Download as ppt, pdf, or txt
Download as ppt, pdf, or txt
You are on page 1of 38

PENGUJIAN HIPOTESA SAMPEL BESAR

Oktori Kiswati Zaini

1
Pengujian Hipotesa Sampel Besar Bab 4

OUTLIN

Bagian I Statistik Induktif

Metode dan Distribusi Sampling Pengertian Teori dan Kegunaan Pendugaan

Teori Pendugaan Statistik


Prosedur Pengujian Hipotesa

Pengujian Hipotesa Sampel Besar Uji Signifikansi

Pengujian Hipotesa Sampel Kecil


Menguji Hipotesa Rata-rata dan Proporsi Sampel
Besar
Analisis Regresi dan Korelasi Linier
Menguji Hipotesa Selisih Rata-rata dan Proporsi
Interval Keyakinan
Sampel Rata-rata
Besar dan Proporsi
Analisis Regresi dan Korelasi Berganda
Jenis Kesalahan I dan II

Fungsi, Variabel, dan Masalah dalam Analisis


Regresi

2
Pengujian Hipotesa Sampel Besar Bab 4

DEFINISI

Hipotesa:

Hipotesa adalah suatu pernyataan mengenai nilai suatu


parameter populasi yang dimaksudkan untuk pengujian dan
berguna untuk pengambilan keputusan.

3
Pengujian Hipotesa Sampel Besar Bab 4

DEFINISI

Pengujian hipotesa

Pengujian hipotesa adalah prosedur yang didasarkan pada


bukti sampel yang dipakai untuk menentukan apakah
hipotesa merupakan suatu pernyataan yang wajar dan oleh
karenanya tidak ditolak, atau hipotesa tersebut tidak wajar
dan oleh karena itu harus ditolak.

4
Pengujian Hipotesa Sampel besar Bab 4

OUTLINE

Bagian I Statistik Induktif

Metode dan Distribusi Sampling Pengertian dan Pengujian Hipotesis

Teori Pendugaan Statistik


Prosedur Pengujian Hipotesis

Pengujian Hipotesa Sampel Besar


Uji Signifikansi

Pengujian Hipotesa Sampel Kecil Menguji Hipotesa Rata-rata dan Proporsi


Sampel Besar
Analisis Regresi dan Korelasi Linier
Menguji Hipotesa Selisih Rata-rata dan
Proporsi Sampel Besar
Analisis Regresi dan Korelasi Berganda

Jenis Kesalahan I dan II


Fungsi, Variabel, dan Masalah dalam Analisis
Regresi

5
Pengujian Hipotesa Sampel besar Bab 4

PROSEDUR PENGUJIAN HIPOTESA

Langkah 1. Merumuskan Hipotesa


(Hipotesa nol (H0) dan Hipotesa Alternatif (H1))

Langkah 2. Menentukan Taraf Nyata


(Probabilitas menolak hipotesa)

Langkah 3. Menentukan Uji statistik


(Alat uji statistik, uji Z, t, F, X2 dan lain-lain)

Langkah 4. Menentukan Daerah Keputusan


(Daerah di mana hipotesa nol diterima atau
ditolak))

Langkah 5. Mengambil Keputusan

Menenerima H0 Menolak H0 Menerima H1

6
Pengujian Hipotesa Sampel besar Bab 4

MERUMUSKAN HIPOTESA

Hipotesa nol

Satu pernyataan mengenai nilai parameter populasi

Hipotesa alternatif

Suatu pernyataan yang diterima jika data sampel


memberikan cukup bukti bahwa hipotesa nol adalah salah

7
Pengujian Hipotesa Sampel Besar Bab 4

MENENTUKAN TARAF NYATA

Taraf nyata
Probabilitas menolak hipotesa nol apabila hipotesa nol
tersebut adalah benar

8
Pengujian Hipotesa Sampel Besar Bab 4

MENENTUKAN UJI STATISTIK

Uji statistik
Suatu nilai yang diperoleh dari sampel dan digunakan untuk memutuskan apakah
akan menerima atau menolak hipotesa.

Nilai Z diperoleh dari rumus berikut:


X  
Z  x

s
Di mana: x

Z : Nilai Z
X : Rata-rata hitung sampel
 : Rata-rata hitung populasi
sx : Standar error sampel, di mana sx = /n apabila standar
deviasi populasi diketahui dan sx =s/n apabila standar
deviasi populasi tidak diketahui
9
Pengujian Hipotesa Sampel Besar Bab 4

OUTLINE

Bagian I Statistik Induktif

Metode dan Distribusi Sampling Pengertian dan Pengujian Hipotesis

Teori Pendugaan Statistik


Prosedur Pengujian Hipotesis

Pengujian Hipotesa Sampel Besar Uji Signifikansi Satu Arah dan Dua Arah

Pengujian Hipotesa Sampel Kecil Menguji Hipotesa Rata-rata dan Proporsi Sampel
Besar

Analisis Regresi dan Korelasi Linier


Menguji Hipotesa Selisih Rata-rata dan
Proporsi Sampel Besar
Analisis Regresi dan Korelasi Berganda

Jenis Kesalahan I dan II


Fungsi, Variabel, dan Masalah dalam Analisis
Regresi

10
Pengujian Hipotesa Sampel Besar Bab 4

MENENTUKAN DAERAH KEPUTUSAN

Daerah Keputusan Uji Satu Arah

Daerah penolakan
Ho
Daerah tidak
menolak Ho

1,65 Skala z
Probabilitas 0,95 Probabilitas 0,5

Daerah Keputusan Uji Dua Arah

Daerah penolakan Daerah penolakan


Ho Ho
Daerah tidak
menolak Ho
0,025 0,95 0,025
-1,95 0 1,95

11
Pengujian Hipotesa Sampel Be Bab 4

UJI SIGNIFIKANSI SATU ARAH DAN DUA ARAH

Pengujian satu arah


Adalah daerah penolakan Ho hanya satu yaitu terletak di ekor sebelah kanan saja
atau ekor sebelah kiri saja. Karena hanya satu daerah penolakan berarti luas daerah
penolakan tersebut sebesar taraf nyata yaitu , dan untuk nilai kritisnya biasa
ditulis dengan Z.

Sedangkan pengujian dua arah


Adalah daerah penolakan Ho ada dua daerah yaitu terletak di ekor sebelah kanan
dan kiri. Karena mempunyai dua daerah, maka masing-masing daerah mempunyai
luas ½ dari taraf nyata yang dilambangkan dengan ½, dan nilai kritisnya biasa
dilambangkan dengan Z ½.

12
Pengujian Hipotesa Sampel Besar Bab 4

CONTOH UJI SIGNIFIKANSI MENGGUNAKAN


TANDA LEBIH BESAR DAN LEBIH KECIL

1. Ujilah rata-rata populasi, misalkan hipotesanya adalah rata-rata hasil investasi lebih kecil
dari 13,17%. Maka perumusan hipotesanya menjadi:
H0 :  13,17
H1 :  > 13,17
Untuk tanda £ pada H0 menunjukkan daerah penerimaan H0, sedang tanda > pada H1
menunjukkan daerah penolakan di sebelah ekor kanan seperti Gambar A.

2. Ujilah beda selisih dua rata-rata populasi, misalkan hipotesanya adalah selisih dua rata-rata
populasi lebih besar sama dengan 0.
H0 : pa– pl ≥ 0
H1 : pa– pl < 0
Untuk tanda  pada H0 menunjukkan daerah penerimaan H0, sedang tanda < pada H1
menunjukkan daerah penolakan di sebelah ekor kiri seperti Gambar B.

13
Pengujian Hipotesa Sampel Besar Bab 4

OUTLINE

Daerah penolakan H0
Daerah penolakan H0

Tidak menolak H0 Tidak menolak H0

1,65 1,65

Gambar A Gambar B
H0 : x  13,17 H0 : pa– pl  0
H1 : x > 13,17 H1 : pa– pl < 0
14
Pengujian Hipotesa Sampel Besar Bab 4

CONTOH PENGUJIAN DUA ARAH

1. Ujilah nilai rata-rata sama dengan 13,17%. Maka hipotesanya dirumuskan


sebagai berikut:
H0 : 13,17%.
H1 : ,17%.

2. Ujilah nilai koefisien untuk b sama dengan 0. Maka hipotesanya


dirumuskan sebagai berikut:
H0 : B = 0
H1 : B  0.

15
Pengujian Hipotesa Sampel Besar Bab 4

CONTOH PENGUJIAN DUA ARAH

0,5
Daerah penolakan H0
Daerah penolakan
H0
Tidak menolak H0

0,4750

0,025 0,025

-1,96 0,95 1,96

16
Pengujian Hipotesa Sampel Besar Bab 4

OUTLINE

Bagian I Statistik Induktif

Metode dan Distribusi Sampling Pengertian dan Pengujian Hipotesis

Teori Pendugaan Statistik


Prosedur Pengujian Hipotesis

Pengujian Hipotesa Sampel Besar


Uji Signifikansi

Pengujian Hipotesa Sampel Kecil Menguji Hipotesa Rata-rata dan Proporsi


Sampel Besar
Analisis Regresi dan Korelasi Linier
Menguji Hipotesa Selisih Rata-rata dan
Proporsi Sampel Besar
Analisis Regresi dan Korelasi Berganda
Jenis Kesalahan I dan II
Fungsi, Variabel, dan Masalah dalam Analisis
Regresi

17
Pengujian Hipotesa Sampel Besar Bab 4

CONTOH MENGUJI HIPOTESA RATA-RATA


SAMPEL BESAR

Perusahaan reksadana menyatakan bahwa hasil investasinya rata-rata mencapai


13,17%. Untuk menguji apakah pernyataan tersebut benar, maka lembaga
konsultan CESS mengadakan penelitian pada 36 perusahaan reksadana dan
didapatkan hasil bahwa rata-rata hasil investasi adalah 11,39% dan standar
deviasinya 2,09%. Ujilah apakah pernyataan perusahaan reksadana tersebut
benar dengan taraf nyata 5%.

Merumuskan hipotesa. Hipotesa yang menyatakan bahwa


rata-rata hasil investasi sama dengan 13,17%. Ini
merupakan hipotesa nol, dan hipotesa alternatifnya adalah
Langkah 1 rata-rata hasil investasi tidak sama dengan 13,17%.
Hipotesa tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:
H0 : µ = 13,17%.
H1 : µ ≠ 13,17%.
18
Pengujian Hipotesa Sampel Besar Bab 4

CONTOH MENGUJI HIPOTESA RATA-RATA


SAMPEL BESAR

Menentukan taraf nyata. Taraf nyata sudah


ditentukan sebesar 5%, apabila tidak ada ketentuan
dapat digunakan taraf nyata lain. Taraf nyata 5%
menunjukkan probabilitas menolak hipotesa yang
Langkah 2 benar 5%, sedang probabilitas menerima hipotesa
yang benar 95%.
Nilai kritis Z dapat diperoleh dengan cara
mengetahui probabilitas daerah keputusan H0 yaitu
Z/2 = /2 – 0,5/2 = 0,025 dan nilai kritis Z dari tabel
normal adalah 1,96.

19
Pengujian Hipotesa Sampel Besar Bab 4

CONTOH MENGUJI HIPOTESA RATA-RATA SAMPEL BESAR

Melakukan uji statistik dengan menggunakan


rumus Z. Dari soal diketahui bahwa rata-rata
populasi = 13,17%, rata-rata sampel 11,39% dan
Langkah 3 standar deviasi 2,09%. Mengingat bahwa
standar deviasi populasi tidak diketahui maka
diduga dengan standar deviasi sampel, dan
standar error sampel adalah sx = s/n sehingga
nilai Z adalah

20
Pengujian Hipotesa Sampel Besar Bab 4

CONTOH MENGUJI HIPOTESA RATA-RATA


SAMPEL BESAR

Daerah penolakan H0 Daerah penolakan


H0
Tidak menolak H0

0,025 0,95 0,025

Z=-5,11 -1,96 1,96

Langkah 4 Menentukan daerah keputusan dengan nilai kritis Z=1,96

21
Pengujian Hipotesa Sampel Besar Bab 4

CONTOH MENGUJI HIPOTESA RATA-RATA


SAMPEL BESAR

Mengambil Keputusan. Nilai uji Z ternyata


terletak pada daerah menolak H0. Nilai uji Z
= –5,11 terletak disebelah kiri –1,96. Oleh
Langkah 5 sebab itu dapat disimpulkan bahwa menolak
H0, dan menerima H1, sehingga pernyataan
bahwa hasil rata-rata investasi sama dengan
13,17% tidak memiliki bukti yang cukup
kuat.

22
Pengujian Hipotesa Sampel Besar Bab 4

CONTOH MENGUJI HIPOTESA PROPORSI


SAMPEL BESAR

p P
p ( 1 P )
Z 
n

Di mana:
Z : Nilai uji Z
p : Proporsi sampel
P : Proporsi populasi
n : Jumlah sampel

23
Pengujian Hipotesa Sampel Besar Bab 4

OUTLINE

Bagian I Statistik Induktif

Metode dan Distribusi Sampling Pengertian dan Pengujian Hipotesis

Teori Pendugaan Statistik


Prosedur Pengujian Hipotesis

Pengujian Hipotesa Sampel Besar


Uji Signifikansi

Pengujian Hipotesa Sampel Kecil


Menguji Hipotesa Rata-rata dan Proporsi Sampel Besar

Analisis Regresi dan Korelasi Linier


Menguji Hipotesa Selisih Rata-rata dan
Proporsi Sampel Besar
Analisis Regresi dan Korelasi Berganda
Jenis Kesalahan I dan II
Fungsi, Variabel, dan Masalah dalam Analisis
Regresi

24
Pengujian Hipotesa Sampel Besar Bab 4

RUMUS

Distribusi sampling dari selisih rata-rata proporsi memiliki distribusi normal


dan mempunyai standar deviasi sebagai berikut:

2 2
 x1 x 2   n1   n2 1 2

Di mana:
x1-x2 : Standar deviasi selisih dua populasi
1 : Standar deviasi populasi 1
2 : Standar deviasi populasi 2
n1 : Jumlah sampel pada populasi 1
n2 :Jumlah sampel pada populasi 2

25
Pengujian Hipotesa Sampel Besar Bab 4

RUMUS

Sedangkan nilai uji statistik Z dirumuskan sebagai berikut:


 X
1
 X
2
 1  2 
Z
x1x 2

Di mana:

Z : Nilai uji statistik


X X : Selisih dua rata-rata hitung sampel 1 dan sampel 2
-
1 2

1 - 2 : Selisih dua rata-rata hitung populasi 1 dan populasi 2


sx1-x : Standar deviasi selisih dua populasi

26
Pengujian Hipotesa Sampel Besar Bab 4

RUMUS STANDAR DEVIASI

Standar deviasi selisih dua sampel adalah sebagai berikut:

2 2
s x1 x 2  s n1  s n2 1 2

Di mana:
sx1-x2 : Standar deviasi selisih dua sampel
s1 : Standar deviasi sampel 1
s2 : Standar deviasi sampel 2
n1 : Jumlah sampel 1
n2 : Jumlah sampel 2

27
TPengujian Hipotesa Sampel Besar Bab 4

HIPOTESA SELISIH PROPORSI SAMPEL BESAR

Untuk standar deviasi proporsi populasi dapat dirumuskan sebagai berikut:

s p1 p 2
 P1 1  P1  n1  P2 1  P2  n2

Di mana:
sp1-p2 : Standar deviasi selisih dua proporsi populasi
P1 : Proporsi populasi 1
P2 : Proporsi populasi 2
n1 : Jumlah sampel pada populasi 1
n2 : Jumlah sampel pada populasi 2

28
Pengujian Hipotesa Sampel Besar Bab 4

OUTLINE

Sedangkan nilai uji statistik Z dirumuskan sebagai berikut:


(p  p2) (P1  P2) 
Z 1
s p1 p 2
Di mana:
Z : Nilai uji statistik selisih dua proporsi populasi
p1 – p2 : Selisih dua proprosi sampel 1 dan sampel 2
P1 – P2 : Selisih dua proporsi populasi 1 dan populasi 2
sp1-p2 : Standar deviasi selisih dua proprosi populasi

Standar deviasi selisih dua sampel adalah sebagai berikut:

Sp1p 2  p 1 p  n1   p 1 p  n2


Di mana P = (x1 + x2)/(n1 + n2); x1 dan x2 adalah kejadian sukses pada sampel 1 dan 2.
29
Pengujian Hipotesa Sampel Besar Bab 4

CONTOH UJI SATU ARAH SELISIH PROPORSI

Majalah prospektif edisi 25 membahas tentang fenomena artis Inul Daratista


dengan tema Ngebor duit dari bisnis hiburan. Menurut majalah ini, rating
acara Inul mencapai 35, artinya pada waktu yang sama ditonton 35 juta orang.
Sebuah perusahaan kosmetik remaja ingin memasang iklan pada acara
tersebut, dan ingin mengetahui apakah proporsi remaja dan dewasa sama.
Untuk mengetahui hasil tersebut dicari responden per telepon sebanyak 300
remaja dan sebanyak 150 orang menonton Inul, sedang responden dewasa
sebanyak 400 orang dan 350 orang menonton Inul. Dengan taraf nyata 5%
ujilah apakah proporsi remaja dan dewasa sama dalam menonton Inul?

Merumuskan hipotesa. Kita akan menguji pernyataan


bahwa proporsi remaja (p1) sama dengan proporsi dewasa
(p2) dalam menonton acara Inul. Hipotesa tersebut dapat
Langkah 1 dirumuskan sebagai berikut:
H0 : P 1 – P 2 = 0
H1 : P1 – P2 0 30
Pengujian Hipotesa Sampel Besar Bab 4

CONTOH UJI SATU ARAH SELISIH PROPORSI

Menentukan taraf nyata. Taraf nyata sudah ditentukan


sebesar 5%. Nilai kirits Z dapat diperoleh dengan cara
Langkah 2 mengetahui probabilitas daerah keputusan H0 yaitu Z/2 =
0,5 – (0,05/2) = 0,4750 dan nilai kritis Z dari tabel normal
adalah 1,96.

31
Pengujian Hipotesa Sampel Besar Bab 4

CONTOH UJI SATU ARAH SELISIH PROPORSI

Melakukan uji statistik dengan menggunakan rumus Z untuk


selisih dua proporsi sampel.
Diketahui:
x1 = 150, n1 = 300, p1 = 150/300 = 0,50
x2 = 350, n2 = 400, p2 = 350/400 = 0,875
p1 -p2 = 0,50 - 0,875 = - 0,375
P = (x1 + x2)/(n1 + n2) = (150 + 350)/(300 + 400) = 0,71
Langkah 3 Nilai standar error selisih dua proporsi:

Sp1p2  P 1  P  n1  1  P 1  P  n2  1

 0,711  0,71 300  1  0,711  0,71 400  1


 0,035
Nilai uji statistik

Z
p1  p2 P1  P2    0,375  0  10,71
s p1p 2 0,035
32
Pengujian Hipotesa Sampel Besar Bab 4

CONTOH UJI SATU ARAH SELISIH PROPORSI

Langkah 4 menentukan daerah keputusan dengan nilai kritis Z = 1,96

Daerah penolakan H0 Daerah penolakan H0

Daerah tidak menolak H0

Z=-10,71 -1,96 1,96

33
Pengujian Hipotesa Sampel Besar Bab 4

CONTOH UJI SATU ARAH SELISIH PROPORSI

Menentukan keputusan dengan nilai kritis Z = -1,96, sedang


nilai uji statistik -10,71 berada di daerah penolakan Ho. Ini
berarti Ho ditolak dan H1 diterima. Terdapat cukup bukti
Langkah 5 bahwa selisih proporsi remaja dan dewasa tidak sama
dengan nol, atau proporsi remaja dan dewasa berbeda.
Acara Inul banyak ditonton oleh orang dewasa.

34
Pengujian Hipotesa Sampel Besar Bab 4

OUTLINE

Bagian I Statistik Induktif

Metode dan Distribusi Sampling Pengertian dan Pengujian Hipotesis

Teori Pendugaan Statistik


Prosedur Pengujian Hipotesis

Pengujian Hipotesa Sampel Besar


Uji Signifikansi

Pengujian Hipotesa Sampel Kecil Menguji Hipotesa Rata-rata dan Proporsi


Sampel Besar
Analisis Regresi dan Korelasi Linier Menguji Hipotesa Selisih Rata-rata dan
Interval Keyakinan Rata-rata
Proporsi Sampel Besardan Proporsi
Analisis Regresi dan Korelasi Berganda
Jenis Kesalahan I dan II

Fungsi, Variabel, dan Masalah dalam Analisis


Regresi

35
Pengujian Hipotesa Sampel Besar Bab 4

PENGERTIAN KESALAHAN JENIS I DAN II

Kesalahan Jenis I

Adalah apabila keputusan menolak H0, pada hal


seharusnya H0 benar"

Kesalahan Jenis II

Adalah apabila keputusan menerima H0,


padahal seharusnya H0 salah"
36
Pengujian Hipotesa Sampel Besar Bab 4

PENGERTIAN KESALAHAN JENIS I DAN II

Situasi H0 H0
Keputusan Benar Salah

Terima H0 Keputusan tepat (1 – ) Kesalahan Jenis II ()


Tolak H0 Kesalahan Jenis I () Keputusan tepat (1 – )

37
TERIMA KASIH

38

You might also like