Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 35

UKURAN FREKUENSI

PENYAKIT
KELOMPOK 3
Astrina Aulia (1806253242)
Dea Farah Zakia (1806167775)
Dina Milana Anwar (1806167876)
Isrianto (1806167390)
Lisna Agustiyah (1806254320)
Nurkhaira Manel (1806254516)
Rizki Ekananda (1806168714)
Thariq Miswary (1806167586)
OUTLINE

■ TIPE KUANTITAS MATEMATIS UKURAN


FREKUENSI
■ UKURAN FREKUENSI PENYAKIT
Source :
http://www.med.uottawa.ca/sim/data/epidemiology_rates_e.htm
Source : University of Boston
http://sphweb.bumc.bu.edu/otlt/MPH-
Modules/PH/BasicQuantitativeConcepts/BasicQuantitativeConcepts4.html
Source : University of Boston
http://sphweb.bumc.bu.edu/otlt/MPH-
Modules/PH/BasicQuantitativeConcepts/BasicQuantitativeConcepts4.html
Sumber : Marie Diener West, PhD. Johns Hopkins Bloombergs school of public
health http://ocw.jhsph.edu/courses/FundEpi/PDFs/Lecture5.pdf
Rate

In epidemiology, a rate is a measure of the


frequency with which an event occurs in a
defined population over a specified period
of time.

Sumber :
https://www.cdc.gov/ophss/csels/dsepd/ss1978/lesson3/section1.html
To a non-epidemiologist,

rate means how fast something is happening or going.


The speedometer of a car indicates the car’s speed or
rate of travel in miles or kilometers per hour. This rate
is always reported per some unit of time

Some epidemiologists restrict use of the term rate to similar


measures that are expressed per unit of time. For these
epidemiologists, a rate describes how quickly disease occurs in a
population, for example, 70 new cases of breast cancer per
1,000 women per year. This measure conveys a sense of the
speed with which disease occurs in a population, and seems to
imply that this pattern has occurred and will continue to occur for
the foreseeable future. This rate is an incidence rate

Sumber : https://www.cdc.gov/ophss/csels/dsepd/ss1978/lesson3/section1.html
Other epidemiologists use the term rate more loosely,
referring to proportions with case counts in the numerator and size of
population in the denominator as rates. Thus, an attack rate is the
proportion of the population that develops illness during an outbreak. For
example, 20 of 130 persons developed diarrhea after attending a picnic.
(An alternative and more accurate phrase for attack rate is incidence
proportion.) A prevalence rate is the proportion of the population that
has a health condition at a point in time. For example, 70 influenza case-
patients in March 2005 reported in County A. A case-fatality rate is the
proportion of persons with the disease who die from it

Sumber :
https://www.cdc.gov/ophss/csels/dsepd/ss1978/lesson3/section1.html
Kesimpulan

Sumber : https://www.cdc.gov/ophss/csels/dsepd/ss1978/lesson3/section1.html
Sumber : https://www.cdc.gov/ophss/csels/dsepd/ss1978/lesson3/section1.html
UKURAN FREKUENSI PENYAKIT
UKURAN
FREKUEN
SI
PENYAKIT

MORBIDIT MORTALIT
AS AS

PREVALEN AKI, AKB,


INSIDENS
S AKABA
INSIDENS
 menggambarkan jumlah kasus baru
(insiden) yang berkembang dalam suatu
periode waktu di antara populasi yang
berisiko.
 kasus baru adalah perubahan status dari
sehat menjadi sakit
 Periode Waktu adalah jumlah waktu yang
diamati selama sehat hingga menjadi
sakit
INSIDENS

INSIDENS
INSIDENS
CUMULATI
RATE (IR)
F (CI)

SECONDA
ATTACK RY
RATE ATTACK
RATE
Cumulative Insidence

■ Probabilitas dari seorang yang tidak sakit


untuk menjadi sakit selama periode waktu
tertentu, dengan syarat orang tersebut tidak
mati oleh karena penyebab lain.
■ Risiko ini biasanya digunakan untuk
mengukur serangan penyakit yang pertama
pada orang sehat tersebut.
■ Misalnya : Insidens penyakit jantung
mengukur risiko serangan penyakit jantung
pertama pada orang yang belum pernah
menderita penyakit jantung.
Cumulative insidence

CI 
 kasus baru
 populasi pada permulaan periode

 Baik pembilang maupun penyebut yang digunakan


dalam perhitungan ini adalah individu yang tidak
sakit pada permulaan periode pengamatan,
sehingga mempunyai risiko untuk terserang.
 Kelompok individu yang berisiko terserang ini
disebut population at risk atau populasi yang
berisiko.
Cumulative Insidence
■ Contoh : Hasil sensus di tahun 1960 di Swedia
menunjukkan sejumlah 3076 laki-laki berumur 20-64 tahun
yang bekerja di perusahaan plastik. Berdasarkan data dari
Register Kanker Swedia, antara tahun 1961-1973, sebelas
orang diantara pekerja ini terserang tumor otak.
■ CI tumor otak yang terjadi pada pekerja pabrik plastik ini
selama 13 tahun adalah
11
CI  100%  0,36%
3076
Attack rate
■  Jumlah Penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada saat
tertentu dibandingkan dg jumlah penduduk yg mungkin terkena
penyakit tsb pada saat yang sama dalam persen.

Secondary attack rate


 ■ Jumlah Penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada serangan
kedua dibandingkan dg jumlah penduduk dikurangi jumlah pddk yg
terkena serangan pertama dlm persen.
■ Contoh
  : Pada 18 sep 2018 terjadi KLB diare 11 kasus di desa X
dan Y yang merupakan wil.ker PKM Z ada 1 org meninggal. Satu
minggu kemudian 5 org lagi terkena diare. Jumlah
pnddk desa X 1112 jiwa dan desa Y 1042 jiwa. Brp
Attack rate n Secondary attack rate?
 

= 0,51 %

= 0,23%
Insidence Density = Insidens
orang-waktu = Incidence Rate

■ Insidens rate dari kejadian penyakit adalah potensi


perubahan status penyakit per satuan waktu,
relative terhadap besarnya populasi individu yang
sehat pada waktu itu.
■ Menyatakan suatu jumlah kasus baru per
orang/waktu
Jumlah kasus insidens terjadi dalam periode waktu
Insidence Density 
Jumlah orang / waktu
Contoh :
■ Suatu penelitian kohort ttg penyakit X disuatu Kota Y. Peneliti mengikuti
partisipan selama tiga tahun dg mengunjungi partisipan setiap 3 bulan
sekali. Pada setiap kunjungan diperoleh data klinis dan perilaku terperinci
serta specimen laboratorium utk menilai pajanan thdp penyakit yg
diteliti.partisipan memperoleh waktu follow up sepanjang mereka tdk
melewatkan kunjungan penelitian. Begitu mereka terjangkit penyakit
mereka tidak lagi mendapat tambahan orang-waktu pada follow up.
■ Jumlah org pada studi 750 org
■ Orang-tahun para anggota diteliti (rata-rata 2,76 th follow up per
individu) = 2.070 org.
■ Kasus baru penyakit yg baru muncul selama tiga tahun follow up 59 org.

  59
𝐼𝑛𝑠𝑖𝑑𝑒𝑛𝑠 𝑅𝑎𝑡𝑒= 𝑥 100 %=2 , 85 %
2070
Apa yang sesungguhnya diukur
oleh insidence density?

■ Jumlah orang yang berpindah status dari tidak sakit ke


status sakit selama periode waktu tertentu merupakan hasil
paduan antara tiga faktor, yaitu
– Ukuran besarnya populasi
– Lama periode pengamatan
– Kekuatan penyebaran penyakit (force of morbidity)

■ Oleh karena besarnya populasi dan lama periode pengamatan


telah ditentukan oleh pengamat/peneliti, maka yang diukur
dengan insidens density ini adalah kekuatan penyebaran
penyakit (Force of Morbidity).
PREVALENS
 Merefleksikan jumlah kasus yang ada (kasus lama
maupun kasus baru) dalam populasi dalam suatu waktu
atau periode waktu tertentu
 Probabilitas bahwa seorang individu menjadi kasus (atau
menjadi sakit) dalam waktu atau periode waktu tertentu
Ukuran-ukuran frekuensi
penyakit
■ Prevalens
– Prevalens titik (Point of Prevalence)
■ Nama lain: prevalens, proporsi prevalens

– Prevalens periode (Periode of Prevalence)


■ Prevalens tahunan (Annual of Prevalence)
■ Prevalens selama hidup (Lifetime of Prevalence)
Ukuran-ukuran frekuensi
penyakit
■ Prevalens = prevalens titik = proporsi prevalens
– probabilitas bahwa seorang individu menjadi kasus (atau
menjadi sakit) pada suatu titik waktu
– Rumus Prevalens

Jumlah kasus yang ada pada satu titik dalam waktu T


Prevalens titik 
Total jumlah orang pada waktu T

26
Contoh


Data  Dinkes Kota X
■ Penderita HIV AIDS Tahun 2009 = 90 org
■ Jumlah Populasi Berisiko = 5000 org
Tgl 1 Des 2009 dilakukan pemeriksaan Sero Survey pada WPS dan
Pelanggannya, didapatkan hasil + sebanyak 15 org
Angka Prevalensi poin =
= 2,1 %
Ukuran-ukuran frekuensi
penyakit

■ Prevalens periode
– probabilitas seorang individu berada
dalam keadaan sakit kapan saja selama
suatu periode waktu.

Jumlah kasus yang ada selama suatu periode waktu


Prevalens Periode 
Jumlah orang selama periode

28
Laporan penderita Tuberculosis Paru Puskesmas X tahun 2009

Bulan Kasus Kasus Jumla Contoh :


Baru Lama h jumlah Penduduk
Jan 7 15 22 Kecamatan X pada tanggal 1
Feb 5 23 28 Juli 2009= 100.000 org.
Maret 2 28 30 Prevalensi Period?
April 8 30 38   466
𝑃𝑟𝑒𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 = 𝑥 100 %
Mei 9 37 46 100 . 000
Juni 11 35 46
= 0,466 %
Juli 9 38 47
Agustus 10 40 50
September 3 35 38
Oktober 5 38 43
Nov 7 32 39
Des 8 31 39
Total 84 382 466
Faktor yang
mempengaruhi prevalensi

PREVALENS PREVALENS
MENINGKAT BILA : MENURUN BILA :
■ Durasi penyakit panjang ■ Durasi penyakit yang singkat
■ Perpanjangan hidup pasien tanpa ■ Tingginya angka fatalitas
pengobatan penyakit
■ Peningkatan jumlah kasus baru ■ Penurunan jumlah kasus baru
■ Masuknya kasus baru dalam populasi ■ Masuknya kasus orang-orang
■ Keluarnya orang-orang yang sehat yang sehat ke dalam populasi
■ Masuknya orang-orang yang mungkin ■ Keluarnya orang-orang yang sakit
terkena penyakit
■ Meningkatnya angka pengobatan
■ Meningkatnya fasilitas diagnosis kasus
sehingga laporan lebih baik
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit

Perbandingan Insidens dan Prevalens


 Insidens  Prevalens
 Hanya menghitung kasus  Menghitung kasus yang
baru ada (kasus baru dan
 Tingkat tidak bergantung lama)
durasi rata-rata penyakit  Bergantung pada rata-
 Dapat diukur sebagai rate rata lama (durasi) sakit
atau proporsi  Selalu diukur sebagai
 Merefleksikan proporsi
kemungkinan menjadi  Merefleksikan
penyakit sepanjang kemungkinan terjadi
waktu penyakit pada satu waktu
 Lebih disukai bila tertentu
melakukan studi etiologi  Lebih disukai bila studi
penyakit utilisasi pelayanan
kesehatan

31
MORTALITAS
MATERNAL MORTALITY RATE ( MMR ) = ANGKA
KEMATIAN IBU ( AKI )
■ jumlah kematian ibu sebagai akibat dari komplikasi kehamilan,
persalinan dan masa nifas dalam 1 tahun dibagi kelahiran hidup
pada tahun yang sama.
Tinggi rendahnya MMR berkaitan dengan :
■ Sosial ekonomi
■ Kesehatan ibu sebelum hamil, bersalin dan nifas
■ Pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil
■ Pertolongan persalinan dan perawatan masa nifas.
MORTALITAS
■ INFANT MORTALITY RATE ( IMR ) = ANGKA
KEMATIAN BAYI ( AKB )
■ Adalah : jumlah seluruh kematian bayi berumur kurang dari 1
tahun yang dicatat selama 1 tahun dibagi kelahiran hidup pada
tahun yang sama.
■ Manfaat : sebagai indicator yg sensitive terhadap derajat
kesehatan masyarakat.
MORTALITAS
■ UNDER FIVE MORTALITY RATE ( UFMR ) / ANGKA
KEMATIAN BALITA
■ Adalah : Jumlah kematian balita yang dicatat selama 1 tahun
dibagi jumlah seluruh balita pada tahun yang sama.
■ Manfaat : Untuk mengukur status kesehatan bayi.

You might also like