Professional Documents
Culture Documents
Bowo Lapsus Anemia
Bowo Lapsus Anemia
A M A N U L L A H R AY I N T O P R A B O W O
PEMBIMBING :
D R . W I N D I A R TA N T I
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Ny. R
• Usia : 61 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Agama : Islam
• Status : Menikah
• Alamat : Karangjati,Bergas
• Tanggal Masuk : 02 Oktober 2021
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Keluhan Utama Nyeri perut
Pasien datang dengan keluhan nyeri pada perut sekitar 1 minggu ini, sesak
dan BAB Hitam 3 hari. Pasien memiliki riwayat asam lambung lama.
Selama ini pasien belum melakkukan pengobatan.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Vital Sign
Tensi : 93/65 mmHg
Nadi : 100 x / menit
RR : 22 x / menit
Suhu : 36,2⁰C
PEMERIKSAAN FISIK THORAX
Pemeriksaan Hasil
Inspeksi Hemithorax dextra dan sinistra simetris
Palpasi Nyeri tekan (-)
Perkusi Sonor seluruh lapang paru
Auskultasi Suara dasar vesikuler, Ronki +/+
Interpretasi Normal
PEMERIKSAAN FISIK ABDOMEN
Pemeriksaan Hasil
Inspeksi Perut sedikit cembung, striae gravidarum (-), linea nigra (-), bekas operasi
(-)
Aukultasi Bising usus (+) normal
Perkusi Tidak dilakukan
Palpasi Nyeri tekan abdomen (+), hepar tidak teraba membesar, lien tidak teraba
PEMERIKSAAN FISIK EKSTREMITAS
Superior Inferior
Oedem -/- -/-
Varises -/- -/-
Reflek Fisiologis +/+ +/+
Reflek Patologis -/- -/-
Interpretasi Normal
Pemeriksaan Laboratorium (2/10/2021)
HEMATOLOGY HASIL NILAI RUJUKAN SATUAN
Hemoglobin 3.1 11.7 – 15.5 g/dl
Hematokrit 10.7 33 – 45 %
Leukosit 17.48 3.6 – 11 ribu/Ul
Trombosit 556 150 – 440 ribu/Ul
IMUNOSEROLOGI
• KARDIOMEGALI
• PULMO TAK TAMPAK INFILTRAT
• SINUS KOSTOFRENIKA KIRI TUMPUL SUSP OEDEM PULMO
DIAGNOSIS
Anemia Gravis
Obs. Dyspneu
INITIAL PLAN
IP Tx :
• 02 nasal canule 3lpm
• Infus RL Loading 250cc
• Inj. Ondancetron 1amp/8jam
• Inj. Omeprazole 1amp/12jam
• Inj. Furosemide
• Inj. Asam tranexamat 500mg
• Inj. Ceftriaxone 2gr/24jam
• Puasa sampai 8 jam bebas perdarahan.
•
PENDAHULUAN
DEFINISI
• Anemia didefinisikan sebagai penurunan jumlah
massa eritrosit sehingga tidak dapat memenuhi
fungsinya untuk membawa oksigen dalam jumlah
yang cukup ke jaringan.
Wanita hamil 11
Pria ( 15 tahun) 13
Anemia hipokromik- Anemia Anemia makrositik
mikrositik normokromik-
normositik
1 2 3
Contoh: Contoh: A. Megaloblastik,
- Anemia pasca contoh:
- Anemia perdarahan akut - Anemia defisiensi
defisiensi Fe - Anemia aplastik Folat,
- Thalasemia - Anemia hemolitik - Anemia defisiensi
- Anemia akibat - Anemia akibat vitamin B12
penyakit kronik B. Nonmegaloblastik
Penyakit Kronik - Anemia pada GGK contoh:
- Anemia - Anemia pada - Anemia pd peny.
sideroblastik mielofibrosis Hati kronis
- Anemia pd
hipotiroid
Medikamentosa
• Pemberian preparat besi (ferosulfat/ferofumarat/feroglukonat) dosis 4-6 mg besi elemental/kg
BB/hari dibagi dalam 3 dosis, diberikan di antara waktu makan. Preparat besi ini diberikan
sampai 2-3 bulan setelah kadar hemoglobin normal.
• Pemberian preparat Fe :
• Fero sulfat 3 x 325 mg secara oral dalam keadaan perut kosong, dapat dimulai dengan dosis yang
rendah dan dinaikkan bertahap. Pada pasien yang tidak kuat, dapat diberikan bersama makanan.
• Fero glukonat 3 x 200 mg secara oral sehabis makan. Bila terdapat intoleransi terhadap
pemberian preparat Fe oral atau gangguan pencernaan sehingga tidak dapat diberikan oral, dapat
diberikan secara parenteral dengan dosis 250 mg Fe (3 mg/kg BB) untuk tiap g% penurunan Hb
di bawah normal.
• Asam askorbat 100 mg/15 mg besi elemental (untuk meningkatkan absorbsi besi).
ANEMIA PENYAKIT KRONIK
• Anemia penyakit kronik adalah anemia yang timbul setelah
terjadinya proses infeksi atau inflamasi kronik
• Anemia penyakit kronik infeksi paru, endokarditis bakterial
• inflamasi kronik artritis reumatoid, demam reumatik
• lain–lain penyakit hati alkaholik, gagal jantung kongestif
dan idiopatik
• faktor yang kemungkinan memainkan
peranan penting terjadinya anemia pada penyakit kronik, antara
lain :
• Prognosis dari anemia tergantung dari penyakit yang mendasarinya (etiologi), tingkat
keparahan, usia pasien, dan ada atau tidaknya kondisi komorbid yang menyertai. Anemia yang
segera mendapat penanganan yang adekuat umumnya memiliki prognosis yang baik. Anemia
akibat penyakit kronis kemungkinan akan selalu berulang bila penyakit yang mendasarinya
tidak ditangani dengan baik. Pada kondisi anemia aplastik berat yang tidak segera diterapi,
tingkat kematian berkisar antara 60-70% dalam 2 tahun setelah diagnosis6.