ َُ
تتم الصالحات ,و الحمدهلل الذي بفضله الحمدهلل ,الحمدهلل الذي بنعمته ّ •
تتحق ق الغايات ,والحمدهلل الذي بطاعت ه تنزي ل ال بركات الحدهلل الذي
كماخلقتنا والحمد هلل كما رزقتنا والحمدهلل كماهديتنا
اللهم لك الحمد حتّى ترضى ولك الحمد اذا رضيت ولك الحمد بعد الرضى ّ •
فيهن ,ولك الحمد أنت قيّم اللهم لك الحمد أنت نور السموات واألرض ومن ّ َ •
الحق والجنّة
الحق ونبيّ ك ّ فيهن ,ولك الحمد أنت ّ السموات واألرض ومن ّ
محمدا
الح ّق والنّار الح ّق ,أشهد أن ال إله إالّ اهلل وحده الشريك له وأشهد أ ّن ّ
عبده ورسوله .
محم د ص لّى اهلل عليه وسلّم نبي الكريم ّ صل وس لّم وبارك وأنعم علي ّ اللهم ّ ّ •
وعلى أله وأصحابه أجمعين ...أمابعد :
إِنَّا:الى فِي كِتَابِ ِه الْ َك ِريْ ِم
َ عَ ت
َ اهلل
ُ ال
َ ق
َ دْ ق
َ ف
َ اتِ اعَ َّ• فيَا أ َُّي َها النَّاس َّات ُقوا اهللَ َت َعالَى بِِف ْع ِل الط
ُ
ك ُه َو اأْل َْبَت ُر َ ِّص ِّل لَِرب
َ َ إِ َّن َشانِئ.ك َوانْ َح ْر َ َأَ ْعطَْين
َ َ ف.اك الْ َك ْوَث َر
• Jamaah shalat Idul Adha hadâkumullâh
• Hari raya kurban atau biasa kita sebut Idul Adha yang
kita peringati tiap tahun tak bisa terlepas dari kisah
Nabi Ibrahim sebagaimana terekam dalam Surat ash-
Shaffat ayat 99-111.
• Meskipun, praktik kurban sebenarnya sudah
dilaksanakan putra Nabi Adam yakni Qabil dan Habil.
Diceritakan bahwa kurban yang diterima adalah kurban
Habil bukan Qabil. Itu pun bukan daging atau darah
yang Allah terima namun ketulusan hati dan ketakwaan
dari si pemberi kurban.
•
الت ْق َوى ِم ْن ُك ْم
َّ ُوم َها َوال ِد َما ُؤ َها َولَ ِك ْن َينَالُه
ُ ال اللَّهَ لُ ُح
َ َ• لَ ْن َين
•
Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai
(keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. (Al-
Hajj: 37)
• Kendati sejarah kurban sudah berlangsung sejak generasi pertama umat
manusia, namun syariat ibadah kurban dimulai dari cerita perintah Allah
kepada Nabi Ibrahim untuk menyembelih anak kesayangannya, Ismail
(‘alaihissalâm).
• Seorang anak yang ia idam-idamkan bertahun-tahun karena istrinya sekian
lama mandul. Dalam Surat ash-Shaffat dijelaskan bahwa semula Nabi Ibrahim
berdoa:
.ين ِ ِالصال
ح ن ِ ب هب لِي
م
َ َّ َ ْ َ ِّ • َر
• “Ya Rabbku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-
orang yang shalih.” Allah lalu memberi kabar gembira dengan anugerah
kelahiran seorang anak yang amat cerdas dan sabar (ghulâm halîm).
• Hanya saja, ketika anak itu menginjak dewasa, Nabi
Ibrahim diuji dengan sebuah mimpi. Ia berkata,
"Wahai anakku, dalam tidur aku bermimpi berupa
wahyu dari Allah yang meminta aku untuk
menyembelihmu. Bagaimana pendapat kamu?"
Anak yang saleh itu menjawab, "Wahai bapakku,
laksanakanlah perintah Tuhanmu. Insya Allah kamu
akan dapati aku termasuk orang-orang yang sabar."
• Tatkala sang bapak dan anak pasrah kepada
ketentuan Allah, Ibrâhîm pun membawa anaknya ke
suatu tumpukan pasir. Lalu Ibrâhîm membaringkan
Ismail dengan posisi pelipis di atas tanah dan siap
disembelih.
• Jamaah shalat Idul Adha hadâkumullâh,
Mereka dilahirkan dari satu bapak, yakni Nabi Adam ‘alaihissalâm. Seluruh
manusia ibarat satu tubuh yang diciptakan Allah dalam kemuliaan. Karena
itu membunuh atau menyakiti satu manusia ibarat membunuh manusia atau
menyakiti manusia secara keseluruhan. Larangan mengorbankan manusia
sebetulnya penegasan kembali tentang luhurnya kemanusiaan di mata Islam
dan karenanya mesti dijamin hak-haknya.
• Pelajaran ketiga yang bisa kita ambil adalah tentang hakikat
pengorbanan.
• Sedekah daging hewan kurban hanyalah simbol dari makna korban yang
sejatinya sangat luas, meliputi pengorbanan dalam wujud harta benda,
tenaga, pikiran, waktu, dan lain sebagainya. Pengorbanan merupakan
manifestasi dari kesadaran kita sebagai makhluk sosial.