Professional Documents
Culture Documents
Tatalaksana Hipoksemia Akut Covid
Tatalaksana Hipoksemia Akut Covid
Tatalaksana Hipoksemia Akut Covid
Erwin Pradian
Sebastiaan Dhont, Eric Derom, Eva Van Braeckel, Pieter Depuydt, Bart N. Lambrecht: The pathophysiology of ‘happy’ hypoxemia in COVID-19; Respiratory Research
volume 21, Article number: 198 (2020)
Tanda-Tanda Gagal Napas (klasik)
Tanda-Tanda Gagal Napas (klasik)
1. Hyun Joo Kim, Takashi Asai, High-flow nasal oxygenation for anesthetic management, Korean Journal of Anesthesiology 2019; 72(6) : 527-547
2. Putu Andrika, Pande Made Andikajaya, Terapi oksigen pada penyakit respirasi, PKB Ilmu penyakit paru,2017
Mengapa menggunakan HFNC?
• Awalnya:
• HFNC dihindari karena resiko aerosol pada covid-19.
• SSC Covid 2019: Weak recommendation with low level of evidence.
• Digunakan karena keterbatasan jumlah ventilator.
• Saat ini:
• Pilihan mengurangi kebutuhan intubasi, menurunkan LOS dan mortalitas di
ICU.
• Patofisiologi Covid: Compliance paru tidak terlalu buruk dan adanya resiko
thrombus (mikro emboli).
(HFNC)
Non Invasive Ventilation (NIV)
Definisi:
Upaya memberikan bantuan respirasi secara mekanik tanpa melibatkan
penggunaan alat bantu nafas yang invasif (ET, TT)
Tujuan
1. Memperbaiki pertukaran gas disamping pemberian suplementasi oksigen
2. Mengatasi auto-PEEP
3. Menurunkan beban pernafasan (WOB)
4. Menghindari penggunaan alat bantu nafas infasif
5. Menghindari potensi komplikasi terkait instrumentasi jalan nafas secara
invasif
Non Invasif Ventilation (NIV)
Helmet
Nose and
Mouth mask
Memperbaiki ventilasi perfusi (SHUNT) Tatalaksana SARI COVID 19, maret 2020
SSC; guideline for management adult COVID 2019
Decision Intubasi & Mechanical
Ventilation
• Timing — Timing of intubation is challenging.
• Fatique, peningkatan work of breathing.
• Hypercapnia atau pH < 7.15 - 7.2 dari AGD
• ROX index dengan bantuan terapi oksigen lanjutan:
• < 2.8 selama 2 jam
• < 3.47 selama 6 jam
• < 3.8 selama 12 jam.
• Penurunan mental status.
• Hemodinamik tidak stabil.
• Multi Organ Failure.
Pedoman Tatalaksana COVID-19; Kemkes Agustus 2020
KESIMPULAN
• Terdapat 2 tipe ARDS pada covid-19 ini, yaitu tipe L (Low elastance)
dan Tipe H (High elastance) dimana kedua tipe ini adalah merupakan
kondisi dari perjalanan penyakit Covid itu sendiri.
• Tipe L merupakan tipe awal ARDS pada Covid dimana gangguan
utama yang terjadi adalah hipoksemia dengan compliance paru yang
sedikit menurun, sedangkan Tipe H merupakan lanjutan perjalanan
penyakit ARDS pada covid dimana selain hipoksemia juga disertai
compliance paru yang sangat menurun.
• High Flow Nasal Canule dan NIV dapat diberikan pada tipe L dengan
hasil yang cukup baik.
KESIMPULAN
• Decision untuk intubasi merupakan hal yang challenging.
• Jangan menunda intubasi dan pemberian ventilator mekanik apabila
ditemukan kondisi:
• Fatique
• Hypercapnia atau pH < 7.15 - 7.2 dari AGD
• Penurunan mental status.
• Hemodinamik tidak stabil.
• Multi Organ Failure.
KESIMPULAN
• Insidensi Covid 80% merupakan tanpa gejala – ringan, 15% moderat-
severe, 5% severe –kritis.
• Apabila ada sistem monitoring pasien covid yang melakukan isoman,
perawatan dengan terapi standar dan ‘adjuvant’ pada kasus
moderate-severe di rs non rujukan diharapkan dapat mengurangi
beban perawatan pasien covid di rs rujukan dengan tujuan akhir
dapat mengurangi mortalitas akibat penyakit covid ini.
TERIMA KASIH