Professional Documents
Culture Documents
Alkohol Dan Eter: Imas Masruroh, M.Si
Alkohol Dan Eter: Imas Masruroh, M.Si
Alkohol Dan Eter: Imas Masruroh, M.Si
Kimia Organik
Jurusan Teknik Kimia
Fakultas Teknik
Universitas Serang Raya
Rumus Umum dan Struktur
H C CCH2OH
2-Propunol
(propargil alkohol) 3
Alkohol dibagi dalam tiga golongan:
Contoh :
1º 3º
2º
1º 2º 3º
• Senyawa dengan dua gugus hidroksil disebut diol
atau glikol. Senyawa dengan 3 gugus hidroksil
disebut triol dan seterusnya.
6
Latihan:
1. Namai alkohol berikut dengan sistem IUPAC:
a. BrCH2CH2CH2OH c. CH2=CHCH2CH2OH
b. CH3 OH d. CH3CHOHCH2CH2CH3
e.
CH2CH2OH
OCH3 OCH3
OH
CH3CH2OCH2 CH2 CH2 CHCH3
OCH3 OCH(CH3 )2
5-etoksi-2-pentanol 1,2 dimetoksi sikloheksana 1-isopropoksi-2-metoksi-sikloheksana
1
O
3 2
CH2 CH2CH2CH3
2-etiloksiran
Piran (Oksana)
Dioksana
Dioksin
14
Mekanisme reaksi pada epoksida
E. 2. ETER
Reaction of Ethers with Strong Acid
• In order for ethers to undergo substitution or elimination
reactions, their poor leaving group must first be converted
into a good leaving group by reaction with strong acids such
as HBr and HI. HBr and HI are strong acids that are also
sources of good nucleophiles (Br¯ and I¯ respectively).
• When ethers react with HBr or HI, both C—O bonds are
cleaved and two alkyl halides are formed as products.
16
17
C. SIFAT FISIK
C. 1. TITIK DIDIH
• Alcohols and ethers exhibit dipole-dipole interactions
because they have a bent structure with two polar bonds.
• Alcohols are capable of intermolecular hydrogen bonding.
Thus, alcohols are more polar than ethers.
Ikatan Hidrogen antar alkohol
dan antara alkohol dengan air
C2H5 O H
H O C2H5
H O C2H5
H O H
C2H5 O H
H O C2H5
H O C2H5
H O H
C2H5 O H
Etanol 78,3
1-propanol 97,2
1-butanol
117 8,3 g/100 ml
R O H O H R O + H O H
Ion alkoksida
Alkohol (terstabilkan oleh
solvasi)
Pada alkohol dengan halangan ruang besar, solvasi ion negatif
(alkoksida) terhambat sehingga ion alkoksida kurang
terstabilkan dan menjadi asam yang lebih lemah.
Harga pK a
beberapa asam lemah
ASAM pK a
CH3 OH 15,5
H2 O 15,74
CH3 CH2OH 15,9
(CH3)3 COH 18,0
HC CH 25
H2 35
NH3 38
CH3 CH3 50
27
Keasaman 2,2,2-trifluoroetanol (pKa = 12,4) > etanol.
1. Pendekatan sebelum serangan:
Atom F menarik elektron (efek induktif negatif) atom C-
makin + atom H-hidroksil kurang terperisai.
F
F C C O H
H2 H+
F
2. Pendekatan sesudah serangan:
Atom F menarik elektron menjauhi ion alkoksil muatan negatif
tersebar pada lebih banyak atom (lebih stabil).
F Muatan + pada atom C terletak
dekat - pada atom O, yang dapat
F C C O
H2 secara parsial menetralkannya
F sehingga lebih stabil.
Gugus penarik elektron meningkatkan keasaman:
2. Jumlah gugus:
Cl3CCH2OH > Cl2CHCH2OH > ClCH2CH2OH > CH3CH2OH
30
(muatan negatif terdelokalisasi pada posisi cincin orto dan para melalui resonansi)
Reaktivitas: alkohol sebagai asam
Alkohol yang bersifat sebagai suatu asam, akan melepaskan proton
menghasilkan ion alkoksida (garam suatu alkohol).
Untuk membuat alkoksida dari suatu alkohol diperlukan suatu basa yang
kuat seperti sodamida (NaNH2).
+ -
CH3OH + Na NH
2 CH3ONa + NH
3
- -
CHCH2CH2Br + OH CHCH2CH2OH + Br
1-bromo propana 1-propanol
alkil halida primer alkohol primer
Bila alkil halida primer direaksikan dengan NaOH dalam air, terjadi reaksi
subsitusi nukleofilik bimolekuler. Sedangkan bila digunakan alkohol
sekunder dan tertier akan menjalani reaksi subsitusi nukleofilik
monomolekuler, karena disini juga terjadi produk reaksi eliminiasi
Pembuatan Alkohol
Reaksi Grignard
O
C2H5MgX
H C H +
C2H5CH2OH
H2O, H
formaldehid alkohol primer
O OH
C2H5MgX
CH3 C H +
CH3CHC
2H5
aldehid H2O, H
alkohol sekunder
O OH
C2H5MgX
CH3 C C3H7 CH3 C C2H5
+
H2O, H
keton C3H7
alkohol tersier
Reagen Grignard
O
C3H7MgX
CH2 CH2 C3H7CH2OH
+
H2O, H
epoksida alkohol primer
O OH
C3H7MgX
CH3 C Cl CH3 C C3H7
+
H2O, H
asilhalida C3H7
alkohol tersier
O OH
C3H7MgX
CH3 C OC2H5 +
CH3 C C3H7
H2O, H
ester C3H7
alkohol tersier
Pembuatan Alkohol
Reduksi Senyawa Karbonil
O OH
NaBH4
CH3CCH3 +
CH3CCH3
H2O, H
H
H2, Ni katalis
O OH
kalor, tekanan
+
+ H
H2O OH
E. REAKSI-REAKSI
E. 1. ALKOHOL
H OH H
H+
H2C C CH CH3 H2C C CH2CH3 + H3C C CHCH3
kalor
CH3 H2O CH3 CH3
2-metil-2-butanol 2-metil-1-butena 2-metil-2-butena
2H H H 1 R, 1 H
H C C CH2CH3 H3C C C CH3
CH3 2 R 2R CH3
gugus R lebih sedikit gugus R lebih banyak
(produk tambahan) (produk utama)
• Secondary and 3° alcohols react by an E1 mechanism,
whereas 1° alcohols react by an E2 mechanism.
• Since 1° carbocations are highly unstable, their
dehydration cannot occur by an E1 mechanism involving a
carbocation intermediate. Therefore, 1° alcohols undergo
dehydration following an E2 mechanism.
Alcohols can also dehydrate to form ethers. In this
reaction, a hydrogen atom and a hydroxyl group are
removed from different alcohol molecules.
Latihan:
Contoh:
CrO3
OH + O
H , aseton
sikloheksanol (reagen Jones) sikloheksanon
reagen
CH3(CH2)6CH2OH Jones CH3(CH2)6CO2H
1-oktanol asam 1-oktanoat
OH O
Na2Cr2O7 / H2SO4
CH3CHCH2CH3 CH3CCH2CH3
Oksidator khusus:
Alkohol 1o aldehida: piridinium klorokromat (PCC;
CrO3 dilarutkan dalam HCl lalu ditambah piridina)
Contoh:
PCC
CH3(CH2)6CH2OH CH3(CH2)6CHO
CH2Cl2, 25 oC
1-oktanol oktanal
Latihan:
R OH + H X R X + H OH
alkohol (X = Cl, Br, I) alkil halida
+
H + Nu +
R OH R OH R Nu H2O
H
gugus pergi yang baik
rt
(CH 3 ) 3 C OH + HCl (CH 3 ) 3 C Cl + H 2 O
15 min
t-butil alkohol (3 )
o
t-butil klorida
kalor, ZnCl2
CH3(CH2)3 OH + HCl CH3(CH2)3 Cl + H2O
beberapa jam
1-butanol (1 )
o
Keuntungan:
Produk gas SO2 & HCl akan menguap dari campuran reaksi,
menyisakan alkil klorida yang diinginkan.
Kekurangan:
Alkil klorida yang atsiri (rantai R pendek) akan ikut meninggalkan
campuran reaksi.
3 R OH + PX3 3 R X + H3PO3
fosforus trihalida (X = Cl, Br)
Substitusi alkohol dengan Asam halida
H OH H Br Br H
HBr
CH3C CCH3 CH3C CCH3 + CH3C CCH3 + H2O
CH3 H CH3 H CH3 H
3-metil-2 butanol minor utama
-
Br
H H Br H
CH3C CCH3 CH3C CCH3 CH3C CCH3
CH3 H CH3 H CH3 H
Posporus triklorida dan tionil klorida
ROH + PCl3 R OPCl2 + HCl RCl + HOPCl2
Tahap 1:
H Cl
CH3CH H
- Cl CH3CH
C OH + P Cl C OPCl2
CH3 CH3
Cl H
(S)-2-butanol Ester (S)-klorofosfit berproton
Tahap 2:
- H H
Cl CH3CH CH2CH3
C OPCl2 Cl C + HOPCl2
CH3 CH3
H
(R)-2-kloro butana
52
Latihan:
1. Tuliskan persamaan reaksi alkohol berikut dengan
HBr pekat:
(a) CH3 (b)
OH
OH
(a) (b)
CH2Br Cl
5. REDUKSI
Dehydrate with conc. H2SO4, then add H2
OH
H2SO4 H2
CH3CHCH3 CH2 CHCH3 CH3CH2CH3
Pt
alcohol alkene alkane
OH OTs
TsCl LiAlH4
CH3CHCH3 CH3CHCH3 CH3CH2CH3
alcohol tosylate alkane
• (S)-2-Butanol is converted to its tosylate with
retention of configuration at the stereogenic
center. Thus, the C—O bond of the alcohol is
not broken when tosylate is formed.
55
Tosylate—Another Good Leaving Group
6. ESTERIFIKASI
O + O
H ,Q
R C OH + HO R' R C OR' + H2O
asam karboksilat alkohol ester organik
O CH3 + O CH3
H
CH3 C OH + H O CH2CH2CHCH3 CH3C OCH2CH2CHCH3
+ HOH
HO N O R ONO
asam nitrit o ester nitrit
0 C
R OH + O + H2O
HO N R ONO2
O ester nitrat
asam nitrat
O
diester fosfat/
HO P OH R OPO3H2
triester fosfat
OH ester fosfat
asam fosfat
Cermati perbedaan suhu yang digunakan!
0 oC
CH3CH2 OH + H2SO4 CH3CH2 OSO3H + H2O
etanol ESTERIFIKASI etil sulfat
140 oC CH3CH2
2 CH3CH2 OH + H2SO4 O + H2O
ETERIFIKASI
CH2CH3
dietil eter
180 oC
CH3CH2 OH + H2SO4 H2C CH2 + H2O
ELIMINASI etilena
Ester nitrat
O +
H O
N OH + H O CH2CH3 N OCH2CH3
O O
CH2 O H CH2 O NO2
CH2 O H + 3 HO NO2 CH2 O NO2
CH2 O H CH2 O NO2
glycerine nitroglycerine
O O O
CH3OH CH3OH
HO P OH CH3O P OH CH3O P OCH3
OH OH OH
CH3OH
Ester fosfat O
CH3O P OCH3
OCH3
F. KEGUNAAN/DAMPAK
F. 1. ALKOHOL
METANOL
Dahulu sebagian besar metanol dibuat dari distilasi
destruktif kayu (pemanasan kayu pada suhu tinggi tanpa
udara) = alkohol kayu (wood alcohol).
Sekarang dibuat melalui hidrogenasi katalitik dari karbon
monoksida.
Metanol digunakan sebagai
bahan bakar, sebagai pelarut
(untuk minyak, lemak, dll) dan
sebagai bahan dasar untuk
pembuatan formalin.
Metanol bersifat racun bagi
makhluk hidup. Konsumsi dalam
jumlah yg sangat kecil sekalipun
(15 mL) dapat menyebabkan
kebutaan dan kelumpuhan;
dalam jumlah besar (50 mL)
menyebabkan kematian.
Keracunan metanol dapat pula
Experience at Indianapolis
terjadi melalui penghirupan uap has proved that methanol
atau paparan jangka panjang (derived from coal) is an
excellent fuel for automotive
terhadap kulit.
engines.
ETANOL
Dapat dibuat dari fermentasi gula, dengan menambahkan
ragi ke dalam campuran gula dan air.
Kegunaan:
• Umumnya untuk bahan minuman dengan kadar alkohol tertentu,
misalnya bir ± 4% (volum); anggur (7-15%); dan dalam whisky,
brandy, arak (40%-50 lebih).
• Di bidang industri sebagai pelarut (untuk senyawa organik, zat
warna, vernis, lak, kosmetika, obat-obatan) dan bahan dasar untuk
pembuatan eter.
• Sebagai cairan untuk termometer (karena titik bekunya rendah, yakni
-119 ºC).
• Sebagai bahan bakar, bahkan sebagai bahan bakar alternatif untuk
kendaraan.
• Sebagai antiseptik dengan kadar 70-100% (volum).
Minuman beralkohol (minuman keras; miras) dapat mengganggu sistem
syaraf. Minum berlebihan berakibat fatal (kematian).
Hanya 2% dari alkohol yang diminum terbuang lewat urin, selebihnya
mengalami pembakaran dalam tubuh dan terserap dalam darah.
Berada dalam pengaruh minuman keras dapat mengakibatkan
seseorang kehilangan kesadaran (mabuk) dan berperilaku menyimpang.
Kebiasaan meminum miras dalam jangka lama menyebabkan
kerusakan pada hati, menurunkan daya ingat, dan dapat menyebabkan
kecanduan berat.
CH2 CH2
HO OH Antibeku “permanen” dalam radiator mobil.
1,2-etanadiol Bahan baku dalam pembuatan Dakron.
etilena glikol
td 198 oC
65
F. 2. ETER
DIETIL ETER
• Eter (dietil eter) telah lama digunakan sebagai zat
anestetik (pembius) pada dunia medis. Keburukannya
adalah eter dapat menyebabkan iritasi pada saluran
pernapasan dan dapat menyebabkan mabuk dan
muntah setelah pembiusan.
Rumah sakit kini umumnya menggunakan neotil (metil-
propil eter), pentran, CH3OCF2CHCl2, atau etran,
CHF2OCF2CHFCl.
• Kegunaan penting dari eter adalah sebagai pelarut yang
baik bagi berbagai senyawa organik karena sifatnya
yang tak larut oleh air dan titik didihnya rendah
(sehingga mudah dipisahkan dari campurannya).
Karena mudah menguap dan lebih berat dari udara (Mr
lebih tinggi) maka eter dapat mencemari ruangan.
MTBE
ALHAMDULILLAH HIROBILALAMIN
WASSALAMU’ALAIKUM WR. WB.