Download as ppt, pdf, or txt
Download as ppt, pdf, or txt
You are on page 1of 31

KOMUNIKASI DIGITAL

TEKNIK ELEKTRO
STT PLN
Perkembangan Teknologi Telekomunikasi
KOMUNIKASI ELEKTRONIK
E le c tr ic a l C o m m u n ic a tio n S y s te m s

S ig n a ls S y s te m s

D is c r e te C o n tin u o u s A n a lo g D ig ita l
D ig ita l C o m m T r a n s c e iv e r

P r o b a b ility P o w e r & E n e r g y S ig n a ls AM Baseband Bandpass


S w itc h in g M o d u la to r CODEC M ODEM
E n v e lo p D e te c to r

In fo r m a tio n C o n tin u o u s F o u r ie r T r a n s fo r m D S B -S C
P r o d u c t M o d u la to r S o u r c e E n c o d in g ASK
C o h e r e n t D e te c to r H u ffm a n c o d e s PSK
C o s ta s L o o p FSK

E n tr o p y D is c r e te F o u rie r T r a n s fo r m SSB E r r o r -c o n tr o l E n c o d in g BPSK


W e a v e r 's M e t h o d H a m m in g C o d e s
P h a s in g M e th o d
F r e q u e n c y M e th o d
S a m p lin g Q PSK
C h a n n e l C a p a c ity B a s e b a n d a n d B a n d p a s s S ig n a ls F r e q u e n c y & P h a s e M o d u la tio n PAM
N a r r o w b a n d /W id e b a n d
V C O & S lo p e D e te c to r
PLL Q u a n tiz a tio n M -a ry P S K
PCM
C o m p le x E n v e lo p e

L in e E n c o d in g QAM

G a u s s ia n N o is e & S N R
T im e D iv is io n M u x
T 1 (D S 1 ) S ta n d a r d s

R a n d o m V a r ia b le s P a c k e t S w itc h in g
N o is e C a lc u la tio n s E th e r n e t
IS O 7 -L a y e r P r o to c o l
KOMUNIKASI DIGITAL
Beberapa Milestones
 Claude Shannon, 1948

 X.25 (Telephony)

 IEEE 802.3 (Ethernet)

 ARPANET, 1969

 IEEE 802.5 (FDDI)

 ISO-OSI 7-layer Network Reference Model

 CDMA

 GSM

 VOIP

 SIP
KOMUNIKASI WIRELESS
TEKNOLOGI FEATURES
1-G AMPS Advanced Mobile -Pelayanan suara analog
Phone Service - Tanpa pelayanan data
Akhir 1970, awal 1980

2-G CDMA Code Division Pelayanan suara digital


Multiple Access - 9.6K s/d 14.4K bit/sec.
1990
TDMA Time Division - CDMA, TDMA dan PDC
Multiple Access hanya memberikan trans-
Evolusi

GSM Global System for misi data satu arah saja.


Mobile Communications - Memperkaya featur
PDC Personal digital panggilan, mis: caller ID
cellular - Koneksi tidak selalu
tersedia untuk data.

3-G W-CDMA Wide-band Code - Kualitas suara superior


Division Multiple Access - Sampai 2M bit/sec.
>2000
CDMA-2000 Based on the always-on data
Interim Standard-95 - Broadband data services
CDMA standard seperti: video dan
TD-SCDMA Time-division multimedia
synchronous CDMA - Enhanced roaming
A View of 4G
• Domain of 4G extends beyond 1G, 2G, and 3G
• > 2 Mbps in a wide-area mobile system (> 20 Mbps peak)
• Could coexist with 2G and 3G
• 4G is not necessarily defined by the bit rate, but by a significant
advance in system capability beyond what can be achieved with 3G

Coverage
Area,
Mobility

Macrocell,
High Mobility

Microcell, 2G
Limited Mobility 3G 4G
P-MP (LMDS)
WLAN Milli-wave LAN
Fixed Access

Data Rate
64kbps 2Mbps 200Mbps
3
KOMUNIKASI DIGITAL

 Sinyal digital: apabila sekelompok terbatas nilai-


nilai diskrit digunakan untuk merepresentasikan
informasi.
 Ini berbeda dari modulasi pulsa, dimana meskipun
menggunakan nilai-nilai diskrit dari sinyal informasi
tetapi sinyal dapat mempunyai nilai yang mana
saja didalam daerah sinyal yang kontinyu.
 Dalam sistem biner hanya digunakan dua digit,
yaitu 0 dan 1.
Contoh Sinyal Analog

Contoh Sinyal Digital

01001101100011010001111
Transmisi Bit

BASEBAND

BANDPASS
Keunggulan Sistem Komunikasi Digital
 Seluruh sumber-sumber informasi dapat diubah kedalam
suatu format digital (simbol-simbol, digit-digit biner). Ini
memungkinkan sejumlah sumber-sumber yang jenisnya
berbeda untuk dimultipleksikan dan ditransmisikan melalui
suatu kanal komunikasi tunggal.
 Lebih Luwes menggabungkan sinyal digital dengan TDM
dari pada sinyal analog dengan FDM.
 Reliabilitas yang sangat baik dapat dengan mudah
diperoleh menggunakan sistem komunikasi digital.
 Jaringan komputer dapat direalisasikan karena simbol-
simbol digital dapat dikelompokkan kedalam suatu paket,
dan kemudian ditransmisikan melalui jaringan.
 Rangkaian digital tidak mudah terpengaruh interferensi dan
distorsi, lebih luwes dan dapat dibuat dengan harga murah.
DEGRADASI DAN REGENERASI PULSA

Perubahan bentuk pulsa digital biner yang merambat


sepanjang saluran transmisi disebabkan oleh :
1. Akibat distorsi pada rangkaian dan saluran transmisi.
2. Gangguan derau listrik dan interferensi.
Transmitted 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0
Data

Signal

Noise

Signal plus
Noise

Sampling
Times
Received Data 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0

Original Data 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0

Bit in error Bit in error


Paradigma Komunikasi Digital

Circuit Switching

Demultiplexer
Multiplexer
Message 1 Message 1

Message 2 1 2 3 S 1 2 2 3 S Message 2

Message 3 Message 3
Sync bits

Packet Switching Header


bits
H 1 H 3
Depacket
Packetizing

Message 1
Message 1 H 2 -izing
H 3 H 1 Depacket Message 2
Message 2
H 2 H 3 -izing
Message 3 H 1 Depacket
Message 3
H 2 -izing
Transmisi Bit
Suatu sinyal digital biner akan terdiri dari serentetan bit-bit
yang harus direpresentasikan oleh sebuah bentuk gelombang
tegangan atau arus.

Huruf G dalam kode ASCII: 1000111


Gelombang
0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1
+V sinkron
unipolar
0

Start synchronization Parity check Stop synchronization

+V Gelombang
0 sinkron
bipolar
-V
Keterangan
 Transmisi unipolar sebenarnya adalah merupakan
pemborosan daya, karena suatu komponen dc (kira-kira
sebesar V/2) turut dikirimkan, sedangkan ini tidak
menambah apapun terhadap isi informasi dari sinyal.
 Komponen dc ini dapat dihilangkan dengan mengguna-kan
transmisi bipolar, dimana bit 1 dikirim sebagai pulsa +V dan
bit 0 debagai pulsa –V.
 Bentuk gelombang pulsa ini adalah kontinyu dalam waktu.
 Dua parameter penting dalam transmisi digital: laju
pengiriman sinyal (signalling rate) dan kemungkinan
kesalahan (error probability).
Laju Pengiriman Sinyal
1
Laju pengiriman sinyal : r
τ
dimana: r = laju pengiriman sinyal (bit/dtk)
 = waktu untuk memancarkan satu bit

Perioda gelombang persegi: T = 2,


komponen spektrum frekuensi dasar: f0= 1/2= r/2.
Menurut Kriteria Nyquist Baseband channel :
r
B
2
dimana: r = laju pengiriman sinyal (bit/dtk)
Filter Pembatas Lebar Jalur

Masukkan berupa gelombang pesegi dan pulsa


menjadi keluaran bentuk sinusoida.
Spektrum keluaran untuk sebuah pulsa tunggal:
Vo(f) = HT(f).HCH(f).HR(f).Vi(f)
dimana: HT(f) = filter pemancar
HCH(f)= filter saluran
HR(f) = filter penerima

Vi(f) HT(f) HCH(f) HR(f) Vo(f)


Fungsi Rolloff
 Filter penerima dapat diatur untuk mengatur bentuk
akhir dari spektrum keluaran (filter adaptif) yang juga
disebut filter penyama (equalizer).
 Suatu fungsi teoritis yang banyak digunakan dalam
praktek sebagai model untuk Vo(f) ialah fungsi “rolloff”
kosinus yang ditinggikan.

 π(f  f1 ) 
Vo (f)  1  cos
1
2

 (B  f1 ) 
Respons frekuensi rolloff
sinus yang ditinggikan

Bentuk gelombang pulsa


keluaran yang dihasilkan

Bentuk gelombang keluaran


Pulsa + dan - yang ditambahkan
untuk sinyal biner 100100
 Frekuensi fo dimana respons yang dinormalkan jatuh
ke 0,5 harus dibuat sama denga r/2 untuk
menghindari terjadinya ISI (intersymbol interference).
 Lebar jalur B dipilih diantara fo dan 2fo.
 Faktor rolloff  untuk respons didefinisikan sebagai:
B  f0
ρ
f0
Frekuensi fo jatuh diantara f1 dan B, jadi:
fo = (f1 + B)/2
B = (1 + ) r/2
f1 = (1 – ) r/2
Soal
Sebuah transmisi sinkron polar berlangsung dengan laju
64 kb/s. Berapakan lebar jalur minimum teoritis yang
dibutuhkan untuk memancarkan sinyal ini ?.
Spektrum keluaran dari sistem adalah sebuah fungsi
rolloff kosinus yang ditinggikan dengan faktor rolloff
sebesar 0,25. Hitunglah lebar jalurnya ?.

Jawab
(a) Lebar jalur minimun teoritis:
B = r/2 = 64/2 = 32 kHz.
(b) Lebar jalur:
B = (1 + ) r/2 = (1 + 0,25) 32 kHz = 40 kHz
Peluang Kesalahan
Untuk transmisi sinkron bipolar, noise dapat mendorong
sebuah bit 0 (-V) dengan tegangan negatif menjadi
positif, demikian pula sebaliknya.

Jumlah kesalahan rata-rata = m x Peluang kesalahan


dengan: m adalah panjang dalam bit
Peluang kesalahan

Perbandingan
antara amplitudo
sinyal terhadap
tegangan derau
Deviasi standar
σ  Jumlah kesalahan rata - rata
Daerah penyimpangan = rata-rata ± 2
Soal:
Suatu transmisi digital dengan panjang 109 bit, sudah
diperiksa memiliki peluang kesalahan 10-5. Hitunglah
jumlah kesalahan rata-rata dan daerah terjadinya peluang
kesalahan yang cukup besar.
Jawab:
Jumlah kesalahan rata-rata = 109 x 10-5 = 10.000 bit
Deviasi standar: σ  10000  100
Daerah penyimpangan = 10.000  200 bit
Peluang kesalahan maksimum = 10.200 bit
Kapasitas Saluran
Kapasitas Saluran (Theorema Shannon-Hartley)

 S
C  B log 2 1  
 N
dengan: B = bandwidth
S/N = perbandingan daya sinyal thd. noise

Soal
Saluran telepon memiliki bandwidth 3400 Hz. Hitung
kapasitas saluran tersebut jika S/N adalah 1023.
Jawab
C = 3400 x log2(1 + 1023) = 3400 x 10 = 34 kb/s
KESIMPULAN
KEUNTUNGAN DCS (Sistem Komunikasi Digital)
 Hanya ada dua bentuk gelombang yang ditransmisikan

oleh modulator.
 Sinyal digital sangat mudah untuk dibangkitkan

kembali atau dikelompokkan dalam bentuk paket untuk


ditransmisikan melalui suatu jaringan.
KERUGIANNYA
 Format digital untuk mengkomunikasikan informasi

yang sama membutuhkan saluran dengan bandwidth


yang lebih besar dibandingkan format analog.
 Sinkronisasi sangat penting. Tanpa sinkronisasi pada

setiap tingkatan, un-format block informasi akan


menjadi sampah (tidak berguna).

You might also like