Dawn of Islam 3 New

You might also like

Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 10

DAWN OF ISLAM (3)

DISUSUN OLEH :

ABDUL LATIF N 02.11128


ANDHIKA ABIMANYU 02.11131
ANNISA NUR FATIKHAH 02.11129
ISMAIL 02.11141
DAWN OF ISLAM (3)
 THE NON-BELIEVERS were angry with the increasing number of people who declared their
acceptance of the religion of Islam.

 ORANG-ORANG KAFIR marah dengan semakin banyaknya mualaf.

 They were full of arrogance and conceit

 Mereka penuh dengan kesombongan

 so they got together and decided to launch a campaign of harassment and provocation against
the Muslims.

 Sehingga mereka bermusyawarah untuk melecehkan dan memprovokasi umat Islam.

 They accused the prophet of being a liar, a sorcerer and madman

 Mereka memfitnah nabi itu pembohong, tukang sihir, dan orang gila.

 They made every effort to stop the spread of Islam

 Mereka melakukan segala upaya untuk menghentikan dakwah Islam


 But Islam slowly and surely continued spreading among them.

 Namun Islam perlahan dan pasti terus menyebar di antara mereka

 One day the leader of the non-believers to invite the prophet to a meeting to talk about his lies
and stop him from spreading the new religion.

 Suatu hari pemuka kafir Quraisy mengundang nabi ke pertemuan untuk membicarakan
kebohongannya dan menghentikan dakwahnya.

 In the meeting the non-believers said,

 Dalam pertemuan itu orang-orang kafir berkata,

 “If you want wealth, then we are prepared to raise enough money for you to make you the
richest among us”.

 “Jika anda menginginkan kekayaan, maka kami siap untuk mengumpulkan cukup uang agar
kamu menjadi orang terkaya di antara kami”.

 If it is honor and prestige you want,

 Jika itu kehormatan dan martabat yang Anda inginkan,


 we will make you our king

 kami akan menjadikanmu raja kami.

 If you are suffering from some kind of illness or passed by some evil spirit,

 Jika Anda menderita suatu penyakit atau dirasuki syaiton,

 then we will send for the best doctor or the best healer to come and treat you or drive these
evil spirits away

 maka kami akan mengirimkan dokter terbaik atau tabib terbaik untuk datang dan mengobati
Anda atau mengusir syaiton tersebut.

 But you have to stop calling people to Islam.

 Tapi Anda harus berhenti berdakwah.

 The prophet said that he did not want anything and did not suffer from any disease,

 Nabi berkata bahwa dia tidak menginginkan apa pun dan tidak menderita penyakit apa pun,
 all he wanted was to give them good tidings of Allah’s rewards and to warn them of His wrath

 yang dia inginkan hanyalah memberi mereka kabar baik tentang pahala Allah dan
memperingatkan mereka tentang murka-Nya

 After no further efforts could be made to stop the spread of Islam

 Setelah tidak ada upaya lebih lanjut yang dapat dilakukan untuk menghentikan dakwah Islam

 they made up their minds to get rid of the prophet even by killing him if necessary.

 mereka memutuskan untuk menyingkirkan nabi bahkan dengan membunuhnya jika perlu.

 The only thing that stopped them doing that straightaways was their fear of the prophet’s
uncle Abu Talib.

 Satu-satunya hal yang menghentikan orang-orang kafir melakukan hal itu secara langsung
adalah ketakutan mereka terhadap paman nabi, Abu Thalib.
 So they asked him to stop his nephew from spreading Islam, slandering their gods and
mocking their beliefs, or they would fight him, his nephew and those who sided with him.

 Jadi orang-orang kafir meminta Abu Thalib untuk menghentikan keponakannya berdakwah,
memfitnah dan mengejek keyakinan mereka, atau mereka akan memerangi dia, keponakannya
dan orang-orang yang berpihak padanya.

 Abu Talib was in a difficult position,

 Abu Thalib berada dalam posisi yang sulit,

 he found himself in a real dilemma,

 ia menemukan dirinya dalam dilema yang nyata,

 torn between two difficult choices.

 antara dua pilihan yang sulit.


 Should he protect his nephew or let him be killed. He thought it might me a good idea if he
could talk to Muhammad and try to persuade him in a nice way to give up Islam and end this
rift between him and his people.

 Haruskah dia melindungi keponakannya atau membiarkannya dibunuh. Dia pikir mungkin ide
yang bagus jika dia bisa berbicara dengan Muhammad dan mencoba membujuknya dengan
cara yang baik untuk meninggalkan Islam dan mengakhiri keretakan antara dia dan orang-
orang kafir

 So he called his nephew and told him what had happened with the Quraysh people and their
offer to him, he said

 Jadi Abu Thalib memanggil keponakannya (rasulullah) dan mengatakan kepadanya apa yang
terjadi dengan orang-orang Quraisy dan tawaran mereka kepadanya, Abu Thalib berkata

 “So please save me and save yourself from trouble”

 “Jadi tolong selamatkan aku dan selamatkan dirimu dari masalah”.


 There was a pause. The prophet was just about to take a very important decision.

 Ada jeda. Nabi baru saja akan mengambil keputusan yang sangat penting.

 The whole world was waiting his answer would he continue declaring Islam or would he go
with his uncle and gives it up all.

 Seluruh dunia sedang menunggu jawabannya apakah beliau akan terus berdakwah atau beliau
akan pergi dengan pamannya dan meninggalkan semuanya.

 He made up his mind and he chose what Allah had chosen for him

 Rasulullah mengambil keputusan dan beliau memilih apa yang telah dipilihkan Allah
untuknya

 He said to his uncle, “by the name Allah, uncle

 Rasulullah berkata kepada pamannya, “Dengan nama Allah, paman.

 If your people were to bring the sun and place it in my right hand,

 Jika kaummu membawa matahari dan meletakkannya di tangan kananku,


 and bring the moon and put it in my left hand to persuade me to give up Islam, I would not do
so.

 dan membawa bulan dan meletakkannya di tangan kiriku untuk membujukku murtad, aku
tidak akan melakukannya

 I shall carry out this duty until Allah makes it triumphant or I die.

 Saya akan melaksanakan tugas ini sampai Allah membuatnya menang atau saya mati

 Abu Talib was full of surprise and admiration for his nephew.

 Abu Thalib sangat terkejut dan kagum pada keponakannya.

 He was impressed by his courage,honesty and determination in his struggles to continue


spreading the light Islam.

 Dia terkesan dengan keberanian, kejujuran, dan tekadnya dalam perjuangannya untuk terus
berdakwah.
Sekian dari kelompok kami
jika ada salah kata dan
penyampaiannya, kami mohon
maaf sebesar besarnya

You might also like