Professional Documents
Culture Documents
Penilaian Status Gizi
Penilaian Status Gizi
GIZI
dr. Ina Setiyowati, SpA., M.Kes
Status gizi :
Kondisi hasil keseimbangan
asupan nutrien & kebutuhan nutrien
Laboratorium
LANGKAH-LANGKAH
ANTROPOMETRI
REFERENSI
INTERPRETASI
UKURAN ANTROPOMETRI:
• BERAT BADAN
• PANJANG BADAN
• TINGGI BADAN
• LINGKAR LENGAN ATAS
• TEBAL LIPATAN KULIT
• PANJANG LENGAN ATAS
• PANJANG TUNGKAI BAWAH
INDEKS ANTROPOMETRI
• BERAT BADAN TERHADAP UMUR
(BB//U)
• PANJANG BADAN /TINGGI BADAN
TERHADAP UMUR (TB//U)
• BERAT BADAN TERHADAP TINGGI
BADAN (BB//TB)
• TEBAL LIPATAN KULIT TERHADAP
UMUR
REFERENSI
• NATIONAL CENTER FOR HEALTH
STATISTIC (NCHS) 1977
• CDC 2000
• Baku WHO
MENENTUKAN CUT OFF POINT
- PERSEN
(< 60%, >120%)
- PERSENTIL
(DI BAWAH PERSENTIL KE 5)
(DI ATAS PERSENTIL KE 97)
- SIMPANG BAKU
(- 2 SD, + 2 SD)
CUT OFF POINT (PERSEN)
stunted
normal
wasted
KLASIFIKASI (PERSEN)
KEP I: BB menurut usia (BB/U) 70-80%
BB/TB 80-90%
KEP II: BB/U 60-70%
BB/TB 70-80%
KEP III: BB/U <60%
BB/TB <70%
Indeks Batasan Indeks status gizi
antropometrik
BB/PB < 5 persentil Underweight
> 95 persentil Overweight
PB/U < 5 persentil Short stature
Hitung umur
Plot ke dalam kurva pertumbuhan
Nilai status gizi
Hitung umur
Tgl pemeriksaan 5 Juli 2004: 2004 07 05
Tgl lahir 20 Desember 2002: 2002 12 20
Umur kronologis: 1 6 15
Prematur 7 minggu: 1 21
Umur koreksi: 1 4 24
Hipotrofi
Gambaran klinis KEP III
Baggy pants
Gambaran klinis KEP III
Baggy pants
Edema pada kwasiokor
Edema pada kwasiokor
ETIOLOGI
Primer: kekurangan konsumsi karena tidak
tersedianya bahan makanan
Sekunder: Kekurangan kalori-protein akibat
penyakit (misal ginjal, hati, jantung,
paru,dll)
KRITERIA DIAGNOSIS
ANAMNESIS MAKANAN
KLINIS, TERMASUK ANTROPOMETRI
LABORATORIUM
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DARAH:
Hb, lekosit, eritrosit, nilai absolut eritrosit,
hematokrit, apus darah tepi, albumin,
protein total, ureum, kreatinin, kolesterol,
HDL, trigliserida, Fe, TIBC, elektrolit,
glukosa, bilirubin, indeks protrombin, dan
biakan
Urin: kultur, urea N, hidroksiprolin
apus rektal
PENYULIT
Mudah terserang penyakit
Diare
Hipotermia
Hipoglikemia
Anemia
TERAPI
KEP I
Penyuluhan gizi/nasehat pemberian makanan
di rumah (rawat jalan)
Dianjurkan ASI eksklusif (<6bl) s.d 2 th
Bila rawat inap makanan sesuai penyakitnya
KEP II
Rawat jalan
Nasehat pemberian makanan dan vitamin, ASI,
pemantauan BB
Tidak rawat jalan
Dapat dirujuk ke puskesmas untuk penanganan
masalah gizi
Rawat inap
- Makanan tinggi energi dan protein, kebutuhan
energi 25% > AKG
Dipantau BB, beri vitamin, penyuluhan gizi
Setelah pemberian, masih KEP rujuk ke
puskesmas
KEP III
5 Aspek penting:
Prinsipdasar 10 langkah utama
Pengobatan penyakit penyerta
Kegagalan pengobatan
Penderita pulang sebelum rehabilitasi tuntas
Tindakan pada kegawatan
FASE KEP III
STABILISASI
TRANSISI
REHABILITASI
10 LANGKAH UTAMA KEP III
1. Atasi/cegah hipoglikemi
2. Atasi/cegah hipotermi
3. Atasi/cegah dehidrasi
4. Koreksi gangguan keseimbangan elektrolit
5. Obati/cegah infeksi
6. Mulai pemberian makanan
7. Koreksi defiesiensi nutrien mikro
8. Fasilitas tumbuh kejar
9. Lakukan stimulasi sensorik dan dukungan
emosi/mental
10. Siapkan dan rencanakan tindak lanjut setelah
sembuh
TERIMAKASIH
LANGKAH 1: HIPOGLIKEMIA
Anak KEP berat berisiko hipoglikemia
penyebab kematian penting 2 hari pertama.
Hypoglikemia :
o.k. infeksi sistemis berat atau bila anak
malnutrisi tdk diberi makan selama 4-6 jam
Secara oral.
dikurangi.
F-75 diberikan selama fase inisial.
Defisiensi vitamin A
KEP berat berisiko tinggi kebutaan o.k. defisiensi vit A,
hari pertama diberi vit A dosis tinggi p.o.:
usia < 6 bulan : 50.000 IU
usia 6 – 12 bulan : 100.000 IU
usia > 12 bulan 200.000 IU .
Bila ditemukan gejala defisiensi vitamin A : 2 hari
pertama diberikan dosis tinggi, 2 mgg kemudian diberi
dosis ke-3
Defisiensi Vitamin lain
Beri
5 mg asam folat p.o. pd hari pertama masuk,
kemudian 1 mg / hari.
Pd fase ini :
terjadi perbaikan emosi, psikologi & fisik
disediakan mainan, didorong untuk bermain
(terstruktur), melakukan aktivitas fisik &
bersosialisasi
LANGKAH 10: TINDAK LANJUT DI RUMAH
BB anak mencapai 80% BB/U : anak sembuh. Pola
pemberian makan yang baik dan stimulasi harus tetap
dilanjutkan di rumah
Kriteria sembuh:
1. Anak : BB/PB > -1 SD, nafsu makan baik,
penyakit infeksi (-)
2. Ibu/orang tua: Tahu cara rawat anak, siapkan
makanan, beri obat dan beri stimulasi.
3. Petugas : Tahu melakukan follow up.
PATOFISIOLOGI
- PERUBAHAN FISIOLOGIK PADA SEL / MASA ORGAN
- PERUBAHAN METABOLIK : MINERAL, ELEKTROLOIT DAN REGULASI
HORMON
RESPON METABOLIK
1. Intake Energi yang Tidak Adekuat
Kadar kortisol meningkat
Sekresi insulin menurun
Growth hormon umumnya tinggi
Perubahan hormonal tersebut mengakibatkan mobilisasi lemak,
pemecahan protein otot, dan pengurangan kecepatan metabolisme
dasar.
Peningkatan aldosteron menyebabkan pengeluaran Kalium yang
diimbangi dengan pembatasan energi dan pengurangn sintesis adenosine
triphosphate pada pompa Natrium
2. PENGURANGAN INTAKE PROTEIN
Penurunan sintesis protein dan
peningkatan pemecahan protein di dalam
otot yang merupakan persediaan asam
amino essensial di dalam hati untuk
sintesis protein dan glukoneogenesis.
Di dalam hati terjadi perubahan beberapa
sintesis protein: sintesis albumin,
transferin dan apolipoprotein B menurun,
sedangkan sintesis protein lainnya tidak
menurun
3. PERUBAHAN ELEKTROLIT
laktosa
pertumbuhan berlebihan dari bakteri.
Kulit dan Rambut:
kering dan berkerut yang disebabkan karena
pengurangan lemak subkutan hipotermia
Status gizi
Gizi kurang jika LLA/U < - 2 SB, dan bila nilai
TLK/U < - 2 SB
TERIMA KASIH