Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 67

Keluarga Berencana

OLEH. DR. LIDIA HASTUTI, M.KES


KONTRASEPSI 2

Kontra Konsepsi
= pembuahan
= melawan

• Usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan


• Bersifat sementara (menunda/menjarangkan)
atau
• Bersifat permanen (tidak ingin hamil lagi)
 KOTRASEPSI MANTAP
Sexual intercourse, sperm transport & fertilization 3
Nidasi 4
5
PRINSIP KERJA KONTRASEPSI

Menghentikan/mencegah proses konsepsi melalui:


 Mempengaruhi ovum
 Mempengaruhi sperma
 Mencegah pertemuan ovum dan sperma (fertilisasi)
 Mempengaruhi proses implantasi
Kontrasepsi Lampau 6
KONTRASEPSI IDEAL ? 7

•Reliable (efektif) –
•Acceptable (diterima)
•Simple (tidak rumit)
•Comfortable
•Affordable (murah)
• Accessible (selalu tersedia)
•Reversible (bersifat sementara, kesuburan bisa pulih)
JENIS KONTRASEPSI 8

A. Kontrasepsi sederhana  kontrasepsi yang dijalankan tanpa


bantuan orang lain
 kondom, sanggama terputus, spemisida, Kalender, diafragma
B. Kontrasepsi non hormonal
 Mekanik: spiral (IUD/AKDR)
 Sterilisasi: vasektomi, tubektomi
C. Kontrasepsi hormonal
 Pil kontrasepsi kombinasi
 Progestogen-only pill
 Suntik (depot progestogen injections)
 Susuk (progestogen implant)
 IUD ber-hormon (LNG-IUD)
Metode kontrasepsi Alamiah/Sederhana
Kondom (pria), pantang berkala (kalender),Suhu basal
tubuh, Sanggama terputus, kondom wanita, diafragma,
cervical cup,dll
(Billing Methode_ Modul)

9
Condoms
10
How to use a condom

Open package Place condom on Unroll condom After ejaculation, hold Dispose of used
carefully tip of penis with all the way to rim of condom so it will condom properly
rolled rim facing base of penis not slip off, and
away from body withdraw penis from
vagina while still erect

Use a new • Put condom on If condom does not • Move away Throw away in
condom for before penis unroll easily, it may from partner first. waste receptacle or
each touches vagina. be backwards or too • Do not spill semen toilet to prevent
intercourse. • If uncircumcised, old. Use a new on vaginal opening. children finding it.
pull back foreskin. condom.
Kondom wanita 11

1 2 3

4 5 6
Finding a method 12
that fits your needs
Less effective
May have side Very Effective
but few side effects effects

Vaginal methods IUD

Injectables
Fertility
awareness Implants

Female Very Effective with


condom careful use Female
sterilization Vasectomy
Helps protect against Protects against
May have side Permanent methods,
HIV/AIDS&STIs HIV/AIDS&STIs
LAM effects few side effects

Male condom Pills


Female Condom 13
14
Diaphragm with
Spermicide
 Is a shallow rubber cup used with a spermicidal jelly or cream.
 Fits inside the vagina. The rubber cup forms a barrier between the uterus
and the sperm. The spermicide kills the sperm.
 Is about 97% effective when used right and consistently, less effective if not.
Cervical Cap 15
Spermicide 16

 Dalam bentuk foam or cream or jelly (in a


tube). Diaplikasikan ke dalam vagina.
 Thespermicide has a chemical, dapat
melemahkan/membunuh sperma dan dan
menghambat sperma ke uterus
17

Sterilisasi
Sterilization 18

 Pada pria MOP (Metoda Operasi Pria) atau


vasektomi. Kontrasepsi mantap pada pria
atau MOP (Metoda Operasi Pria) atau
vasektomi, yaitu tindakan pengikatan dan
pemotongan saluran benih agar sperma
tidak keluar dari buah zakar. Saluran benih
tertutup, sehingga tidak dapat menyalurkan
sperma
 Kontrasepsi mantap (kontap) adalah suatu tindakan untuk membatasi keturunan
dalam jangka waktu yang tidak terbatas; yang dilakukan terhadap salah seorang
dari pasangan suami isteri atas permintaan yang bersangkutan, secara mantap dan
sukarela. Kontap dapat diikuti baik oleh wanita maupun pria. Tindakan kontap
pada wanita disebut kontap wanita atau MOW (Metoda Operasi Wanita) atau
tubektomi. Kontrasepsi mantap pada wanita atau MOW (Metoda Operasi Wanita)
atau tubektomi, yaitu tindakan pengikatan dan pemotongan saluran telur agar sel
telur tidak dapat dibuahi oleh sperma. Perjalanan sel telur terhambat karena
saluran sel telur tertutup.
Pil kontrasepsi oral 20
21
Pil kontrasepsi oral

 Pil dengan satu atau 2 macam hormon (estrogen dan progesteron


atau progesteron saja).
 Efektivitas 99.7% bila digunakan secara konsisten, tapi akan
sangat menurun efektivitasnya bila tidak digunakan secara
konsisten
 Cara kerja: mencegah ovulasi, menjadikan mukus serviks lebih
kental & mempengaruhi reseptivitas endometrium
Pil kontrasepsi: Mekanisme kerja 22

Mencegah ovulasi

Menurunkan kemampuan
transport sperma ke tuba

Mempengaruhi reseptivitas
endometrium

Mengentalkan mukus
serviks (mencegah penetrasi
oleh sperma)
Pil kontrasepsi oral 23

 Ada 2 macam kemasan atau model cara penggunaan pil:


 Minum pil tiap hari selama 3 minggu, kemudian pada minggu keempat tidak
minum pil  setelah itu minum lagi dari kemasan baru seperti pertama 
kemasan berisi 21 pil
 Minum pil setiap hari tanpa henti atau tanpa interval diantara 2 kemasan 
kemasan 28 pil
Pil kontrasepsi oral 24

 Efek samping:
 nausea,
 Berat badan naik
 Nyeri kepala
 Perubahan warna kulit (muka)
 depresi
 Efek samping yg lebih berat (jarang):
 Thromboemboli
 Infark myokard
Pil kontrasepsi oral 25
 Keuntungan: Kekurangan
 Tidak sulit (convenience)  mudah  Mahal
digunakan, mudah dihentikan  Membutuhkan ketaatan/keteraturan
 Efektivitasnya tinggi bila diminum minum pil yang tinggi.
secara konsisten  Kadang-kadang timbul bercak darah
 Tidak berpengaruh/mengganggu
 Dapat berinteraksi dengan beberapa
aktivitas seks
 Bisa mengurangi dismenorrhea
macam obat yang diminum
bersamaan.
 Tidak perlu pemeriksaan pelvis
 Wanita tidak terlindungi terhadap
 Menstruasi teratur
penyakit menular seksual.
 Mengurangi keluhan sindroma
 Bisa menimbulkan keluhan: mual,
pramenstruasi
muntah pusing, pertambahan berat
 Efektivitasnya bisa menurun bila
badan & timbulnya jerawat
diminum bersamaan dengan obat tertentu
seperti antibiotika atau antikejang
26

Implan
Norplant
 Enam kapsul tipis, lentur, tiap kapsul berisi 36 mg
levonorgestrel (LNG  progesteron sintetik) yang
diinsersikan persis di bawah kulit lengan atas
 Diameter 2,4 mm & panjang 3,4 cm
 Melepaskan progesteron dalam dosis rendah
secara terus-menerus ke dalam sirkulasi darah
 Dapat dipertahankan tetap efektif hingga 5 tahun

27
Norplant 28

• Jumlah LNG yang berdifusi


(konsentrasi dalam serum)
tergantung luas permukaan
tabung silastik
• Kecepatan difusi tergantung
pada karakteristik tabung
silastik (densitas & ketebalan)
• Lama kerja implant tergantung
pada jumlah hormon steroid
(LNG) yang terkandung di
dalam tabung silastik (kapsul)
Berbagai implant progestagen 29

Progestagen Merk Jumlah Durasi


Levonorgestrel Norplant 6 batang 5 tahun

Levonorgestrel Jadelle 2 batang 5 tahun


Levonorgestrel Indoplant 2 batang 3 tahun

Levonorgestrel Sinoimplant 2 batang 3 tahun

Etonogestrel Implanon 1 batang 3 tahun

Nomegestrol asetat Uniplant atau 1 batang 1 tahun


Surplant
30
31

Jadelle
32

Implanon
Implan: Mekanisme kerja 33

Mencegah ovulasi

Menghambat motilitas tuba

Mengubah reseptivitas endometrium

Mengentalkan mukus serviks


Mengganggu kapasitasi sperma
Implan 34

 Efektivitas: 99.8%, angka kehamilan pada pemakaian 5 tahun: 3/100


 Memerlukan persyaratan pemeriksaan fisik & konseling sebelum insersi implan
 Pemasangan: insisi dengan anestesi lokal
 Efektif untuk jangka panjang
 Reversibel (kesuburan pulih)
 Praktis
Indikasi Implan 35

 Ingin mengatur jarak kehamilan/menjarangkan jarak kehamilan untuk waktu yg


lama
 Cukup anak, tidak menghendaki sterilisasi
 Tidak mau repot minum pil tiap hari
 Ada kontraindikasi terhadap estrogen
 Sedang menyusui
Kontraindikasi Implan 36

 Kehamilan
 Penyakit liver atau tumor liver
 Gangguan thromboemboli yang aktif
 Perdarahan vaginal yang belum terdiagnosis (belum diketahui penyebabnya)
 Tumor payudara
 Diabetes mellitus
 Hipertensi
 Nyeri kepala migrain yang berat
 Depresi
Implan 37

 Efek samping:
 Menstruasi tidak teratur  hipermenorrhea, metrorrhagia, amenorrhea
 Nyeri kepala
 Nausea
 jerawat
 Berat badan naik
 Nyeri pada payudara
 Chloasma
 Pertumbuhan rambut
 Pembesaran tuba atau ovarium
 Tidak melindungi terhadap PMS
Keuntungan Kerugian 38

 Sangat efektif  Tidak melindungi terhadap


PMS, HIV, HBV
 Bekerja cepat, efektif dalam
waktu < 24 jam  Pemasangan & pencabutan
perlu prosedur bedah minor
 Jangka panjang
 Klien tidak bisa menghentikan
 Segera pulih kesuburan setelah sendiri
dilepas
 Kadang-kadang terlihat di
 Tidak mahal bawah kulit
 Nyaman  Kadang-kadang timbul
 Bisa digunakan saat menyusui gangguan menstruasi/ spotting
 Tidak perlu periksa ginekologis  Efek hormon progesteron
IUD

39
40
Intrauterine Device (IUD)
 Efektivitas 97-99%
 IUD Lippes loop, first year pregnancy rate: 2-6 per 100 wanita
 IUD dengan tembaga:
 first year pregnancy rate: 0,8/100 wanita
 eight years cummulative pregnancy rate: 2.3/100 wanita
 Semakin kecil ukuran IUD  mudah ekspulsi, keluhan nyeri
sedikit
 Semakin sedikit lapisan tembaga  efektivitas berkurang,
keluhan nyeri sedikit
41

LIPPES

CLOSED

TYPICAL LINEAR DEVICE IUD LIPPES LOOP DALAM UTERUS


TCU-200 COPPER-7 TCU-200C TCU-380A 42

NOVA-T

IUD DENGAN TEMBAGA

MULTI LOAD
43

PROGESTASERT

LEVONORGESTREL

IUD DENGAN KANDUNGAN PROGESTIN


Copper IUD: Mekanisme kerja 44

Mengganggu proses
Menghambat atau fertilisasi & transport
menurunkan ovum
kemampuan sperma
melewati kavum uteri Perubahan histologis &
biokimiawi endometrium
 reaksi inflamasi benda
asing
45
Indikasi IUD
 Menghendaki metode yang efektif dan jangka panjang, tapi tidak menghendaki
sterilisasi
 Sudah punya anak
 Sedang menyusui
 Tidak menghendaki kontrasepsi hormonal karena faktor efek samping atau ada
kontraindikasi
 Termasuk wanita dengan risiko rendah terkena PMS
 Pernah punya pengalaman cocok menggunakan IUD sebelumnya
46
Kontra indikasi IUD
 Hamil
 Menderita penyakit radang panggul (PID) atau sering kambuh
 Keputihan yang bersifat purulen (servisitis gonorrhea atau chlamydia)
 Perdarahan vaginal yang belum terdiagnosis (belum diketahui penyebabnya)
 Kelompok risiko tinggi terkena PMS
Keuntungan Kerugian 47
 Perlu periksa pelvis
 Sangat efektif, bekerja segera,  Mungkin meningkatkan risiko PID
jangka panjang (8 tahun 
 infertilitas
TCu 380A)
 Pemasangan & pencabutan perlu
 Segera pulih kesuburan setelah prosedur khusus
dilepas  Mungkin menimbulkan
 Tanpa efek hormonal menorrhagia atau dismenorrhea
 murah  Tidak bisa melindungi terhadap
PMS, HIV, HBV
 Bisa dipakai pada wanita
menyusui  Bisa ekspulsi spontan
 Praktis
 Perlu pemeriksaan rutin  cek
benang
 tidak “user dependent”
Efek samping & komplikasi IUD 48

 Perdarahan
 Nyeri
 Keputihan
 Ekspulsi
 Hamil dengan IUD in situ
 PID
 Benang IUD hilang
49

TEKNIK INSERSI IUD “PUSH-OUT”


50

TEKNIK INSERSI IUD “WITHDRAWAL”


Progestin-Only
Injectable
Contraceptives
(PICs)
51
Types of PICs 52

 Depo-Provera7 (DMPA): 150 mg of depot-medroxyprogesterone acetate given


every 3 months
 Noristerat7 (NET-EN): 200 mg of norethindrone enanthate given every 2 months
(eight weeks)
 Jenis kontrasepsi ini pada dasarnya mempunyai cara kerja seperti pil. Untuk
suntikan yang diberikan 3 bulan sekali, memiliki keuntungan mengurangi resiko
lupa minum pil dan dapat bekerja efektif selama 3 bulan. Efek samping biasanya
terjadi pada wanita yang menderita diabetes atau hipertensi.
 Alat kontrasepsi suntik efektif bagi wanita yang tidak mempunyai masalah penyakit
metabolik seperti diabetes, hipertensi, trombosis atau gangguan pembekuan darah
serta riwayat stroke. Tidak cocok buat wanita perokok. Karena rokok dapat
menyebabkan peyumbatan pembuluh darah.
Alat kontrasepsi dengan cara ini banyak dipilih oleh Wanita di Indonesia
dikarenakan cara kerjanya yang efektif dan cara pemakaiannya yang praktis, selain
itu harganya juga lebih murah. Sebelum suntikan diberikan, terlebih dahulu. Wanita
diperiksa kondisi badannya untuk memastikan kesehatan Wanita itu sendiri, dan
memastikan kondisinya sedang dalam kondisi tidak hamil
Keuntungan

 Highly effective
 Rapidly effective (< 24 hours) if started by day 7 of menstrual cycle
 Intermediate-term method (2 or 3 months protection per injection)

54
 Pelvic examination not required to begin use
 Do not interfere with intercourse
 Do not affect breastfeeding
 Few side effects
 No supplies needed by the client
 Can be provided by trained nonmedical staff
 ContainTrussell
1
no estrogen
et al 1998. Note: This efficacy rate refers only to DMPA.
Combined Oral
Contraceptives (COCs)

55
Types of COCs 56

 Monophasic: All 21 active pills contain same amount of Estrogen/Progestin (E/P)


 Biphasic: 21 active pills contain 2 different E/P combinations (e.g., 10/11)
 Triphasic: 21 active pills contain 3 different E/P combinations (e.g., 6/5/10)
COCs: Mechanisms of Action 57

Suppress ovulation

Reduce sperm transport in upper


genital tract (fallopian tubes)

Change endometrium making


implantation less likely

Thicken cervical mucus


(preventing sperm penetration)
COCs: Contraceptive Benefits 58

 Sangat efektif, perlu dilakukan evaluasi setelah penggunaan 2 tahun


 Effective immediately if started by day 7 of menstrual cycle
 Pelvic examination not required to initiate use
 Do not interfere with intercourse
 Few side effects
 Convenient and easy to use
 Client can stop use
 Can be provided by trained nonmedical staff
1
Hatcher et al 1998.
COCs: Limitations 59

 User-dependent (require continued motivation and daily use)


 Some nausea, dizziness, mild breast tenderness, headaches or spotting
may occur
 Effectiveness may be lowered when certain drugs are taken
 Forgetfulness increases method failure
 Can delay return to fertility
 Rare serious side effects possible
 Resupply must be readily and easily available
 Do not protect against STDs (e.g., HBV, HIV/AIDS)
Who Can Use COCs 60

Women:
 Of any reproductive age or parity who want highly effective protection against pregnancy
 Who are breastfeeding (6 months or more postpartum)
 Who are postpartum and are not breastfeeding (begin after third week)
 Who are postabortion (start immediately or within 7 days)
COCs: When to Start 61

 Anytime you can be reasonably sure the client is not pregnant


 Days 1B7 of the menstrual cycle
 Postpartum:
 after 6 months if using LAM
 after 3 weeks if not breastfeeding
 Postabortion (immediately or within 7 days)
COCs: Common Side Effects 62

 Amenorrhea
 High blood pressure
 Nausea/dizziness/vomiting
 Bleeding/spotting
 Acne
 Breast fullness or tenderness (mastalgia)
 Chest pain (especially if it occurs with exercise)
 Depression (mood change or loss of libido)
Take Home

 Jawablah pertanyaan di bawah ini:


1. Sebutkan pengkajian yang harus dilakukan pada Pengkajian Keluarga Berencana
2. Sebutkan Diagnosa Keperawatan Pada Keluarga Berencana
Pengkajian/ Penapisan utk Alkon oleh tenaga Kesehatan
(sesuai kompetensi)
 Identitas Ibu (nama, umur, BB, TB, riwayat penggunaan kontrasepsi, dll)
 Melakukan pemeriksaan Fisik . Vulva, data-data lab yang diperlukan (Data obyektif/Subyektif
 Kaluhan utama
 Paritas
 Haid terakhir (riwayat menstruasi)
 Apakah ibu sedang menyusui atau tidak
 Apakah sering mengalami bercak darah
 Apakah sering mengalami nyeri hebat pada kepala
 Pemeriksaan TD
 Apakah ada benjolan di payudara
 Apakah mengonsumsi obat anti kejang (epilepsi)
 Apakah pernah menggunakan alat kontrasepsi sebelumnya
 Apakah mengalami PMS/penyakit radang panggul
 Siklus haid, durasi dan banyaknya darah haid yang keluar
 Apakah memiliki penyakit vaskular atau kongenital
Masalah yang dapat terjadi
 Kurangnya pengetahuan pada ibu dan keluarga
 Kurangnya kesadara untuk menggunakan alkon
 Kecemasan untuk pemasangan Alat kontrasepsi dalam rahim/ implan
 Nyeri saat pemasangan yang membutuhkan tindakan
 Ketidakpatuhan dalam kontrol penggunaan alkon
 Risiko pengeluaran bercak darah
 Risiko kegagalan karena ketidakpatuhan minum pil
 Risiko infeksi
Penatalaksanaan
 Bina hub trust dengan ibu agar diperoleh data yang sesuai
 Melakukan intervensi sesuai dengan masalah yang dihadapi
 Melakukan intervensi keperawatan independent, kolaboratif
 Memberikan edukasi kepada ibu tentang alat kontrasepsi
 Melakukan konseling serta persetujuan ibu/klg dalam penggunaan alat kontrasepsi
 Kolaboratif pemberian terapi sesuai dengan masalah yang terjadi
 Mengurangi aktifitas pada ibu jika terjadi pengeluaran cairan/ bercak darah bukan dalam siklus
haid
 Edukasi untuk kepatuhan dalam kontrol alkon, minum pil atau tepat waktu saat penggunaan
injeksi kontrasepsi
 Tetap memberikan ASI ekslusif dengan memilih Alkon yang sesuai dengan kondisi ibu
Terima kasih

You might also like