Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 20

PAPARAN

PENCEGAHAN, PENYEBARAN
DAN KEBIJAKAN 3M
Oleh:

Direktorat Kesiapsiagaan BNPB

BIDANG KOORDINASI RELAWAN


Apa itu
COVID-19
?
COVID-19 merupakan singkatan dari Corona Virus
1 Disease 2019. COVID-19 adalah penyakit jenis baru
yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada
manusia.

2 Virus penyebab COVID-19 ini dinamakan Sars-CoV-2


(Severe Acute Respiratory Syndrome corona virus 2),
yang masuk dalam keluarga besar virus yang
menyebabkan penyakit mulai dari gejala klinis ringan
sampai berat.
Gejala Umum COVID-19 Cara Penularan COVID-19

• Gejala gangguan pernapasan yang tampak seperti • Lewat droplet/percikan dari yang terinfeksi saat
flu biasa yaitu demam, batuk, pilek, nyeri kepala, batuk, bersin, atau berbicara. Droplet ini akan
nyeri tenggorokan dan nyeri otot. menular melalui hidung atau mulut pada orang yang
berada di dekatnya.
• Pada kasus yang berat dapat menyebabkan
pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, • Sebagian droplet jatuh pada permukaan yang ada.
bahkan kematian. Sementara itu, tangan kita menyentuh banyak hal
dan akan menjadi jalan penularan ketika tangan
• Tanda-tanda dan gejala klinis yang dilaporkan pada
yang mengandung virus menyentuh mulut, hidung,
sebagian besar kasus adalah demam, dengan
dan atau mata.
beberapa kasus mengalami kesulitan bernapas, dan
hasil rontgen menunjukkan infiltrat pneumonia luas
di kedua paru.
Beberapa Istilah Penting dalam
Bencana COVID-19
Kasus Suspek
Kasus suspek menggantikan istilah Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan
Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Seseorang masuk dalam kasus Suspek,
jika memiliki salah satu dari kriteria berikut:
1. Orang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan pada 14
hari sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di
negara/wilayah Indonesia yang melaporkan transmisi lokal.
2. Orang dengan salah satu gejala/tanda ISPA dan pada 14 hari terakhir
sebelum timbul gejala, pernah kontak dengan kasus konfirmasi atau
probable COVID-19.
3. Orang dengan ISPA berat/pneumonia berat yang membutuhkan
perawatan di rumah sakit DAN tidak ada penyebab lain berdasarkan
gambaran klinis yang meyakinkan.

BIDANG KOORDINASI RELAWAN


Beberapa Istilah Penting dalam
Bencana COVID-19

Kasus Probable
Kasus suspek dengan ISPA berat/ARDS (sindrom pernapasan
akut)/meninggal dengan gambaran klinis yang meyakinkan COVID-19
namun belum ada hasil pemeriksaan laboratorium RT-PCR.

Kasus Konfirmasi
Seseorang yang dinyatakan positif terinfeksi virus COVID-19 yang
dibuktikan dengan pemeriksaan lab RTPCR. Kasus konfirmasi dibagi 2
yakni:
• Simptomatik atau konfirmasi dengan gejala
• Asimptomatik atau konfirmasi tanpa gejala.

BIDANG KOORDINASI RELAWAN


Beberapa Istilah Penting dalam
Bencana COVID-19

Kontak Erat
Kontak erat ini menggantikan istilah sebelumnya yaitu Orang Tanpa Gejala
(OTG). Orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probable atau
kasus konfirmasi COVID-19. Kriteria Kontak Erat yang dimaksud adalah:
• Tatap muka atau berdekatan dengan kasus probable atau konfirmasi
dalam radius 1 meter dan dalam jangka waktu 15 menit atau lebih.
• Sentuhan fisik langsung dengan kasus probable atau konfirmasi, seperti
bersalaman/berpegangan tangan.
• Orang yang memberikan perawatan langsung pada kasus probable atau
konfirmasi tanpa menggunakan APD standar.
• Situasi lainnya yang mengindikasikan adanya kontak
berdasarkan penilaian risiko oleh tim penyelidik epidemiologi.

BIDANG KOORDINASI RELAWAN


Beberapa Istilah Penting dalam
Bencana COVID-19

Pelaku Perjalanan
Seseorang yang melakukan perjalanan di dalam atau luar negeri pada 14
hari terakhir.

Discarded
Istilah ini merujuk pada pasien sembuh. Adapun kriterianya yakni:
• Pasien yang hasil pemeriksaan RT-PCR 2 kali negatif selama 2 hari
berturut-turut dengan selang waktu 24 jam.
• Seseorang yang berstatus Kontak Erat dan sudah menyelesaikan masa
karantina selama 14 hari.

BIDANG KOORDINASI RELAWAN


Peta Tindakan Menghadapi COVID-19
Tindakan yang tepat menghadapi COVID-19 ini, dapat digambarkan dalam asesmen risiko berikut ini :
Cara Cegah dan Kendali COVID-19
Karantina Mandiri Isolasi Mandiri

• Tinggal di rumah, jangan bepergian. • Tinggal di kamar, jangan kontak dengan orang lain.
• Tidak menerima tamu. • Gunakan kamar mandi terpisah/setelah anggota
keluarga lain selesai menggunakannya.
• Menyediakan dukungan psikososial yang diperlukan.
• Pakai alat makan sendiri secara terpisah.
• Pastikan kamar yang ditempati terpisah dan memilki
ventilasi yang baik. • Usahakan kamar yang ditempati terpisah dan memiliki
• Tetap berjarak dalam berinteraksi dengan anggota ventilasi yang baik.
keluarga lainya. • Untuk menghindari penularan gunakan masker dan
terapkan etika batuk dan bersin
• Jika kondisi semakin parah, hubungi kader/relawan
COVID-19 terekat.
Cara Cegah dan Kendali COVID-19
Menjaga Diri dan Rumah Cara Menjaga Lingkungan Rumah

• Tutup mulut dan hidung dengan tisu ketika batuk atau • Bersihkan dan berikan disinfektan secara berkala pada
bersin, lalu buang tisu bekas tersebut ke tempat benda-benda yang sering disentuh dan pada permukaan
sampah. rumah dan perabot (meja, kursi, dan lainlain), gagang
pintu, dan lain-lain.
• Sering cuci tangan dengan sabun dan air selama paling
sedikit 20 detik, terutama ketika baru keluar dari • Jaga sirkulasi udara ruangan dengan baik
kamar mandi; sebelum makan; dan setelah membuang (membukajendela, membersihkan tirai, membersihkan
air lendir dari hidung, batuk, atau bersin. kusen jendela, dll)
• Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan • Jaga kebersihan lantai
tangan yang belum dicuci.
• Menjaga kebersihan tempat tidur.
• Segera mengganti baju/mandi sesampainya di rumah
• Menjaga kebersihan dapur, alat masak dan makan
setelah berpergian
• Gunakan masker ketika bepergian. • Menjaga kebersihan karpet dan sofa (jika ada)

• Tetap di rumah jika sakit. • Menjaga kebersihan alat kerja/belajar


Meningkatkan Imunitas Diri dan Mengendalikan Komorbid
Pembatasan Interaksi Fisik
(Physical Contact/Physical Distancing).
Membatasi Tatap Muka dengan Teman dan Keluarga yang Rentan
Strategi Umum Pencegahan Covid-19
• Menjalankan protokol pencegahan standar: pakai masker, cuci
tangan dengan sabun, jaga jarak.
• Melakukan penilaian risiko mandiri menggunakan aplikasi
seperti InaRISK, Bersatu Melawan Covid-19/BLC, Halodoc,
Alodokter, Layanan Hotline Sejiwa – (119-8)
• Melakukan identifikasi anggota keluarga yang rentan dan
penyakit penyerta
1. Anggota keluarga yang masuk kelompok rentan: lansia, bayi, ibu
hamil,
ibu menyusui, disabilitas.
2. Anggota keluarga yang memiliki penyakit penyerta (komorbid)
3. Anggota keluarga yang rutin melakukan perjalanan dinas luar
kota/luar
negeri
• Jika ada salah satu dari anggota keluarga yang reaktif terhadap
hasil tes Covid-19 maka dilakukan pelacakan kontak (contact
tracing) terhadap seluruh anggota keluarga.
Upaya Pencegahan Covid-
19 pada Individu dan
Keluarga

BIDANG KOORDINASI RELAWAN


Menjaga Daya Tahan
Tubuh dan Imunitas di
RReuakmsi ut abuhh pada saat terinfeksi Covid-19 adalah membentuk sistem kekebalan tubuh (imunitas) untuk

melawan virus tersebut. Pada orang dengan daya tahan tubuh yang lemah, Covid-19 sukar dilawan sehingga
muncul gejala berat dan komplikasi fatal. Memperkuat sistem imun tubuh adalah salah satu cara yang bisa
dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19. Tidak hanya Covid-19, sistem imun tubuh yang kuat juga dapat
melindungi tubuh dari berbagai penyakit lainnya. Cara memperkuat sistem imun untuk mencegah Covid-19,
antara lain:

BIDANG KOORDINASI RELAWAN


Menjaga Kesehatan Jiwa bagi
Diri Sendiri dan Keluarga

BIDANG KOORDINASI RELAWAN


Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan
Masyarakat Berbasis Mikro (PPKM Mikro)
PPMKM Mikro dilakukan sampai ke tingkat Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) yang berpotensi
menimbulkan penularan COVID-19 dengan lebih mengoptimalkan Pos Komando (Posko) penanganan COVID-19
tingkat Desa atau Kelurahan

BIDANG KOORDINASI RELAWAN Sumber : https://setkab.go.id/


Mekanisme Koordinasi, Pengawasan dan Evaluasi
Pelaksanaan PPKM Mikro
• Membentuk Posko tingkat Desa dan Kelurahan bagi wilayah yang belum membentuk Posko dan terhadap wilayah yang
telah membentuk Posko dimaksud agar lebih mengoptimalkan peran dan fungsinya;
• Untuk supervisi dan pelaporan Posko tingkat Desa dan Kelurahan membentuk Posko Kecamatan bagi wilayah yang belum
membentuk Posko Kecamatan dan terhadap wilayah yang telah membentuk Posko Kecamatan agar lebih mengoptimalkan
peran dan fungsinya; dan
• Posko tingkat Desa dapat menetapkan atau melakukan perubahan regulasi dalam bentuk peraturan desa, peraturan kepala
desa dan keputusan kepala desa.

Fungsi Posko Tingkat Desa atau Kelurahan

• Pencegahan;
• Penanganan
• Pembinaan; dan
• Pendukung pelaksanaan penanganan COVID-19 di tingkat Desa dan Kelurahan.

BIDANG KOORDINASI RELAWAN


Terimakasih

BIDANG KOORDINASI RELAWAN

You might also like