Professional Documents
Culture Documents
Kanker Urologi: Budi D Machsoos Div. Hematologi Onkologi Medik Dept. Ilmu Penyakit Dalam FKUB - RSSA Malang
Kanker Urologi: Budi D Machsoos Div. Hematologi Onkologi Medik Dept. Ilmu Penyakit Dalam FKUB - RSSA Malang
Budi D Machsoos
Div. Hematologi Onkologi Medik
Dept. Ilmu Penyakit Dalam
FKUB – RSSA Malang
________________________________________________________
Primary Site Incidence a,b Mortality a,c
_______________________________________________________
Kidney and All 11.5 4.2
renal pelvis cancer Men 15.9 6.1
Women 7.9 2.8
Urinary bladder cancer All 21.2 4.4
Men 37.4 7.7
Women 9.5 2.3
Prostate cancer 172.8 32.9
_______________________________________________________
a.Cases per 100,000 population; data extracted from the National Cancer Institute Web site
(http://seer.cancer.gov/canques/).
b. Age-adjusted (for U.S. standard population in 2000); SEER incidence rates at nine SEER registries for
1996-2000 [SEER, Surveillance, Epidemiology, and End Results (from the National Cancer Institute)].
c. All the U.S. data.
Keganasan Urogenital
Meliputi:
Ca Ginjal: Renal cell Ca
Ca Prostat
Ca testis
Ca Penis
Renal Cell Carcinoma (RCC)
Insiden: 3% kanker pada orang dewasa. Seluruh
dunia insidennya meningkat ± 2% per tahun,
dengan 32.000 kasus baru/thn di US dan 12.000
meninggal.
Laki laki : wanita = 2 : 1
Sering ditemukan pada usia 50 – 60 thn
Kulit hitam > kulit putih
Renal Cell Carcinoma (RCC)
Secara patologi, RCC (Ca ginjal) tdd:
A. Adenocarcinomas
B. Transitional cell carcinomas
C. Rare renal tumors
Nephroblastomas (Wilms' tumors)
Lymphomas and sarcomas
Juxtaglomerular tumors (reninomas)
Hemangiopericytomas: renin-secreting tumors
Benign renal adenomas
Zisman A, et al. Urinary Tract Cancers in Manual of Clinical Oncology. 2004: 296-320
Manajemen RCC
RCC stadium awal:
Terapi utama : Bedah (nefrectomy total, Nefron
sparing surgery)
Radioterapi atau kemoterapi: belum ada kesepakatan
RCC stadium advaced/ metastase
Bedah: cytoreductive nefrectomy atau nefrectomi
paliatif, reseksi proses metastase
Sistemik: Imunoterapi, khususnya untuk pasien yg
status performans-nya masih baik
Kemoterapi/ Imunoterapi
IFN-α 5-10 mio IU/m2 s.c / i.m / hari atau seminggu 3x
IL-2, dosis: 9-18 mio IU/hari i.v / s.c selama 5 hari,
diulang tiap 3 minggu
Kombinasi IFN-α dan IL-2
Kemoterapi : RCC relatif resisten dengan kemoterapi
konvensional (Response rate 15-20%), dapat diberikan:
vinblastin dan 5-FU.
Targetted therapy: antiangiogenesis (Sorafenib/Nexavar),
dengan respons rate sekitar 10-15%
Kanker Kantung Kemih (KKK)
Gejala dan tanda:
Gross hematuria totalis, tidak nyeri : 80 – 90% kasus
Kadang-kadang disuria
Obstruksi OUI atau ureter: 5-10% kasus, tergantung
letak dan besar tumor.
Pilihan terapi dan prognosis tergantung stadium
penyakit dan presentasi klinik: superfisial (75%
kasus), sudah invasi ke otot VU (locally advanced),
atau sdh metastase.
Terapi KKK Superfisial
1. TUR : terapi utama. Sebagian besar dpt di-reseksi
sec komplit dg TUR, tetapi rekurensinya besar
dan 30% diantaranya menjadi progresif.
2. Kemoterapi intravesikal
3. Cystectomy
Kemoterapi intravesikal
Indikasi: belum ada kesepakatan yg jelas
Beberapa jenis obat yg sdh dipakai sbg tx
intravesika, a.l: mitomycin-c, doxorubicin,
epirubicin, dan thiotepa.
Obat tsb dpt mengurangi angka kekambuhan 15-
20%, ttp tdk terbukti mencegah progresifitas invasi
ke otot VU dan Overall survival
Imunoterapi: menggunakan BCG dan IFN-
intravesikal
Terapi KKK yang sudah invasi ke otot VU
(stadium locally advaced)
Standar pengobatan : Radical Cystectomy.
Pilihan terapi lain : Agresif TUR, dengan / tanpa
terapi intravesikal, radiasi, dan atau kemoterapi
Kemoterapi pada kasus ini dapat berupa Neoajuvan
atau ajuvan.
Terapi KKK stadium metastase
Terapi utama : Terapi sistemik (Kemoterapi).
Tujuan : Paliatif
Hasil terapi biasanya hanya berupa remisi parsial
dan pada umumnya hanya berlangsung pendek
selama beberapa bulan saja.
Obat kemoterapi tunggal atau kombinasi dapat
diberikan dengan melihat kondisi umum dan status
performans.
Regimen kemoterapi yang biasa
dipakai pada KKK
1. CISCA: Cyclofosfamid, doxorubicin, cisplatin.
Diulang tiap 21-28 hari
2. Cisplatin, docetaxel tiap 21 hari
3. Cisplatin, gemcitabine tiap 28 hari
4. Caboplatin, paclitaxcel, dan gemcitabin diulang
tiap 21 hari
5. Karboplatin, paclitaxel tiap 21 hari
Ca Prostat (CP)
Hampir semua CP adalah adenocarcinoma
Jarang: Transitional cell ca, small cell ca,
squamous cell ca, dan sarcoma.
Kadang-kadang dijumpai proses metastase dari
tempat lain, seperti: VU, kolon, Ca paru, melanoma
maligna, lymphoma, atau lainnya.
Sering berupa multifocal, dan biasanya berasal dari
zona perifer prostat
Stadium lanjut sering metastase ke tulang
Stadium Ca Prostat
Terapi CP
Pertimbangan terapi CP tergantung stadium
penyakit yaitu :
lokal
Locally advanced
metastase
Terapi CP
Stadium lokal:
Terapi utama : Radical Prostatectomy
Terapi ajuvan : Radioterapi
Stadium Locally Advanced
Fisrt line terapi : Bedah atau radiasi
Neoajuvan terapi : Anti hormonal diberikan sesudah
pembedahan atau radiasi
Bisa juga diberikan kombinasi terapi anti hormonal
dengan radiasi secara bersamaan
Terapi CP
Stadium Metastase
Initial terapi (Hormone sensitive disease) : kastrasi
secara bedah atau medis.
Bedah : Bilateral orchiectomy
Medik : LHRH Agonist, Antiandrogen, GNRH
Agonist.
Secondary terapi (Hormone Refractory disease) :
kemoterapi paliatif.
Ca Testis
Keluhan utama : massa testis yang tidak nyeri
Nyeri timbul jika ada perdarahan atau infeksi dari
tumor
Hydrocele berhubungan dengan ± 20 % kasus
Ginekonasti : timbul pada awal gejala ± 10 % kasus
Infertilitas : 3 % kasus
Klasifikasi Ca Testis
1. Germ Cell Tumors : 95 % kasus
Secara klinis dibagi 3 golongan :
- Seminoma : 40 %
- Non Seminoma : 35 %
- Mixed : 15 %
2. Tumor lain yang jarang : (5 %)
- Teratoma
- Limfoma
- Spermatocytic Tumor
- Sarcoma, dll
Kemoterapi Ca Testis
Pada umumnya diberikan secara kombinasi
Regimen yang dipakai :
1. BEP : Cisplatin + Bleomycin + Etoposid
2. EP : Cisplatin + Etoposid
3. PVB : Cisplatin + Bleomycin + Vinblatin
4. VIPM : Etoposid +Ifosfamide +Cisplatin +
Mesna
Ca Penis
Pada fase awal biasanya berupa benjolan atau ulkus yg
tdk sembuh-sembuh pada glans atau preputium.
Sekitar 15-50% Pasien cenderung membiarkannya dan
tidak memeriksakannya smp1 thn kemudian
30-60% kasus didiagnosis sudah ada metastase ke
KGB inguinal.
PA: hampir semua ca penis adl squamous cell ca
(SCC) di: glans penis (48%), preputium (21%), glans
dan preputium (9%), sulcus coronarius (6%), dan
batang penis (2%)
Manajemen Ca Penis
Ca insitu
Biopsi Eksisi, k/p dilanjutkan lokal eksisi
Sirkumsisi : jika mengenai preputium saja
Tx lainnya:
5-FU topikal
Neodymium/yttrium aluminium garnet
CO2 laser fulguration
Mohs micrografic surgery
Manajemen Ca Penis
Invasive SCC
terapi utama: terapi sistemik (kemoterapi), pada
umumnya bersifat chemosensitif
Terapi ajuvan: Bedah, yaitu: eksisi luas atau
penectomy
Radioterapi pada umumnya tdk diberikan ok sebagian
besar bersifat radioresisten
Kemoterapi Ca Penis
Agen (obat) tunggal: bleomycin, cisplatin, dan
methotrexate, dengan response rates 20-50%.
Kemoterapi kombinasi dapat memberikan respon
terapi yang lebih baik, tetapi overall survival
dibanding single agent masih belum diketahui.
Terapi kombinasi yg sering dipakai: cisplatin 100
mg/m2 (hari 1), 5-FU 1,000 mg/m2/hari (hari 1-4),
diulang tiap 21 hari.
Ringkasan
Inseiden Ca Urogenital semakin meningkat dari tahun
ke tahun
Diantara Ca Urogenital yang chemosensitif adalah Ca
Testis, Ca Prostat.
Kemoterapi merupakan salah satu modalitas terapi
kanker. Pemberiannya ditujukan untuk menyembuhkan
kanker, mengontrol pertumbuhan kanker, atau paliatif.
Pemberian kemoterapi memberikan efek samping yang
cukup banyak sehingga harus diberikan secara hati-hati
dan efek samping sedapat mungkin diminimalisir dan
sudah diantisipasi sebelumnya.
Davies et al. Nat Rev Urol. 2018 Feb 20. doi: 10.1038/nrurol.2018.22. [Epub ahead of print].
AR, androgen receptor; ARPI, AR pathway inhibitor; AURAKA, Aurora Kinase A; CRPC, castration-resistant prostate cancer; NEPC, neuroendocrine prostate cancer;
PSA, prostate-specific antigen; RB1, retinoblastoma 1; TP53, tumor protein 53
MCRPC therapies before Chemotherapy
Docetaxel Cabazitaxel
Abiraterone
Enzalutamide
Radium-223 $
Shore, Heidenreich & Saad 2017 UROLOGY 109: 6–18, 2017. ERA-223: clinicaltrials.gov : NCT02043678
$ Do not treat patients with metastatic castration-resistant prostate cancer with radium-223 dichloride in combination with abiraterone acetate and prednisone/prednisolone.