NEMATODA

Intestinal Nematodes
Nurlaili Farida M, S.KM.,M.Sc
Prodi D3 Analis Kesehatan
STIKes Guna Bangsa Yk

nurlailifarida@gmail.com
 Ascaris lumbricoides
• Giant intestinal roundworm
• Whitish or pinkish worm
• More than 1 billion individuals
are affected
• 70% from Asia
• Soil transmitted helminth
• Polymyarian
– Somatic muscles are
numerous and project well
into the body cavity
 Ascaris lumbricoides

Jantan : 15-31 cm,ujung

posterior
melengkung
Betina : 20-35 cm, ujung
lurus
 Ascaris lumbricoides

• Trilobate lips
3 buah bibir yg
berkembang
sempurna
 ASKARIASIS
• Infeksi karena menelan telur (stadium infektif) Ascaris
lumbricoides

Telur : 4 macam
1. Fertil
2. Infertil
3. Decorticated
4. Embryonated (infektif)
 Ascaris lumbricoides

• Unfertilized eggs
– Narrower
– Longer
– Thin shell
– Refractile granules are not
organized
– Found in the absence of
males
 Ascaris lumbricoides

• Fertilized eggs
• Thick transparent hyaline
shell
– Ovoid mass of protoplasm
which develops into larvae at
about 14 days
Dd telur : 3 lapis
1. luar: albuminoid,
berbenjol-benjol. Kadang
hilang dsbt decorticoid
2. Tengah: lap. Hialin
3. paling dlm : lap. vitelin
 Ascaris lumbricoides
• Embryonated eggs
– Infective stage
– Embryonation occurs
in the soil
Retrieved fromhttp://parasitol.wkhc.ac.kr/image/nema/lifeal.JPG Feb. 2008
 DIHUBUNGKAN DNG :
1. RESPON IMUN HOSPES
2. EFEK MIGRASI LARVA
3. EFEK MEKANIK CACING
DEWASA
4. DEFISIENSI ZAT GIZI KRN
CACING DEWASA
1. PULMONARY ASCARIASIS:
• Batuk bbrp hari, musiman
• Ascaris pneumonitis/
• LOFFLER Syndrome
• Dispnea, demam, substernal
• discomport (burning)
• Eosinofilia tinggi
• Larva dapat ditemukan dlm sputum
/ muntahan
 Ascaris lumbricoides
• Diagnosis
– Direct fecal smear
– Kato technique or
Cellophane Thick smear
method
– Kato-Katz Technique
• Quantitative
• Intensity of infection
• Per gram of feces
 Ascaris lumbricoides
• Treatment
– Albendazole
• Drug of choice
• 400 mg single dose
• 200 mg for children under 2 year old
– Mebendazole
• 500 mg single dose
– Pyrantel Pamoate
• 10 mg/kg body weight (max. of 1 g)
 Trichuris trichiura

• Whipworm
• Soil transmitted heminth
• Often observed occuring together with
Ascaris lumbricoides due to similarities in
transmission and mode of distribution
• Holomyarian
– Somatic muscles are small and closely packed
in narrow zones
 Trichuris trichiura

• Anterior three-fifths long and whip-like

• Posterior two-fifths is thick and fleshy
• Inhabit the large intestine
• Insert into the intestinal wall of the
cecum in a pin-fashion
• Male
– 30-45 mm
– Coiled posterior end
– Single spicule
– Retractile sheath
• Female
– 35-50 mm
– Bluntly rounded posterior end
– Can produce over 60 million ggs in
an average life span of 2 years
 Trichuris trichiura

• Ova
– Passed out together
with feces
– Embroyanation in the
soil (2-3 weeks)
– Protuberant bipolar
mucus plugs
– Football in shape
 Trichuris trichiura

• Pathogenesis & Clinical Manifestations

• trichuriasis
– Petechial hemorrhages predisposing to amebic
dysentery
– Over 5,000 eggs /g of stool: symptomatic
– Over 20,000 eggs/g : severe diarrhea or dysenteric
syndrome
 Trichuris trichiura

– Rectal prolapse
during heavy
infection
Trichuris trichiura
 Trichuris trichiura

– Diagnosis
• Direct fecal smear
• Kato Thick smear
• Kato Katz
• Concentration
Techniques
– ZnSO4
– Formalin Ether
 Trichuris trichiura

• Epidemiology
– Distributed in warm. Moist areas of the world
– 20% – 30% prevalence in temperate countries
– 60% - 85% in tropical countries
– Children 5 to 15 years of age are frequently
infected
 Trichuris trichiura
• Treatment
– Mebendazole
• Drug of choice
• 500 mg single dose in light infections
• 2 – 3 days of consecutive treatment for moderate and heavy
infections
• Contraindicated during early pregnancy and in hypersensitivity
– Albendazole
• 400 mg single dose
• Contraindicated during pregnancy
 Hookworm
(Ancylostoma duodenale dan
Necator americanus)
 Habitat
• Dewasa hidup di usus halus, terutama di
jejunum dan duodenum
• Melekatkan diri pada membran mukosa
menggunakan giginya
• Menghisap darah yang keluar dari luka gigitan
Cacing dewasa
Dewasa A. duodenale N. americanus

Bentuk Melengkung bentuk C Melengkung huruf S

Ukuran Betina : 10 - 13 mm  0,6 mm Betina :  9-11 mm  0,4 mm
Jantan: 8 - 11 mm  0,5 mm Jantan:  7-9 mm  0,3 mm

Mulut 2 pasang gigi sama besar Mempunyai 1 pasang lempeng

pemotong/chitin
Bursa Rusuk eksternolateral medio lateral Rusuk eksternolateral terpisah
kopulatrik dan posteolateral saling terpisah dari rusuk, mediolateral yang jadi
satu dengan rusuk posterolateral

Spikula 2 buah sejajar 2 buah ujung bersatu

Morfologi telur

- Oval/loonjong
- Ukuran : ± 60 x 40 m
- Diinding tipis jernih
- ISI : 4 – 8 sel

N.americanus :10.000/hr/C.
A.duodenale : 20.000/hr/C
 Larva hookworm

• Filariform Rabditiform
- infektif - tidak infektif
- bentuk langsing - agak gemuk
- panjang 600 mikron - panjang 250 mikron
Daur hidup
 Patologi dan Gejala klinis
• Larva menembus kulit ground itch
• Migrasi ke paru-paru batuk, bronkhitis
• Anemia karena kekurangan zat besi dan rendahnya
kadar protein di dalam darah bisa terjadi akibat
perdarahan usus
- N.americanus 0,15 cc/hr
- A.duodenale 0,34 cc/hr
 Diagnosis
• Menemukan telur dalam feces (kultur feces
Harada Mori, untuk membedakan spesies)
• Pada pemeriksaan darah Hb , apus darah
tepi hipokromik mikrositer, leukopenia,
eosinofilia.
 Pengobatan
• Obat cacing
Mebendazol 100 mg, 2X1 hr,
selama 3 hr
Albendazol, 400 mg single dose
Pyrantelpamoate, 11 mg/kg BB
• Pengobatan anemia
zat besi diberikan oral/per oral
 Pencegahan
• Meningkatkan higiene sanitasi
• Membuat jamban pembuangan tinja (WC)
• Memakai alas kaki
Terima kasih
Ancylostoma ceylanicum
Ukuran
• Jantan: 6-7,75 mm. Betina: 7-10 mm

Mulutnya
• 1 pasang gigi dalam kecil
• 1 pasang gigi luar besar
 Female
Male
 Ancylostoma braziliense
Ukuran
• Jantan : 4,7-8,5mm Betina:
6,1-10,5mm
Mulut
• 1 pasang gigi medial besar
• 1 pasang gigi medial kecil
Bursa kopulatrik
• Batangnya pendek dan
tumpul
 Ancylostoma caninum

Ukuran
• Jantan : 10mm. Betina :14mm

Mulut
• 3 pasang gigi

Bursa Kopulatrik
• Ray langsing dan panjang
Daur hidup
Creeping Eruption
 Pengobatan
• Pada kulit yang terdapat larva
dapat dibunuh dengan cara
pendinginan (chloretil spray)
• Pemberian Tiabendazol
Pencegahan
• Menghindari kontak dengan
anjing/ kucing
• Menggunakan alas kaki
• Pemeliharaan yang baik,
kucing/anjig yang menderita
infeksi ankilostomiasis segera
diobati
Non-Soil Transmitted Helminth (bukan STH)
Enterobius vermicularis
(Oxyuris vermicularis)
 Morfologi
Telur
• Dinding 2 lapis
• Satu sisi datar, sisi lain
melengkung
• Berisi larva
 Morfologi (2)
Cacing dewasa
• Berwarna putih
• jantan : ukuran 2-5 mm,
ujung posterior
melengkung
• betina : ukuran 8-13 mm,
ujung posterior runcing
• Cephalic alae (+)
• Bulbus esofagus
Daur hidup
.
Pola transmisi
Pola transmisi (2)
 Patogenesis dan gejala klinis

enterobi •Kerusakan pada mukosa kolon

•Pruritus ani

asis •apendisitis

Enterobiasis
•Vulvovaginitis  discharge
ekstraintestin •ISK laki-laki dan perempuan
alis
Anal swab Diagnosis
No serology test
Tanda
 Treatment
1. Albendazol
400 mg single dose
2. Mebendazol
100 mg single dose, diulang 2-4 minggu kemudian.
Efektif untuk semua stadium
3. Pirantel pamoate
Single dose 10 mg/kgBB, max 1,0 g. Diulang 2-4 minggu kemudian
4. Piperazin sitrat
50 mg/kgBB/hari, selama 7 hari, diulang sesudah 2-4 minggu.
Efektif diminum pagi hari.
 Seluruh anggota keluarga yang serumah
 Epidemiologi dan pencegahan
• Prevalensi tinggi pada anak sekolah (Jakarta
Timur, usia 5-9 tahun 54,1 %)
• Reinfeksi tinggi  telur ditemukan di lantai,
meja, kursi dsb (92 %), telur tahan beberapa
hari dalam kelembapan tinggi
• Frek kulit putih>negro
• Kebersihan perorangan  penting