Professional Documents
Culture Documents
Acls-Bradycardia (Case Illustartion: Atrioventricular Block)
Acls-Bradycardia (Case Illustartion: Atrioventricular Block)
Acls-Bradycardia (Case Illustartion: Atrioventricular Block)
ACLS-BRADYCARDIA
(Case Illustartion : Atrioventricular Block)
DOHARJO MANULLANG
Richard L Tobing
• Sinus Bradycardia
• AV Block
• ACLS-Bradycardia
• Case Illustration
DEFINITION
Sinus Bradycardia
First-degree AV block
Second-degree AV block
– Type I —Wenckebach/Mobitz I
– Type II —Mobitz II
Third-degree AV block complete block
Bradycardia vs Symptomatic Bradycardia
Dizziness, light-
headedness, vertigo
Pre-syncope,
syncope
Fatigue, lethargy
Angina, dyspnea
Congestive heart
failure
Mental incapacity
•Tipe ini dapat merupakan varian normal, tetapi dapat disebabkan infark miokard
inferior, post op jantung, miokarditis, hiperkalemi and due to drugs such as beta
bloker, non dihidropiridine-CCB, adenosin, digitalis dan amoidarone.
•Pada tipe ini interval PP tidak mengalami perubahan, dan bersifat reversibel pada
tingkat AV node.
•Tipe ini terjadi penekanan dari konduksi sel AV node sehingga secara progresif
tampak fatique yang menyebabkan kegagalan konduksi impuls ke ventrikel dan beat
tidak terjadi. Umumnya pasien asimptomatik dan sedikit mengalami gangguan
hemodinamik.
•Biasanya terbentuk pola P:QRS 3:1 bahkan lebih dan tampak rate dari ventrikel
yang sangat lambat.
•Untuk membedakan tipe ini dengan AVB 3 (AVB total) bahwa pada tipe ini masih
dijumpai hubungan antara gel P dengan komp QRS.
AVB 3 (AVB Total)
• Tidak dijumpai konduksi AV nodal dan gel p tidak berhubungan dengan komp
QRS.
•Dan bila terjadi konduksi ventrikel terjadi biasanya dalam bentuk junctional atau
ventricular escape rhytm.
2010 2015
2020
UPDATE
Atropine: The first drug of choice for symptomatic bradycardia. The dose in the
bradycardia ACLS algorithm is 1 mg IV push and may repeat every 3-5 minutes
up to a total dose of 3 mg.
± 3 hari SMRS pasien mengeluh badan lemas (+), nyeri kepala (+), berputar-putar (+)
sempoyongan (+), pandangan berkunang (-), nyeri dada (+), sesak (-), mual (-), muntah (-)
Pasien mengalami penurunan kesadaran tiba (+) saat istirahat 2 kali dalam 1 bulan ini.
Nyeri dada (+) 2 minggu yll, sebelah kiri, nyeri dada < 10 menit.
Pasien lalu berobat ke RS Swasta, dikatakan mengalami gangguan irama jantung dan
disarankan untuk rawat inap dan rencana rujuk RSUP dr. Moh Hoesin Palembang
ILUSTRASI KASUS
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Terapi di RS asal :
•Inj ranitidin 2 x1 ampi iv
•Inj ondansentron 2x 1 amp iv
•Betahistine
• Metformin 2x500 mg
3x1 tb
• Salbutamol 3x4 mg
•Dramamin 3x1 tb
• Aspilet 1x80 mg
•ISDN 2x5 mg sl • Atorvastatin 1x20 mg
• Sulfas atropine 3 x 2 amp iv
EKG di RS Asal Rujukan
EKG di IGD RSUP Dr. Moh Hoesin Palembang
LABORATORIUM
Hb : 12.3 mg/dl
SGOT : 16 U/L Free
Ht : 36 % T4 : 1.44
SGPT : 15 U/L
RBC : 4.24 juta /mm3 TSH : 1.8926
Ureum : 30 mg/dL
WBC : 7.950 /mm3 Creatinin
Koltotal : 122 mg/dl
: 0.94 mg/dl
Plt : 259.000/mm3 Calcium : 8,8 mg/dL
HDL : 12 mg/dl
Natrium : 141 mEq/L LDL : 103 mg/dl
Kalium : 4,2 mEq/L TGL : 76 mg/dl
GDS : 230 mg/dl
LABORATORIUM