Download as ppt, pdf, or txt
Download as ppt, pdf, or txt
You are on page 1of 50

ANALISIS UJI-T SATU SAMPEL

(ONE-SAMPEL T-TEST)
ANALISIS UJI-t SAMPEL
(One-Sample T-test)
• Uji-t untuk sampel (one sample T-test) merupakan
prosedur uji-t untuk sampel tunggal jika rata-rata
suatu variabel tunggal dibandingkan dengan suatu
nilai kostanta tertentu (µ).
• Uji-t satu sampel ini biasanya digunakan pada
penelitian-penelitian yang bersifat eksperimental
tetapi dengan desain pre eksperimental atau quasi-
eksperimen.
ANALISIS UJI-t SAMPEL
(One-Sample T-test)
Kriteria data yang dapat diuji dengan menggunakan
uji-t satu sampel (one sample T-test), yaitu:
1.Data yang digunakan adalah data kuantitatif
(interval dan rasio)
2.Data berdistribusi normal
Pengujian hipotesis uji-t satu sampel
(one-sampel T-test)
1. Uji dua pihak fihak/arah (two tail-test), yaitu
pengujian yg digunakan jk hipotesis nol (Ho)
berbunyi “sama dengan” dan hipotesis
alternatifnya (Ha) berbunyi “tidak sama dengan”,
atau (Ho=dan Ha ≠)
Pengujian hipotesis uji-t satu sampel
(one-sampel T-test)
2. Uji satu fihak/arah(one tail test), yang dapat dibagi
menjadi dua macam, yaitu:
a. Uji fihak/arah kiri, yaitu pengujian yang digunakan jika
hipotesis nol (Ho) berbunyi “lebih besar atau sama dengan”
(≥) dan hipotesis alternatifnya (Ha) berbunyi “lebih kecil”
atau “paling sedikit/paling kecil”, atau (Ho≥, Ha <)
b. Uji fihak/arah kanan, yaitu pengujian yang digunakan jk
hipotesis nol (Ho) berbunyi “lebih kecil atau sama dengan”
(≤) dan hipotesis alternatifnya (Ha) berbunyi “lebih besar”
atau “besar/paling banyak” (<), atau (Ho ≤, dan Ha>)
1. Uji Dua Pihak/Arah (Two Tail-Test)
Contoh:
Seorang peneliti ingin mengetahui prestasi belajar mahasiswa
psikologi fak psikologi dan kesehatan pada mata kuliah
statistik.
Rata-rata prestasi belajar mahasiswa adalah 8.
Berikut daftar nilai 30 mahasiswa yang diambil secara random.

8.00 8.00 7.00 6.00 9.00 7.00 6.00 9.00 8.00 8.00

6.00 7.00 9.00 8.00 8.00 7.00 8.00 6.00 6.00 7.00

8.00 8.00 7.00 6.00 6.00 9.00 6.00 7.00 8.00 8.00
1. Uji Dua Pihak/Arah (Two Tail-Test)
Berdasarkan data tersebut maka :
a.Hipotesis
Ho : µ = 8
Rata-rata hasil prestasi belajar mahasiswa sama dengan 8
Ha : µ ≠ 8
Rata-rata hasil prestasi belajar mahasiswa tidak sama dengan 8
1. Uji Dua Pihak/Arah (Two Tail-Test)
Kaidah pengambilan keputusan dpt dilakukan dgn 2 cara:
1.Dengan cara membandingkan nilai t hitung dengan t tabel:
 jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak
Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima
2.Dengan cara membandingkan taraf signifikansi
 jika sig > 0.05, maka Ho diterima
 jika sig < 0.05, maka Ho ditolak
1. Uji Dua Pihak/Arah (Two Tail-Test)
Cara memasukkan atau mengalisis data ke SPSS
1.Buka file baru. Klik File – New – Data
2.Beri nama variable yg diperlukan, dalam kasus ini hanya
terdapat satu variable yaitu (prestasi belajar mahasiswa) dan
kemudian klik variabel View
3.Isikan nama variabel pd kolom Name (misal:prestasi) maksimal
8 karakter, setelah itu Tab dan secara otomatis akan muncul di
kolom Type (Numerik), pada kolom Width isikan angka 8 dan
pada Decimal isikan angka 2 (dengan kondisi default.
4.Kolom Label dapat diisikan keterangan untuk melengkapi
kolom name (misalnya: prestasi belajar mahasiswa)
1. Uji Dua Pihak/Arah (Two Tail-Test)
Cara memasukkan atau mengalisis data ke SPSS
5.Setelah pengisian selesai – klik data view, untuk mengisikan
data, isikan data A (data prestasi belajar) tersebut di atas pada
kolom prestasi dengan mengetikkan ke bawah.
Menyimpan Data
Klik File – Save atau Ctrl C – Kemudian berilah nama yang
anda inginkan.
1. Uji Dua Pihak/Arah (Two Tail-Test)
Pengolahan Data
1.Klik Analyze – Compare Means – One sample T test
2.Klik variable prestasi dan pindahkan ke kotak Tests Variabel
3.Isikan 8 pada kotak test value
4.Klik option untuk memilih Conviedence Interval selang
kepercayaan yang akan digunakan (posisi default: 95%). Untuk
missing values atau data yang hilang, karena dalam kasus ini
tidak ada data yang kosong maka diabaikan saja.
5.Klik Continue
6.Klik OK
1. Uji Dua Pihak/Arah (Two Tail-Test)
1. Uji Dua Pihak/Arah (Two Tail-Test)
Interpretasi Output SPSS
1.Pada tabel Out Put One Sampel Test, memuat data hasil analisis
uji-t satu sampel yang mana nilai t hitung sebesar -3,357, bila t
hitung ini dimutlakkan akan menjadi 3,357 dengan df (degree of
fredom), atau derajat kebebasan =29 (N-1), dimana t hitung > t
tabel (3,357>2,045),maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya
bahwa rata-rata prestasi belajar mahasiswa tidak sama dengan 8.
2.Dengan membandingkan taraf signifikansi (p-Value)
 jika sig > 0.05, maka Ho diterima
 jika sig < 0.05, maka Ho ditolak
Pada Kasus ini terlihat bahwa signifikansi 0,002, karena
signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak, dan Ha diterima, artinya rata-
rata prestasi belajar mmahasiswa tidak sama dengan 8
1. Uji Dua Pihak/Arah (Two Tail-Test)
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil analisis uji-t satu sampel (one sample T-test)
tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata prestasi belajar
mahasiswa pada mata kuliah statistik tidak sama 8.
Artinya hipotesis yang menyatakan bahwa rata-rata prestasi
belajar mahasiswa pada mata kuliah statistik sama dengan 8
ditolak, sebaliknya hipotesis yang menyatakan bahwa rata-rata
prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah statistik tidak sama
8 diterima.
2. Uji Satu Pihak/Arah (One Tail-Test)
a. Uji Fihak/arah kiri
Contoh :
Salah satu sekolah ingin meneliti rata-rata IQ para siswanya,
untuk itu dilakukan pengumpulan data data dengan cara
dilaksanakannya tes IQ pada siswa kelas 3, dimana
sebelumnya pihak sekolah memperkirakan bahwasnya IQ
para siswanya rata-rata adalah 110, kemudian diambillah
sampel secara acak sebanyak 30 siswa dan diperolah data IQ:

90 95 100 80 95 100 105 95 86 75


93 97 103 81 83 88 99 70 101 110
71 88 81 77 103 83 97 83 97 95
2. Uji Satu Pihak/Arah (One Tail-Test)
a. Uji Fihak/arah kiri
1. Hipotesis
Ho : µ ≥ 110
Rata-rata skor IQ siswa lebih besar atau sama dengan 110
Ha : µ < 110
Rata-rata skor IQ siswa lebih kecil dari 110
Adapun kaidah pengambilan keputusan dpt dilakukan dgn 2 cara:
1. Dengan cara embandingkan nilai t hitung dgn t tabel :
 jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak
 Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima
2. Dengan cara membandingkan taraf signifikansi
 jika sig > 0.05, maka Ho diterima
 jika sig < 0.05, maka Ho ditolak
2. Uji Satu Pihak/Arah (One Tail-Test)
Pengolahan Data
1.Klik Analyze – Compare Means – One sample T test
2.Klik variable Intelligence Question siswa dan pindahkan ke
kotak Tests Variabel
3.Isikan 110 pada kotak test value
4.Klik option untuk memilih Conviedence Interval selang
kepercayaan yang akan digunakan (posisi default: 95%). Untuk
missing values atau data yang hilang, karena dalam kasus ini
tidak ada data yang kosong maka diabaikan saja.
5.Klik Continue
6.Klik OK
2. Uji Satu Pihak/Arah (One Tail-Test)
2. Uji Satu Pihak/Arah (One Tail-Test)
Interpretasi Output SPSS
1.Pada tabel Out Put One Sampel Test, memuat data hasil analisis uji-t
satu sampel yang mana nilai t hitung sebesar -10,072, bila t hitung
ini dimutlakkan akan menjadi 10,072 dengan df (degree of fredom),
atau derajat kebebasan =29 (N-1), dimana t hitung > t tabel
(10,072>2,045),maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya bahwa rata-
rata skor IQ siswa kelas 3 lebih rendah atau lebih kecil dari skor yg
sudah diperkirakan yaitu 110.
2.Dengan membandingkan taraf signifikansi (p-Value)
 jika sig > 0.05, maka Ho diterima
 jika sig < 0.05, maka Ho ditolak
Pada Kasus ini terlihat bahwa signifikansi 0,000, karena signifikansi <
0,05 maka Ho ditolak, dan Ha diterima, artinya rata-rata skor IQ siswa
kelas 3 lebih rendah dibandingkan dgn skor yang diperkirakan 110.
2. Uji Satu Pihak/Arah (One Tail-Test)
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil analisis uji-t satu sampel (one sample T-test)
tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata skor IQ siswa kelas 3
lebih kecil dari skor IQ yang diperkirakan yaitu 110 atau tidak
sesuai dengan yang diharapkan oleh pihak sekolah.
Artinya hipotesis yang menyatakan bahwa rata-rata skor IQ lebih
besar atau sama dengan 110 ditolak, sebaliknya hipotesis yang
menyatakan bahwa rata-rata skor IQ lebih kecil dari 110 diterima.
2. Uji Satu Pihak/Arah (One Tail-Test)
a. Uji Fihak/arah kanan
Contoh kasus:
Untuk meningkatkan kemampuan penguasaan bahasa inggris bagi pada
dosen, maka seluruh lembaga pengembangan bahasa asing
mengadakan pelatihan/kursus TOEFL selama enam bulan. Pengelola
lembaga tersebut ingin mengetahui apakah kemampuan penguasaan
bahasa inggris para dosen yang mengikuti kursus tersebut sudah
sesuai dengan harapan yang diinginkan, yaitu rata-rata skor TOEFL
para dosen minimal adalah 450. kemudian data diambil dgn
menggunakan teknik random sampling dan diperolah 30 data
sebagai sampel penelitian:
475 470 425 460 475 500 445 430 455 460
480 475 460 435 470 475 500 650 455 430
450 475 435 490 523 412 435 460 490 500
2. Uji Satu Pihak/Arah (One Tail-Test)
a. Uji Fihak/arah kanan
1. Hipotesis
Ho : µ ≤ 450
Rata-rata skor TOEFL para dosen lebih kecil atau sama dengan 450
Ha : µ > 450
Rata-rata skor TOEFL para dosen lebih besar 450
Adapun kaidah pengambilan keputusan dpt dilakukan dgn 2 cara:
1. Dengan cara embandingkan nilai t hitung dgn t tabel :
 jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak
 Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima
2. Dengan cara membandingkan taraf signifikansi
 jika sig > 0.05, maka Ho diterima
 jika sig < 0.05, maka Ho ditolak
2. Uji Satu Pihak/Arah (One Tail-Test)
Pengolahan Data
1.Klik Analyze – Compare Means – One sample T test
2.Klik variable Toefl dan pindahkan ke kotak skor toefl
3.Isikan 450 pada kotak test value
4.Klik option untuk memilih Conviedence Interval selang
kepercayaan yang akan digunakan (posisi default: 95%). Untuk
missing values atau data yang hilang, karena dalam kasus ini
tidak ada data yang kosong maka diabaikan saja.
5.Klik Continue
6.Klik OK
2. Uji Satu Pihak/Arah (One Tail-Test)
2. Uji Satu Pihak/Arah (One Tail-Test)
Interpretasi Output SPSS
1.Pada tabel Out Put One Sampel Test, memuat data hasil analisis uji-t
satu sampel yang mana nilai t hitung sebesar 2,539, dengan df (degree
of fredom), atau derajat kebebasan =29 (N-1), dimana t hitung > t tabel
(2,539>2,045),maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya bahwa rata-
rata skor TOEFL dosen lebih tinggi atau lebih besar dari 450.
2.Dengan membandingkan taraf signifikansi (p-Value)
 jika sig > 0.05, maka Ho diterima
 jika sig < 0.05, maka Ho ditolak
Pada Kasus ini terlihat bahwa signifikansi (Sign 2 tailed) 0,017, dimana
kasus ini menggunakan uji satu pihak/arah (one tail test) maka
signifikansi 0,017 dibagi 2 = 0,0085, karena signifikansi < 0,05 maka Ho
ditolak, dan berarti Ha diterima, artinya rata-rata skor TOEFL para
dosen itu lebih besar dari 450.
2. Uji Satu Pihak/Arah (One Tail-Test)
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil analisis uji-t satu sampel (one sample T-test)
tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata skor TOEFL para
dosen yang mengikuti pelatihan/kursus TOEFL selama enam
bulan itu lebih besar dari 450 atau sesuai dengan yang
diharapkan oleh lembaga yang menyelenggarakan
pelatihan/kursus tersebut.
Artinya hipotesis yang menyatakan bahwa rata-rata skor TOEFL
dosen lebih kecil atau sama dengan 450 ditolak, sebaliknya
hipotesis yang menyatakan bahwa rata-rata skor TOEFL dosen
lebih besar dari 450 diterima.
ANALISIS UJI-T SATU SAMPEL BERPASANGAN
(PAIRED SAMPLES T-TEST)
ANALISIS UJI-t SAMPEL
BERPASANGAN
• Uji untuk(Paired-Samples T-test) T-test)
data sampel berpasangan (paired-samples
digunakan untuk membandingkan rata-rata dua variabel
dalam group sampel tunggal. Uji ini menghitung selisih
antara nilai dua variabel pada setiap kasus dan menguji
apakah selisih rata-rata tersebut bernilai nol.
• Kriteria data yg dapat diuji dgn menggunakan uji-t satu
sample (one-sample T-test),yaitu:
1. Data digunakan adalah data kuantitatif (interval dan rasio)
2. Data berdistribusi normal
ANALISIS UJI-t SAMPEL
BERPASANGAN
(Paired-Samples T-test)
Contoh Kasus
Seorang peneliti ingin mengetahui tentang efektivitas metode
cooperative learning dalam menurunkan kecemasan siswa dalam
menghadapi peljrn matematika. Untuk itu dilakukan studi kuasi
eksperimental pada siswa di suatu SMP, yaitu dgn menguji tingkat
kecemasan siswa dalam menghadapi pljrn matematika antara
sebelum dan sesudah diberikan metode cooperative learning. Studi
ini ingin membuktikan apakah ada perbedaan tingkat kecemasan
siswa dalam menghadapi pljrn matematika antara sebelum dan
sesudah diberikan metode cooperative learning. Berdasarkan 40
sampel siswa SMP yang dipilih scr random dpt diketahui bahwa
tingkat kecemasan antara sebelum dan sesudah diberikan metode
cooperative learning sebagai berikut:
2. Uji Satu Pihak/Arah (One Tail-Test)
Pengolahan Data
1.Klik Analyze – Compare Means – Paired Sample T Test
2.Klik sebelum-sesudah dan pindahkan ke kotak Paired Variable
3.Klik option untuk memilih Conviedence Interval selang
kepercayaan yang akan digunakan (posisi default: 95%). Untuk
missing values atau data yang hilang, karena dalam kasus ini
tidak ada data yang kosong maka diabaikan saja.
4.Klik Continue
5.Klik OK
2. Uji Satu Pihak/Arah (One Tail-Test)
Tingkat Kecemasan Menghadapi Pelajaran Matematika
No.Sbjk Sebelum Sesudah No.Sbjk Sebelum Sesudah
1 25 20 21 32 20
2 23 15 22 31 21
3 35 17 23 37 28
4 21 15 24 22 22
5 24 10 25 28 17
6 31 27 26 21 19
7 32 31 27 33 21
8 37 29 28 31 16
9 38 21 29 28 28
10 30 20 30 32 20
11 29 26 31 24 16
12 24 19 32 27 24
13 34 15 33 33 21
14 37 20 34 34 20
15 28 25 35 26 25
16 23 10 36 28 20
17 29 12 37 32 22
18 25 25 38 31 25
19 32 28 39 36 30
20 30 22 40 35 28
ANALISIS UJI-t SAMPEL BERPASANGAN (Paired-Samples
T-test)
1. Hipotesis

Ho : Tidak terdapat perbedaan (pengaruh) tingkat kecemasan siswa


dalam menghadapi pelajaran matematika antara sebelum dan
sesudah diberikan metode cooperative Learning.

Ha : Terdapat perbedaan (pengaruh) tingkat kecemasan siswa dalam


menghadapi pelajaran matematika antara sebelum dan sesudah
diberikan metode cooperative learning.
ANALISIS UJI-t SAMPEL BERPASANGAN (Paired-Samples
T-test)
ANALISIS UJI-t SAMPEL BERPASANGAN (Paired-Samples
T-test)
Berdasarkan data di atas maka dapat dilakukan pengujian
hipotesis dengan 2 cara sebagai berikut:
a.Dengan cara membandingkan nilai t-hitung dengan tabel
 Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak
 Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima
Untuk melihat harga t tabel maka didasarkan pada derajat
kebebasan (dk), yang besarnya adalah N-1, yaitu 40-1=39,
berdasarkan hasil analisis uji t dua sampel berpasangan, maka
dapat diperoleh hasil sebagai berikut: t hitung lebih besar dari t
tabel (9,834 > 2,021), maka Ho diterima, yang artinya ada
perbedaan (pengaruh) tingkat kecemasan siswa dalam
menghadapi pelajaran matematika antara sebelum dan sesudah
diberikan metode cooperative learning
ANALISIS UJI-t SAMPEL BERPASANGAN (Paired-Samples
T-test)
b. Dengan membandingkan taraf signifikansi (P-Value):
 jika sig > 0.05, maka Ho diterima
 jika sig < 0.05, maka Ho ditolak
Pada kasus ini terlibat bahwa signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, maka
Ho ditolak dan Ha diterima, artinya hipotesis yang menyatakan
bahwa ada perbedaan tingkat kecemasan siswa antara sebelum
dan sesudah diberikan metode cooperative learning diterima,
artinya bahwa tingkat kecemasan siswa antara sebelum dan
sesudah diberikan metode adalah berbeda.
ANALISIS UJI-t SAMPEL BERPASANGAN (Paired-Samples
T-test)
Kesimpulan :
Berdasarkan analisis uji t dua sampel berpasangan dapat disimpulkan
bahwa terdapat perbedaan tingkat kecemasan siswa antara sebelum
dan sesudah diberikan metode cooperative learning. Berdasarkan
perbandingan rata-rata (mean) tingkat kecemasan siswa dalam
menghadapi pelajaran matematika antara sebelum diberikan metode
cooperative learning ternyata lebih tinggi dari pada sesudah diberikan
metode cooperative learning, hal ini berarti terdapat penurunan yg
signifikan kecemasan siswa dalam menghadapi pelajaran matematika.
Maka, ini berarti metode cooperative learning sangat efektif dalam
upaya menurunkan kecemasan siswa dalam menghadapi pelajaran
matematika.
ANALISIS UJI-T SATU SAMPEL SALING BEBAS
(INDEPENDENT SAMPLES T-TEST)
Analisis Uji-t Dua sampel Saling Bebas
• Uji-t untuk sampel saling bebas (independent-samples T-
test) merupakan prosedur uji-t untuk sampel bebas dengan
membandingkan rata-rata dua kelompok kasus, dan kasus
(data) yang diuji bersifat acak serta dengan 1 kali proses
pengukuran.
• Kriteria data yang dapat diuji dengan menggunkan uji-t
sampel saling bebas, yaitu;
1. Data yang digunakan adalah data kuantitatif (interval dan
rasio)
2. Data harus saling bebas dari sampel acak dan berdistribusi
normal.
Analisis Uji-t Dua sampel Saling Bebas
Contoh kasus:
Seorang peneliti ingin mengetahui orientasi berprestasi
(achievement oriention) pada mahasiswa di suatu perguruan
tinggi. Untuk itu dilakukan penelitian survei untuk melihat
apakah terdapat perbedaan orientasi berprestasi antara
mahasiswa pria dan mahasiswa wanita. Penelitian ini ingin
membuktikan apakah terdapat perbedaan orientasi
berprestasi antara mahasiswa pria dan wanita. Berdasarkan
100 sampel ebagai subjek penelitian, masing-masing 50
mahasiswa pria dan 50 mahasiswa wanita yang dipilih secara
random untuk diuji dengan menggunakan test orientasi
berprestasi yang hasilnya adalah sebagai berikut:
Analisis Uji-t Dua sampel Saling Bebas
Hasil Test Orientasi mahasiswa pria dan wanita
Analisis Uji-t Dua sampel Saling Bebas
Berdasarkan data diatas, maka disusunlah hipotesis sebagai
berikut:
Hipotesis
Ho : Tidak terdapat perbedaan orientasi berprestasi antara
mahasiswa pria dan wanita
Ha : Terdapat perbedaan orientasi berprestasi antara
mahasiswa pria dan wanita
Analisis Uji-t Dua sampel Saling Bebas
Cara memasukkan Data ke SPSS
1.Buka file baru. Klik File – New –Data
2.Klik Variabel view
3.Isikan nama pada kolom Name (misal: prestasi, dan gender)
4.Kolom Label dapat diisikan keterangan untuk melengkapi
kolom Name (misalkan: prestasi = untuk menamai orientasi
berprestasi ; gender= untuk nama jenis kelamin)
5.Klik Value (isikan 1=Pria , 2=wanita)
6.Klik add lalu klik OK
7.Klik data view
8.Masukkan data Prestasi belajar
Analisis Uji-t Dua sampel Saling Bebas
Cara pengolahan data
1.Klik Analyze – Compare Means – Independent sample T Test
2.Klik Variabel Orientasi berprestasi dan pindahkan pada
kotak Test variabels dan klik variabel Gender kemudian
pindahkan pada kotak Grouping variabel
3.Klik Define Groups,pada group 1 isikan angka 1 dan group 2
isikan angka 2
4.Klik Continue
5.Klik OK
Analisis Uji-t Dua sampel Saling Bebas
Analisis Uji-t Dua sampel Saling Bebas
Interpretasi Output SPSS
a.Analisis menggunakan F-test
Ho : kedua varians populasi adalah sama (varians populasi
orientasi berprestasi mahasiswa pria dan wanita)
Ha : Kedua varians populasi adalah tidak sama (varians
populasi orientasi berprestasi mahasiswa pria dan wanita)
Berdasarkan data tersebut di atas maka dapat dilakukan
pengujian hipotesis dengan membandingkan taraf
signifikansi . Terlihat nilai F hitung=0,077 dengan signifikansi
0,782, karena signifikasi >0,05, maka Ho diterima dan Ha
ditolak yang artinya kedua varians populasi adalah sama.
Analisis Uji-t Dua sampel Saling Bebas
Interpretasi Output SPSS
b. Analisis menggunakan t test (membandingkan nilai t
hitung dengan t tabel)
 jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak
Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima
Untuk melihat harga t tabel maka didasarkan pada derajat
kebebasan (dk), yang besarnya adalah N-1, berdasarkan hasil analisis
uji-t dua sampel saling bebas, maka dapat diperoleh hasil t hitung
sebesar 4.095 >2.000, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada
perbedaan orientasi berprestasi antara mahasiswa pria dan wanita.
Analisis Uji-t Dua sampel Saling Bebas
Interpretasi Output SPSS
b. Analisis menggunakan t test (membandingkan nilai t
hitung dengan t tabel)

Berdasarkan rata-rata orientasi berprestasi antara mahasiswa


pria sebesar 6.818 dan mahasiswa wanita sebesar 6.112, dapat
disimpulkan bahwasanya orientasi berprestasi mahasiswa pria
lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa wanita, hal ini
terlihat dari mean different sebesar 0.706 yang diperoleh dari
6.818 – 6.112 = 0.706
Analisis Uji-t Dua sampel Saling Bebas
Interpretasi Output SPSS
c. Analisis dengan membandingkan taraf signifikansi
 jika sig > 0.05, maka Ho diterima
 jika sig < 0.05, maka Ho ditolak
Pada kasus ini terlihat bahwa signifikansi sebesar 0.000 < 0.05,
karena lebih kecil dari 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya
bahwa terdapat perbedaan orientasi siswa antara mahasiswa pria
dan wanita.
Analisis Uji-t Dua sampel Saling Bebas
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan orientasi berprestasi
antara mahasiswa pria dan wanita. Dengan memperhatikan
perbedaan rata-rata orientasi berprestasi dapat disimpulkan
bahwa orientasi berprestasi mahasiswa pria lebih tinggi dari
pada orientasi berprestasi mahasiswa wanita.
Terima Kasih

You might also like