Akuntansi Internasional: Perpajakan Internasional Dan Penetapan Harga Transfer

You might also like

Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 19

AKUNTANSI INTERNASIONAL

PERPAJAKAN INTERNASIONAL DAN PENETAPAN HARGA TRANSFER


CHUMAIRA FAJRIA
AKUTANSI INTERNASIONAL
TOPIC DISCUSSION
01 SISTEM PERPAJAKAN INTERNASIONAL

02 PAJAK DARI SUMBER PENGHASILAN ASING DAN PAJAK GANDA

03 METODE DALAM MENENTUKAN HARGA TRANSFER

04 PERAN ORGANISASI KERJA SAMA EKONOMI DAN PEMBANGUNAN (OECD)

3
KONSEP AWAL

Kata ‘pajak’ berasal dari bahasa latin ‘taxo’ yang


memiliki arti iuran wajib yang dibayarkan oleh rakyat
untuk kepentingan pemerintah dan kepentingan
masyarakat itu sendiri.
Menurut Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007
Pasal 1 Nomor 1, Pajak adalah kontribusi wajib
kepada negara yang terutang oleh orang pribadi
atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan
Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan
imbalan secara langsung dan digunakan untuk
keperluan negara bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.

4
KONSEP AWAL

Perpajakan Internasional merupakan alat untuk


mengetahui perbedaan pajak dalam negeri dan
memajukan perdagangan antar negara, mendorong laju
investasi di masing-masing negara, pemerintah
berusaha untuk meminimalkan pajak yang menghambat
perdagangan dan investasi tersebut,

5
1.
SISTEM
PERPAJAKAN
INTERNASIONAL
SISTEM PERPAJAKAN INTERNASIONAL
Hukum dan aturan yang menentukan pajak bagi - Banyak negara menawarkan insentif pajak untuk menarik
perusahaan asing dan laba yang dihasilkan di luar investasi luar negeri. Insentif dapat berupa hibah tunai bebas
negeri berasal dari beberapa konsep dasar : pajak yang digunakan untuk biaya aktiva tetap dari proses
a. Netralitas pajak adalah bahwa pajak tidak memiliki
industri baru atau pengampunan untuk membayar pajak
pengaruh (atau netral) terhadap keputusan alokasi
sumberdaya. selama beberapa periode waktu.
b. Ekuitas pajak adalah bahwa wajib pajak yang
menghadapi situasi yang mirip dan serupa semestinya Pajak internasional dikenal dengan azas-azas tentang domicily
membayar pajak yang sama. country dan source country. Disebut domicily country apabila
negara tempat tinggal wajib pajak (domicily country atau home
country) menganut asas domisili yang mengenakan pajak
penghasilan atas world wide income atas dasar asas domisili.
Apabila wajib pajak melakukan transaksi dan memperoleh laba
Negara-negara yang tarif pajaknya
di negara tempat tinggalnya (source country, atau host country),
rendah atau sama sekali tidak
dan kemudian dikenakan juga pajak penghasilan atas laba
mengenakan pajak atas penghasilan
tersebut atas dasar asas domisili, maka wajib pajak tersebut
disebut sebagai negara-negara surga
akan dikenakan pajak dua kali (double taxation).Yang pertama
pajak (tax heaven countries).
oleh source country dan yang kedua oleh domicily country.

7
SISTEM
SISTEMPERPAJAKAN
PERPAJAKAN INTERNASIONAL
INTERNASIONAL

- Perjanjian pajak mempengaruhi pajak pungutan atas


deviden, bunga dan royalti yang dibayarkan oleh
perusahaan di suatu negara kepada pemegang saham
asing. Perjanjian ini biasanya memberikan pengurangan
timbal balik atas pajak pungutan deviden dan seringkali
mengecualikan royalti dan bunga dari pajak pungutan.

- Ketika semakin banyak perusahaan yang - Kredit pajak luar negeri dapat dihitung sebagai kredit
mengurangi tarif pajak perusahaan marginal, langsung atas pajak penghasilan yang dibayarkan atas
banyak pula negara yang memperluas dasar laba cabang atau anak perusahaan dan setiap pajak
pajak perusahaan. Dengan demikian tidaklah yang dipungut pada sumbernya seperti deviden, bunga,
tepat untuk mendasarkan perbandingan antar dan royalti yang dikirimkan kembali kepada investor
negara pada tarif pajak wajib saja. Secara komestik. Kredit pajak juga dapat diperkitakan jika
internasional beban pajak harus selalu ditentukan jumlah pajak penghasilan luar negeri yang dibayarkan
dengan mengamati tarif pajak efektif tidak terlampau jelas.

8
2.
PAJAK DARI SUMBER
PENGHASILAN ASING
DAN PAJAK GANDA
PAJAK DARI SUMBER PENGHASILAN ASING DAN PAJAK GANDA

Beberapa negara seperti Prancis, Kosta Sedangkan kebanyakan Negara (seperti Australia, Brazil,
Rika, Hongkong, Panama, Afrika Selatan, Cina, Republik Ceko, Jerman, Jepang, Meksiko, belanda,
Swiss dan Venezuala menerapkan prinsip inggris, dan Amarika Serikat) menerapkan prinsip seluruh
pemajakan teritorial dan tidak dunia dan mengenakan pajak terhadap laba atau
mengenakan pajak terhadap perusahaan pendapatan perusahaan dan warga Negara di dalamnya,
yang berdomisili di dalam negri yang tanpa melihat wilayah Negara.
labanya dihasilkan di luar wilayah Negara
tersebut.
Kebanyakan negara menerapkan prinsip seluruh dunia
dan mengenakan pajak terhadap laba atau pendapatan
perusahaan dan warga negara di dalamnya, tanpa melihat
wilayah negara. Gagasan yang mendasarinya adalah
bahwa anak perusahaan asing sebuah perusahaan lokal
hanyalah suatu perusahaan lokal yang kebetulan
beroperasi di luar negeri.

10
3.
METODE DALAM
MENENTUKAN
HARGA TRANSFER
METODE DALAM MENENTUKAN HARGA TRANSFER

Harga transfer sering juga disebut


intracompany pricing, intercorporate pricing,
Harga transfer dapat didasarkan pada biaya
interdivisional pricing atau internal pricing.
selisih kenaikan atau harga pasar. Pengaruh
Pengertian harga transfer dapat dibedakan
lingkungan atas harga transfer juga
menjadi dua, yaitu pengertian yang bersifat
menimbulkan sejumlah pertanyaan mengenai
netral dan peyoratif.
metodologi penentuan harga. Prinsip wajar atau
Pengertian netral mengasumsikan bahwa
harga transfer antar perusahaan dengan
harga transfer adalah murni merupakan
mengandaikan transaksi itu terjadi antar pihak
strategi dan taktik bisnis tanpa motif
yang tidak berhubungan instimewa di pasar
pengurangan beban pajak. Sedangakan motif
yang kompetitif.
peyoratif mengasumsikan harga transfer
sebagai upaya untuk menghemat beban pajak
dengan taktik antara lain menggeser laba ke
negara yang tarif pajaknya rendah.

12
METODE DALAM MENENTUKAN HARGA TRANSFER
Beberapa metode yang sering di gunakan, antara lain:
1. Prinsip Arm’s-Lenght
2. Metode Perbandingan Harga Bebas
3. Metode Perbandingan Transaksi Bebas
4. Metode Harga Penjualan Ulang
5. Metode Penetapan Biaya Lebih
6. Metode Perbandingan Keuntungan
7. Metode Pembagian Keuntungan
8. Metode Penetapan Harga Lainnya
9. Perjanjian Penetapan Harga Lanjutan

13
4.
PERAN ORGANISASI
KERJA SAMA
EKONOMI DAN
PEMBANGUNAN
(OECD)
PERAN ORGANISASI KERJA SAMA EKONOMI DAN PEMBANGUNAN
(OECD)
Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) telah mengumumkan kriteria negara-negara
atau teritori sebagai surga pajak. Empat negara masuk dalam daftar hitam atau black list karena tidak
kooperatif, yaitu Filipina, Uruguay. Kosta Rika, dan Malaysia dan Kepulauan Cayman. Mereka menolak
menerapkan asas transparansi perbankan ataupun informasi mengenai pajak dalam skim exchange
information.

Surga pajak atau off-shore center menurut OECD Report on Harmful Tax Competition (1988) didefinisikan
dalam empat kriteria. Dua kriteria surga pajak adalah pengenaan pajak yang rendah atau nihil dan
memberikan kesempatan kepada non-residen untuk menghindari pajak di negaranya dan melayani aktivitas
ilegal. Selain itu, surga pajak tidak melakukan pertukaran informasi perpajakan yang efektif berdasarkan
UU atau praktik administratifnya dan tidak transparan dalam menjalankan kegiatannya. Dengan tidak
memberikan informasi mengenai pajak untuk kepentingan perusahaan dari negara lain, diartikan sebagai
tempat pencucian uang (money laundry) yang pasif.
15
PERAN ORGANISASI KERJA SAMA EKONOMI DAN PEMBANGUNAN
(OECD)
OECD menyusun daftar negara atau teritori tax heaven berdasarkan tiga kategori,yaitu:

3 KATEGORI NEGARA TAX HEAVEN MENURUT OECD

1. Negara yang siap melakukan pertukaran informasi atau telah mengimplementasikan


standar perpajakan dan perbankan dengan baik (white list).

2. Mereka siap untuk bertindak atau sudah berkomitmen, tetapi belum sepenuhnya
mengimplementasikan standar perpajakan dan perbankan dengan baik (greylist).

3. Negara atau teritori yang belum sepakat menerapkan asas transparansi atau belum mau
berkomitmen (black list ).

16
PERAN ORGANISASI KERJA SAMA EKONOMI DAN PEMBANGUNAN
(OECD)
OECD menyusun daftar negara atau teritori tax heaven berdasarkan tiga kategori,yaitu:
Tekanan dari G-20 bahwa Negara yang menolak atau tidak mau bekerja sama dalam
memberikan informasi mengenai perpajakan dikenai sanksi berat, antara lain dicabut dari
keanggotaan Bank Dunia dan IMF. Ada dugaan tax heaven ini memberikan tempat
berlindung yang nyaman bagi para pejabat untuk menyembunyikan dana-dana ilegal hasil
korupsi, ataupun pengusaha hitam yang melarikan dana dari kejaran aparat hukum di
negerinya.
Dampak kerasnya OECD menerapkan asas transparansi informasi dengan membuat daftar
negara atau teritori yang masuk daftar hitam membuat tiga negara Uni Eropa yang memiliki
aturan kerahasiaan bank akan mengubah kerahasiaan undang-undang perbankan. Singapura
bergegas ke luar dari daftar abu-abu (grey list ) dengan akan mengamendemen UU Pajak.
Singapura dianggap belum mengimplementasikan aturan pajak internasional sesuai dengan
standar OECD, khususnya mengenai pertukaran perpajakan melalui Avoidance of Double
Taxation Agreements (DTAs).

17
Closing

Untuk mengatasi krisis keuangan global perlu reformasi regulasi dan


peraturan dalam sistem keuangan, salah satunya soal pengaturan tax heaven.
Menurut pendapat sebagian ahli bahwa krisis keuangan global yang terjadi di
suatu negara bisa diatasi dengan memaksimalkan penerimaan pajaknya
sebagai salah satu sumber penerimaan untuk menutupi terjadinya defisit
anggaran. Karena itu, negara-negara maju menginginkan pajak yang
dilarikan korporasi penghindar pajak (tax awiders) dapat kembali menjadi
hak negaranya.

Peran kunci seorang pengatur tata kelola keuangan masing-masing negara


memiliki andil yang besar dalam mengambil sikap, sehingga keputusan yang
di ambil dari setiap negara berbeda-beda sesuai dengan kondisi dan nilai-nilai
suatu negara dalam melakukan perekonomiannya.

18
Thank you

CHUMAIRA FAJRIA
AKUTANSI INTERNASIONAL
UNIVERSITAS BINA BANGSA

You might also like