Prinsip Pembelajaran & Asesmen SMK

You might also like

Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 23

1

Prinsip pembelajaran

mempertimbangkan membangun kapasitas mendukung


tahap perkembangan untuk menjadi perkembangan
dan tingkat pembelajar sepanjang kompetensi dan
pencapaian peserta hayat karakter peserta didik
didik secara holistik..

relevan, yaitu
berorientasi pada
pembelajaran yang
masa depan yang
dirancang sesuai
berkelanjutan.
konteks
Perhatikan tahap perkembangan dan tingkat pencapaian peserta didik

Melakukan analisis Menganalisis daya


dan pemetaan dukung lingkungan Melihat segala
terhadap kondisi, sekolah, sarana sesuatu dari sudut
peserta didik terhadap kegiatan pandang peserta didik
pembelajaran.

merancang Menurunkan alur


pembelajaran dan tujuan pembelajaran
asesmen berdasarkan sesuai dengan tahap
tahap perkembangan perkembangan
peserta didik
pembelajar sepanjang hayat

kolaborasi, memberikan
Mempertimbangkan pertanyaan pemantik dan
berbagai stimulus mengajarkan pemahaman
bermakna

melibatkan peserta didik


dengan menggunakan
sarat dengan umpan balik
kekuatan bertanya, dengan
dari pendidik dan peserta
memberikan pertanyaan
didik ke peserta didik
yang membangun
pemahaman bermakna

pendekatan pembelajaran
Saintifik
perkembangan kompetensi dan karakter peserta didik secara holistik

metode
pembelajaran
diferensiasi

perspektif
yang
mendukung
kognitif,
afektif,
psikomotori),

Induvidual
learning.
Pembelajaran yang dirancang sesuai konteks,

Dunia nyata

Melibatkan orang tua

Memberdayakan masyarakat

kebutuhan dunia kerja

Melibatkan dunia kerja


Berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.

Pemahaman
Umpan balik
bermakna

Mastery Kecakapan
Learning abad 21

Berstandar
industri
Sinergi Antar kelompok Mata pelajaran

Kejuruan PKL
Umum MEMILIKI PENGUASAAN
PRIBADI UTUH KOMPETENSI KOMPETENSI
SESUAI TEKNIS DAN
KEBUTUHAN INTERNALISASI
DUNIA KERJA, KARAKTER
IPTEKS DAN
BUDAYA

8
Prinsip Asesmen

adil, proporsional, valid,


bagian terpadu dari sesuai dengan fungsi
dan dapat dipercaya
proses pembelajaran asesmen
(reliable)

laporan kemajuan hasil asesmen


belajar dan pencapaian digunakan oleh peserta
peserta didik bersifat didik, pendidik, tenaga
sederhana dan kependidikan, dan
informatif orang tua
bagian terpadu dari proses pembelajaran

●Asesmen merujuk pada kompetensi yang di dalamnya tercakup ranah sikap,


pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.
●Asesmen dilakukan terpadu dengan pembelajaran
●Melibatkan peserta didik dalam melakukan asesmen melalui penilaian diri (self
assessment), penilaian antarteman (peer assessment), refleksi diri, dan pemberian
umpan balik antarteman (peer feedback). Untuk mata pelajaran kejuruan kolaborasi
dengan dunia kerja
●Pemberian umpan balik dilakukan dengan mendeskripsikan usaha terbaik untuk
menstimulasi pola pikir bertumbuh dan memotivasi peserta didik.
sesuai dengan fungsi asesmen

●Membangun komitmen dan menyusun perencanaan asesmen yang berfokus pada


asesmen formatif.
●Menggunakan beragam jenis, teknik, dan instrumen penilaian formatif dan sumatif
pada mata pelajaran umum dan kejuruan, sesuai dengan karakteristik mata
pelajaran, Capaian Pembelajaran, tujuan pembelajaran dan kebutuhan peserta didik
●Asesmen dilakukan dengan alokasi waktu yang terencana oleh guru pengampu
●Mengomunikasikan kepada peserta didik tentang jenis, teknik, dan instrumen
penilaian (rubrik) yang akan digunakan. Harapannya agar peserta didik akan
berusaha mencapai kriteria yang terbaik sesuai dengan kemampuannya
adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable)

●Asesmen dilakukan dengan memenuhi prinsip keadilan tanpa dipengaruhi oleh


latar belakang peserta didik
●Menerapkan moderasi asesmen, yaitu berkoordinasi antarpendidik untuk
menyamakan persepsi kriteria sehingga tercapai prinsip keadilan
●Menggunakan instrumen asesmen yang mampu mengukur capaian kompetensi
dengan tepat sesuai dengan kualifikasi kerja di dunia kerja / industri
Laporan sederhana dan informatif

● Jelas dan mudah dipahami oleh semua pihak


●Ketercapaian kompetensi dituangkan dalam bentuk angka dan deskripsi, , kecuali
sertifikasi kompetensi melalui LSP
●Laporan kemajuan belajar hendaknya didasarkan pada bukti dan pencatatan
perkembangan kemajuan belajar peserta didik yang tertuang dalam buku rapor dan
skill passport
hasil asesmen dimanfaatkan

Satuan pendidikan memiliki strategi agar hasil asesmen digunakan sebagai refleksi
oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua untuk
meningkatkan mutu pembelajaran.

Hasil asesmen dunia kerja dapat dijadikan dasar pertimbangan penerimaan tenaga
kerja
Jenis, Karakteristik dan Fungsi Asesmen

Asesmen adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar,
perkembangan dan pencapaian hasil belajar peserta didik. Jenis asesmen sesuai fungsinya mencakup:
asesmen sebagai proses pembelajaran (assessment as Learning), asesmen untuk proses pembelajaran
(assessment for Learning), dan asesmen pada akhir proses pembelajaran (assessment of learning).

Selama ini pelaksanaan asesmen cenderung berfokus pada asesmen sumatif yang dijadikan acuan
untuk mengisi laporan hasil belajar. Hasil asesmen belum dimanfaatkan sebagai umpan balik untuk
perbaikan pembelajaran.

Pada pembelajaran paradigma baru, pendidik diharapkan lebih berfokus pada asesmen formatif
dibandingkan sumatif dan menggunakan hasil asesmen formatif untuk perbaikan proses pembelajaran
yang berkelanjutan, sebagaimana ditunjukkan dalam gambar di bawah ini.

15
Pelaksanaan Asesmen
Kecenderungan Pelaksanaan
yang Diharapkan
Asesmen sebelumnya

Gambar . 5. Perubahan Pelaksanaan Asesmen yang Menekankan pada Asesmen Formatif

16
Asesmen Asesmen Asesmen
SEBAGAI UNTUK PADA AKHIR
Proses Pembelajaran Proses Pembelajaran Proses Pembelajaran
(Assessment AS Learning) (Assessment FOR Learning) (Assessment OF Learning)

● Asesmen untuk ● Asesmen untuk ● Asesmen untuk


refleksi proses perbaikan proses evaluasi pada akhir
pembelajaran pembelajaran proses pembelajaran
● Berfungsi sebagai ● Berfungsi sebagai ● Berfungsi sebagai
asesmen formatif asesmen formatif asesmen sumatif

Perbedaan assessment as dan for learning, assessment as


learning melibatkan peserta didik secara aktif dalam
kegiatan asesmen tersebut. Peserta didik diberi
pengalaman untuk belajar menjadi penilai bagi dirinya
sendiri. Penilaian diri (self assessment) dan penilaian
antar teman merupakan contoh assessment as learning.

Dalam assessment as learning peserta didik sebaiknya


dilibatkan dalam merumuskan prosedur, kriteria,
maupun rubrik/pedoman asesmen sehingga mereka
mengetahui dengan pasti apa yang harus dilakukan
agar memperoleh capaian belajar yang maksimal

17
Agar pelaksanaan asesmen sejalan dengan tujuan yang hendak dicapai, guru diharapkan memperhatikan karakteristik dan
fungsi asesmen formatif dan sumatif. Tabel di bawah menjelaskan hal tersebut.

Jenis Asesmen Fungsi Teknik Hasil/Dokumentasi

Formatif (as and for a. Mendiagnosis berbagai teknik 1. Produk hasil belajar.
leaCatatan : kemampuan awal dan asesmen (Praktik, 2. Jurnal refleksi siswa.
kebutuhan belajar peserta produk, proyek, 3. Rencana tindak lanjut
Disesuaikan dengan portofolio, tes atas hasil asesmen
ke-khasan SMK didik tertulis/ lisan ) 4. Catatan hasil
b. Umpan balik bagi pendidik observasi
untuk memperbaiki proses 5. Catatan anekdotal
pembelajaran agar 6. Nilai berupa angka
menjadi lebih bermakna.
c. Umpan balik bagi peserta
didik untuk memperbaiki
strategi pembelajaran
d. Mendiagnosis daya serap
materi peserta didik dalam
aktivitas pembelajaran di
kelas.
e. Memacu perubahan
suasana kelas sehingga
dapat meningkatkan
motivasi belajar peserta
didik dengan program-
program pembelajaran
yang positif, suportif, dan
bermakna. 18
Jenis Asesmen Fungsi Teknik Hasil/
Dokument
asi
Sumatif di akhir a. Alat ukur untuk mengetahui Berbagai teknik asesmen 1. Produk hasil
lingkup materi (for and pencapaian hasil belajar peserta (Praktik, produk, proyek, belajar.
of learning) didik dalam satu lingkup materi. portofolio, tes tertulis, tes 2. Nilai berupa
lisan) angka
b. Refleksi pembelajaran dalam satu
lingkup materi.
c. Umpan balik untuk
merancang/perbaikan proses
pembelajaran berikutnya.
d. Melihat kekuatan dan
kelemahan belajar pada peserta
didik selama pembelajaran satu
lingkup materi.

*Sumatif semester (of a. Alat ukur untuk mengetahui Praktik, produk, proyek, 1. Produk hasil
learning) pencapaian hasil belajar peserta portofolio, tertulis, belajar.
didik pada periode tertentu. 2. Nilai berupa
Merupakan pilihan angka
Satuan pendidikan b. Mendapatkan nilai capaian hasil
dapat melakukan belajar untuk dibandingkan
sumatif pada akhir dengan kriteria capaian yang
semester jika satuan telah ditetapkan.
pendidikan merasa c. umpan balik untuk
perlu mengkonfirmasi merancang/perbaikan proses
hasil sumatif akhir pembelajaran semester/tahun
lingkup materi untuk
mendapatkan data ajaran berikutnya (sama seperti
yang lebih lengkap. fungsi penilaian formatif)
d. melihat kekuatan dan kelemahan
belajar pada peserta didik (sama
seperti fungsi pada asesmen 19
diagnostik)
Karakteristik asesmen formatif dan sumatif dijelaskan sebagai berikut:

Formatif Sumatif

a. Terintegrasi dengan proses pembelajaran yang a. Dilakukan setelah pembelajaran berakhir,


sedang berlangsung, sehingga asesmen formatif misalnya satu lingkup materi, akhir semester,
dan pembelajaran menjadi satu kesatuan. atau akhir tahun ajaran;
Demikian pula perencanaan asesmen formatif b. pelaksanaannya bersifat formal sehingga
dibuat menyatu dengan perencanaan membutuhkan perancangan instrumen yang
pembelajaran; tepat sesuai dengan capaian kompetensi yang
b. melibatkan peserta didik dalam pelaksanaannya diharapkan dan proses pelaksanaan yang
(misalnya melalui penilaian diri, penilaian antar- sesuai dengan prinsip-prinsip asesmen;
teman, dan refleksi metakognitif terhadap c. sebagai bentuk pertanggungjawaban sekolah
proses belajarnya); kepada orang tua dan siswa, pemantauan
c. memperhatikan kemajuan penguasaan dalam kepada pemangku kepentingan (stakeholder);
berbagai ranah, meliputi sikap, pengetahuan, d. digunakan pendidik atau sekolah untuk
dan keterampilan, motivasi belajar, sikap mengevaluasi efektivitas program
terhadap pembelajaran, gaya belajar, dan pembelajaran
kerjasama dalam proses pembelajaran, sehingga
dibutuhkan metode/strategi pembelajaran dan
teknik/instrumen penilaian yang tepat;

20
C. Paradigma Asesmen

Perencanaan dan pelaksanaan asesmen formatif dan sumatif memperhatikan beberapa hal
sebagai berikut:

1). Penerapan Pola Pikir Bertumbuh


(Growth Mindset) Glosarium

Pola pikir bertumbuh (growth


Penerapan pola pikir bertumbuh (growth mindset) dalam mindset) digagas oleh Carol
asesmen diharapkan membangun kesadaran bahwa proses S.Dweck dari Stanford University.
pencapaian tujuan pembelajaran, lebih penting daripada Seseorang yang memiliki pola pikir
sebatas hasil akhir. pendidik diharapkan mampu menerapkan bertumbuh berkeyakinan bahwa
ide penerapan pola pikir bertumbuh (growth mindset), kecerdasan dan bakat dapat
sebagaimana uraian di bawah ini dikembangkan seiring berjalannya
waktu, usaha, dan belajar yang
diikuti kesungguhan dan ketekunan.
Sementara seseorang yang
memiliki pola pikir tetap (fixed
mindset), berkeyakinan bahwa
kecerdasan dan bakat bersifat
tetap, tidak bisa berubah.

21
Ide-ide Penerapan Pola Pikir Bertumbuh (Growth Mindset)

a. Kesalahan dalam belajar b. Belajar bukan tentang c. Ekspektasi pendidik


itu wajar. Jika diterima, kecepatan, tetapi tentang yang positif tentang
dikomunikasikan, dan pemahaman, penalaran, kemampuan peserta didik
dicarikan jalan keluar, maka penerapan, serta akan sangat mempengaruhi
kesalahan akan menstimulasi kemampuan menilai dan performa peserta didik.
perkembangan otak peserta berkarya secara mendalam.
didik.

d. Setiap peserta didik e. Pengondisian f. Melatih dan


unik, memiliki peta jalan lingkungan belajar (fisik dan membiasakan peserta didik
belajar yang berbeda, dan psikis) di sekolah dan rumah untuk melakukan asesmen
tidak perlu dibandingkan akan mempengaruhi diri (self assessment),
dengan teman-temannya. pencapaian hasil belajar asesmen antar teman (peer
assessment), refleksi diri, dan
pemberian umpan balik antar
teman (peer feedback).

g. Apresiasi/pesan/umpan balik yang tepat berpengaruh pada motivasi belajar peserta


didik. Pemberian umpan balik dilakukan dengan mendeskripsikan usaha terbaik untuk
menstimulasi pola pikir bertumbuh, memotivasi peserta didik, dan membangun kesadaran
pemangku kepentingan bahwa proses pencapaian tujuan pembelajaran lebih diutamakan 22
dibandingkan dengan hasil akhir.
Salah satu acuan dalam memberikan umpan balik dapat menggunakan tangga
umpan balik (Ladder of Feedback) di bawah ini.

Apresiasi: Pujian atas usaha yang dilakukan


APRESIASI

Saran : Berikan saran untuk pengembangan


SARAN

Perhatian: Berikan komentar jika ada hal


yang kurang sesuai/kurang lengkap dan
PERHATIAN menjadi perhatian kita

NILAI / Nilai / Kompetensi : Berikan komentar atas


KOMPETENSI kekuatan yang terlihat

KLARIFIKASI
Klarifikasi: Ajukan pertanyaan klarifikasi

pendidik memberikan feedback secara lisan, tertulis atau praktek.


Dapat diberikan terkait dengan tugas, maupun interaksi dengan peserta Sumber gamba:
1. Daniel Wilson (Wilson et al., 2005)
didik dalam pembelajaran. Tangga umpan balik digunakan secara 2. David Perkins, 2003. King Arthur’s Round Table: How Collaborative
Conversations Create Smart Organizations. Hoboken, NJ: John Wiley & Sons, Inc.
lengkap dan berurutan

Gambar 6. Tangga Umpan Balik sebagai Acuan Pemberian Umpan Balik.

You might also like