Referat Nutrisi

You might also like

Download as ppt, pdf, or txt
Download as ppt, pdf, or txt
You are on page 1of 24

REFERAT ANESTESI

TERAPI NUTRISI PADA PASIEN KRITIS DI


RUANG INTENSIF

I Dewa Ayu Yulisa Prahasti


H1A 010 046

Supervisor
dr. Hj. Elya Endriani, Sp.An
ABSTRAK
Nutrition is part of the treatment. Nutrition is very important in
supporting the healing of patients, especially critically ill patients
treated in intensive care. In critically ill patients nutrition is affected by
several factors such as underlying disease conditions, strees due to
illness, nutritional needs, use of drugs, ventilator dependence, and
route of administration of nutrients.
Protein-calorie malnutrition caused by the procedure or
treatment in hospital (iatrogenic) is an important problem in hospitals
worldwide, with an incidence of weight loss of 66% of patients during
hospitalization. Malnutrition occurs due to poor nutrition intake,
increased nutritional needs, or the use of nutrients to the needs of the
condition of the body, and can cause organ malfunction, weight loss,
and clinical outcomes were not expected.
Nutrition can be either enteral and parenteral nutrition. Selection
of proper nutrition as well as strict monitoring will give a good
outcome to the recovery of patients and reduce the duration of
hospitalization of patients in hospitals.
Keywords: Nutrition, Malnutrition, critically ill patients, intensive care
room.
PENDAHULUAN
asupan nutrisi << MALNUTRIS
↑ kebutuhan nutrisi I
penggunaan nutrisi u/
kebutuhan kondisi tubuh
lain
stress metabolik – faktor-faktor yang
HIPERKATABOLIK mempengaruhi
manajemen
pemberian nutrisi
RISIKO INFEKSI
malfungsi organ
↓ BB
OUTCOME
BAIK pd Pasien
Mortalitas Kritis di Ruang
mencapai Intensif
30%
TINJAUAN PUSTAKA
Penilaian Status Nutrisi Pada
Pasien Sakit Kritis

Alat Screening untuk penilaian status gizi1:


1. Malnutrition Universal Screening Tool (MUST)
2. Subjective Global Assessment (SGA)
3. Mini Nutritional Assessment (MNA)
4. Malnutrition Screening Tool (MST)
5. Nutritional Risks Screening 2002 (NRS-2002)
6. Nutrition Risk Index (NRI)
7. Short Nutritional Assessment Questionnaire
(SNAQ)
Penilaian Status Gizi
PEMERIKSAAN FISIK PEMERIKSAAN KIMIA

-BMI (TB, BB) -Albumin

-Pemeriksaan tanda- -Transferrin


tanda kekurangan
Gizi -Pre-Albumin

-Mengukur TSF -CRP (creative


(Triceps Skin Fold)  protein)
cadangan lemak
-Nitrogen
Pasien yang beresiko mengalami kekurangan gizi
adalah1,7
• Pasien underweight (indeks massa tubuh <18,5) dan
/atau penurunan yang secara akut >10% dari berat
badan biasanya.
• Pasien dengan asupan yang kurang selama > 5 hari.
• Pasien yang secara kronis kehilangan nutrisi akibat
adanya fistula, abses, atau luka.
• Riwayat hipermetabolik.
• Riwayat penyalahgunaan alkohol, penggunaan obat-
obatan dengan sifat katabolik
• Usia lanjut.
Perhitungan kebutuhan substrat ditentukan untuk 1

• Energi, protein, mineral, mikronutrisi, serat, cairan


dan kebutuhan elektrolit

• Tingkat aktivitas dan kondisi klinis yang mendasari


pasien

• Toleransi gastrointestinal, potensi ketidakstabilan


metabolik

• Lama/durasi support nutrisi.


Kebutuhan Energi1,3,8
• Kalorimeter indirect merupakan gold standard.
• Basal energy expenditure (BEE)/Pengeluaran Energi
Basal
Persamaan sederhana untuk BEE (kcal / hari) = 25 x
berat badan dalam kilogram.
Penyesuaian dalam BEE dibuat sebagai berikut:
 1. Demam - BEE x 1.1 (untuk setiap 1 ° C di atas suhu
tubuh normal)
 2. stres ringan - BEE x 1.2
 3. stres moderat - BEE x 1.4
 4. stres berat - BEE x 1,6
Persamaan Harris Benedict juga dapat digunakan untuk
menghitung BEE

Pria - BEE = 66,47 + (13,75 x BB) + (5 x TB) - (6.76 x U)

Wanita - BEE = 655,1 + (9,56 x BB) + (1,8 x TB) -(4,68 x U)

Keterangan :
• BEE - Dalam kilokalori / hari
• Berat - Dalam kilogram
• Tinggi - Dalam inci
• Usia - Dalam tahun
Substansi1
• Karbohidrat - sekitar 70% dari kebutuhan kalori.
• Protein - Kebutuhan protein lebih tinggi dari normal pada
pasien sakit kritis karena hipermetabolisme. Kebutuhan
protein = 1,2-1,6 g / kg / hari.
• Lipid - 30% dari kebutuhan energi harian
• Cairan - Kebutuhan cairan diperkirakan 30 ml / kg berat
badan + pengganti kerugian abnormal. Tapi, ini juga
tergantung pada kondisi klinis yang mendasari pasien
secara individual.
• Vitamin
Tabel 1. Kebutuhan vitamin pada pasien kritis1
Terapi Nutrisi Yang Diberikan Pada Pasien
Kritis Di Ruang Intensif

NUTRISI ENTERAL NUTRISI PARENTERAL

Indikasi : Indikasi :
jika pasien memiliki Jangka pendek (<14 hari)
Pankreatitis berat
asupan oral tidak adekuat
Post-kemoterapi
untuk 1 - 3 hari.
Mucositis
Enterocutaneous
fistula
Kontraindikasi :
Muntah derajat berat
Sirkulasi Syok
Obstruksi saluran
Jangka panjang (> 30 hari)
pencernaan
 Inflammatory bowel
Diare Berat
disease
Entero-cutaneous fistulas
Malabsorpsi kronis
NUTRISI PARENTERAL MELALUI VENA SENTRAL.
Tergantung kebutuhan kalori, volume yang diberikan serta kondisi
pasien.
Terbaik dengan komponen:
▪ Amino acid> 5 %
▪ Dextrose > 20 %
▪ Lipids
▪ Mengandung vitamin, mineral dan trace elements
▪ Osmolality > 700 mOsm/kg H2O

NUTRISI PARENTERAL MELALUI VENA PERIFER.


Pemilihan peripheral acces tergantung pada kondisi klinis,
kebutuhan, toleransi terhadap volume.
Dianjurkan:
▪ Osmolality < 700 mOsm/kg H2O, maksimal 900 mOsm/kg H2O
▪ Total k.cal dibatasi oleh konsentrasi dan rasio volume pemberian
▪ Termasuk separuh elektrolit yang dianjurkan untuk nutrisi parenteral
NUTRISI ENTERAL NUTRISI PARENTERAL

Nutrisi Cairan Intravena :


Larutan Dextrose:
Komposisi makanan enteral : untuk memenuhi kebutuhan kalori
pasien. Dekstrosa yang hiperosmolar
Densitas Kalori: 1 - 2 harus diberikan melalui jalur vena
kilokalori / liter larutan makan sentral
Osmolalitas: 280 - 1100
mOsm / kg H2O Larutan asam amino:
Protein: 35 - 40 gram / liter Ini terdiri dari 50% asam amino
larutan makan esensial dan 50% non-esensial dan
semi-esensial
Lipid: trigliserida rantai
panjang yang berasal dari Emulsi Lipid
minyak nabati diberikan melalui vena perifer
Serat
Unsur elektrolit dan mineral
FARMAKONUTRIEN

• Arginine suplemen formula enteral – untuk periode


peri-operatif.
• Glutamine - merupakan substrat metabolik untuk
enterosit dan sel-sel kekebalan tubuh dan mendukung
fungsi barrier usus dan respon imun.
• Prebiotik - untuk merangsang pertumbuhan bakteri
bermanfaat dalam saluran pencernaan.
• Probiotik - mikro-organisme berasal dari manusia yang
bila diberikan dalam jumlah yang cukup memberikan
manfaat kesehatan.
• Gut hormon - Eksogen Ghrelin adalah terapi potensial
yang dapat digunakan untuk mempercepat pengosongan
lambung dan / atau merangsang nafsu makan.
KESIMPULAN
• Kebutuhan nutrisi pada pasien sakit kritis tergantung
dari tingkat keparahan cedera atau penyakitnya, dan
status nutrisi sebelumnya.

• Penilaian status nutrisi pasien sakit kritis dapat dengan


pemeriksaan fisik, penggunaan alat skrining, dan
pemeriksaan secara biokimia. Penilaian status nutrisi
juga bergantung dengan kondisi penyakit yang dialami
pasien.

• Terapi nutrisi yang diberikan dapat diberikan secara


enteral dan parenteral. Pilihan nutrisi ini tergantung pada
adanya kontraindikasi dan indikasi pada kedua rute
pemberian nutrisi, dan kondisi penyakit pasien.
TERIMA KASIH 

SEMOGA BERMANFAAT
Formulir Skrining

You might also like