Professional Documents
Culture Documents
Fruits in Qur'an and Its Tradisional Process: Kelompok 3
Fruits in Qur'an and Its Tradisional Process: Kelompok 3
Kelompok 3 :
Alifiah Alfaniah Alfattah Putri
Chalifatul Ashilah
Diva Almira Cahyarani
OUR POOR QUALITY FOOD SECURITY -
ranked 71st out of 113 countries by The Economist
in 2016 - may be the result of mistakes in the
composition of our staple food ingredients.
So far, we've concentrated too much on serelia
staples like imported rice and wheat, followed by a
few varieties of tubers like cassava and a small
flour extract like sago.
77
Introduction
Jawab:
Dari defenisi wine, wine adalah minuman beralkohol yang dihasilkan dari fermentasi buah
anggur yang dituang ke dalam tong kayu oak dan diberi ragi biasa disebut yeast) untuk
mendapatkan kadar alkohol yang diinginkan. Komponen wine terdiri dari daging buah anggur,
kulit buah anggur, biji anggur, dan batang anggur. Jadi hanya buah anggur yang dapat dijadikan
wine.
Wine tanpa alkohol ada, dengan merk Espora dan diklaim halal dan bersertifikat halal. Menurut
pemasarnya, wine Espora dibuat melalui proses fermantasi yang sama seperti proses
pembuatan wine pada umumnya. Namun, yang membuat Espora ini berbeda dan tidak
mengandung alkohol, yaitu waktu yang diperlukan dalam melakukan fermentasi. Karena
semakin lama di fermentasi, semakin banyak alkohol yang terkandung pada wine. Jadi yang
disaring hanya sari buah yang ada pada anggur.Wine jenis ini memungkinkan dinikmati
vegetarian dan orang sensitif terhadap alkohol. Selain itu, wine non alkohol ini rendah gula.
Sebab, anggur sebagai bahan baku wine dipetik saat masih muda. Makin matang anggur, kadar
gulanya makin banyak.Secara tekstur, wine non alkohol memang tidak sepekat wine pada
umumnya. Teksturnya sangat ringan dengan aroma yang tidak menyengat.
Pertanyaan dari Nurul Inayah (kelompok 4)
Sejauh yang saya tahu, ada banyak anggur yang berbeda panjang penyimpanan
yang berbeda, semakin lama disimpan maka rasanya semakin baik, mengapa
demikian? apa isinya dan bagaimana hal itu dapat mengubah rasa anggur.
Jawab:
Tentu saja dengan teknik penyimpanan yang baik dimana dilakukan pengendalian
suhu, kelembapan, dan kondisi-kondisi lainnya selama penyimpanan. Penyimpanan
ini umum disebut sebagai cellaring (Cellaraiders, 2018). Tidak lupa kualitas awal
anggur yang digunakan sebagai bahan baku juga harus yang terbaik. Produk-produk
wine seperti ini disebut sebagai fine wine. Fine wine atau bahasa sederhananya
"wine mahal" ini dibuat dari anggur merah dengan kadar tannin, keasaman, dan
kadar gula tinggi. Wine dari anggur jenis ini akan terfermentasi perlahan sekali pada
kondisi penyimpanan yang terkontrol dan membentuk rasa, tekstur dan aroma terbaik
bahkan setelah bertahun-tahun/ puluhan tahun.
Kadar tannin tinggi berfungsi sebagai antioksidan dan memberi tekstur lembut dan
bulat pada produk wine seiring waktu. Keasaman tinggi akan berkurang perlahan.
Jadi, jika di awal kadar keasaman tidak terlalu tinggi maka penyimpanan yang lama
justru berakhir dengan rasa wine yang hambar/ flat.