Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 19

TA F S I R N U H 1 - 4

——
Muqodimah
S ur a h Nu h k h us u s be r c e ri t a t en t a ng bag ai m an a d ak w ah N abi Nu h, y ai t u da k wa h k e pad a
t auh i d . B ahk an s e ba gi an u l a m a m e ng at ak a n b ahw a d i z am a n N abi Nu h ‘ a l a i hi s s a l a m bel um
ada s y a r i at k h us us l a i n s el ai n unt u k m en ge s ak an d an m ent a uh i dk an A l l ah S ub ha nah u w a
t a’ a l a s em a t a ( [ 9] ) . S e l am a 95 0 t ah un N abi Nu h ‘ a l ai hi s s a l am han y a f o k us u nt uk b erd ak w ah
k ep ad a k au m n y a da l a m m a s al ah t a uhi d. Da n s e bag i a n ul am a m en gat a k a n ba hw a i ni
m er upa k an uj i an y an g di be r i k a n A l l ah S ubh an ahu wa t a ’ al a k e pa da N ab i Nu h, uj i an k es a ba ran
dal am dak w ah . K ar e na A l l ah S ub ha nah u w a t a ’ a l a j ug a m e ny e bu t k an k i s ah da k wa h Na bi Nuh
‘ a l ai hi s s al am dal am s ur ah A l - ‘ A n k ab ut . Di awa l s u r ah A l l a h S ub ha na hu wa t a’ al a b e rf i rm an ,
‫نـ اـلـل َّـ ُـهـ اـل َّـ ِذـ َـ‬
‫يـنـ‬ ‫َـمـ ّـَـ‬
‫ـعـ لـ َـ‬ ‫نـ قـَـ ْبــ لِـ ِـ‬
‫ـهـ ْـمـ فـَـ لـَـ يَـ ْـ‬ ‫َـقـ ْـدـ فـَـ تَـ نّـَـ اـ اـل َّـ ِذـ َـ‬
‫يـنـ ِـمـ ْـ‬ ‫ـ َـوـ لـ َـ‬، ‫ـنـ‬
‫ـفـ تَــنُـ و َـ‬
‫آـمـ نّـَـ اـ َـوـ ُـهـ ْـمـ لـَـاـ ُيـ ْـ‬ ‫ـرـ كـُـوـاـ َأ ْـنـ َيـ ُـ‬
‫ـقـ وـلـُـوـاـ َـ‬ ‫اـسـ َأ ْـنـ ُيــ تْـ َـ‬
‫بـ اـلـنّـَـ ُـ‬ ‫ـ َأ َـ‬،‫اـلـمـ‬
‫حـ ِـسـ َـ‬
‫ـنـ‬ ‫نـ اـلـْـكـ ِـ‬
َ ‫َـاـذـ ِـبـ ي‬ ‫َـمـ ّـَـ‬
‫َـصـ َـدـ قـُـوـاـ َـوـ لـ ََـيــ ْعـ لـ َـ‬
“ A l i f L am M i m . A pak ah m anu s i a m en gi r a ba hw a m e rek a a k a n di b i a rk an ha ny a d en ga n
m en ga t a k a n, ‘ K a m i t el ah ber i m an ’ , da n m e r ek a t i da k di uj i ? Da n s ung gu h, K am i t el a h m e ng uj i
or a ng- o r an g s e bel um m er e k a, m a k a A l l a h p as t i m eng et a hui ora ng- oran g y a ng b ena r da n pa s t i
m en ge t a hu i or a ng - or a ng y a ng du s t a. ” ( QS . A l -‘ A n k ab ut : 1 -3)
Muqodimah
Setelah Allah Subhanahu wa ta’ala menyebutkan firman-Nya ini, Allah kemudian menyebutkan kisah-
kisah orang-orang yang diuji. Dan di antara yang disebutkan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala adalah
kisah Nabi Nuh ‘alaihissalam yang diuji dengan dakwah selama 950 tahun. Adapun yang beriman
kepada beliau dengan kurun waktu selama itu hanyalah sedikit. Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,
ٌ ‫نـ َـمـ َـعـ ُـهـ ِإ ل َّـ اـ قـَـ ِـلـ‬
‫يـلـ‬ ‫آـمـ َـ‬
‫َـوـ َـمـ اـ َـ‬
“Dan orang yang beriman bersama dengan Nuh hanya sedikit.” (QS. Hud : 40)
Dari sekian banyak pendapat ulama, pendapat yang paling kuat adalah pendapat bahwasanya yang
beriman kepada Nabi Nuh ‘alaihissalam hanya 80-an orang saja. Dari sini kita sadar bahwa sungguh
N a b i N u h ‘ a l a i h i s s a l a m a d a l a h o r a n g y a n g s a n g a t p e n y a b a r. D a n k i s a h t e n t a n g l a m a n y a d a k w a h N a b i
Nuh ‘alaihissalam ini tidak disebutkan dalam surah Nuh, melainkan hanya dalam surah Al-‘Ankabut.
Adapun surah Al-‘Ankabut turun diakhir-akhir fase dakwah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam di
Mekkah. Artinya ini adalah hiburan bagi Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwa dakwahnya di
Mekkah selama tiga belas tahun tersebut tidak ada apa-apanya dengan dakwah Nabi Nuh
‘alaihissalam selama 950 tahun. Dan dengan dakwah selama itu ternyata yang beriman tidak banyak,
bahkan anak dan istri beliau sendiri tidak beriman.
Muqodimah
Surah ini turun turun di Mekkah juga sebagai pelajaran bagi para sahabat Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam yang jumlah mereka juga sedikit tatkala itu, agar
mereka bersabar dan tidak terperdaya melihat banyaknya pengikut Abu Jahal
dan kawan-kawannya. Karena telah berlalu juga seorang Nabi yang berdakwah
selama 950 tahun, namun yang beriman kepadanya hanya sedikit. Surah ini
juga diturunkan sebagai peringatan kepada kaum musyrikin Arab, yaitu jika
mereka tidak beriman kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam
maka mereka akan ditimpa azab sebagaimana yang menimpa kaum Nabi Nuh
‘alaihissalam. Inilah tujuan diturunkannya surah Nuh di fase dakwah Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam di Mekkah, yaitu sebagai pelajaran bagi Nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabatnya, serta sebagai
peringatan bagi Abu Jahal dan kawan-kawannya
CONTENTS

Seruan dakwah
01. Ayat 1-3

Pahala dakwah
02. Ayat 4
Resume
Allah Swt. menceritakan tentang Nuh a.s., bahwa Dia telah mengutusnya kepada kaumnya dan
memerintahkan kepadanya agar memberikan peringatan kepada mereka akan azab Allah sebelum
azab itu menimpa mereka. Maka jika mereka mau bertobat dan kembali ke jalan Allah, niscaya
azab itu diangkat (dilenyapkan) dari mereka.
PART 01
Risalah dakwah - seruan dakwah
Ayat 1-2

{‫يلـــ كُـ ْمـ َـنــ ِـذـ يـ ٌرـ ُمـ ِبـ ي ٌـن‬ ‫عـ َذـ اـ َأ‬
‫ـب ِـلـ يـمٌـ َـقــ اَــلَـيـــ اـ َـقــ ْـوـ ِمـ ِإ ِنّـ َـ‬ ‫َأ ْأ‬ ‫َأ َأ‬
ٌ َ ‫} ْـن نْـ ِذـ ْرـ َـقــ ْـوـ َـمـ َـك ِـمـ ْـن َـقــ بْـ ِــل ْـن َـيـــ ِتـ يَـ ُهـ ْمـ‬
''Berilah kaummu peringatan sebelum datang kepadanya azab
yang pedih.” Nuh berkata, "Hai kaumku, sesungguhnya aku
adalah pemberi peringatan yang menjelaskan kepadamu.”(Nuh:
1-2)
Yakni yang jelas peringatannya lagi gamblang duduk
perkaranya.
Ayat 1-2
1. Ay at 1
Ayat i ni menerangkan bahwa A ll ah tel ah mengutus N abi Nuh k epada kaumnya untuk
meny ampai k an agama-N ya, supaya mereka tak ut kepada azab- Ny a y ang dahs yat s ebelum
saat ny a ti ba, s ert a beriman dan mengik uti ajarannya.
N abi N uh adalah nabi dan rasul Al lah y ang k etiga setel ah A dam dan Idr is. B el iau diutus
kepada k aumny a y ang meny embah berhal a. Al lah memeri ntahkan N uh agar berdak w ah
kepada k aumny a itu s upaya merek a ber iman kepada-N y a dan menghentik an penyembahan
berhal a. Al lah mengancam bahwa j ika mereka ti dak mengindahk an peri ngatan itu, mereka
ak an di t impa az ab yang dahsyat sebagai ak ibat keingkaran mereka.
Ayat 2
N uh s egera berdak w ah untuk mel aks anak an tugas kerasulanny a. Ia mengatak an bahw a ia
benar- benar ras ul Al lah untuk mengaj ak merek a ber iman dan meninggalk an penyembahan
berhal a.
Ayat 3
{ ‫ـوـهـ‬
ُ ‫ـهـ َـوـ اـتَّـ ُقـ‬ ‫} َأ ِـن ْـ‬
‫اـعبُـ ُدــوـاـ اـــلل َّـ َـ‬
(yaitu) sembahlah Allah olehmu, bertakwalah kepada-Nya. ("Nuh: 3)
Artinya, tinggalkanlah hal-hal yang diharamkan oleh-Nya dan jauhilah
perbuatan-perbuatan dosa.

ُ ‫}وـ َأ ِـطـ ي‬
{‫ـعــ ِون‬ ‫َـ‬
Dan taatlah kepadaku. (Nuh:3)
dengan mengerjakan apa yang kuperintahkan dan meninggalkan apa yang
kularang kamu mengerjakannya.
Ayat 3
Ay a t 3
Dalam ayat ini, diterangkan isi seruan Nabi Nuh, yaitu:
H e n d a k l a h m e r e k a m e n y e m b a h A l l a h s a j a , Tu h a n Ya n g M a h a E s a , t i d a k a d a Tu h a n s e l a i n D i a . D a l a m
perintah menyembah Allah yang disampaikan Nuh itu, terkandung isyarat agar mereka mengerjakan
segala yang wajib, dan menghentikan segala yang diharamkan. Dari perintah Allah untuk hanya
menyembah-Nya, dapat dipahami bahwa agama yang dianut kaum Nuh itu adalah agama syirik.
Hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, yaitu melaksanakan semua yang diperintahkan dan
menjauhi segala yang dilarang-Nya.
Menaati segala yang diperintahkan dan dilarangnya, karena apa yang ia perintahkan dan larang itu
berasal dari Allah. Menaati Nuh berarti menaati Allah. Untuk dapat beribadah dengan baik kepada Allah
dan bertakwa kepada-Nya, kaum Nuh perlu mengikuti penjelasan dan contoh yang diberikan Nabi Nuh.
PART 02
Risalah dakwah - pahala dakwah
Ayat 4
‫} َـيـــ ْغـ ِـفـ ْرـ َـلـــ كُـ ْمـ ِـمـ ْـن ُـذـ نُـو ِـ‬
ْ ‫ـبـ ك ُـ‬
{ ‫ـمـ‬
niscaya Allah akan mengampuni sebagian dosa-dosamu. (Nuh: 4)
Yaitu apabila kamu mengerjakan apa yang kuperintahkan kepadamu dan membenarkan
risalah yang kusampaikan kepadamu, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu.
Huruf min dalam ayat ini menurut suatu pendapat disebut zaidah (tambahan), tetapi
kedudukan min sebagai tambahan dalam kalimat yang isbat (tidak dinafikan) jarang
terjadi. Dan termasuk ke dalam pengertian ini ucapan sebagian orang Arab, "Qad kana
min matarin " (Tadi hujan telah turun).
Menurut pendapat yang lainnya, min di sini bermakna 'an, artinya niscaya Allah akan
mengampuni kalian dari dosa-dosa kalian. Pendapat inilah yangdipilih oleh Ibnu Jarir.
Menurut pendapat yang lainnya lagi, min di sini bermakna sebagian, yakni niscaya
Allah akan mengampuni dosa-dosa besar yang Allah telah mengancam kalian karena
melakukannya, bahwa kalian akan ditimpa azab-Nya:
Ayat 4

Mengapa Allah Subhanahu wa ta’ala hanya mengampuni dosa


sebagian saja? Sebagian ulama mengatakan, karena Allah
Subhanahu wa ta’ala tidak mengampuni dosa kezaliman di antara
mereka satu sama lain, sehingga mereka harus saling meminta
maaf di antara mereka([17]). Sebagian ulama yang lain
mengatakan, Allah Subhanahu wa ta’ala tidak mengampuni dosa
mereka seluruhnya karena mereka tidak meminta ampun kepada
Allah terhadap kecuali pada sebagian dosa saja, sehingga yang
diampuni oleh Allah Subhanahu wa ta’ala hanya sebagian saja.
Ayat 4
‫خـ َرـ ُـكـ ْمـ ِإ ل َــى َأ َـ‬
{‫جـ ٍـل ُمـ َـسـ ّ ًمـ ى‬ ‫} َـوـ يُـَؤ ِّـ‬
dan menangguhkan kamu sampai kepada waktu yang ditentukan. (Nuh: 4)
Maksudnya, memperpanjang usiamu dan menolak darimu azab yang bila
kamu tidak menjauhi apa yang dilarang-Nya, niscaya azab itu akan
menimpamu. Ayat ini dijadikan dalil oleh orang yang mengatakan bahwa
sesungguhnya amal ketaatan dan kebajikan serta silaturahmi dapat
menambah usia pelakunya secara hakiki, sebagaimana yang disebutkan
di dalam hadis yang mengatakan:
‫" ِـصــ لَـ ُةـ اــل َّـرـ ِـ‬
"‫حـ ِمـ َـتــــ ِـزـ يـ ُدـ ِـفــــ ياـلْـ ُعـ ْمـ ِـر‬
Silaturahmi dapat menambah usia.
• Sehubungan dengan masalah menangguhkan kedatangan ajal, yakni memanjang umur yang disebut dalam
ayat ini, sebagian ahli tafsir menyatakan bahwa Allah akan mengubah takdir yang telah ditentukan-Nya, jika
Dia menghendakinya. Oleh karena itu, taat kepada Allah, melakukan perbuatan-perbuatan takwa, dan
menghubungkan silaturrahim dapat memanjangkan umur manusia. Nabi Muhammad bersabda.

• .‫مـ ُهــ‬ ‫ـرـ ِـهـ فـَـ لـ َْـيـ ِـ‬


‫ـصـ ْـلـ َـرـ ِـ‬
‫حـ َـ‬ ‫َـهـ ِـفـ يـ ِـرـ ْـزـ ِـقـ ِـهـ َـوـ يـن ُْـ َـسـ َأ لـ ُـ‬
‫َـهـ ِـفـ ىـ َأ ثَـ ِـ‬ ‫بـ َأ ْـنـ ُيـ ْـ‬
‫ـبـ َـسـ َـطـ لـ ُـ‬ ‫نـ َأ َـ‬
‫حـ َّـ‬ ‫ َـمـ ْـ‬:‫اـلـ‬ ‫سـ ل َّـ َـ‬
‫مـ قـَـ َـ‬ ‫ـهـ َـوـ َـ‬ ‫صـ ل َّـ ىـ اـلـلـهـ َـ‬
‫ُـعـ لـ َْـيـ ِـ‬ ‫ِـ‬
‫اـلـلـهـ َـ‬ ‫سـ ْـوـ َـلـ‬ ‫كـ َأ ّـَـ‬
‫نـ َـرـ ُـ‬ ِ ‫نـ َـمـ‬
‫اـلــ ٍـ‬ ‫نـ َأ ن َـ ِـ‬
‫ـسـ ْبــ ِـ‬ ‫عـ ْـ‬
‫َـ‬
)‫( رـوـاـهـ اـلـبـخـاـرـيـ‬

• Dari Anas bin Malik, Rasulullah saw bersabda: Barang siapa menghendaki diluaskan rezekinya dan
dipanjangkan umurnya maka hendaknya ia menjalin silaturrahim. (Riwayat al-Bukhari)

• Hal ini akan lebih jelas maksudnya jika dihubungkan dengan ilmu jiwa. Menurut ilmu jiwa, ada hubungan
timbal-balik antara jasmani seseorang dengan rohaninya. Kesehatan rohani besar pengaruhnya terhadap
kesehatan jasmani, begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu, orang dikatakan sehat jika jasmani dan
rohaninya sehat. Pada umumnya orang yang tekun mengerjakan amal saleh dan menghubungkan
silaturrahim adalah orang yang sehat rohaninya. Dengan perkataan lain, takwa kepada Allah dapat
menghilangkan penyakit-penyakit rohani. Jika rohani sehat, tentulah jasmani sehat pula dan umur pun akan
panjang.

• Pada akhir ayat ini, Allah menegaskan bahwa apabila Ia telah menetapkan ajal seseorang atau semua
manusia, setelah ikhtiarnya, maka kedatangannya itu tidak dapat ditangguhkan atau tidak pula dapat
dipercepat sesaat pun.
Ayat 4

َّ ‫جـ اـ َءـ َـلـــ اـ ُـيـــَؤ‬


َ ‫خـ ُـر َـلـــ ْوـ ُـكــ نْـتُـ ْمـ َـتــــ ْعـ لَـ ُمـ‬
{‫ـون‬ ‫ـهـ ِإ َذـ اـ َـ‬ ‫} ِإ َّـن َأ َـ‬
‫جـَـلاـــ ل ّ َـ ِـ‬
Sesungguhnya ketetapan Allah apabila telah datang tidak dapat
ditangguhkan, kalau kamu mengetahui. (Nuh: 4)
Yakni bersegeralah kamu mengerjakan amal ketaatan sebelum
datang azab menimpamu. Karena sesungguhnya apabila Allah
Swt. memerintahkan turunnya azab, maka hal ini tidak dapat
ditolak dan tidak dapat dicegah, sebab Allah Mahabesar Yang
Mengalahkan segala sesuatu, lagi Mahaperkasa yang semua
makhluk tunduk kepada keperkasaan-Nya.
Sumber
Ibnukatsironline.com

Bekalislam.firanda.com
Thank you
——
Semoga bermanfaat dan berkah

You might also like