Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 21

Obat Tradisional Indonesia

dan Pengembangannya
Meri Susanti
Obat : adalah bahan atau zat yang berasal dari
tumbuhan, hewan,mineral maupun zat kimia
tertentu yang dapat digunakan untuk mencegah,
mengurangi rasa sakit, memperlambat proses
penyakit dan atau menyembuhkan penyakit. Obat
harus sesuai dosis agar efek terapi atau khasiatnya
bisa kita dapatkan.
Definisi Obat tradisional (Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 246/Menkes/Per/V/1990) adalah bahan
atau ramuan bahan yang berasal dari tumbuhan,
hewan, mineral, sediaan galenic (sarian) atau
campuran bahan-bahan tersebut yang secara
turun temurun sudah digunakan untk pengobatan.
OBAT TRADISIONAL

TANAMAN OBAT (herbal medicine)


Akar, rimpang, batang, buah, daun dan bunga
- akar alang-alang dipergunakan untuk obat penurun
panas.
- rimpang temulawak dan rimpang kunyit banyak
dipergunakan untuk obat hepatitis
Bagian - Batang kina dipergunakan untuk obat malaria
Tanaman - Kulit batang kayu manis banyak
dipergunakan untuk obat tekanan darah tinggi
Yang Banyak - Buah mengkudu banyak dipergunakan untuk obat
Digunakan kanker
- Buah belimbing banyak dipergunakan untukobat
tekanan darah tinggi.
- Daun bluntas untuk obat menghilangkan bau badan.
- Bunga belimbing Wuluh untuk obat batuk.
Bagian Tanaman yang Banyak Digunakan

Akar, rimpang, batang, buah, daun dan bunga


- akar alang-alang (Imperata cylindrica)dipergunakan untuk obat
penurun panas.
-rimpang temulawak dan rimpang kunyit banyak dipergunakan
untuk obat hepatitis
-Batang kina dipergunakan untuk obat malaria
-Kulit batangkayu manis banyak dipergunakan untuk obat
tekanan darah tinggi
-Buah mengkudu banyak dipergunakan untuk obat kanker
-Buah belimbing banyak dipergunakan untukobat tekanan darah tinggi
-Daun bluntas untuk obat menghilangkan bau badan
-Bunga belimbing Wuluh untuk obat batuk
Obat-obatan tradisional

• Teruji empiris bermanfaat


bagi Kesehatan
• Lebih mudah dijangkau
masyarakat (harga maupun
ketersediaannya)
• Lebih aman daripada
penggunaan obat modern
karena memiliki efek samping
yang relative lebih rendah
dari pada obat modern
Keunggulan obat tradisional
• Jika penggunaannya benar, obat tradisional atau tanaman obat tidak memiliki efek
samping. Kalaupun ada, efek sampingnya relative kecil.
SEES (side effect eliminating subatanted)
• Tanaman obat sangat efektif untuk penyakit yang sulit disembuhkan dengan obat
kimia
• Harganya murah. Harga tanaman obat menjadi mahal jika dikemas dalam bentuk
isolat
• Diagnosa jelas pengobatan dapat dilakukan sendiri
• Merupakan gabungan seluruh bahan aktif yang terdapat pada satu atau beberapa
tanaman obat
• Efeknya lambat, tetapi bersifat stimulant dan konstruktif
Kelemahan obat tradisional
• Efek farmakologisnya lemah
• Bahan baku obat belum standar
• Bersifat higroskopis mudah rusak
• Pada umumnya pengujian bahan bahan obat belum sampai pada
tahap uji klinis
• Mudah tercemar berbagai mikroorganisme
• Efek samping yang kadang muncul dan dipengaruhi berbagai factor
(intrinsic/ekstrinsik)
Efek samping yang pernah dilaporkan dari
obat herbal
• Kandungan alkaloid pirolizidin
Contoh simplisia yang mengandungnya : comfrey (Symphytum officinale) adalah tumbuhan semak yang berasal dari Eropa dan
subtropis bagian Asia. Tumbuhan ini menyukai tanah lembab, komprei memiliki batang, berbulu tebal, dan tumbuh 2-5 meter. Bunga
berwarna ungu, biru atau keputih-putihan yang tumbuh di tangkai.
Khasiat : comfrey digunakan untuk mengobati luka dan mengurangi radang yang terkait dengan terkilir dan patah tulang. Akar dan
daun mengandung allantoin, zat yang membantu pertumbuhan sel-sel kulit baru, bersama dengan zat lain yang mengurangi inflamasi
dan menjaga kulit tetap sehat. Digunakan secara oral untuk penyakit gastrointerstinal

Alkaloid-alkaloid ini merupakan toksin hati dan dapat menimbulkan penyakit veno-oklusif pada vena hati dan juga bersifat
hepatokarsinogenik, dan efeknya bersifat kumulatif.
Pada Juli 2001, Food and Drug Administration Amerika Serikat mengharuskan produsen suplemen makanan segera menarik semua
produk Comfrey oral dari pasar. 
Meskipun sangat toksik, senyawa tersebut secara kimia cukup labil sehingga dalam obat-obat herbal yang telah mengalami proses
pengolahan menggunakan panas tidak ditemukan lagi alkaloid pirolizidin. Sebagai contoh, ketika enam sampel daun comfrey yang
diperdagangkan diuji, tak satupun alkaloid ini yang terdeteksi; namun, dalam bahan tumbuhan segar, dan juga contoh akar, alkaloid
tersebut terdapat dalam jumlah yang banyak.
• Asam aristolokat 
simplisia yang mengandung : spesies birthworth (Aristolochia, dikenal sebagai akar
ular) mengandung senyawa asam aristolokat dan aristolaktam.
khasiat : Senyawa-senyawa ini dulu digunakan sebagai obat antiradang dan juga
sebagai kontrasepsi di India, dan telah ditemukan sebagai salah satu bahan dalam
formula pelangsing badan bersama dengan deksfenfluramin.
Senyawa-senyawa ini tidak lagi digunakan dalam pengobatan herbal dan dilarang
diperdagangkan di Eropa dan Amerika Serikat, dan Indonesia pada 2001 BPOM juga
telah mengeluarkan larangan
Asam aristolokat A bersifat nefrotoksik dan telah menyebabkan beberapa kematian
akibat gagal ginjal. Herba yang mengandung zat-zat ini harus dihindari. 
• Monoterpen dan fenilpropanoid 

Kebanyakan monoterpen dan seskuiterpen yang ditemukan dalam minyak atsiri cukup aman,
tetapi menyebabkan iritasi jika digunakan tanpa diencerkan, dan alergi pada orang-orang yang
peka.
• Namun beberapa senyawa ini telah terbukti karsinogenik, contohnya safrol (dari kulit
kayu Sassafras), dan β-asaron (dari Acorus calamus).
Metistisin, dari pala, bersifat toksik jika dosisnya besar, dan kemungkinan dimetabolisme
secara in vivo menjadi bentuk metilen dioksimetamfetamin yang bersifat halusinogenik. Tujon,
yang terdapat dalam wormwood(Artemisia absinthium) dan dalam liqueur absinthe, juga
bersifat toksik dan halusinogenik. 
• Coumarin pada kayu manis. Batas konsumsi coumarin per harinya adalah 0,1 mg per kg berat
badan.
• efek samping kayu manis berupa kerusakan pada organ hati. Efek ini terjadi karena adanya
keracunan coumarin.
Diagnosis

Takaran
Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam
penggunaan obat Pembuatan
tradisional
Cara pemakaian

Waktunya
• Jamu (empirical based herbal medicine)

Jenis-jenis • Herbal terstandar (scientific based herbal


obat medicine)

tradisonal
• Fitofarmaka (clinical based herbal medicine)
1. jamu

Jamu adalah obat tradisional yang diolah secara tradisional, b aik dalam bentuk serbuk seduhan, pil,
atau cairan yang berisi seluruh bahan tanaman yang menjadi penyusun jamu tersebut serta digunakan
secara tradisional.
Dibuktikan secara empiric keamanan dan khasiatnya
Belum ada penelitian ilmiah untuk mendapatkan bukti klinik mengenai khasiat tersebut
Bahan-bahan jamu umumnya berasal dari semua bagian, bukan hasil ekstraksi/isolasi bahan aktif
•Jamu harus memenuhi beberapa kriteria, yaitu:
1. Aman
2. Klaim khasiat berdasarkan data empiris (pengalaman)
3. Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku
•Sebuah ramuan disebut jamu jika telah digunakan masyarakat
melewati 3 generasi.
Logo jamu
• Logo dengan bentuk lingkaran
hijau dan gambar ranting daun
didalamnya
• Dibawah logo, harus juga tertera
tulisan “JAMU” yang dicetak
dengan warna hitam diatas
dasar putih atau boleh juga
warna lain yang menyolok dan
kontras dengan tulisan “JAMU” 
2. Obat Herbal Terstandar

• Obat tradisonal yang dibuat dari ekstrak atau penyarian bahan alami
yang dapat berupa tanaman obat, binatang maupun mineral
• Telah ditunjang dengan pembuktian ilmiah berupa penelitian –
penelitian praklinis, toksisitas akut dan kronis
• Pembuatannya disesuaikan dengan pembuatan obat secara modern
sehingga lebih higienis
•Obat Herbal dapat dikatakan sebagai Obat Herbal Terstandarisasi bila
memenuhi kriteria sebagai berikut :
1.Aman

2.Klaim khasiat secara ilmiah, melalui uji pra-klinik

3.Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku

4.Telah dilakukan standardisasi terhadap bahan baku yang digunakan

dalam produk jadi.


Logo herbal terstandar
• lingkaran bergaris tepi hijau dengan 3 gambar
jari-jari daun di dalamnya. Warna dasar dari
lingkaran umumnya berwarna putih, namun
boleh menggunakan warna lain yang mencolok/
kontras dengan logo. Kemudian harus
dicantumkan tulisan “OBAT HERBAL
TERSTANDAR” yang jelas dan mudah dibaca,
serta dicetak dengan warna hitamlingkaran
bergaris tepi hijau dengan 3 gambar jari-jari daun
di dalamnya. Warna dasar dari lingkaran
umumnya berwarna putih, namun boleh
menggunakan warna lain yang mencolok/
kontras dengan logo. Kemudian harus
dicantumkan tulisan “OBAT HERBAL
TERSTANDAR” yang jelas dan mudah dibaca,
serta dicetak dengan warna hitam
3. Fitofarmaka
• Fitofarmaka merupakan jenis obat tradisionalyang dapat disejajarkan
dengan obat modern karena proses pembuatannya yang telah
terstandar dan khasiatnya telah dibuktikan melalui uji klinis
• Fitofarmaka dapat diartikan sebagai sediaan obat bahan alam yang
telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji
praklinis dan uji klinis bahan baku serta produk jadinya telah di
standarisasi (BPOM. RI., 2004 ).
logo
• logo berupa lingkaran dengan garis
tepi hijau dan gambar stilisasi jari-jari
daun yang membentuk bintang,
melambangkan serangkaian proses
yang cukup kompleks dalam
pembuatan fitofarmaka.
• Bentuk logo ini juga terbilang mirip
dengan kristal salju
• Sama seperti jenis obat tradisional
sebelumnya, kelompok fitofarmaka
harus mencantumkan tulisan
“FITOFARMAKA” dalam kemasannya. 

You might also like