Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 23

Pengantar Filsafat

Definisi
• Merupakan bentuk • Secara etimologis
kata arab yaitu berasal dari bahasa
”falsafah”. yunani (philein) yg
berarti cinta, dan shopia
yg berarti
hikmah/kebijaksanaan.
• Jadi filsafat secara
etimologis berarti cinta
kebijaksanaan.
Apakah Anda sering mendengar istilah “filsafat”
diucapkan seseorang, atau mungkin Anda
sendiri seringkali mengucapkannya?
Namun, apakah Anda mengerti dan faham apa
yang dimaksudkan dengan filsafat itu?
Untuk itu coba anda pikirkan dan renungkan
pernyataan yg memuat istilah filsafat sbg berikut :

1. “Sebagai seorang pedagang, filsafat saya adalah


meraih keuntungan sebanyak-banyaknya”
2. “Saya sebagai seorang prajurit TNI, filsafat saya
adalah mempertahankan tanah air Indonesia ini dari
serangan musuh sampai titik darah terakhir”.
3. “Pancasila merupakan dasar filsafat negara yang
mewarnai seluruh peraturan hukum yang berlaku”.
4. “Sebagai seorang wakil rakyat, maka filsafat saya
adalah bekerja untuk membela kepentingan rakyat”.
Dari beberapa pernyataan diatas, mari kita lihatb pengertian filsafat
berdasarkan watak dan fungsinya sebagaimana yang dikemukakan Titus,
Smith & Nolan sebagai berikut:

Informal Formal Komprehensif Analisis Aktual


Linguistik Fundamental
Filsafat adalah Filsafat adalah Filsafat adalah Filsafat adalah Filsafat adalah
sekumpulan suatu proses usaha untuk analisa logis sekumpulan
sikap dan kritik atau mendapatkan dari bahasa problematik
kepercayaan pemikiran gambaran serta yang langsung
terhadap terhadap keseluruhan penjelasan mendapat
kehidupan kepercayaan tentang arti perhatian
dan alam yang dan sikap yang kata manusia dan
biasanya sangat dan konsep. dicarikan
diterima secara dijunjung tinggi jawabannya
tidak kritis oleh ahli-ahli
filsafat.
• Berdasarkan uraian tersebut, maka pengertian
filsafat dalam arti informal itulah yang paling sering
dikatakan masyarakat awam, sebagaimana
pernyataan pedagang dalam butir (1), pernyataan
prajurit butir (2), dan pernyataan wakil rakyat butir
(4). Ketiga butir pernyataan tersebut termasuk
dalam kategori pengertian filsafat dalam arti
informal, yakni kepercayaan atau keyakinan yang
diterima secara tidak kritis.
• Adapun pernyataan butir (3) Dengan demikian, Pancasila
merupakan suatu bentuk merupakan suatu sistem
pernyataan filsafat yang mengacu
pada arti komprehensif.
mendasar dan fundamental
• Hal ini disebabkan oleh pernyataan karena mendasari seluruh
“Pancasila merupakan dasar filsafat kebijakan penyelenggaraan
negara yang mewarnai seluruh negara.
peraturan hukum yang berlaku” Ketika suatu sistem bersifat
mengacu pada arti komprehensif
atau menyeluruh, yaitu seluruh mendasar dan fundamental,
peraturan yang berlaku di Indonesia maka sistem tersebut dapat
harus mendasarkan diri pada dinamakan sebagai sistem
Pancasila filsafat
• Analisis Linguistik :
• Pengertian filsafat butir (2) suatu
Pengertian filsafat butir (4) sebagai
proses kritik terhadap analisa logis dari bahasa serta
kepercayaan dan sikap yang penjelasan tentang arti kata dan
dijunjung tinggi, lebih mengacu konsep, lebih mengacu pada upaya
pada arti refleksif, yaitu sikap untuk melakukan klarifikasi, yaitu
terbuka dan toleran dan mau menjelaskan arti istilah dan
melihat sesuatu dari segala pemakaian bahasa dalam berbagai
sudut persoalan tanpa prasangka bidang kehidupan
Dalam hal ini, filsafat dapat
menjadi sarana untuk berpikir • Aktual Fundamental
lebih jauh dan mendalam Pengertian filsafat butir (5) sekumpulan
daripada sekadar mengandalkan problematik yang langsung mendapat
atau percaya pada opini yang perhatian manusia dan dicarikan
jawabannya oleh para ahli filsafat,
ada di masyarakat
lebih mengacu pada persoalan-
persoalan yang mendalam dari
eksistensi manusia
Soekarno sedang duduk di
rumah pengasingan di Ende
ambarkan ia sedang
irkan dan merenungkan masa
Bangsa Indonesia. Hasil
• Patung yang dibuat oleh
ran dan perenungan itu adalah Auguste Rodin
ila sebagai dasar negara dan
fische Grondslag menggambarkan
tentang wise man,
artinya manusia sebagai
makhluk hidup yang arif
atau bijaksana melalui
proses berpikir dan
berkontemplasi
Pancasila sbg Sistem filsafat?

• Pancasila sebagai sistem filsafat merupakan


hasil perenungan yang mendalam dari para
tokoh kenegaraan Indonesia.
• Hasil perenungan itu semula dimaksudkan
untuk merumuskan dasar negara yang akan
merdeka.
SISTEM FILSAFAT
1. Bersifat Koheren : artinya 2.Bersifat Menyeluruh :
berhubungan satu sama lain artinya mencakup segala
secara runtut, tidak hal dan gejala yang
mengandung pernyataan
terdapat dalam kehidupan
yang saling bertentangan di
manusia
dalamnya.
Pancasila sebagai sistem Pancasila sebagai filsafat
filsafat, bagian-bagiannya hidup bangsa merupakan
tidak saling bertentangan, suatu pola yang dapat
meskipun berbeda, bahkan mewadahi semua
saling melengkapi, dan tiap kehidupan dan dinamika
bagian mempunyai fungsi masyarakat di Indonesia
dan kedudukan
3. Bersifat Mendasar : artinya suatu 4. Bersifat Spekulatif : artinya buah
bentuk perenungan mendalam pikir hasil perenungan sebagai
yang sampai ke inti mutlak praanggapan yang menjadi titik awal
permasalahan sehingga yang menjadi pola dasar
menemukan aspek yang sangat berdasarkan penalaran logis, serta
fundamental. pangkal tolak pemikiran tentang
sesuatu
Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai dasar negara pada
dirumuskan berdasarkan inti
permulaannya merupakan buah pikir
mutlak tata kehidupan manusia
dari tokoh-tokoh kenegaraan sebagai
menghadapi diri sendiri, sesama suatu pola dasar yang kemudian
manusia, dan Tuhan dalam dibuktikan kebenarannya melalui
kehidupan bermasyarakat dan suatu diskusi dan dialog panjang
bernegara; dalam sidang BPUPKI
Menanya Alasan diperlukannya kajian
Pancasila Sbg Sistem Filsafat
1. Filsafat Pancasila sebagai Genetivus
Objectivus
2. Filsafat Pancasila sebagai Genetivus
Subjectivus (Ontologis, epistemologis,
aksiologis)
Filsafat Pancasila sebagai Genetivus Objectivus dan Genetivus Subjectivus

Genetivus Objectivus Genevitus Subjectivus


• nilai-nilai Pancasila dijadikan sebagai • nilai-nilai Pancasila dipergunakan untuk
objek yang dicari landasan filosofisnya mengkritisi berbagai aliran filsafat yang
berdasarkan sistem-sistem dan cabang- berkembang, baik untuk menemukan
cabang filsafat yang berkembang di hal-hal yang sesuai dengan nilai-nilai
Barat. Pancasila maupun untuk melihat nilai-
• Misalnya, Notonagoro menganalisis nilai yang tidak sesuai dengan nilai-nilai
nilai-nilai Pancasila berdasarkan Pancasila.
pendekatan substansialistik filsafat
Aristoteles sebagaimana yang terdapat
dalam karyanya yang berjudul Pancasila • Selain itu, nilai-nilai Pancasila tidak
Ilmiah Populer. hanya dipakai dasar bagi pembuatan
• Drijarkara menyoroti nilai-nilai Pancasila peraturan perundang-undangan, tetapi
dari pendekatan eksistensialisme juga nilai-nilai Pancasila harus mampu
religious sebagaimana yang menjadi orientasi pelaksanaan sistem
diungkapkannya dalam tulisan yang politik dan dasar bagi pembangunan
berjudul Pancasila dan Religi nasional
• Pancasila sebagai Genetivus Subjectivus
memerlukan landasan pijak filosofis yang kuat
yang mencakup tiga dimensi, yaitu:
1. landasan ontologis
2. Landasan epistemologis, dan
3. landasan aksiologis
Landasan Ontologis Pancasila
• Landasan ontologis Pancasila artinya sebuah
pemikiran filosofis atas hakikat dan raison d’etre sila-
sila Pancasila sebagai dasar filosofis negara Indonesia.
• Ontologi membahas tentang hakikat yang paling
dalam dari sesuatu yang ada, yaitu unsur yang paling
umum dan bersifat abstrak, disebut juga dengan istilah
substansi.
• menanya tentang proses terbentuknya prinsip-
prinsip dalam sila-sila Pancasila itu dalam
kehidupan
Landasan epistemologis pancasila
• istilah “epistemologi” terkait dengan sarana dan sumber
pengetahuan (knowledge).
• Epistemologi adalah cabang filsafat pengetahuan yang
membahas tentang sifat dasar pengetahuan, kemungkinan,
lingkup, dan dasar umum pengetahuan
• Landasan epistemologis Pancasila artinya nilai-nilai Pancasila
digali dari pengalaman (empiris) bangsa Indonesia, kemudian
disintesiskan menjadi sebuah pandangan yang komprehensif
tentang kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Penjabaran sila2 pancasila secara epistemologis
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa digali dari pengalaman kehidupan
beragama bangsa Indonesia sejak dahulu sampai sekarang.
2. Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab digali dari pengalaman atas
kesadaran masyarakat yang ditindas oleh penjajahan selama berabad-
abad
3. Sila Persatuan Indonesia digali dari pengalaman atas kesadaran bahwa
keterpecahbelahan yang dilakukan penjajah kolonialisme.
4. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan digali dari budaya bangsa Indonesia yang
sudah mengenal secara turun temurun pengambilan keputusan
berdasarkan semangat musyawarah untuk mufakat
5. Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia digali dari prinsip-
prinsip yang berkembang dalam masyarakat Indonesia yang tercermin
dalam sikap gotong royong.
Landasan Aksiologis Pancasila
• istilah “aksiologis” terkait dengan masalah nilai (value) . Menegaskan
bahwa nilai itu merupakan kualitas yang tidak real karena nilai itu tidak
ada untuk dirinya
sendiri, ia membutuhkan pengemban untuk berada.
• Landasan aksiologis Pancasila artinya nilai atau kualitas yang terkandung
dalam sila-sila Pancasila:
a. Sila pertama mengandung kualitas monoteis, spiritual, kekudusan, dan
sakral.
b. Sila kemanusiaan mengandung nilai martabat, harga diri, kebebasan, dan
tanggung jawab.
c. Sila persatuan mengandung nilai solidaritas dan kesetiakawanan.
d. Sila keempat mengandung nilai demokrasi, musyawarah, mufakat, dan
berjiwa besar.
e. Sila keadilan mengandung nilai kepedulian dan gotong royong.
Esensi (Hakikat) Pancasila Sbg Sistem Filsafat
1. hakikat sila ketuhanan terletak pada keyakinan bangsa Indonesia bahwa Tuhan
sebagai prinsip utama dalam kehidupan semua makhluk
2. hakikat sila kemanusiaan adalah manusia monopluralis, yang terdiri atas 3
monodualis, yaitu susunan kodrat (jiwa, raga), sifat kodrat (makhluk individu,
sosial), kedudukan kodrat (makhluk pribadi yang otonom dan makhluk Tuhan)
(Notonagoro)
3. hakikat sila persatuan terkait dengan semangat kebangsaan. Rasa kebangsaan
terwujud dalam bentuk cinta tanah air
4. hakikat sila kerakyatan terletak pada prinsip musyawarah. Artinya, keputusan yang
diambil lebih didasarkan atas semangat musyawarah untuk mufakat, bukan
membenarkan begitu saja pendapat mayoritas tanpa peduli pendapat minoritas
5. hakikat sila keadilan terwujud dalam tiga aspek, yaitu keadilan distributif, legal, dan
komutatif. Keadilan distributif adalah keadilan bersifat membagi dari negara kepada
warga negara. Keadilan legal adalah kewajiban warga negara terhadap negara atau
dinamakan keadilan bertaat. Keadilan komutatif adalah keadilan antara sesama
warga negara
URGENSI PANCASILA
• meletakkan Pancasila sebagai sistem filsafat dapat memulihkan
harga diri bangsa Indonesia sebagai bangsa yang merdeka dalam
politik, yuridis, dan juga merdeka dalam mengemukakan ide-ide
pemikirannya untuk kemajuan bangsa, baik secara materiil
maupun spiritual.
• Pancasila sebagai sistem filsafat membangun alam pemikiran
yang berakar dari nilai-nilai budaya bangsa Indonesia sendiri
sehingga mampu dalam menghadapi berbagai ideologi dunia.
• Pancasila sebagai sistem filsafat dapat menjadi dasar pijakan
untuk menghadapi tantangan globalisasi
• Pancasila sebagai sistem filsafat dapat menjadi way of life
sekaligus way of thinking bangsa Indonesia untuk menjaga
keseimbangan dan konsistensi antara tindakan dan
pemikiran. Bahaya yang ditimbulkan kehidupan modern
dewasa ini adalah ketidakseimbangan antara cara bertindak
dan cara berpikir sehingga menimbulkan kerusakan
lingkungan dan mental dari suatu bangsa.
TERIMAKASIH

You might also like